DISUSUN OLEH:
1. Dwi Astina Rahayu (1903020014)
2. Meisa Tara (19030201049)
KELAS D
PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
METRO LAMPUNG
2020/2021
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat, taufik
dan inayah-Nya serta nikmat sehat sehingga penyusunan makalah guna memenuhi
tugas makalah Manajemen Penganggaran Perbankan Syariah dapat selesai sesuai
dengan yang diharapkan. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan
sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam
semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad
SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah..........................................................................1
B. Rumusan masalah...................................................................................1
C. Tujuan makalah......................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Persiapan Dalam Penyusunan Anggaran Bank Syariah.........................2
B. Prosedur Penyusunan Anggaran............................................................4
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Pada awalnya bank beroperasi dengan hanya mengandalkan tersedianya
dana yang dimiliki oleh bank yang bersangkutan, namun dengan berkembangnya
bisnis keuangan atau bisnis lainnya yang memerlukan jasa keuangan, maka
peranan bank tidak lagi semata-mata sebagai penyumpul dana dan kemudian
menyalurkan dalam kegiatan perkreditan saja. Pada bisnis perbankan modern pada
saat ini banyak inovasi produk dan jasa yang dijual oleh bank yang akan
menghasilkan dana bagi bank atau adanya fund inflow ke dalam bank yang
bersangkutan.
Sumber dana bagi semua jenis kegiatan usaha akan sangat menentukan
kemajuan dan keberhasilan usahanya. Dana akan diperlukan untuk membelanjai
pembiayan (kredit), pengadaan barang-barang modal berupa aktiva tetap, maupun
untuk pengadaan modal kerja. Oleh karena itu agar dapat diperoleh anggaran yang
seperti diinginkan di atas, perlu terlebih dahulu dipahami persiapan-persiapan
penyusunan anggaran dan juga mekanisme kerja dari anggaran itu sendiri.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana persiapan dalam penyusunan anggaran bank syariah ?
2. Bagaimana prosedur penyusunan anggaran ?
C. Tujuan Makalah
1. Untuk mengetahui persiapan dalam penyusunan anggaran bank syariah.
2. Untuk mengetahui prosedur penyusunan anggaran.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
2. Faktor Sarana Kerja
Pelaksanaan sistem anggaran yang baik, akan memerlukan berbagai
macam sarana kerja yang memadai, antara lain sebagai berikut:
a. Tenaga kerja (brainware), yakni unit kerja yang bertugas
mengkoordinir kegiatan anggaran.
b. Sistem, procedure, dan tata kerja (software), yaitu segaa system dan
prosedur kerja yang telah diperlukan untuk menyusun anggaran
tersebut, antara lain:
1. Tata cara penyusunan anggaran.
2. Standard performance atau standard cost yang akan digunakan
untuk penyusunan anggaran.
3. Berbagai informasi ekstern dan intern yang akan digunakan untuk
penyusunan anggaran.
4. Berbagai formula atau rumus untuk menyusun ramalan kerja atau
prediksi dan seterusnya.
5. Berbagai formulir atau table-tabel untuk menyusun, merumuskan
dan membuat evaluasi anggaran.
6. Berbagai system laporan untuk management information system.
7. Sistem rekening stelsel (chart of account) yang sesuai dengan sifat
masing-masing usaha.
8. Tata cara pemberian reward dan punishment kepada setiap pegawai
atas prestasi kerja yang telah dicapai.
Mengingat anggaran akan mengubah budaya perusahaan suatu bank,
maka sudah tentu dengan diterapkannya system anggaran di suatu
bank akan memaksa diadakan penyesuaian system dan prosedur kerja
yang selama ini berlaku agar dapat sesuai dengan system anggaran
tersebut.
3. Faktor biaya
Untuk memperoleh sarana kerja, tentunya akan dibutuhkan biaya yang
akan sangat tergantung dari skala bank. Besar kecilnya biaya yang
dibutuhkan paling tidak akan dipengaruhi berbagai hal berikut:
1. Besar kecilnya organisasi anggaran.
2. Bentuk dari sarana perangkat lunak yang akan diterapkan.
3. Bentuk dan jenis perangkat keras yang akan dicapai.
4. Kualitas tenaga kerja yang dipakai.
5. Kualitas dari system dan prosedur anggaran yang dipakai oleh bank
yang bersangkutan.
3
4. Faktor Kelengkapan Informasi
Keputusan yang dituangkan dalam anggaran akan memerlukan berbagai
macam informasi, yakni informasi yang berifat intern dan ekstern. Dengan
demikian, diperlukan kelengkapan informasi demi untuk efektifitas
anggaran. Semua informasi yang dibutuhkan harus dapat dipenuhi dan
dikelola dengan ai agar dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk
keperluan penyusunan anggaran tersebut.
1. Preliminary Study
Preliminary Study adalah pengumpulan informasi atau data yang
diperlukan untuk pengyusunan anggaran. Beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam Preliminary Study meluputi hal-hal sebagai berikut:
a. Perumusan Sasaran Usaha
Sasaran usaha bank mempunyai jagnkauan jangka panjang, sehingga
perumusan sasaran usaha bank lebih banyak bersifat keputusan politis
atau strategis. Bentuk dan perumusan sasaran biasanya belum defe nitif
dan belum jelas benar. Oleh karena itu sasaran harus disaring dengan
berbagai planning assumption dan berbagai bentuk risiko usaha.
Berbagai bentuk sasaran usaha bank, dapat didefenisikan dalam
berbagai pertanyaan sebagai berikut:
1. Apakah bank yang bersangkutan akan peroperasi mengejar laba
setinggi-tingginya?
4
2. Apakah bank yang bersangkutan akan beroperasi untuk
mengadakan penetrasi pasar serta mengembangkan bisnis bank
tersebut secara serentak?
3. Apakah bank yang bersangkutan akan beroperasi untuk
memajukan kegiatan perekonomian Negara atau untuk melakukan
kebijaksanaan moneter yang telah diterapkan oleh pemerintah?
4. Apakah bank yang bersangkutan akan beroperasi untuk
memaksimalkan kapasitas kerja yang masing menganggur? Dan
seterusnya.
b. Planning Assumption
Anggaran merupakan rencana kerja yang ditetapkan untuk waktu yang
akan datang. Sedangkan waktu yang akan datang selalu dipenuhi
dengan ketidappastian, maka untuk merumuskan sasaran, di muka
perlu dipikirkan (dirumuskan) suatu planning assumption. Dengan
ditetapkan suatu planning assumptions maka obejektif (sasaran) dari
bank menjadi lebih jelas lagi. Dari hasil analisis ini dapatlah disebut
bahwa sasaran yang telah dapat disimpulkan tersebut merupakan
sasaran untuk tahap pertama, yang masih harus disaring lagi terhadap
berbagai risiko yang mungkin terjadi.
5
d. Risiko Sifat Usaha Bank, yakni risiko baik keamanan dan lain
sebagainya karena sebagian besar asset bank merupakan asset financial
dan bank juga banyak memegang berbagai kode rahasia yang memiliki
peluang untuk dimanfaatkan oleh penjahat professional.
e. Risiko Uncertainty, yakni risiko ketidakpastian yang disebabkan
berbagai kegiatan usaha bank yang bersifat spekulatif seperti jual beli
surat berharga, valuta asing dan sebagainya.
f. Risiko Birokratisme, yakni dalam kegiatan usahanya, pihak bank mau
tidak mau harus tunduk pada berbagai peraturan perundang-undangan,
peraturan pemerintah dan berbagai macam birokrasi lainnya. Berbagai
peraturan tersebut selalu mengalami perubahan dari waktu ke waktu.
Dampaknya tentu akan berpengaruh pula pada kebijakan perbankan.
Dengan demikian, pihak perbankan harus mampu melakukan berbagai
macam penyesuaian dengan risiko eksternal tersebut.
6
disusun tanpa adanya tolok ukur jelas anggaran tersebut tidak aka nada
manfaatnya sebagai alat planning dan Controling. Bentuk tolok ukur usaha
yang diperlukan dalam penyusunan anggaran adalah sebagai berikut:
6. Penyusunan Anggaran
Setelah target atau volume usaha yang ingin dicapai untuk tiap jenis usaha
sudah dapat dihitung, begitu juga tolok ukur pendapatan dan biaya usaha
masing-masing satuan jenis transaksi sudah dapat dihitung, langkah
selanjutnya adalah merumuskan kegiatan tersebut dalam bentuk anggaran
yang diinginkan. Bentuk atau jenis anggaran yang diperlukan akan
berbeda antara satu bank dengan bank yang lain, sebab akan tergantung
dari volume, jenis usaha, omzet, luas office space, dan seterusnya.
Sebaiknya, anggaran yang dibentuk harus bersifat komprehensif, yaitu
semua kegiatan kerja yang ada dapat disajikan anggarannya.
Anggaran disamping komprehensif, sebaiknya menggambarkan kegiatan
usaha atau transaksi yang akan dilaksanakan serta nilai rupiah (baik
pendapatan atau biaya) yang akan diterima maupun yang akan dikeluarkan
untuk setiap unit kerja yang mengelola masing-masing jenis transaksi.
Terakhir, anggaran perlu dilengkapi dengan uraian-uraian yang singkat
dan jelas untuk memudahkan pemahaman bagi pelaksana.
7. Pelaksanaan Anggaran
Sebelum anggaran dilaksanakan sebaiknya diadakan pertemuan secara
berjenjang tentang anggaran tersebut untuk memperoleh komitmen
masing-masing personalia untuk melaksanakan anggaran sebaik mungkin.
Selanjutnya, tidak ketinggalan untuk menyiapkan berbagai sarana kerja
yang diperlukan, seperti job description, system reward dan punishment,
system ororisasi dan pendelegasian wewenang dan sebagainya. Akhirnya,
anggaran tinggal dilaksanakan dengan sebaik mungkin dengan dukungan
komunikasi dan evaluasi berkelanjutan.
8. Revisi Anggaran
Dalam perjalanan pelaksanakan anggaran, besar kemungkinan ditemukan
ditemukan penyimpangan dari asumsi perencanaan yang akan
mempengaruhi critical point dari anggaran bank. Agar anggaran tetap
operasionil, maka anggaran harus segera diadakan revisi seperlunya. Besar
7
kecilnya revisi yang dilakukan tergantung pada tingkat materialistis dari
perubahan situasi dan kondisi yang ada.
9. Laporan Anggaran
Secara periodik antara anggaran dan pelaksanaannya perlu disusun
evaluasi yang bias disebut sebagai analisa variansi, yaitu untuk mengetahu
sebab-sebab terjadinya penyimpangan dalam pelaksanaan anggaran baik
yang bersifat favourable maupun yang bersifat unfafourable. Hasil analisa
disusun dan dilaporkan kepada top management dalam bentuk laporan
anggaran. Informasi-informasi yang ada dalam anggaran tersebut sangat
penting sebagai umpan balik kepada top management untuk pengambilan
kebijakan baru yang akan ditempuh untuk meningkatkan profitability bank
atau untuk pencapaian sasaran usaha yang lebih baik.
8
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Dalam penyusunan makalah ini kami masih sangat jauh dari kata sempurna.
Masih banyak kesalahan dan kekurangan dalam penulisan makalah ini,baik yang
sengaja maupun tidak disengaja. Meskipun demikian kami menyarankan kepada
pembaca khususnya semoga dapat memahami dan memanfaatkan apa yang kami
susun. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Semoga amal baik
kita dibalas oleh Allah dengan pahala dan ampunan.
9
DAFTAR PUSTAKA
http://inspirasikitogalo.blogspot.com/2013/05
http://hardisusandi.blogspot.com/2010/05
10