Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

OFFSHORE BANKING

Tentang

PERBANKAN INTERNASIONAL

DOSEN PENGAMPU :

Muhammad Muhajir Aminy, M.E

NAMA ANGGOTA KELOMPOK

1. NIDA’ ULHASANAH (180502038)

2. MASKANAH (180502039)

3. NURUL TIARA (180502042)

4. NURMULYANA ANDI (180502043)

5. KHAIRUNNISA ASFARINI (180502045)

6. SITI RAUHUN (180502046)

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM

2021
DAFTAR ISI

Daftar Isi............................................................................................................................i

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................ii

A. Latar Belakang....................................................................................................1

B. Rumusan Masalah...............................................................................................1

C. Tujuan...................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Offshore Banks.................................................................................3

B. Sejarah Perkembangan Bank Internasional.....................................................3

C. Pusat-Pusat Keuangan Internasional................................................................6

D. Strategi Internasional Perbankan......................................................................7

E. Hubungan Bank Dunia (IBRD) dengan IMF....................................................7

F. The Asian Development Bank (ADB)................................................................8

G. Eurocurrency Market.......................................................................................12

H. Eurobank............................................................................................................12

I. Profil Bank Dunia..............................................................................................13

J. Perbandingan Pelayanan Bank Internasional dan Risiko Pinjaman

Internasional......................................................................................................15

BAB III PENUTUP

Simpulan.............................................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................18

i
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Lembaga keuangan internasional erat kaitanya dengan perbankan di Indonesia,

walaupun secara umum peranan dari lembaga keuangan internasional tersebut lebih

banyak dirasakan dalam sektor pemerintah, namun dapat dilihat bagaimana sektor

swasta dapat pula merasakan pentingnya peranan yang dimainkan oleh lembaga

internasional tersebut.

Secara langsung kelembagaan keuangan internasional yang mempunyai kaitan

dengan operasional lembaga keuangan atau perbankan adalah Eurobank. Peranan

lembaga ini makin terasa setelah adanya kebijakasanaan deregulasi perbankan yang

kemudian diikuti dengan pembebasan fasilitas Swap oleh bank internasional.

Bagi lembaga keuangan Indonesia peranan bank internasional tidak secara

langsung mempengaruhi operasional perbankan, namun efek samping yang timbul dari

operasional lembaga-lembaga tersebut perlu diketahui dan diperhatikan mengingat

dampaknya yang begitu besar pada perekonomian yang pada gilirannya mempengaruhi

pula operasional lembaga keuangan dan perbankan.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian Offshore Banks?

2. Bagaimana sejarah perkembangan bank internasional?

3. Apa saja pusat-pusat keuangan internasional?

4. Bagaimana strategi internasional perbankan?

5. Bagaimana hubungan bank dunia (IBRD) dengan IMF?

1
6. Apa itu the Asian Depelopment Bank, Eurocurrency Market, Eurobank, dan profil bank

dunia?

7. Apa perbandingan pelayanan bank internasional dan risiko pinjaman internasional?

1.3 Tujuan

Untuk mengetahui offshore banking itu apa serta konsep, sejarah dan juga strategi

dari perbankan internasional. Selain itu juga untuk mengetahui perbandingan pelayan dan

resiko yang dialami.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Offshore Banks

Offshore banks secara sederhana didefinisikan sebagai suatu lembaga keuangan

dalam bentuk bank yang berlokasi di luar negara tempat nasabahnya tinggal dan tidak

diregulasi oleh bank sentral tempat bank tersebut didirikan. Jika seseorang bertempat

tinggal di Australia, maka suatu bank yang berada di Amerika Serikat menjadi offshore

banks bagi nasabah tersebut. Sebaliknya, apabila seseorang tinggal di Amerika Serikat,

maka sebuah bank yang berada di Australia menjadi offshore banks baginya.

Perseorangan maupun perusahaan dapat membuka rekening pada bank ini. Mereka

dapat membuka rekening pertama mereka di offshore banks berdasarkan pertimbangan

kebijakan pembebanan pajak atau kerahasiaan perbankan yang diterapkan oleh masing-

masing offshore banks. Dua hal tersebut merupakan hal yang umumnya menjadi

pertimbangan utama bagi para nasabah.1

B. Sejarah Perkembangan Bank Internasional

Pada awal Perang Dunia II ahli-ahli keuangan dari gabungan beberapa negara

menganggap bahwa setelah Perang Dunia II akan membawa pengaruh akan adanya

kebutuhan atas peraturan-peraturan mengenai kerjasama internasional untuk

memecahkan masalah dalam hal moneter dan permasalahan-permasalahan keuangan

lainnya.

Suyatno mengatakan bahwa, dengan adanya beberapa pertemuan yang

diselenggarakan oleh gabungan beberapa negara, pada bulan Juli 1994, sebanyak 44

negara mendirikan United Nations Monetary and Financial Conference di Bretton

1
Muhammad Muhajir Aminy dan Muhammad Johari, Offshore Bank: Pengenalan Singkat dan Kejahatan
Keuangan Internasional yang Terkait, Jurnal Ekonomi dan Keuangan Islam, Vol. 10 No. 1 Juni 2019. Hlm. 75-
76.

3
Woods New Hampshire, USA. Pada konferensi ini dicanangkan Anggaran Dasar yaitu

dengan terbentuknya dua Lembaga Keuangan Internasional yaitu;

1. International Monetary Fund (IMF)

2. International Bank For Reconstruction Development (IBRD), kemudian lebih

dikenal dengan World Bank.

Meskipun peraturan-peraturan yang diciptakan oleh kedua lembaga di atas

berbeda, tetapi tujuan prinsipnya adalah sama, yaitu untuk menyediakan peralatan

moneter dan keuangan yang dapat memungkinkan negara-negara bekerja sama menuju

ke arah kemakmuran dunia, melalui dukungan terhadap stabilitas nasional dan

memimpin perdamaian diseluruh negara.2

Pada tahun 1945 Anggaran Dasar Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) diedarkan

ke 44 negara untuk disahkan. Akhirnya Anggaran Dasar tersebut diberlakukan pada

tanggal 27 Desember 1945, setelah di tanda tangani oleh 28 negara di Washington D.C.

Seluruh negara yang aktif di konferensi Bretton Wood, menjadi anggota dari kedua

lembaga itu, kecuali Uni Siviet. Bank Dunia mulai beroperasi pada tanggal 25 Juni

1946.

Bank dunia didirikan sebagai Lembaga Investasi Internasional jenis baru untuk

memberikan atau menjamin kredit-kredit yang ditujukan untuk proyek-proyek

rekonstruksi dan pertumbuhan yang produktif. Dana untuk itu berasal dari modal Bank

Dunia sendiri, yang terdiri dari kontribusi pemerintah negara-negara asing dan melalui

mobilisasi modal swasta.

Modal saham Bank Dunia disusun sedemikian rupa, sehingga setiap risiko dalam

melaksanakan kegiatannya dibebankan kepada negara-negara asingnya dengan

berdasarkan kekuatan ekonomi mereka masing-masing.

2
Dedy Takdir Syarifudin, Manajemen Perbankan Pendekatan praktis (Kendari: Unhalu Press, 2007), hlm. 69

4
Bank Dunia juga merupakan organisasi antar pemerintah (intergovernmental)

yang mendasarkan pada Pasar-Pasar Modal di dunia untuk sumber keuangannya.

Fasilitas kredit yang diberikan oleh Bank Dunia pertama kali dilaksanakan tahun 1947

dan berjumlah US $ 500 juta untuk Program Rekonstruksi di empat negara Eropa.

Semula sumber-sumber yang dimiliki oleh Bank Dunia ditujukan untuk

membantu proses rekonstruksi bagi negara-negara yang menderita karena perang.

Dengan kemajuan Marshall Plan dari Amerika Serikat pada tahun 1948, maka Bank

Dunia mengalihkan usaha-usahanya terutama ditujukan untuk kegiatan pembangunan.3

1. Jenis-jenis Perbankan Internasional

Bank Internasional yang memiliki jaringan global dapat digolongkan menjadi:

a. Bank Koresponden (Correspondent Banks). Bank yang berlokasi di

negara lain dan memberikan jasa kepada bank lain secara “koresponden”,

yaitu lewat fax, telex, surat, dan hubungan mutual deposit. Masalah yang

mungkin muncul bila mengandalkan bank koresponden adalah bank

koresponden dapat saja tidak mempriotiskan bank langganannya di luar

negeri dan lebih memprioritaskan pada langganan permanen di negerinya.

b. Kantor Perwakilan (Resprensentative Offices). Kantor kecil yang dibuka

untuk memberikan jasa konsultasi kepada bank, langganan, serta bank

koresponden. Tujuan bank mendirikan kantor perwakilan di negara lain

terutama untuk membantu langganan bank induk apabila melakukan

bisnis di negara tersebut / negara tetangga. Namun, kantor ini tidak

mempunyai wewenang untuk mendapatkan&mentransfer deposito, serta

tidak melayani jasa operasi seperti bank lokal.

c. Kantor Cabang (Branch Banks). Kantor cabang di luar negeri merupakan

bagian operasi dari bank induk dengan dukungan sumber daya


3
Ibid,,,

5
sepenuhnya dari bank induk. Manfaat utama menggunakan cabang bank

bagi kalangan bisnis adalah bahwa cabang bank tersebut akan melakukan

semua jasa perbankan di bawah nama dan kewajiban hukum dari bank

induknya.

d. Banking Subsidiaries. Merupakan bank yang terpisah namun dimiliki

seluruh atau sebagian besar sahamnya oleh bank induk (asing).

e. Bank Afiliasi (Affiliates). Bank yang secara lokal terpisah dan dimiliki

sebagian, namun tidak selalu dikontrol oleh bank asing. Keuntungan bank

afiliasi adalah hubungan patungan antarberbagai kewarganegaraan.

Kerugiannya adalah beberapa pemilik mungkin tidak setuju terhadap

suatu kebijakan.4

C. Pusat-Pusat Keuangan Internasional

Perbankan internasional terkonsentrasi di beberapa kota yang sekaligus juga

dikenal sebagai pusat-pusat keuangan dunia dan meupakan pusat keuangan yang

terbesar: London,Tokyo dan New York. Jenis transaksi yang terjadi di pusat-pusat

keuangan tersebut:

1. Menyediakan dana bagi pelanggan domestik

2. Melayani pasar internasional

3. Melayani pasar offshore Offshore Centers Pada dasarnya merupakan suatu lokasi,

bisa negara atau kota, yang menawarkan berbagai kemudahan untuk menarik bisnis

perbankan internasional.5

Ciri utama bank internasional adalah melayani transaksi dengan:

1. Klien domestik yang transaksinya didenominasi dalam valuta asing.

4
https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=http://staffnew.uny.ac.id/upload/132280877/pendidikan/4-perbankan-
internasional.pdf&ved=2ahUKEwjQ6fHhwLjvAhWKeX0KHfuKDFkQFjAMegQICBAC&usg=AOvVaw3RLI
3atqlU2MHA50m0uSdc Diakses pada Tanggal 13 Maret 2021.
5
https://docplayer.info/30530307;perbankan-internasional.htlm. Diakses pada pukul 09.10, 13 maret 2021.

6
2. Klien asing yang transaksinya didenominasi dalam valuta asing maupun mata uang

domestik.

3. Klien domestik yang transaksinya didenominasi dalam mata uang asing tetapi

“dicatat” atau “dibukukan” di negara lain.6

D. Strategi Internasional Perbankan

Strategi internasional yang dilakukan oleh perbankan umumnya bersifat

evolusioner. Tahap evolusi perbankan internasional adalah:

1. Arm’s length internasional banking

2. Offshore banking

3. Host country banking (multinational banking).7

E. Hubungan Bank Dunia (IBRD) dengan IMF

Hubungan antara Bank Dunia (IBRD) dengan IMF yang merupakan (sister

agency), didirikan secara bersama-sama. IMF menitik beratkan pada masalah moneter

dan Bank Dunia (IBRD) menitik beratkan pembangunan perekonomian.

Namun tujuan utama dari IMF adalah meningkatkan kerjasama moneter

internasional, mengembangkan ekspansi dan pertumbuhan yang seimbang dalam

perdagangan internasional, meningkatkanb stabilitas kurs, menurunkan retriksi kurs dan

memperbaiki ketidakseimbangan neraca pembayaran, membantu usaha untuk

meningkatkan pertumbuhan ekonomi negara-negara anggotanya melalui pemberian

pinjaman untuk proyek-proyek pembangunan yang produktif. Kedua lembaga IBRD

dan IMF mengadakan rapat tahunan bersama dengan Kantor Pusat yang berdekatan,

untuk memudahkan informasi di antara keduanya. Enam dari dua puluh Direktur

Pelaksana Bank Dunia (IBRD) merupakan Direktur Pelaksana dari IMF.


6
Ibid,,,
7
https://docplayer.info/40025001-Mata-kuliah-manajemen-bank-program-studi-keuangan-dan-
perbankan-semester-iii-ta.html?
_gl=1*1t73bar*_ga*NEhteW11NE80UUgyRGFwN1Nza0d0c2ZxN3gyaC1faXdFdDZxRGhmdFA1T
HZpYk5oMm16Q1loenhJcEdiRTFGOA Diakses pada pukul 09.20, 13 Maret 2021.

7
Beberapa lembaga keuangan internasional lainnya yang berkaitan penting dengan

lembaga perbankan Indonesia yang meskipun secara umum peranan dari lembaga

keuangan internasional tersebut lebih banyak dirasakan dalam sektor pemerintah,

namun dapat dilihat bagaimana sektor swasta (perbankan) dapat pula merasakan

pentingnya peranan yang dimainkan lembaga-lembaga keuangan internasional tersebut.

Bagi lembaga-lembaga keuangan dan perbankan di Indonesia peranan Bank Dunia,

IMF serta Asian Development Bank (ADB) tidak secara langsung mempengaruhi

operasional perbankan, namun efek sampingan yang timbul dari operasional lembaga-

lembaga tersebut perlu diketahui dan diperhatikan mengingat dampaknya yang begitu

besar pada perekonomian, yang pada gilirannya mempengaruhi pula operasional

lembaga keuangan dan perbankan.8

F. The Asian Development Bank (ADB)

The Asian Development Bank (ADB) berdiri pada tahun 1966, dan bertugas

meningkatkan pertumbuhan ekonomi, serta bekerjasama dengan semua pihak yang

berkepentingan di Asia. ADB merupakan lembaga pengembangan keuangan

internasional yang melaksanakan penyaluran dana, menyokong investasi, dan

memberikan kerjasama teknis (technical assistance) kepada negara-negara berkembang

yang menjadi anggotanya.9

ADB merupakan lembaga negara, yang anggotanya adalah pemerintah-

pemerintah dari berbagai negara di Asia. ADB juga merupakan organisasi regional,

karena aktivitas-aktivitas dititikberatkan di wilayah Asia.

Kebanyakan negara anggotanya berada di Asia, sebagian besar struktur

permodalannya bersumber dari negara-negara Asia, begitu pula pemilihan pimpinan

(president) serta delapan dari dua belas Dewan Direksi-nya. Selain itu, ADB juga
8
http://syariah1.blogspot.com/2008/02/perbankan-internasional.html?m=1 Diakses pada Tanggal 14 Maret
2021.
9
Ibid,,,

8
beranggotakan negara-negara non Asia, yang sangat banyak membantu permodalan

ADB, serta dalam struktur organisasi diwakili melalui beberapa anggota dewan direksi

dan para stafnya. Kenyataan inilah yang menyebabkan ADB tidak hanya merupakan

sebuah organisasi Asia, melainkan sebuah institusi dengan wawasan seluruh dunia.

Pada pertengahan tahun 1960-an, negara-negara di Asia sangat membutuhkan

bantuan ekonomi untuk membiayai pertumbuhan dan pembangunannya. Dari berbagai

penjuru dunia datang bantuan untuk negara-negara Asia, baik berupa dukungan politis

maupun bantuan ekonomi.

Semula bantuan ini diharapkan dan datang dari negara-negara Barat, namun

dengan adanya perkembangan rasa nasionalisme - terutama setelah selesainya Perang

Dunia II - mendorong rasa kerja sama di antara negara-negara Asia, dengan berusaha

memperoleh bantuan politis maupun ekonomi dari kalangan negara-negara Asia

sendiri. Kesemuanya ini tercermin dalam pembentukan berbagai organisasi Asia seperti

Economic Commission for Asia and the Far East (ECAFE) yang terdiri dari negara-

negara Asia yang telah menjadi anggota PBB pada saat itu. Dalam suasana inilah ADB

lahir dan berkembang.10

Tujuan pendirian ADB adalah:

a. Menyokong investasi modal pemerintah maupun swasta di wilayah Asia untuk

tujuan-tujuan pembangunan,

b. Memanfaatkan sumber-sumber daya yang tersedia untuk membiayai pembangunan

dengan memprioritaskan wilayah dan sub wilayah Asia, berupa berbagai proyek

dan program regional yang berperan secara efektif terhadap pertumbuhan ekonomi

yang selaras di wilayah tersebut secara keseluruhan. Pertimbangan utama dalam

membantu negara adalah kebutuhan dari negara-negara kecil atau negara-negara

yang sulit berkembang di wilayah Asia,


10
Ibid,,,

9
c. Memenuhi permintaan negera-negara anggota untuk membantu mereka dalam

mengkoordinasikan kebijaksanaan-kebijaksanaan dan rencana pembangunan

mereka dengan tujuan untuk lebih memanfaatkan sumber-sumber daya yang

dimiliki, menyehatkan perekonomian, dan meningkatkan ekspansi perdagangan luar

negeri, terutama di antara negara-negara Asia sendiri,

d. Memberikan bantuan teknis (technical assistance) untuk menyiapkan, membiayai

dan melaksanakan berbagai program dan proyek-proyek pembangunan, termasuk

mempformulasikan usulan bagi proyek-proyek tertentu,

e. Bekerja sama dengan PBB, dan badan-badan organisasi di bawah PBB terutama

ECAFE, dan juga dengan berbagai lembaga negara dan lembaga internasional

lainnya, seperti berbagai organisasi nasional baik pemerintah maupun swasta yang

berkepentingan dengan investasi dari pengembangan dana di suatu wilayah, serta

memberikan berbagai kesempatan untuk melakukan investasi bagi lembaga-

lembaga tersebut,

f. Melaksanakan berbagai kegiatan dan memberikan berbagai jasa-jasa lainnya sesuai

dengan tujuan ADB.

Berikut adalah fungsi dan tujuan dari ADB, antara lain:

1. menyokong investasi modal pemerintah maupun swasta di wilayah Asia untuk

tujuan-tujuan pembangunan.

2. memanfaatkan sumber daya yang tersedia untuk membiayai pembangunan dengan

memprioritaskan wilayah-wilayah dan sub wilayah asia.

3. memenuhi permintaan Negara-negara anggota untuk membantu mereka dalam

mengkoordinasikan kebijakan-kebijakan dan rencana pembangunan untuk

memenuhi tujuan mereka.

10
4. memberikan bantuan teknis untuk menyiapkan, membiayai dan melaksanakan

berbagai program dan proyek-proyek pembangunan, termasuk memformulasikan

usulan bagi proyek tertentu.

5. bekerja sama dengan PBB, badan organisasi dibawah PBB terutama ECAFE, dan

juga berbagai lembaga keuangan internasional lainnya, seperti berbagai organisasi

nasional baik pemerintah maupun swasta.

6. melaksanakan berbagai kegiatan dan memberikan berbagai jasa sesuai dengan

tujuan Asian Development Bank.11

ECAFE (the Economic Commission for Asia and the Far East) merupakan suatu

badan khusus PBB yang berpusat di Bangkok, Thailand. Didirikan pada tahun 1947,

atas inisiatif dari negara-negara Asia anggota PBB, yang bertujuan untuk memperoleh

pengakuan atas status Asia yang baru dalam segala kejadian-kejadian di dunia. Pusat

aktivitasnya tidak hanya anti kolonialisme, tapi juga menyokong bantuan-bantuan

finansial untuk Asia.

Secara langsung kelembagaan keuangan internasional yang mempunyai kaitan

dengan operasional lembaga keuangan/perbankan adalah Eurobank. Peranan lembaga

ini makin terasa setelah adanya kebijaksanaan deregulasi perbankan, yang kemudian

diikuti dengan pembebasan fasilitas Swap oleh Bank Indonesia.12

G. Eurocurrency Market

Eurocurrency market (atau external money market) meliputi bank-bank yang

menerima deposito dan memberikan pinjaman dalam bentuk valuta asing. Meskipun

Eurocurrency market berhubungan erat dengan pasar devisa (foreign exchange market)

namun fungsi dari kedua pasar ini agak berbeda.

11
Ibid,,,
12
Ibid,,,

11
Dalam pasar devisa, satu mata uang ditukar dengan mata uang lainnya. Dalam

Eurocurrency market, pihak ketiga dapat menyimpan dana-dana mereka dan dapat

menikmati fasilitas pinjaman. Pinjaman yang diberikan, umumnya lebih aman bila

didasarkan atas sumber dana dalam mata uang yang sama pula. Fungsi perantara dalam

sistem finansial eksternal umumnya dijalankan oleh lembagalembaga yang dikenal

sebagai Eurobank.13

H. Eurobank

Eurobank adalah perantara finansial yang secara simultan menerima deposito dan

memberikan pinjaman, baikm dalam mata uang tempat lembaga itu berada, maupun

dalam mata uang lainnya. Secara singkat Eurobank dapat diartikan sebagai bank

komersial yang memfokuskan kegiatannya di Eurocurrency Market.

Kekhususan bank ini ialah dapat memberikan pinjaman dalam valuta asing (salah

satu bentuk dari Eurocurrency) dengan bunga yang lebih rendah. Di samping itu

Eurobank dapat juga menerima deposito dalam valuta asing (mata uang negara mana

saja dalam Eurocurrency) dengan bunga yang lebih tinggi. Kemampuan Eurobank

memberikan pinjaman yang lebih rendah bunganya dan menerima deposito dengan

pemberian bunga yang lebih tinggi, salah satu sebabnya adalah sebabnya adalah

Eurobank tidak terkena beban reserve requirement (cadangan giro wajib minimum)

yang dibebankan oleh Bank Sentral tempat bank tersebut terdaftar untuk beroperasi.14

I. Profil Bank Dunia

Fungsi utama Bank Dunia saat ini adalah memberikan pinjaman untuk proyek-

proyek produktif demi pertumbuhan ekonomi di negara-negara sedang berkembang

yang menjadi anggotanya. Hingga tahun 1997 sebanyak kira-kira US $ 2,4 milyar telah

diberikan oleh Bank Dunia untuk proyek-proyek pembangunan di Eropa, Australia dan

13
Ibid,,,
14
Ibid,,,

12
Selandia Baru, selama 23 tahun terakhir ini (dari data tahun 1970, sebanyak US $1,9

milyar untuk 28 negara Afrika, US $ 4,3 milyar untuk 16 negara Asia dan US $ 3,8

milyar untuk 22 negara-negara bagian Amerika Serikat bagian Barat) Pinjaman ini

digunakan untuk industri pembangkit tenaga listrik, pembangunan jalan, rel kereta api,

pelabuhan-pelabuhan, pembangunan saluran pipa gas alam, telekomunikasi, pertanian,

industri, pengadaan air, pendidikan, dan dalam hal tertentu ditujukan untuk program

pembangunan yang lebih umum termasuk import.

Bank Dunia telah memilki dua keanggotaan yaitu:

1. International Finance Coorporation (IFC) yang memulai kegiatannya pada tahun

1956.

2. International Development Association (IDA) yang memulai kegiatannya pada

tahun 1960.

Kedua lembaga ini dan Bank Dunia membentuk kelompok Bank Dunia (World

Bank Group). Keanggotaan dari Bank Dunia merupakan persyaratan keanggotaan IFC

(yang kegiatannya ditujukan untuk sektor swasta di negara-negara berkembang) dan

keanggotaan IDA (yang kegiatannya ditujukan untuk sektor yang sama dengan

kebijaksanaan dan sesuai dengan Bank Dunia, namun bantuan yang diberikan hanya

ditujukan untuk negera-negara miskin, dengan syarat-syarat yang lebih mudah daripada

pinjaman-pinjaman yang biasa diberikan oleh Bank Dunia). Juga mensponsori

International Centre for The Settlement Investment Development (ICSID).

Seluruh kekuasaan Bank Dunia berada di bawah Dewan Koordinasi yang terdiri

dari para komisaris yang mewakili negara anggota (masing-masing negara anggota

menunjuk satu orang komisarisnya). Dewan komisaris bertemu setahun sekali dan

dapat mengirimkan suaranya melalui surat atau kawat. Kecuali kekuasaan tertentu yang

ditentukan secara spesifik dalam Anggaran Dasar seperti keputusan keanggotaan,

13
alokasi pendapatan bersih dan perubahan-perubahan dalam modal saham; Dewan

Komisaris menyerahkan kekuasaannya kepada Dewan Direksi (Board of Director) yang

melaksanakan tugas-tugas mereka secara penuh pada markas besar Bank Dunia di

Washington D.C. Umumnya para direksi mengadakan pertemuan seminggu sekali, 5

dari anggota direksi ditunjuk oleh 5 pemegang saham terbesar, dan lainnya (15 anggota

direksi dipilih oleh negara anggota lainnya).

Pinjaman yang diberikan oleh Bank Dunia umumnya meliputi sebagian atau,

keseluruhan jumlah biaya-biaya dari proyek yang diusulkan dalam valuta asing, namun

dalam hal-hal tertentu dapat juga dalam mata uang lokal negara yang bersangkutan.

J. Perbandingan Pelayanan Bank Internasional dan Risiko Pinjaman

Internasional

1. Perbandingan Pelayanan Bank Internasional

Beberapa perbedaan yang perlu dicatat:

1. Sistem Transfer Giro. Jaringan transfer uang, yang biasanya dijalankan

oleh kantor pos, yang ditujukan untuk mempermudah transfer. Rekening

giro tidak mendapatkan bunga.

2. Menghitung Biaya Bunga. Biaya bunga lokal dapat dihitung dalam

berbagai cara. Peminjam hanya membayar bunga atas dana yang

digunakan.

3. Jasa-jasa yang ditawarkan. Bank ya ng beroperasi secara global melayani

berbagai macam jasa sebagaimana bank lokal.15

Risiko Pinjaman Internasional

15
https://id.scribd.com/presentation/415285086/Perbankan-Internasional-ppt Diakses pada tanggal 14 Maret
2021.

14
Memperkirakan risiko pinjaman internasional biasanya lebih kompleks

dibanding pinjaman dalam negeri, terutama karena perbankan internasional dilakukan

dalam lingkungan hukum, sosial, politik, dan ekonomi yang berbeda.

Risiko yang dihadapi oleh pinjaman internasional dapat digolongkan menjadi:

a. Risiko komersial (commercial risk). Berkaitan dengan kemungkinan perkiraan

bahwa langganan internasional tidak mampu membayar utang-utangnya karena

alasan bisnis.

b. Risiko negara (country risk). Risiko yang menunjukkan kemungkinan bahwa

peristiwa-peristiwa yang tidak diinginkan di sutu negara akan

mempengaruhikemampuan perusahaan/pemerintah, yang menjadi langganan

bank, dalam melunasi pinjamannya.Risiko negara dibedakan menajdi 2,yaitu:

 sovereign/political risk

 foreign currency16

16
Ibid,,,

15
BAB III

PENUTUP

SIMPULAN

Offshore banks secara sederhana didefinisikan sebagai suatu lembaga keuangan

dalam bentuk bank yang berlokasi di luar negara tempat nasabahnya tinggal dan tidak

diregulasi oleh bank sentral tempat bank tersebut didirikan. Bank dunia didirikan sebagai

Lembaga Investasi Internasional jenis baru untuk memberikan atau menjamin kredit-kredit

yang ditujukan untuk proyek-proyek rekonstruksi dan pertumbuhan yang produktif.

Strategi internasional yang dilakukan oleh perbankan umumnya bersifat evolusioner.

Tahap evolusi perbankan internasional diantaranya: Arm’s length internasional banking,

Offshore banking, Host country banking (multinational banking). Beberapa lembaga

keuangan internasional lainnya yang berkaitan penting dengan lembaga perbankan Indonesia

yang meskipun secara umum peranan dari lembaga keuangan internasional tersebut lebih

banyak dirasakan dalam sektor pemerintah, namun dapat dilihat bagaimana sektor swasta

16
(perbankan) dapat pula merasakan pentingnya peranan yang dimainkan lembaga-lembaga

keuangan internasional tersebut.

Eurocurrency market (atau external money market) meliputi bank-bank yang

menerima deposito dan memberikan pinjaman dalam bentuk valuta asing. Eurobank adalah

perantara finansial yang secara simultan menerima deposito dan memberikan pinjaman,

baikm dalam mata uang tempat lembaga itu berada, maupun dalam mata uang lainnya.

DAFTAR PUSTAKA
Dedy Takdir Syarifudin. (2007). Manajemen Perbankan Pendekatan praktis. Kendari:
Unhalu Press.
https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=http://staffnew.uny.ac.id/upload/132280877/pendidikan/
4-perbankan-
internasional.pdf&ved=2ahUKEwjQ6fHhwLjvAhWKeX0KHfuKDFkQFjAMegQICB
AC&usg=AOvVaw3RLI3atqlU2MHA50m0uSdc Diakses pada Tanggal 13 Maret
2021.
https://docplayer.info/30530307;perbankan-internasional.htlm. Diakses pada pukul 09.10, 13
maret 2021.
https://docplayer.info/40025001-Mata-kuliah-manajemen-bank-program-studi-keuangan-dan-
perbankan-semester-iii-ta.html?
_gl=1*1t73bar*_ga*NEhteW11NE80UUgyRGFwN1Nza0d0c2ZxN3gyaC1faXdFdDZ
xRGhmdFA1THZpYk5oMm16Q1loenhJcEdiRTFGOA Diakses pada pukul 09.20, 13
Maret 2021.
http://syariah1.blogspot.com/2008/02/perbankan-internasional.html?m=1 Diakses pada
Tanggal 14 Maret 2021.

17
https://id.scribd.com/presentation/415285086/Perbankan-Internasional-ppt Diakses pada
tanggal 14 Maret 2021.
Muhammad Muhajir Aminy dan Muhammad Johari. Offshore Bank: Pengenalan Singkat dan
Kejahatan Keuangan Internasional yang Terkait, Jurnal Ekonomi dan Keuangan Islam,
Vol. 10 No. 1 Juni 2019.

18

Anda mungkin juga menyukai