OLEH :
POLITEKNIK BAUBAU
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah Maha Kuasa atas segala limpahan rizki,dan rahmatNya,
sehinggamakalah ini dapat tersusun hingga selesai. Karena berkat rahmat dan karunia-Nya
penulis bias menyelesaikan salah satu tugas mata kuliah “MANAJEMEN RESIKO” yang
berjudul TEKNIK PENGENDALIAN RESIKO
Dan harapan penulis semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagipara pembaca, untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah
agarmenjadi lebih baik lagi. Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman, penulis yakin
masihbanyak kekurangan dalam makalah ini, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran dan
kritikyang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
KATA PENGANTAR....................................................................................................................I
DAFTAR ISI.................................................................................................................................II
BAB 1 PENDAHULUAN..............................................................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG...............................................................................................................1
BAB 2 PEMBAHASAN.................................................................................................................3
1.1 PENGERTIAN PENGENDALIAN RESIKO...........................................................................3
BAB 3 PENUTUP..........................................................................................................................6
2.1 KESIMPULAN..........................................................................................................................6
2.2 SARAN......................................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................8
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Risiko secara umum didefinisikan sebagai potensi terjadinya suatu peristiwa baik yang
diperkirakan maupun yang tidak dapat diperkirakan dan dapat menimbulkan dampak bagi
pencapaian tujuan. Dalam melakukan suatu aktivitas usaha, akan selalu dihadapi oleh suatu
tantangan risiko, karena apa yang akan terjadi di masa akan datang tidak dapat diketahui secara
pasti. Besarnya tingkat kerugian karena risiko yang dihadapi sangat bervariasi bergantung
penyebab dan efek pengaruhnya. Jika saja suatu risiko sudah dapat diketahui secara pasti bentuk
dan besarannya maka tentu saja ini dapat diperlakukan seperti biaya karena risiko merupakan
suatu ketidakpastian maka akan menjadi suatu masalah penting bagi semua pihak. Namun suatu
usaha untuk mengurangi atau memperkecil risiko tetap dapat dilakukan dengan melakukan suatu
pengendalian risiko terhadap ketidakpastian seperti kecelakaan kerja, bencana alam,
perampokan, pencurian dan kebangkrutan.
Oleh karena sebab itu, maka dalam kesampatan kali ini kami akan menyajikan makalah
kami tentang Manajemen Risiko yang bertemakan “PENGENDALIAN RISIKO”. Semoga
makalah ini bisa bermanfaat bagi para pembaca.
B. RUMUSAN MASALAH
3. Bagaimana cara untuk memilih teknik yang tepat dalam menanggulangi kerugian/ risiko?
PEMBAHASAN
Pengendalian adalah salah satu fungsi manajemen yang merupakan pengukuran dan
koreksi semua kegiatan di dalam rangka memastikan bahwa tujuan dan rencana perusahaan dapat
terlaksana dengan baik. Sedangkan resiko dapat diartikan sebagai kans kerugian, kemungkinan
kerugian, atau ketidakpastian
Setelah manajer risiko melakukan identifikasi dan mengukur risiko, maka tahap
selanjutnya adalah memilih cara pengendalian risiko. Upaya-upaya untuk menanggulangi risiko
harus selalu dilakukan, sehingga kerugian dapat dihindari atau diminimumkan. Sesuaikan dengan
sifat objek yang terkena risiko,
ada beberapa cara yang dapat dilakukan (perusahaan) untuk meminimumkan risiko kerugian ,
antara lain:
Tugas dari seorang manajer risiko adalah berkaitan erat dengan upaya memilih dan
menentukan cara-cara/metode yang paling efisien dalam pengendalian risiko yang dihadapi
perusahaan. Seorang manajer risiko pada prinsipnya dapat menggunakan dua pendekatan/cara
menanggulangi risiko:
1) Penanganan Risiko
Dalam penanganan risiko, ada beberapa metode yang dapat digunakan, diantaranya:
Menghindari suatu risiko murni adalah menghindarkan harta, orang atau kegiatan dari exposure.
• Manfaat atau laba potensial yang akan diterima sebab kepemilikan suatu harta,
mempekerjakan pegawai tertentu, atau bertanggung jawab atas suau kegiatan, akan hilang jika
melaksanakan penghindaran risiko
• Makin sempit risiko yang dihadapi, maka akan semakin besar kemungkinan akan tercipta
risiko yang baru. Misalnya menghindari risiko pengangkutan dengan kapal laut dan
menggantinya dengan angkutan darat, akan memunculkan risiko baru yakni risiko pengangkutan
darat.
Pemisahan artinya memisahkan penempatan dari harta yang menghadapi risiko yang
sama. Jadi dengan cara menambah banyaknya”independent exposure unit” sehingga probabilitas
kerugian dapat diperkecil. Maksud pemisahan adalah untuk mengurangi jumlah kerugian akibat
terjadinya peril.
d. Kombinasi atau Pooling
Kombinasi atau poling adalah menambah banyaknya exposure unit dalam batas kendali
perusahaan yang bersangkutan, dengan tujuan agar kerugian yang akan dialami lebih dapat
diramalkan, sehingga risikonya lebih kecil.
• Harta milik atau kegiatan yang menghadapi risiko dipindahkan kepada pihak lain.
f. Risk deferral
Dampak suatu risiko tidak selalu konstan. Risk deferral meliputi menunda aspek suatu
proyek hingga saat dimana probabilitas terjadinya risiko tersebut kecil.[3]
2) Pembiayaan Risiko
Pemindahan risiko dengan cara ini berarti penaggung harus mencari dana eksternal untuk
membayar kerugian yang diderita oleh tertanggung, yang benar terjadi, karena oleh peril yang
dipindahkan. Pemindahan ini dapat dipindahkan dengan cara-cara:
• Transfer risiko pada perusahaan yang bukan perusahaan asuransi (noninsurance transfer)
Artinya perusahaan menanggung sendiri risiko keuangan dari suatu peril dan merupakan bentuk
pengendalian risiko yang paling umum. Sumber dana pengendalian risiko ditanggung sendiri
oleh perusahaan yang bersangkutan. Pengendalian dapat bersifat pasif (tidak direncakana) atau
aktif (direncanakan).
Pada pokoknya ada empat cara yang dapat dipakai untuk menanggulangi resiko, yaitu :
mengurangi kesempatan terjadinya kerugian, meretensi, mengasuransikan, dan menghindari. Di
mana tugas dari manajer risiko adalah memilih salah satu cara yang paling tepat untuk
menanggulangi suatu risiko atau memilih suatu kombinasi dari cara-cara yang paling tepat untuk
menanggulangi resiko. Dalam memilih cara penanggulangan resiko secara garis besar dapat
digambarkan:
1. High probability, high impact : risiko jenis ini umumnya dihindari ataupun ditransfer.
2.Low probability, high impact : respon paling tepat untuk tipe risiko ini adalah dihindari. Dan
jika masih terjadi, maka lakukan mitigasi risiko serta kembangkan contingency plan.
3. High probability, low impact : mitigasi risiko dan kembangkan contingency plan.
4. Low probability, low impact : efek dari risiko ini dapat dikurangi, namun biayanya dapat saja
melebihi dampak yang dihasilkan. Dalam kasus ini mungkin lebih baik untuk menerima efek dari
risiko tersebut.
5. Contingency plan: Untuk risiko yang mungkin terjadi maka perlu dipersiapkan contingency
plan seandainya benar-benar terjadi. Contingency plan haruslah sesuai dan proporsional terhadap
dampak risiko tersebut. Dalam banyak kasus seringkali lebih efisien untuk mengalokasikan
sejumlah sumber daya untuk mengurangi risiko dibandingkan mengembangkan contingency
plan yang jika diimplementasikan akan lebih mahal. Namun beberapa scenario memang
membutuhkan full contingency plan, tergantung pada proyeknya. Namun jangan sampai
tertukar antara contingency planning dengan re-planning normal yang memang dibutuhkan
karena adanya perubahan dalam proyek yang berjalan.
1. Ketepatan, sebuah sistem pengendalian yang menghasilkan informasi yang tidak tepat dapat
membuat manajemen lupa mengambil tindakan manakala seharusnya bertindak atau menanggapi
suatu masalah yang sebetul tidak ada,
3. Hemat, sebuah sistem pengendalian harus hemat dalam penerapanya, dan harus bisa
memberikan manfaat dalam kaitannya dengan biaya yang ditimbulkannya,
4. Fleksibel, bisa menyesuaikan dengan perubahan yang tidak bersahabat atau untuk
mamanfaatkan peluang baru,
6. Kriteria (standar) yang masuk akal, bisa dicapai karena bila kriteria itu terlampau tinggi atau
tidak masuk akal, maka tidak akan lagi memotivasi,
7. Penempatan yang strategis, para manajer tidak mungkin mengendalikan segala sesuatu yang
berlangsung dalam organisasi, seandainya mampu manfaatkanya tidak akan dapat menutupi
biayanya,
8. Tekanan pada perkecualian, para manajer yang tidak mampu mengendalikan semua
kegiatanya, seharus menempatkan alat pengendali strategis ditempat di mana alat itu dapat
meminta perhatian hanya bagi perkecualian,
9. Multikriteria, para manajer dan karyawan akan berusaha untuk “tampil bagus” pada kriteria
yang dikendalikan. Multi Kriteria mempunyai dampak positif ganda, karena lebih sulit
dimanipulasi ketimbang kriteria tunggal. Kriteria tersebut dapat mengurangi usaha untuk sekedar
tampil “bagus”, juga karena kinerja jarang dapat dinilai secara obyektif dari satu indikator saja,
multi kriteria memungkinkan penilaian kinerja yang lebih akurat,
10. Tindakan koreksi, sebuah sistem pengendalian yang efektif bukan saja menunjukkan kapan
terjadi penyimpangan yang berarti dari standar, melainkan juga menyarankan tindakan apa yang
harus diambil untuk membetulkan penyimpangan tadi.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
• Risk deferral
Demikianlah makalah yang dapat kami buat, semoga bermanfaat dan menambah
pengetahuan bagi para pembaca. Kami mohon maaf apabila ada kesalahan ejaan dalam penulisan
kata dan kalimat yang kurang jelas, dimengerti, dan lugas. Karena kami hanyalah manusia biasa
yang tak luput dari kesalahan. Dan kami juga sangat mengharapkan saran dan kritik dari para
pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Sekian penutup dari kami semoga dapat diterima di
hati dan kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.
DAFTAR PUSTAKA
Sabardi Agus, Manajemen Pengantar edisi revisi, Akademi Manajemen Perusahaan YKPN,
Jakarta, 2001,
http://sistemmanajemenkeselamatankerja.blogspot.com/2013/09/pengendalian-
resikobahaya.html diakses pada: 1 april 2015 Pukul 23.37 WIB.