Definisi
Modal Ventura Syariah adalah suatu pembiayaan dalam penyertaan modal dalam suatu
perusahaan pasangan usaha yang ingin mengembangkan usahanya untuk jangka waktu tertentu
(bersifat sementara).
Modal ventura merupakan bentuk penyertaan modal dari perusahaan pembiayaan kepada
perusahaan yang membutuhkan dana untuk jangka waktu tertentu. Perusahaan yang diberi
modal sering disebut sebagai investee, sedangkan perusahaan pembiayaan yang memberi dana
disebut sebagai venture capitalist atau pihak investor.
Penghasilan modal ventura sama seperti penghasilan saham biasa, yaitu dari dividen (kalau
dibagikan) dan dari apresiasi nilai saham dipegang (capital gain). Dari pengertian tersebut dapat
disimpulkan bahwa Modal Ventura Syariah yakni penanaman modal dilakukan oleh lembaga
keuangan Syariah untuk jangka waktu tertentu, dan setelah itu lembaga keuangan tersebut
melakukan divestasi atau menjual bagian sahamnya kepada pemegang saham perusahaan.
Tujuan modal ventura adalah untuk memberikan penambahan nilai (adding value) sehingga
venture capitalist dapat menjual partisipasinya dengan return positif.
Injazat (berpusat di UEA) adalah venture capital pertama yang beroperasi dengan sesuai dengan
prinsip syariah, dengan modal awal US$ 50 juta. Injazat didirikan bersama-sama oleh the
Islamic Corporation for the Development of the Private Secto r(ICD), afiliasi dari the Islamic
Development Bank (IDB), dengan Gulf Finance House, Dubai Islamic Bank, Saudi Economic
and Development Company dan Iran Foreign Investment Corporation. Fokus pada pembiayaan
investee pada sektor telekomunikasi, media dan teknologi informasi, namun hanya investee yang
secara prinsip syariah diperbolehkan (misalkan bukan pada investee dengan DER lebih 30%).
Aktif investor, dengan nilai tambah pada asistensi pengembangan strategi perusahaan (termasuk
GCG). Exit strategy dengan investee disepakati di awal.
Adding Value & Monitoring & Exit Strategy pada Modal Ventura Syariah
Adding Value & Monitoring & Exit Strategy adalah sebagai berikut: (1) Prinsip adding value,
monitoring dan exit strategi VC umumnya inline dengan prinsip syariah. (2) Memberikan
adding value terutama menyangkut penerapan GCG (good corporate governance). (3) GCG
penting karena dapat menjadi jaminan atas kepercayaan (trust) yang diberikan VC kepada
investee. Trust adalah hakikat dari transaksi mudharabah dan musyarakah
Sumber: http://www.eSharianomics.com
Share this:
Press ThisTwitter1Facebook
Related
Pembiayaan Industri Pada Bank Syariah
Memahami Riba
Fenomena Turki, Krisis Eropa,Arab Spring dan Kebangkitan Islam
Posted by Danial in Uncategorized
Post navigation Keterkaitan Akad dan ProdukSistem Ekonomi dan Fiskal Pada Masa
Pemerintahan Khulafa Ar Rasyidin
Leave a Reply
RECENT POSTS
All
Asset Management
Mutual Funds
Prinsip Ekonomi
Sukuk
Uncategorized
FOLLOW US
MAXIDAYA SYARIAH
Error: Twitter did not respond. Please wait a few minutes and refresh this page.
POLA OPERASI BANK SYARIAH
Blog a
A. Latar Belakang
Begitu banyak lembaga keuangan yang memberikan pembiayaan, baik dalam bentuk
penyertaan modal maupun dalam bentuk pinjaman. Lembaga keuangan yang memberikan
pembiayaan dalam bentuk pinjaman, seperti lembaga keuangan bank syariah, masih
mengharuskan peminjam untuk memberikan jaminan (agunan). Di samping itu, bank syariah
maupun bank konvensional juga mensyaratkan calon nasabah pembiayaan untuk
melampirkan laporan keuangan dari usaha yang sudah dijalankan. Muncul masalah ketika
perusahaan yang baru mau memulai usaha hendak mengajukan pinjaman ke Bank Syariah.
Tentu saja perusahaan baru tersebut belum memiliki laporan keuangan sama sekali bahkan
mungkin tidak memiliki jaminan (agunan) yang dipersyaratkan oleh Bank Syariah tersebut.
Pembiayaan merupakan salah satu hal penting bagi perusahaan yang baru saja akan memulai
usaha, akan tetapi hal tersebut sulit didapatkan. Adakah lembaga keuangan, khususnya
lembaga keuangan syariah yang memberikan pinjaman tanpa mempersyaratkan jaminan
(agunan) atau harus melampirkan laporan keuangan dari usahanya?
Untuk perusahaan yang baru membuka usaha, dan mengalami kesulitan dalam
mendapatkan pendanaan akan tetapi tetap ingin berada pad rambu- rambu syariah, maka
solusi tepat adalah Modal Ventura Syariah. Kehadiran modal ventura syariah tidak hanya
semata- semata mengakomodasi kepentingan umat muslim saja, namun juga lebih
mengedepankan pada faktor keunggulan dan manfaat dengan memberikan bantuan
pembiayaan kepada kegiatan ekonomi baik kecil, menengah dan besar serta dengan adanya
prinsip yang sesuai syariah.
Modal ventura merupakan suatu bentuk pemberian modal kepada suatu perusahaan
dalam bentuk penyertaan modal dimana dalam hal ini perusahaan modal ventura tidak
mempersyaratkan adanya jaminan (agunan) seperti halnya dalam perbankan syariah. Untuk
perusahaan yang hendak meminjam dari lembaga keuangan akan tetapi tidak ingin
mendapatkan atau membayar bunga seperti halnya dalam perbankan konvensional, maka
modal ventura syariah menjadi salah satu solusinya. Modal ventura syariah beroperasi
berdasarkan prinsip- prinsip syariah sehingga, perusahaan yang akan mengajukan
pembiayaan tidak perlu merasa takut uang yang dipinjam nya itu ada unsur riba.
Keberadaan usaha modal ventura di Indonesia dalam arti institusional dan formal
merupakan pranata hukum dan bisnis yang relatif masih baru. Usaha ini baru diperkenalkan
melalui Kebijaksanaan Paket Deregulasi tanggal 20 Desember 1988 yang diikuti dengan
dikeluarkannya Keputusan Presiden Nomor 61 Tahun 1988. Meskipun demikian, usaha
modal ventura ini ke depan mempunyai prospek yang cukup baik mengingat keberadaannya
mempunyai peranan yang sangat penting bagi pengembangan usaha, khususnya bagi usaha
kecil di Indonesia. Kendala-kendala secara umum yang selama ini dihadapi oleh usaha kecil,
seperti keterbatasan modal, kemampuan manajemen dan teknologi akan dapat dieliminasi
dengan adanya lembaga pembiayaan modal ventura.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud Modal Ventura Syariah ?
2. Bagaimana konsep Modal Ventura Syariah ?
3. Apa saja kegiatan Perusahaan Modal Ventura Syariah ?
4. Apa saja dasar hukum Modal Ventura Syariah ?
5. Bagaimana operasional Modal Ventura Syariah ?
6. Apa saja Tujuan dan Manfaat Modal Ventura ?
7. Apa saja kelemahan dan keunggulan Modal Ventura ?
C. Tujuan
1. Menjelaskan pengertian Modal Ventura Syariah
2. Menjelaskan konsep Modal Ventura Syariah
3. Menjelaskan kegiatan Perusahaan Modal Ventura Syariah
4. Menyebutkan dasar hukum Modal Ventura Syariah
5. Menjelaskan operasional Modal Ventura Syariah
6. Mendeskripsikan Tujuan dan Manfaat Modal Ventura
7. Mendeskripsikan kelemahan dan keunggulan Modal Ventura
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kesimpulan
1. Modal Ventura Syariah yakni penanaman modal dilakukan oleh lembaga keuangan
Syariah untuk jangka waktu tertentu, dan setelah itu lembaga keuangan tersebut
melakukan divestasi atau menjual bagian sahamnya kepada pemegang saham
perusahaan.
2. Adapun konsep perusahaan Modal Ventura Syariah salah satunya yaitu Mekanisme
pembiayaan dalam Modal Ventura dilakukan dalam bentuk penyertaan modal.
3. Kegiatan yang bisa dimasuki perusahaan Modal ventura salah satunya yaitu Perusahaan
yang ingin melakukan ekspansi usaha namun karena beberapa keterbatasannya belum
dapat menghimpun dana atau melakukan pinjaman kepada bank.
4. Dasar hukum Modal Ventura Syariah KMK Nomor 227/KMK.01/1994 tanggal 9 Juni
1994 tentang Sektor-sektor Usaha Perusahaan Pasangan Usaha dari Perusahaan Modal
Ventura.
5. Langkah-langkah dalam Investasi Modal Ventura: Penilaian pendahuluan, Konfirmasi
pihak luar, Negosiasi dan penawaran, Dokumentasi hukum, Monitor investasi, Divestasi
6. Tujuan Modal Ventura untuk membantu pengembangan teknologi baru dan meperlancar
terjadinya alih teknologi dan manfaatnya bagi perusahaan yaitu Meningkatkan
kemampuan memperoleh keuntungan.
7. Keunggulan Modal Ventura Syariah adalah bantuan manajemen yang diberikan oleh
perusahaan modal ventura terhadap perusahaan pasangan usaha biasanya ikut menambah
majunya perusahaan,tetapi kelemahannya para pendiri perusahaan pasangan usaha yang
dibiayai oleh perusahaan modal ventura dapat kehilangan kontrol dan kepemilikan atas
perusahaannya karena manajemen dan saham yang dipegang oleh perusahaan modal
ventura. Apabila perusahaan menunjukkan gejala kegagalan, perusahaan yang
bersangkutan cenderung diambil alih (take over) atau bahkan langsung dilikuidasi.
B. Saran
Demikianlah tugas penyusunan makalah ini. Harapan kami dengan adanya makalah
ini bisa menjadikan kita untuk lebih memahami tentang Modal Ventura Syariah , Serta
dengan harapan dapat bermanfaat dan bisa dipahami oleh para pembaca. Kritik dan saran
sangat kami harapkan dari teman-teman dan dosen, karena di sini kami menyadari masih
banyak kekurangan dalam pembuatan. Apabila ada kekurangan dalam penyusunan makalah
ini, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.
DAFTAR PUSTAKA
Modal Ventura
Modal ventura yaitu suatu pembiayaan oleh suatu perusahaan kepada suatu perusahaan pasangan
usahanya yang prinsip pembiayaannya adalah penyertaan modal. Perusahaan yang menerima
penyertaan modal disebut Perusahaan Pasangan Usaha atau Investee Company, dan perusahaan
yang melakukan penyertaan modal disebut Perusahaan Modal Ventura. Bentuk pembiayaannya
bisa berupa obligasi atau bahkan pinjaman, namun obligasi atau pinjaman tidak sama dengan
obligasi atau pinjaman biasa, karena mempunyai sifat khusus yang pada intinya mempunyai
syarat pengembalian dan balas jasa yang lebih lunak.
Di samping pengertian di atas, modal ventura oleh beberapa pihak diberi batasan sebagai
berikut:
1. Perusahaan modal ventura adalah badan usaha yang melakukan pembiayaan dalam
bentuk penyertaan modal ke dalam suatu perusahaan penerima bantuan jangka waktu
tertentu (Keppres Nomor 61 tahun 1988)
2. Modal ventura adalah usaha penyediaan pembiayaan untuk memungkinkan pembentukan
dan pengembangan usaha-usaha baru di berbagai bidang (Robert White)
3. Modal ventura adalah investasi jangka panjang dalam bentuk pemberian modal yang
mengandung resiko, dimana penyedia dana, terutama mengharapkan capital gain
disamping pendapatan bunga atau deviden(Tony Lorenz)
4. Modal ventura adalah dana yang diinvestasikan pada perusahaan atau individu yang
memiliki resiko tinggi (Clinton Richardson)
Di Indonesia mekanisme modal ventura dengan konsep pemisahan antara venture capital fund
dengan management venture capital company tidak dikenal dalam peraturan perundangan modal
ventura.
Tujuan dan Manfaat Modal Ventura
Pembiayaan modal ventura bertujuan untuk
1. Memungkinkan dan mempermudah pendirian suatu perusahaan baru.
2. Membantu membiayai perusahaan yang sedang mengalami kesulitan dana dalam
pengembangan usahanya, terutama pada tahap-tahap awal.
3. Membantu perusahaan baik pada tahap pengembangan suatu produk atau pada tahap
mengalami kemunduran.
4. Membantu terwujudnya dari hanya suatu gagasan menjadi suatu produk jadi yang siap
dipasarkan.
5. Memperlancar mekanisme investasi dalam dan luar negeri.
6. Mendorong perkembangan proyek research dan development.
7. Membantu pengembangan teknologi baru dan memperlancar terjadinya alih teknologi.
8. Membantu dan memperlancar pengalihan kepemilikan suatu perusahaan.
Masuknya modal ventura sebagai sumber pembiayaan pada perusahaan akan memberi manfaat
bagi perusahaan yang bersangkutan antara lain sebagai berikut
1. Kemungkinan berhasilnya usaha lebih besar.
2. Meningkatkan efisiensi pendistribusian produk.
3. Meningkatkan Bankabilitas.
4. Meningkatkan kemampuan memperoleh keuntungan.
5. Meningkatkan likuiditas.
Pengertian Reksa Dana menurut pada Undang-Undang Pasar Modal nomor 8 Tahun 1995 pasal
1, ayat (27): "Reksadana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari
masyarakat Pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio Efek oleh Manajer
Investasi."
Terdapat tiga unsur penting dalam pengertian Reksadana yaitu
Adanya kumpulan dana masyarakat, baik individu maupun institusi
Dengan melakukan pengumpulan dana dari para pemodalnya memungkinkan pemodal-pemodal
yang memiliki dana yang minim dapat ikut andil berinvestasi dalam bentuk efek.
investasi bersama dalam bentuk suatu portofolio efek yang telah terdiversifikasi
Yang dimaksud dengan efek adalah surat berharga, seperti surat pengakuan utang, surat
berharga komersial, saham, obligasi, tanda bukti utang, unit penyertaan, kontrak investasi
kolektif, kontrak berjangka atas Efek, dan setiap turunan dari Efek, baik Efek yang bersifat
utang maupun yang bersifat ekuitas, seperti opsi dan waran. Portofolio efek yang dikelola oleh
reksa dana dapat berupa kumpulan dari beberapa jenis efek (tidak hanya sejenis).
Manager Investasi dipercaya sebagai pengelola dana milik masyarakat investor
Manager investasi adalah pihak yang kegiatan usahanya mengelola portofolio efek untuk para
nasabah atau mengelola portofolio investasi kolektif untuk sekelompok nasabah, tidak termasuk
perusahaan asuransi, dana pensiun, dan bank yangmelakukan sendiri kegiatan usahanya
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Manager investasi bertanggung jawab
mengelola dana yang terkumpul dalam reksadana dan bertanggung jawab terhadap setiap
kegiatan investasi.
Jenis Reksadana
Reksadana ada 4 jenis jika dikelompokan berdasarkan portofolionya.:
Reksadana Pendapatan tetap
Reksa dana dengan investasi yang sekurang-kurangnya 80% dari dana yang dikelola (aktivanya)
dalam bentuk efek bersifat hutang.
Reksadana Saham
Reksa dana dengan investasi yang sekurang-kurangnya 80% dari dana yang dikelolanya
diinvestasikan dalam efek bersifat ekuitas.
Reksadana Pasar Uang
Reksa dana yang investasinya ditanam pada efek bersifat hutang dengan jatuh tempo yang
kurang dari satu tahun.
Reksadana Campuran
Reksa dana yang mempunyai perbandingan target aset alokasi pada efek saham dan pendapatan
tetap yang tidak dapat dikategorikan ke dalam ketiga reksa dana lainnya
Sejarah Reksa Dana di Indonesia
Di Indonesia, reksa dana pertama kali muncul saat pemerintah mendirikan PT. Danareksa pada
tahun 1976. Pada waktu itu PT. Danareksa menerbitkan reksa dana yang disebut dengan
sertifikat Danareksa. Pada tahun 1995, pemerintah mengeluarkan peraturan tentang pasar modal
yang mencakup pula peraturan mengenai reksa dana melalui UU Nomor 8 tahun 1995 mengenai
pasar modal. Adanya UU tersebut menjadi momentum munculnya reksa dana di Indonesia yang
diawali dengan diterbitkannya reksa dana tertutup oleh PT. BDNI Reksa Dana.
Sumber :
http://www.sylabus.web44.net/blk2file/kuliah7.htm
http://jatimventura.6te.net/index.php/component/content/article/10-artikel/10-definisi-modal-
ventura.html
http://www.bisnisinvestasisaham.com/investasi-reksadana/pengertian-reksadana/
http://yanirahmanarsyi.blogspot.com/2011/03/modal-ventura.html
http://parahita.wordpress.com/2008/06/06/sejarah-reksa-dana/
Guidelines And Best Practices On Islamic Venture Capital
Issued By:
Securities Commission
May 2008
CONTENTS
1.0 INTRODUCTION
2.0 DEFINITIONS
PART 1
3.0 GUIDELINES
CORE REQUIREMENTS
PART 2
4.0BEST PRACTICES
COMPLIANCE OFFICER
PORTFOLIO MANAGEMENT
MAINTENANCE OF ACCOUNTSAPPENDIX 1
1.0 INTRODUCTION 1.01The Guidelines and Best Practices on Islamic Venture Capital
(Guidelines and Best Practices) specifies the core requirements for establishing an Islamic
venture capital corporation (VCC) or an Islamic venture capital management corporation
(VCMC), and sets out the best practices which are intended to assist such VCCs and VCMCs in
carrying out Islamic venture capital business activities.1.02The Shariah principles and concepts
commonly applied for venture capital are set out in Appendix 2.1.03The Guidelines and Best
Practices may be reviewed as and when necessary. 2.0 DEFINITIONS 2.01In the Guidelines
and Best Practices, the following definitions have the following meanings, unless the context
otherwise requires:
3.0 GUIDELINES Core Requirements3.01A VCC or VCMC must be registered under the
Guidelines for the Registration of Venture Capital Corporations and Venture Capital
Management Corporations issued by the Securities Commission.3.02In addition, the following
requirements must be complied with for the establishment of an Islamic VCC or VCMC:
(a) An independent Shariah adviser must be appointed to provide expertise and guidance on
conformance to the Shariah principles in all matters of the Islamic VCC or VCMC (please refer
to Appendix 2 for the criteria on the appointment of Shariah Adviser); and
(b) The activities of the venture companies must be Shariah compliant. Non-permitted
Shariah activities include-
(i) financial services based on riba (interest);
(ii) gambling/gaming;
(iii) manufacture or sale of non-halal products or related products;
(iv) entertainment activities that are non-permissible according to Shariah;
(v) manufacture or sale of tobacco-based products or related products;
(vi) stockbroking or share trading in Shariah non-compliant securities; and
(vii) hotels and resorts.
Note: Apart from the activities listed above, the Shariah adviser may apply ijtihad1 for other
activities that may be deemed nonpermissible, as a criterion in assessing the activities for
Islamic venture capital.
1 Reasoning by qualified scholars to obtain legal rulings from the sources of the Shariah.
PART 2
4.0 BEST PRACTICES 4.01A VCC or VCMC which has met the core requirements for
establishing an Islamic VCC or Islamic VCMC under Part 1 is highly encouraged to adopt the
best practices as set out below:4.02Responsibilities of a Shariah Adviser A Shariah adviser is to
act with due care, skill, and diligence-
(a) to ensure all aspects of the Islamic venture capital business activities including portfolio
management, trading practices, and other administrative and operational matters are in
accordance with Shariah principles;
(b) to provide Shariah expertise and guidance on all matters, particularly in regard to
documentation, structuring, and investment instruments, and ensure compliance with the general
Shariah principles and regulations, standards or resolutions including those issued by the SAC
from time to time. In the event of doubt, clarification must be sought from the SAC;
(c) to take responsibility in scrutinising any compliance report prepared by the Shariah
compliance officer or any investment transaction report, to ensure that the investment activities
are Shariah compliant; and
(d) to provide a written opinion and/or periodic report to confirm and certify that the venture
capital activities have been managed and/or administered in accordance with Shariah principles.
Written Disclosure and Declaration by Shariah Adviser 4.03The Shariah adviser is expected to
prepare, at least on an annual basis, a written disclosure and declaration to the board of directors
that the VCC is managed in accordance with Shariah principles. Compliance Officer 4.04A
VCC or VCMC is encouraged to appoint a compliance officer for the purposes of ensuring the
companys full compliance with the specific requirements for an Islamic VCC or Islamic
VCMC.4.05The compliance officer is expected to-
(a) report any Shariah non-compliance directly to the Shariah adviser and the board of
directors for consideration and/or immediate remedial action; and
(b) assist the Shariah adviser in certifying that the business of the VCC or VCMC is in
accordance to Shariah principles.
4.06The compliance officer of the VCC or VCMC is expected to ensure that the written
disclosure and declaration made by the Shariah adviser and other compliance records are
maintained as required.4.07A compliance officer is encouraged to acquire basic knowledge of
Islamic finance. Portfolio Management4.08Any investment decision, either local or abroad, is
expected to be endorsed by the Shariah adviser to ensure that the investment complies with the
general Shariah principles and regulations, standards or resolutions issued by an established or
recognised Shariah authority or body.4.09A VCC or VCMC is expected to ensure that the
activities of the venture companies remain Shariah compliant until the point of full divestment.
Maintenance of Accounts4.10A VCC or VCMC is expected to ensure that its clients
monies or properties are properly managed in accordance to Shariah principles. In particular:
Shariah principles and concepts commonly applied to venture capital are as follows:
1. Musharakah
A partnership between two parties or more to finance a business venture whereby all
parties contribute capital either in the form of cash or in kind. If the venture if profitable,
the profit will be distributed based on a pre-agreed ratio. In the event of a loss, the loss
shall be shared on the basis of capital contribution.
2. Mudharabah
A contract made between two parties to finance a business venture. The parties are a
rabb al-mal (investor) who solely provides the capital and a mudharib (entrepreneur)
who solely manages the project.If the venture is profitable, the profit will be distributed
based on a pre-agreed ratio. In the event of a business loss, it should be borne solely by
the capital provider, to the extent of the capital contribution.
3. Wakalah
A contract which gives the power and rights to another party or parties to act on his
behalf, based on the agreed terms and conditions.
APPENDIX 2
For an individual:
(a) Full name;
(b) Correspondence address;
(c) Jurisdiction of residence;
(d) Contact information;
(e) Shariah qualification and experience; and
(f) Letter of appointment/registration as Shariah adviser from any other jurisdiction.
For a corporation:
(a) Name;
(b) Jurisdiction of incorporation and company number;
(c) Registered address;
(d) Shariah qualification and experience of relevant personnel;
(e) Letter of appointment/registration as Shariah adviser from any other jurisdiction;
(f) Contact person; and
(g) Contact details.
4.0
Submission for the registration of an independent Shariah adviser should be addressed to:
Head
Bukit Kiara