Anda di halaman 1dari 4

Motivasi pekerja

Motivasi merupakan keinginan yang terdapat pada seseorang individu


yang merangsangnya untuk melakukan tindakan-tindakan atau sesuatu yang
menjadi dasar atau alasan seseorang berperilaku. Dalam hubungan ini motivasi
kerja dapat diartikan sebagai keinginan atau kebutuhan yang melatarbelakangi
seseorang sehingga ia terdorong untuk bekerja. Motivasi dalam diri seseorang
akan dipengaruhi 2 faktor:

1. Faktor intern

Faktor intern yang dapat mempengaruhi pemberian motivasi pada seseorang


antara lain:

a. Keinginan untuk hidup.


Keinginan untuk dapat hidup merupakan kebutuhan setiap manusia
di muka bumi ini. Untuk mempertahankan hidup ini orang mau
mengerjakan apa saja, apakah pekerjaan itu baik atau jelek, apakah halal
atau haram dan sebagainya.
b. Keinginan untuk dapat memiliki.
Keinginan untuk dapat memiliki benda dapat mendorong seseorang
untuk mau melakukan pekerjaan.
c. Keinginan untuk memperoleh penghargaan.
Seseorang mau bekerja disebabkan adanya keinginan untuk diakui,
dihormati oleh orang lain. Untuk memperoleh status sosial yang lebih
tinggi, orang mau mengeluarkan uangnya. Untuk memperoleh uang itupun
ia harus bekerja keras.
d. Keinginan untuk memperoleh pengakuan.
Keinginan untuk memperoleh pengakuan itu dapat meliputi hal-hal:
1. Adanya penghargaan terhadap prestasi
2. Adanya hubungan kerja yang harmonis dan kompak
3. Pimpinan yang adil dan bijaksana; dan
4. Perusahaan tempat bekerja dihargai oleh masyarakat
e. Keinginan untuk berkuasa.
Keinginan untuk berkuasa mendorong orang untuk bekerja.
2. Faktor ekstern
Faktor ekstern juga tidak kalah perananya dalam melemahkan motivasi kerja
seseorang. Faktor ekstern itu adalah:
a. Kondisi lingkungan kerja
Lingkungan kerja yang baik dan bersih, mendapat cahaya yang
cukup, bebas dari kebisingan dan gangguan, jelas memotivasi tersendiri
bagi karyawan dalam melakukan pekerjaan dengan baik.
b. Kompensasi yang memadai
Kompensasi yang memadai merupakan alat motivasi bagi
perusahaan untuk mendorong para karyawan bekerja dengan baik. Adapun
kompensasi yang kurang memadai akan membuat mereka kurang tertarik
untuk bekerja keras.
c. Supervisi yang baik
Posisi supervisi sangat dekat dengan para karyawan. Bila supervisi
ini menguasai liku-liku pekerjaan dan penuh dengan sifat kepemimpinan,
maka suasana kerja akan bergairah dan bersemangat. Akan tetapi,
mempunyai supervisor yang angkuh mau benar sendiri akan menciptakan
situasi kerja yanh tidak mengenakkan dan dapat menurunkan semangat
kerja.
d. Adanya jaminan pekerjaan
Setiap orang akan mau bekerja mati-matian mengorbankan apa
yang ada pada dirinya untuk perusahaan. Kalau yang bersangkutan merasa
ada jaminan karier yang jelas dalam melakukan pekerjaan.

Dalam mengembangkan motivasi ada 3 model pendekatan:

1. Model tradisional
Model ini memfokuskan bagaimana membuat para karyawan dapat
menjalankan tugas mereka yang membosankan dan berulang-ulang dengan
cara yang efisien.
2. Model hubungan manusia
Model ini lebih menekankan dan menganggap penting adanya faktor
“kontak sosial” yang dialami karyawan dalam menjalankan tugasnya.
3. Model sumber daya manusia
Menurut model ini, motivasi para karyawan tidak hanya pemberian
upah atau kepuasan, namun beraneka ragam.

Selain model pemberian motivasi, dikenal pula berbagai teori motivasi.


Teori motivasi dikelompokkan 2 aspek:

a. Teori Kepuasan ( Content Theory )
Pada dasarnya teori ini lebih didekatkan pada faktor-faktor kebutuhan
dan kepuasan individu yanh menyebabkannya, bertindak dab berperilaku
dengan cara tertentu. Teori ini terdiri dari, teori Hirarkhi Kebutuhan Maslow,
teori Mac Groger, teori Dua Faktor, teori ERG, dan teori motivasi prestasi
McClelland.
b. Teori Proses (Process Theory)
Teori proses berkaitan dengan bagaimana motivasi itu terjadi atau
bagaimana perilaku itu digerakkan.Teori ini berusaha agar setiap pekerja giat
sesuai dengan harapan organisasi perusahaan. Dalam hal ini teori motivasi
proses yang dikenal seperti : Teori Harapan (Expectancy Theory),Teori
Keadilan (Equity Theory), Teori Pengukuhan (Reinfocement Theory).

Pemberian motivasi kepada para karyawan merupakan kewajiban para


pemimpin, agar para karyawan dapat lebih meningkatkan mutu dan volume
pekerjaan yang menjadi tanggung jawab.Untuk itu seorang pemimpin perlu
memperhatikan hal-hal berikut agar pemberian motivasi dapat berhasil seperti
yang diharapkan:

1. Memenuhi perilaku bawahan


2. Harus berbuat dan berperilaku realistis
3. Tingkat kebutuhan setiap orang berbeda
4. Mampu menggunakan keahlian
5. Pemeberian motivasi harus mengacu pada orang
6. Harus dapat memberi keteladanan

Karyawan harus selalu dimotivasi dimotivasi agar lebih meningkatkan


produktivitasnya. Sebab adakalanya pada diri karyawan timbul kejenuhan bekerja
dan bosan. Husaini Usman menawarkan beberapa teknik yang digunakan dalam
memotivasi karyawan, yaitu:

a. Berpikir positif
b. Menciptakan perubahan yang kuat
c. Membangun harga diri
d. Memantapkan pelaksanaan
e. Membangkitkan orang lemah menjadi kuat
f. Membasmi sikap suka menunda-nunda

Ada beberapa cara lain untuk memotivasi atau meningkatkan gairah kerja
karyawan antara lain:

1. Berikan imbalan yang memadai.


2. Berikan santapan rohani secara periodik.
3. Ciptakan suasana informal, suasana santai, rekreasi, malam bersama
dengan anggota keluarga.
4. Berikan perhatian individual karyawan, tanya keluarganya dan
sebagainya.
5. Gunakan “ manajemen tepuk “ artinya karyawan itu didekati, anggap
mereka sahabat, bukan kuli, tepuk-tepuklah bahunya dan hargai
mereka.

Anda mungkin juga menyukai