Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH BANK UMUM KONVENSIONAL DAN

BANK UMUM SYARIAH


Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah
Bank dan Lembaga Keuangan non Bank
Dosen pengampu : Dr. Hj. Umrotul Khasanah, S.Ag, M.Si

Nama Kelompok ;
- Ivanda Oliesya Aldora (220501110169)
- Nafa Zaida El Rahmah (220501110267)
- Lailatul Hikma (220501110272)

PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM
MALANG
2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
sebab atas limpahan rahmat serta karunia-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah
bejudul “Bank Umum Konvensional dan Bank Umum Syariah” untuk memenuhi tugas mata
kuliah Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank dengan dosen pengampu Dr. Hj. Umrotul
Khasanah, S.Ag, M.Si

Sholawat dan salam kita haturkan kepada Nabi kita Baginda Rasulullah SAW. Yang mana
beliau telah membimbing kita dari zaman kegelapan menuju jalan kebenaran yaitu agama islam.

Besar harapan kami agar makalah ini dapat bermanfaat, memberikan edukasi serta
pengetahuan mengenai materi “Bank Umum Konvensional dan Bank Umum Syariah”

Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki
sangat kurang. Oleh kerena itu saran dan kritik yang konstruktif dari pembaca dan penyusun
sangat kami harapkan demi kesempurnaan Makalah ini.

Malang, 9 April 2022

Penyusun

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... 1


DAFTAR ISI ............................................................................................................................. 2
BAB 1......................................................................................................................................... 3
PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 3
A. Latar Belakang ................................................................................................................. 3
B. Rumusan Masalah ............................................................................................................ 4
C. Tujuan .............................................................................................................................. 4
BAB II ....................................................................................................................................... 5
PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 5
A. Pengertian Bank Umum Konvensional dan Bank Umum Syariah ..................................... 5
B. Perbedaan BUK dan BUS ................................................................................................. 7
C. Kegiatan BUK dan BUS ................................................................................................... 7
Kesimpulan ............................................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................ 9

2
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bank merupakan lembaga keuangan yang terpenting yang mempengaruhi


perekonomian baik secara mikro maupun secara makro. Fungsinya sebagai perantara
keuangan (financial intermediary) antara pihak-pihak yang surplus dengan pihak-pihak yang
membutuhkan dana atau defisit. Dalam menjalankan usahanya sebagai lembaga keuangan
yang menjual kepercayaan dan jasa, setiap bank berusaha sebanyak mungkin menarik
nasabah baru, memperbesar dana dananya dan juga memperbesar pembarian kredit dan jasa-
jasanya (Simorangkir, 2004). Menurut Undang-Undang Perbankan No. 10 Tahun 1998, jenis
perbankan terdiri dari Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR). Sejak adanya Paket
27 Oktober 1988 (Pakto 1988), pertumbuhan bank-bank umum di Indonesia 5 tahun terakhir
semakin pesat. Bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara
konvensional atau berdasarkan prinsip konvensional yang dalam kegiatannya memberikan
jasa dalam lalu lintas pembayaran. Hingga saat ini tercatat ada 119 bank di Indonesia yang
terdiri dari 107 bank umum konvensional dan 12 bank umum syariah.

Bank umum konvensional dalam menjalankan usahanya tidak melibatkan


nasabah dalam hal tanggung jawab atas risiko yang mungkin terjadi. Bank konvensional
sepenuhnya menerapkan sistem bunga. Bagi para nasabah yang telah mempercayakan
dananya pada bank tersebut, maka bank harus menjamin pengembalian pokok beserta
bunganya. Selanjutnya dana tersebut disalurkan kembali kepada masyarakat dalam bentuk
kredit. Selisih bunga antara bunga tabungan dengan bunga pinjaman tersebut yang menjadi
keuntungan bank.

3
B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian Bank Umum Konvensional dan Bank Umum Syariah ?


2. Apa perbedaan Bank Umum Konvensional dan Bank Umum Syariah ?
3. Apa saja kegiatan yang dilakukan oleh Bank Umum Konvensional dan Bank Umum
Syariah ?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian BUK dan BUS


2. Untuk mengetahui apa saja perbedaan BUK dan BUS
3. Untuk mengetahui apa saja kegiatan dan tugas yang dilakukan oleh BUK dan BUS

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Bank Umum Konvensional dan Bank Umum Syariah

Bank adalah badan usaha di bidang keuangan yang mengelola uang masyarakat,
terutama memberi kredit dan jasa dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran uang.
Badan usaha ini merupakan lembaga keuangan resmi yang memiliki lisensi dari otoritas
terkait untuk menghimpun dana dari masyarakat. Selain menghimpun dan menyalurkan
dana kembali, bank juga menyediakan produk keuangan lainnya, seperti manajemen
investasi, penukaran mata uang asing, hingga berbagai jasa pembayaran. Dalam sebuah
negara, bank umum biasanya diatur oleh bank sentral. Adapun Bank Indonesia (BI)
adalah bank sentral di Indonesia.

Berdasarkan cara penentuan harganya, bank dibagi menjadi dua, yaitu syariah dan
konvensional.

1. Pengertian BUK

Pengertian kata “konvensional” menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia


adalah “menurut apa yang sudah menjadi kebiasaan”. Sementara itu, menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah “berdasarkan kesepakatan umum” seperti
adat, kebiasaan, kelaziman. Berdasarkan pengertian itu, bank konvensional adalah
bank yang dalam operasionalnya menerapkan metode bunga, karena metode bunga
sudah ada terlebih dahulu, menjadi kebiasaan dan telah dipakai secara meluas
dibandingkan dengan metode bagi hasil. Definisi Bank Konvensional menurut
Triandaru (2006: 153) Bank Konvensional yaitu bank yang dalam aktivitasnya, baik
penghimpunan dana maupun dalam rangka penyaluran dananya, memberikan dan
mengenakan imbalan berupa bunga atau sejumlah imbalan dalam presentase tertentu
dari dana untuk suatu periode tertentu. Persentase tertentu ini biasanya ditetapkan per
tahun.

5
Bank konvensional pada umumnya beroperasi dengan mengeluarkan produk-
produk untuk menyerap dana masyarakat antara lain tabungan, simpanan, deposito,
simpanan giro; menyalurkan dana yang telah dihimpun dengan cara mengeluarkan
kredit antara lain kredit investasi, kredit modal kerja, kredit konsumtif, kredit jangka
pendek, dan pelayanan jasa keuangan antara lain kliring, inkaso, kiriman uang, Letter
of Credit, dan jasa-jasa lainnya seperti jual beli surat berharga, bank draft, wali
amanat, penjamin emisi, dan perdagangan efek. Bank konvensional dapat memperoleh
dana dari pihak luar, misalnya dari nasabah berupa rekening giro, deposit on call,
sertifikat deposito, dana transfer, saham, dan obligasi. Sumber ini merupakan
pendapatan bank yang paling besar. Pendapatan bank tersebut, kemudian dialokasikan
untuk cadangan primer, cadangan sekunder, penyaluran 7 kredit, dan investasi.
Contoh Bank Konvensinoal antara lain bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat
(BPR).

2. Pengertian BUS
Bank Syariah muncul di Indonesia pada awal tahun 1990-an. Kehadiran bank
yang berdasarkan syariah di Indonesia memang masih relatif baru meskipun
masyarakat Indonesia merupakan masyarakat muslim terbesar di dunia. Pemrakarsa
pendirian bank syariah di Indonesia dilakukan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI)
pada tanggal 18 – 20 Agustus 1990. Dalam perkembangan selanjutnya kehadiran
Bank Syariah di Indonesia khususnya cukup menggembirakan. Selain bank syariah
hasil bentukan dari tim perbankan MUI, saat ini telah lahir bank syariah milik
pemerintah sebagai cabang dari bank konvensional yang sudah ada. Definisi Bank
Syariah menurut Triandaru (2006: 153) Bank Syariah yaitu bank yang dalam
aktivitasnya, baik penghimpunan dana maupun dalam rangka penyaluran dananya
memberikan dan mengenakan imbalan atas dasar prinsip syariah yaitu jual beli dan
bagi hasil.

6
B. Perbedaan BUK dan BUS

Di Indonesia, terdapat dua jenis sistem perbankan, yaitu bank konvensional dan
bank syariah.
Secara definisi, bank konvensional merupakan bank yang menjalankan
aktivitasnya secara konvensional yang mengacu pada kesepakatan nasional maupun
internasional, serta berlandaskan hukum formil negara.

Sedangkan bank syariah adalah bank yang menjalankan aktivitas berdasarkan prinsip
syariah, atau prinsip hukum Islam yang diatur dalam fatwa Majelis Ulama Indonesia
(MUI).

Selain perbedaan dari definisinya, mari simak perbedaan bank syariah dan konvensional
lainnya berikut ini :

1. Prinsip Bank Konvensional dan Bank Syariah


2. Tujuan Bank Konvensional dan Bank Syariah
3. Sistem Operasional Bank Konvensional dan Bank Syariah
4. Pengawas Kegiatan Bank Konvensional dan Bank Syariah
5. Hubungan antara Nasabah dan Bank Bank Konvensional dan Bank Syariah
6. Pengelolaan Dana Bank Konvensional dan Bank Syariah

C. Kegiatan BUK dan BUS

1. Kegiatan dan Jenis Usaha Bank Syariah


Terdapat tiga kegiatan utama maupun jenis usaha bank syariah :
a. Penghimpunan dana
b. Penyaluran dana
c. Jasa pelayanan

7
Jasa pelayanan yang ditawarkan oleh bank syariah berdasarkan pada 4
akad, yaitu :
1. Wakalah
2. Hawalah
3. Kafalah
4. Rahn

2. Kegiatan dan Jenis Usaha Bank Konvensional


a. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa giro
b. Deposiro berjangka
c. Sertifikat deposito
d. Tabungan

Kesimpulan

Bank syariah adalah bank yang melaksanakan kegiatan usahanya berdasarkan


prinsip syariah. Bank syariah memiliki tujuan yang sama seperti perbankan konvensional,
yaitu agar lembaga perbankan dapat menghasilkan keuntungan dengan cara meminjamkan
modal, menyimpan dana, membiayai kegiatan usaha atau kegiatan lainnya yang sesuai.
Untuk mendapatkan keuntungan tersebut, bank syariah juga tak boleh kalah dengan bank
konvensional dalam memberikan pelayanan kepada nasabahnya.

8
DAFTAR PUSTAKA

http://repository.untag-sby.ac.id/12762/2/BAB%20II.pdf
https://katadata.co.id/safrezi/finansial/6216fb89b62b0/fungsi-dan-tugas-bank-
umum-beserta-penjelasannya
https://eprints.perbanas.ac.id/1888/6/BAB%20V.pdf
https://www.ocbcnisp.com/id/article/2022/03/23/bank-umum-adalah
https://www.megasyariah.co.id/id/artikel/edukasi-tips/simpanan/perbedaan-bank-
syariah-dan-bank-konvensional

Anda mungkin juga menyukai