Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

“Peranan Hubungan Koresponden Bank”


Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Aset Liabilitas Manajemen Bank Syari’ah
Dosen Pembimbing :
Cepy Nurmala W., M.Pd

Disusun oleh:
Kelompok 8 PS 6E

1.
2.
3. Ajeng Ayu Puspitasari (12401173215)
4.
JURUSAN PERBANKAN SYARI’AH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI TULUNGAGUNG
FEBRUARI 2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat,
taufik serta hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyusun makalah yang berjudul
“Peranan Hubungan Koresponden Bank” tepat waktu. Sholawat dan salam
semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan besar kita, yaitu Nabi
Muhammad SAW yang telah menunjukkan kepada kita jalan yang lurus berupa
ajaran agama islam yang sempurna dan menjadi anugerah serta rahmat bagi
seluruh islam semesta. Ucapan terimakasih kami sampaikan kepada berbagai
pihak yang telah membantu terselesaikannya makalah ini, yaitu sebagai berikut :
1. Bapak Dr. Maftukhin, M.Ag. selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri
Tulungagung,
2. Bapak M.Aqim Adlan, M.E.I. selaku ketua jurusan Perbankan Syariah,
3. Ibu Cepy Nurmala W., M.Pd selaku dosen pembimbing mata kuliah Aset
Liabilitas Manajemen Bank Syari’ah.
4. Serta pihak lain yang telah membantu terselesaikannya makalah ini.
Kami selaku penulis berharap makalah ini dapat berguna bagi pembaca
dan semua orang. Dalam penyusunan makalah ini kami menyadari masih banyak
kesalahan dan kekurangan, yang masih kurang sempurna dan pernyataan
berkenan untuk menerima kritik dan saran yang sifatnya membangun. Kami juga
berharap agar masyarakat mampu memahami tentang Peranan Hubungan
Koresponden Bank

Tulungagung, Februari 2020

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i


KATA PENGANTAR .......................................................................................... ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan Makalah ............................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian hubungan koresponden ................................................................ 3
B. Latar belakang timbulnya correspondent banking ......................................... 3
C. Bentuk Hubungan Koresponden .................................................................... 4
D. ........................................................................................................................
E. ........................................................................................................................

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan ....................................................................................................
B. Saran ..............................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Rumusan Masalah
a. Apa Pengertian hubungan koresponden?
b. Bagaimana Latar belakang timbulnya correspondent banking?
c. Bagaimana Bentuk hubungan koresponden?
d. Bagaimana Reciprocal business?
e. Bgaimana Organisas?
f. Bagaimana Mekanisme pembukaan hubungan koresponden?
g. Bagaimana Agency arrangement?
h. Bagaimana Bentuk-bentuk kantor luar negeri?
i. Bagaimana Analisis rasio credit line?

C. Tujuan Masalah
a. Untuk Mengetahui Apa Pengertian hubungan koresponden
b. Untuk mengetahui Bagaimana Latar belakang timbulnya correspondent
banking
c. Untuk mengetahui Bagaimana Bentuk hubungan koresponden
d. Untuk mengetahui Bagaimana Reciprocal business
e. Untuk mengetahui Bagaimana Organisas
f. Untuk mengetahui Bagaimana Mekanisme pembukaan hubungan
koresponden
g. Untuk mengetahui Bagaimana Agency arrangement
h. Untuk mengetahui Bagaimana Bentuk-bentuk kantor luar negeri
i. Untuk mengetahui Bagaimana Analisis rasio credit line

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian hubungan koresponden


Koresponden adalah Hubungan keagenan (dituangkan dalam perjanjian)
yang saling menguntungkan antara satu bank dengan bank lainnya (baik
didalam maupun di luar negeri) untuk saling memberikan jasa dan atau
melakukan transaksi untuk dan atas nama bank yang berkepentingan. Dengan
demikian, hubungan koresponden bagi suatu bank merupakan hal yang sangat
penting dalam mendukung berkembangnya usaha perbankan. Hubungan
koresponden bisa antara sesama bank di dalam suatu negara ataupun dibuka
dengan bank di negara lain. Bahkan secara sempit hubungan koresponden juga
dapat berupa hubungan antar Kantor Pusat dengan Cabang dan antara Cabang
dengan Cabang lain dalam suatu bank1.
Menurut BI Bank Koresponden adalah correspondent bank yaitu bank
yang berdasarkan suatu perjanjian mempunyai hubungan dengan bank lain
untuk saling memberikan jasa dan/atau melakukan transaksi untuk dan atas
nama bank yang berkepentingan2. Baik yang berlokasi disuatu negara yang
sama maupun di negara yang berbeda dengan mitranya. Fungsi bank
koresponden suatu bank biasanya diaksanakan oleh suatu unit tersendiri.
Fungsi dari Bank Koresponden bagi Bank biasanya dilakukan oleh salah satu
unit tertentu. Di beberapa bank utamanya adalah bank devisa, unit tersebut
disebut dengan Unit Corespondent Banking dan orang yang melakukannya
disebut dengan Corespondent Banking Relationship Manager (CBRM).
Dikatakan Manajer karena pengelola tersebut bertanggung jawab terhadap
pengelolaan hubungan bisnis antara bank miliknya dengan bank lain. Unit
Corespondent Banking adalah pintu gerbang bank-bank lain untuk menjalin
hubungan bisnis dengan bank yang dituju dan CBRM adalah penjaga pintu
gerbangnya.

1
Dahlan Siamat, Manajemen Lembaga Keuangan. Kebijakan Moneter dan Perbankan.
Edisi Kelima, (Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2005), hal. 138

2
www.bi.go.id

2
B. Timbulnya Correspondent Banking

Semakin berkembangnya pasar global, yang tidak mengenal batas wilayah


suatu negara, maka akan semakin menuntut kalangan perbankan baik
domestik maupun internasional untuk dapat melayani dan memenuhi
kebutuhan nasabahnya yang melakukan transaksi keberbagai negara.
Sementara keterbatasan bank untuk membuka kantor perwakilan atau cabang
di luar negeri karena membutuhkan biaya yang cukup besar, mulai dari
penyediaan gedung kantor, perlengkapan kantor sampai pada penyediaan
sumber daya manusia yang mampu melaksanan aktivitas perbankan di Negara
tersebut, belum lagi ditambah dengan berbagai regulasi di negara setempat. Di
sisi lain tuntutan nasabah untuk mendapat pelayanan yang dibutuhkan tidak
mengenal lokasi kemana transaksinya akan dilakukan. Untuk itu, kebutuhan
sating mengageni antara kedua bank dalam suatu negara atau negara yang
berbeda tersebut timbul sebagai akibat dari hakikat kegiatan bank itu sendiri,
sebagai penjual jasa kepada nasabahnya. Dengan perkataan lain, dengan
segala keterbatasannya, bank harus selalu berusaha untuk memenuhi
keinginan nasabahnya (permintaan pasar). Dengan demikian timbulnya
koresponden correspondent banking dapat disebabkan oleh hal-hal sebagai
berikut:

1. Meluasnya Usaha Bank, yang mencakup kegiatan:


a. Ekspor
b. Impor
c. Transfer Valuta Asing
d. Inkaso Valuta Asing, dan
e. Jasa-Jasa Valuta Asing Lainnya

2. Orientasi Internasional/Global

Dalam rangka memperoleh sumber-sumber pendapatan baru dan


membantu nasabah yang memiliki Cabang atau Subsidiaries di luar negeri

3
3. Keterbatasan Jaringan Bank
Memiliki Kantor Perwakilan, Cabang atau Subsidiaries di hampir
setiap negara di dunia adalah tidak efisien. Sehingga untuk dapat
melayanai transaksi dengan pemakai jasa bank di negara tertentu bank
disuatu negara perlu menjalin hubungan dengan bank di negara lain.
4. Etika Perbankan dan Kerjasama

Masyarakat perbankan memiliki etika kepribadian bisnis yang khas.


Karena yang mereka jual adalah bisnis di bidang jasa dan kepercayaan,
maka mereka memiliki etika bisnis yang ramah dan sopan, bahkan selalu
berusaha untuk meningkatkan keramahan dan kesopanannya tersebut
dalam setiap pelayanan atau komunikasi. Oleh karena itu, dengan
meluasnya Usaha Bank, Orientasi Internasional/Global dan Keterbatasan
Jaringan Bank, mereka biasa mengadakan kerjasama untuk melayani
keperluan nasabah masing-masing. Jika correspondent banking tidak ada,
maka pelayanan kepada nasabah menjadi lambat karena bank tersebut
masih harus minta bantuan bank lain dalam setiap melakukan transaksi,
misalnya untuk pencocokan test key atau verifikasi tanda tangan3.

C. Bentuk Hubungan Koresponden

Dalam melakukan hubungan koresponden antarbank ditinjau dari segi


bentuknya dapat bersifat:

1. Non Depository Correspondent, yaitu suatu hubungan satu bank


dengan bank lain, yang terbatas pada pertukaran contoh tanda tangan
antar pejabatnya dan hubungan test key (sandi untuk mengidentifikasi
kebenaran suatu berita dari satu bank dengan bak lain).
Jadi bentuk hubungan korespondennya hanya terbatas pada pertukaran
dokumen kontrol, seperti test key arrangement, bilateral Key

3
Slamet Riyadi, Banking Assets and Liability Management (Edisi Ketiga), (Jakarta:
Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2006), hal. 127

4
Exchange/SWIFT Authenticator Key, specimen tanda tangan pejabat-
pejabat yang berwenang, specimen formulir-formulir, dan lain-lain
yang diperlukan oleh kedua bank tersebut.
2. Depository Correspondent, yaitu hubungan yang semula bersifat non
depository tetapi di ikuti dengan pembukaan rekening oleh salah satu
bank atau kedua bank yang mengadakan hubungan koresponden
tersebut atau hubungan Nostro-Vostro atau keduanya.
Bank dalam negeri, misalnya Bank Mandiri memiliki rekening USD.
Di Citibank, New York, maka Bank Mandiri menyebutnya sebagai
Nostro Account atau rekening nostro. Sedangkan bila terjadi
sebaliknya, yaitu di mana bank luar negeri, misalnya Malayan Banking
Bhd, Kuala Lumpur, memiliki rekening di Bank Mandiri, Jakarta
disebut sebagai Vostro Account atau rekening vostro4.

Bank dalam negeri, misalnya Bank Mandiri memiliki rekening USD.


di Citibank, New York, maka Bank Mandiri menyebutnya sebagai Nostro
Account atau rekening nostro. Sedangkan bila terjadi sebaliknya, yaitu di
mana bank luar negeri, misalnya Malayan Banking Bhd, Kuala Lumpur,
memiliki rekening di Bank Mandiri, Jakarta disebut sebagai Vostro
Account atau rekening vostro.
Hubungan koresponden antara kedua bank, biasanya akan
memperhatikan reciprocal business antara kedua bank tersebut. Reciprocal
Business adalah transaksi timbal balik yang saling menguntungkan kedua
belah pihak. Kerjasama yang saling menguntungkan ini, dapat ditinjau dari
dua sisi yaitu dari sisi bisnis yang diberikan dan bisnis yang diterima oleh
kedua bank tersebut. Kondisi ideal dari Reciprocal Business ini adalah jika
terjadi keseimbangan antara bisnis yang diberikan oleh Bank di Jakarta
(Indonesia) kepada bank koresponden dengan bisnis yang diterima oleh
Bank di Jakarta dari bank koresponden. Jadi prinsipnya adalah adanya
penerusan/ penerimaan transaksi secara timbal balik dengan azas
keseimbangan. Data empiris menunjukan bahwa kondisi ini sulit dicapai,

4
Ibid, hal. 128

5
karena banyak faktor yang memengaruhi aktivitas bisnis perbankan,
sehingga dalam praktiknya hanya dapat diupayakan untuk mendekati pada
keseimbangan penyaluran transaksi nasabah masing-masing5

5
Ibid, hal. 129-130

6
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan.Oleh
karena itu penulis menerima bimbingan dan arahan serta saran dan kritik
yang sifatnya membangun demi perbaikan karya tulis ini.

7
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai