Anda di halaman 1dari 25

SUMBER DAYA ALAM DAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM

PERSPEKTIF HADIS

Makalah

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Kelompok Pada Mata Kuliah
Hadis – Hadis Ekonomi Pada Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam
Prodi Ekonomi Syariah Kelompok 3 Semester VII
IAIN Bone

Oleh
Kelompok 2

MUTIARA
NIM: 01.18.3063

AIDIL NUGRAHA
NIM: 01.18.3077

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

BONE

2021
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Segala puji bagi Allah SWT. yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini
dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda
tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW. yang kita nanti-nantikan syafa’atnya di
akhirat nanti.
Kami mengucapkan syukur kepada Allah SWT. atas limpahan nikmat
sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga kami mampu
untuk menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah Hadis-Hadis
Ekonomi dengan judul “SUMBER DAYA ALAM DAN SUMBER DAYA
MANUSIA DALAM PERSPEKTIF HADIS”.
Kami juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak
yang telah membantu kami dalam menyusun makalah ini, terkhusus kepada dosen
pengajar yang telah mengajarkan kami mengenai disiplin ilmu Hadis-hadis Ekonomi.
Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima Kasih.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Watampone, 13 Oktober 2021


Penyusun

Kelompok 2

ii
DAFTAR ISI

Halaman Sampul i

Kata Pengantar ii

Daftar Isi iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang 1

B. Rumusan Masalah 2

C. Tujuan Penulisan 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pandangan Islam Mengenai Sumber Daya Alam Dan Sumber Daya 3

Manusia

B. Pengelolaan Sumber Daya Alam Dan Sumber Daya Manusia Dalam Islam 10

C. Hadis-Hadis Tentang Sumber Daya Alam Dan Sumber Daya Manusia 14

Dalam Al-Qur’an

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan 19

B. Saran 20

DAFTAR PUSTAKA 21

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia terkenal dengan kekayan sumber daya alam yang melimpah, air,

minyak, gas dan tanah yang subur membuat Indonesia menjadi negara yang kaya dari

segi sumber daya alamnya. Sumber daya alam yang melimpah membutuhkan

pengelolaan dan pemanfaatan yang baik dan tidak merugikan lingkungan atau

merusak lingkungan.

Sumber daya Manusia sebagai sumber daya pada mulanya diartikan tenaga

kerja manusia ditinjau secara fisiknya saja. Dengan kemampuan fisiknya manusia

berusaha mengambil manfaat materi yang tersedia dilingkungannya guna memenuhi

kebutuhan hidupnya. Banyak sedikitnya jumlah penduduk serta unsur-unsur yang

berkaitan dengan jumlah dalam batas tertentu merupakan potensi dalam bidang

pembangunan. Dengan jumlah penduduk yang banyak merupakan sumer daya

manusia untuk melakukan pembangunan

Sumber daya alam dan sumber daya manusia sangat berkitan seperti yang ada

dibumi yaitu sumber daya alam ditujukan untuk kemakmuran manusia, manusia

sebagai makhluk yang didelegasikan untuk menjaga sumber daya alam. Oeh karna itu

untuk mengurusi dan memanfaatkannya sumber daya manusia yang ada seharusnya

tidak merusak tatanan yang telah ada. Oleh karena itu kita sebagai makhluk yang

didelegasikan oleh Allah, wajib memperhatikan rambu-rambu yang tertuang dalam

al-qur’an dan sunnah dalam berinteraksi dengan alam, prinsip tauhid, amanah, islah,

rahmah, ‘al-adalah, iqtisad, ri’ayah, hirasah, hafazah, dan lain-lain merupakan

1
2

prinsip-prinsip yang harus selalu menyemat pada diri manusia dalam berinteraksi

dengan alam ini.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana Pandangan Islam Mengenai Sumber Daya Alam dan Sumber Daya

Manusia?

2. Bagaimana Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Sumber Daya Manusia Dalam

Islam?

3. Apa Saja Hadis-hadis Tentang Sumber Daya Alam dan Sumber Daya Manusia?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk Mengetahui Pandangan Islam mengenai Sumber Daya Alam dan Sumber

daya Manusia.

2. Untuk Mengetahui Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Sumber daya Manusia

Dalam Islam.

3. Untuk Mengetahui Ayat-Ayat Tentang Sumber Daya Alam dan Sumber Daya

Manusia.
BAB II

PEMBAHASAN

 A. Pandangan Islam Terhadap Sumber Daya Alam Dan Sumber Daya Manusia

1. Pandangan Islam Terhadap Sumber Daya Alam

Sumber daya alam adalah sesuatu yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai

kepentingan dan kebutuhan hidup manusia agar hidup lebih sejahtera. Sumber daya

alam bisa terdapat dimana saja seperti di dalam tanah , air, permukaan tanah ,

udara,dan lain sebagainya. Menurut Soerinegara, segala sesuatu yang berada disekitar

alam ini adalah lingkungan. Sedangkan jika unsur-unsur lingkungan tersebut

memberi manfaat pada manusia maka itu disebut dengan sumber daya alam. Tapi,

tidak seluruh unsur lingkungan menjadi sumber daya bagi manusia akan tetapi,

lingkungan tersebut bisa menjadi sumber daya bagi makhluk lain seperti binatang dan

tumbuhan.

Allah SWT menciptakan alam dan isinya untuk kebutuhan manusia, supaya

manusia bisa mengambil manfaat dari semua yang dihalalkan-Nya, tidak ada dialam

ini yang diciptakan Allah secara sia-sia. Semuanya memiliki manfaat bagi manusia

itu sendiri. Sumber daya alam ini merupakan modal yang sangat besar bagi

keberlangsungan hidup manusia. Negara Indonesia termasuk kedalam negara yang

memiliki kekayaan alam yang sangat melimpah. Baik dari sektor pertanian,

perikanan, peternakan pertambangan dan sebagainya. Hal ini tentu menjadi modal

yang sangat penting dalam meningkatkan kesejahteran dan kemaslahatan masyarakat.

3
4

Berkenaan dengan hal tersebut, sumber daya alam yang dipandang berpotensi

meningkatkan perekonomian di Negara Indonesia adalah:

1. Matahari

Matahari merupakan sumber daya alam yang sangat besar pengaruhnya bagi

kehidupan manusia. Hal ini adalah anugerah Allah SWT bagi seluruh makhluk-Nya.

Negara Indonesia adalah negara yang ‘beruntung’ karena terlewati garis khatulistiwa,

di mana terjadinya keseimbangan antara adanya siang dan malam. Pada siang hari,

masyarakat Indonesia dapat memanfaatkan sumber daya sinar matahari sebagai

sumber daya sebagai proses fotosintesis, pembangkit listrik dan lain sebagainya.

Pemanfaatan energi surya di Indonesia baru sebesar 0,05 persen dari potensi yang

ada, sehingga masih banyak tantangan yang harus diselesaikan bersama di dalam

pengembangan energi surya. Salah satu tantangannya adalah biaya produksi PLTS

yang masih tinggi. Pemanfaatan yang telah dilakukan oleh pemerintah Indonesia

terhadap sumber daya matahari untuk pembangkit listrik telah menghasilkan 94,42

Mega Watt. Pemanfaatan Sumber Daya Alam dalam Perspektif Ekonomi Makro

Islam Sumber daya matahari juga digunakan sebagai energi dalam skala

rumahtangga, yaitu melalui pembuatan panel solar. Panel solar merupakan alat yang

mengumpulkan tanaga surya kemudian difokuskan pada satu titik atau garis.

Kumpulan tenaga surya ini menjadi panas yang dugunakan untuk menghasilkan uap

panas yang kemudian berfungsi untuk menjalankan turbin sehingga menghasilkan

energi listrik. Alat ini juga digunakan dalam skala besar, yaitu digunakan di dunia

perindustrian.

2 Angin
5

Sumber daya alam yang tidak kalah penting utnuk keberlangsungan hidup manusia

adalah angin. Angin adalah udara yang bergerak akibat adanya perbedaan tekanan

udara dengan arah aliran angin dari tempat yang bertekanan rendah atau dari daerah

yang memiliki suhu atau temperature kewilayah bersuhu tinggi . Manfaat angin

sebagai sumber daya alam bagi manusia sangat penting, angin bisa digunakan sebagai

sumber energi listrik. Word Wind Energy Association (WWEA) mengatakan bahwa

pada akhir tahun 2018 energi listrik yang dihasilkan dari turbin yang menggunakan

angin adalah 600 Gigawatt, ada peningkatan 9,8% dari tahun sebelumnya. Hal ini

telah memenuhi hampir 6% permintaan listrik global (WWEA, 2019). Sejarah baru

telah tercipta di Negara Indonesia, Indonesia untuk pertamakalinya memiliki

pebangkit listrik tenaga bayuatau angin yang menggunakan kincir angin. Ada 30

kincir angin yang akan menghasilkan pasokan listrik sebasar 75 Mega Watt dan

mampu mengaliri listrik kepada 70.000 pelanggan. Dari sisi nilai investasi proyek ini

menelan investasi sebesar 150 juta USD atau sekitar Rp 1,99 triliun (dengan kurs

dolar Rp 13.300)). Angin juga bisa dimanfaatkan oleh para nelayan dalam hal

menjalankan atau meningkatkan perekonomian mereka. Pada malam hari, nelayan

menggunakan angin darat untuk pergi mencari ikan ke laut dan menggunakan angin

laut untuk kembali ke daratan.

3 Air

Air yang berada di daratan maupun dilautan meurakan sumber daya alam yang dapat

dimanfaatkan dalam perekonomian suatu negara, khususnya Negara Indonesia. Tentu,

hal ini merupakan anugerah yang sangat besar yang telah Allah berikan untuk

masyarakat Indonesia. Pemanfaatan Sumber Daya Alam dalam Perspektif Ekonomi


6

Makro Islam 2020 7 Luas total wilayah Indonesia adalah 7,81 juta km2 yang terdiri

dari 2,01 juta km2 daratan, 3,25 juta km2 lautan, dan 2,55 juta km2 Zona Ekonomi

Eksklusif (ZEE). Indonesia merupakan suatu Negara dengan luas perairan lebih besar

dari pada luas daratan, maka dari itu Indonesia disebut sebagai Negara Maritim.

Banyak kekayaan yang tersimpan di lautan Indonesia, sepertiterumbu karang,

tumbuhbuhan laut, ikan, udang, dan lain sebagainya. Luas terumbu karang di lautan

Indonesia mencapai 50.875 km2 dan telah menyumbang 18% total luas terumbu

karang dunia Misi pemerintahan Indonesia kedepannya adalah terwujudnya Negara

Indonesia sebagai negara maritim dunia. Untuk itu, perlu kerja keras dari seluruh

masyarakat khususnya pemerintah Negara Indonesia untuk senantiasa menjaga

keamanan dan melindungi sumber daya laut. Maka, misi Indonesia untuk menjadi

poros maritim dunia lambat laun akan segera tercapai. Namun, di sisi lainnya ada

masalah besar yang menimpa kelautan Indonesia, yaitu adanya penyerobotan

penangkapan ikan dari negara lain. Hal ini memicu pada penurunan tangkapan ikan

para nelayan. Sehingga ada penurunan jumlah rumah tangga nelayan dalam sepuluh

tahun terakhir, dari 1,6 juta KK menjadi 800 ribu KK. Banyak para nelayan yang

beralih profesi menjadi tenaga buruh, jualan, tukang beca dan lain sebagainya). Pada

bidang perikanan. Neraca perikanan Indonesia menjadi nomor satu di Asia Tenggara

setelah menjadi nomor terakhir dalam beberapa tahun ke belakang. Ekspor Indonesia

dalam komoditas perikanan selalu mengalami kenaikan sebsar 11-12% pada tiap

tahunnya, bahkan pada tahun 2018 mengalami peningkatan sebesar 12,7% dari tahun.

4 Tanah
7

Tanah dalam artian sumber daya alam yang mencakup seluruh daratan yang berada di

Negara Indonesia memiliki potensi ekonomi yang sangat besar. Baik itu dibidang

pertanian, peternakan, kehutanan ataupun pertambangan. Nilai produksi Indonesia

dalam komoditas pertanian, termasuk padi, bawang merah, cabai dan yang lainnya,

secara komulatif telah mencapai sekitar 27,08 miliar USD. Angka ini adalah angka

terbesar dalam sepuluh tahun terakhir. Nilai ekspor pertanian pada tahun 2017 juga

mengalami peningkatan sebesar 24% dari tahun 2016. Pemerintah Indonesia

mengekspor beras khusus sejumlah 4 ribu ton, bawang merah 7,7 ribu ton, dan jagung

57 ribu ton (Budi, 2019). Pemanfaatan Sumber Daya Alam dalam Perspektif

Ekonomi Makro Islam 2020 8 Indonesia juga memiliki potensi yang sangat besar di

bidang kehutanan. Luas hutan di Indonesia tiap tahunnya selalu meningkat, pada

520.037 Ha, menjadi 553.869 Ha pada tahun 2018. Ada kenaikan sebesar 6,5%

(KLHK, 2019). Hal ini menjadi bukti bahwa Indonesia kaya akan sumber daya hutan,

dan bisa meningkatkan taraf perekonomian negara melalui ekspor komoditi hutan

seperti kayu, karet, sawit dan lain sebagainya. Selain itu, menurut Survei Geologi

Amerika Serikat (USGS), Indonesia menduduki peringkat ke-6 sebagai negara yang

kaya akan sumber daya tambang. Indonesia menjadi satu di antara produsen terbesar

emas, tembaga, nikel, dan timah. Hal ini dipengaruhi oleh kondisi excellent tectonic

dan geologi. Indonesia memberikan sumbangsih cadangan emas paling besar di

kawasan South East Asia, yaitu sebesar 39% (sekitar 168 Moz/5.215 tonnes). Dengan

hal ini, Indonesia menjadi negara yang sangat menjanjikan bagi kalangan pelaku

industri pertambangan untuk bisa berinvestasi di Indonesia. Kaitannya dalam

ekonomi makro, jika pengelolaan sektor pertambangan dilakukan dengan baik, tidak

hanya akan berkontribusi pada produk domestik bruto (PDB) saja, akan tetapi akan
8

menciptakan lahan pekerjaan yang luas, bahkan menciptakan tenaga-tenaga

profesional yang bergerak dibidang pertambangan. Selain potensi-potensi sumber

daya yang disebutkan di atas, masih banyak sumber daya alam lain yang menjadi

kebanggaan Indonesia di mata dunia, seperti minyak bumi. Potensi minyak bumi

Indonesia juga cukup besar. Indonesia menduduki peringkat ke-25 sebagai negara

dengan potensi minyak terbesar.

2. Pandangan Islam Terhadap Sumber Daya Manusia

Manusia diciptakan oleh Allah sebagai penerima dan pelaksana ajaran

sehingga ia ditempatkan pada kedudukan yang mulia. Untuk mempertahankan

kedudukannya yang mulia dan bentuk pribadi yang bagus itu, Allah melengkapinya

dengan akal dan perasaan yang memungkinkannya menerima dan mengembangkan

ilmu pengetahuan dan membudayakan ilmu yang dimilikinya.Ini berarti bahwa

kedudukan manusia sebagai makhluk yang mulia itu karena akal dan perasaan, ilmu

pengetahuan dan kebudayaan yang seluruhnya dikaitkan kepada pengabdian pada

Pencipta.

Potensi-potensi yang diberikan kepada manusia pada dasarnya merupakan

petunjuk (hidayah) Allah yang diperuntukkan bagi manusia supaya ia dapat

melakukan sikap hidup yang serasi dengan hakekat penciptaannya. Sejalan dengan

upaya pembinaan seluruh potensi manusia, Muhammad Quthb berpendapat bahwa

Islam melakukan pendidikan dengan melakukan pendekatan yang menyeluruh

terhadap wujud manusia, sehingga tidak ada yang tertinggal dan terabaikan

sedikitpun, baik dari segi jasmani maupun segi rohani, baik kehidupannya secara

mental, dan segala kegiatannya di bumi ini. Islam memandang manusia secara
9

totalitas, mendekatinya atas dasar apa yang terdapat dalam dirinya, atas dasar fitrah

yang diberikan Allah kepadanya, tidak ada sedikitpun yang diabaikan dan tidak

memaksakan apapun selain apa yang dijadikannya sesuai dengan fitrahnya. Pendapat

ini memberikan petunjuk dengan jelas bahwa dalam rangka mencapai pendidikan

Islam mengupayakan pembinaan seluruh potensi secara serasi dan seimbang.

Hasan Langgulung melihat potensi yang ada pada manusia sangat penting

sebagai karunia yang diberikan Allah untuk menjalankan tugasnya sebagai khalifah di

muka bumi.Suatu kedudukan yang istimewa di dalam alam semesta ini. Manusia

tidak akan mampu menjalankan amanahnya sebagai seorang khalifah, tidak akan

mampu mengemban tanggung jawabnya jikalau ia tidak dilengkapi dengan

potensipotensi tersebut dan mengembangkannya sebagai sebuah kekuatan dan nilai

lebih manusia dibandingkan makhluk lainnya.25Artinya, jika kualitas SDM

manusianya berkualitas maka ia dapat mempertanggungjawabkan amanahnya sebagai

seorang khalifah dengan baik. Kualitas SDM ini tentu saja tak hanya cukup dengan

menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek), tetapi juga pengembangan

nilainilai rohanispiritual, yaitu berupa iman dan taqwa (imtaq).Dari penjabaran di atas

dapat dimengerti bahwa pengembangan SDM sangat penting, tak hanya dari sudut

ilmu pengetahuan dan teknologi.Namun, tak kalah pentingnya adalah dimensi

spiritual dalam pengembangan SDM. Kualitas SDM tidak akan sempurna tanpa

ketangguhan mental-spiritual keagamaan. Sumber daya manusia yang mempunyai

dan memegang nilai-nilai agama akan lebih tangguh secara rohaniah. Dengan

demikian akan lebih mempunyai tanggung jawab spiritual terhadap ilmu pengetahuan

serta teknologi. Sumber daya manusia yang tidak disertai dengan kesetiaan kepada

nilai-nilai keagamaan, hanya akan membawa manusia ke arah pengejaran kenikmatan


10

duniawi atau hedonisme belaka. Dan jika semangat hedonisme sudah menguasai

manusia, bisa diramalkan yang terjadi adalah eksploitasi alam sebesar-besarnya tanpa

rasa tanggung jawab dan bahkan penindasan manusia terhadap manusia

lain.26Dengan demikian pengembangan SDM berdasarkan konsep Islam adalah

membentuk manusia yang berakhlak mulia, yang senantiasa menyembah Allah yang

menebarkan rahmat bagi alam semesta dan bertaqwa kepada Allah.Inilah yang

menjadi arah tujuan pengembangan SDM menurut konsep Islam.

B. Pengelolaan Sumber Daya Alam dam Sumber daya Manusia Dalam

Islam

1.Pengelolaan Sumber Daya Alam Dalam Islam

Islam adalah pandangan hidup yang seimbang dan terpadu. Dalam Islam,

sebenarnya Allah membolehkan manusia untuk memanfaatkan semua yang ada di

bumi. Mengelolah atau memanfaatkan sumber daya alam adalah bukan untuk

memupuk kekayaan akan tetapi memanfaatkan sumber daya alam untuk memenuhi

kebutuhan dan meningkatkan kesejahteraan manusia.

Untuk tidak terjadi kerusakan ini peran Negara sangat penting. Dalam hal ini,

pemerintah mesti menegakkan aturan dengan tegas karena sumber daya alam

merupakan common property sehingga boleh dimanfaatkan oleh masyarakat.

Dalam al-Qur'an dijelaskan bahwa manusia diciptakan sebagai khalifah di

bumi. Kewajiban manusia sebagai khalifah di bumi adalah dengan menjaga dan

mengurus bumi dan segala yang ada di dalamnya untuk dikelola sebagaimana
11

mestinya. Dalam hal ini pemimpin sebagai tugas dari Allah untuk mengurus bumi

harus dijalankan sesuai dengan kehendak penciptanya dan tujuan dari penciptaannya

Sebagai pemimpin, sudah tentu manusia harus bersih jasmani dan rohaninya.

Inilah inti dari kebersihan jasmani merupakan bagian integral dari kebersihan rohani.

Jelaslah bahwa tugas manusia, terutama muslim/muslimah di muka bumi ini adalah

sebagai khalifah (pemimpin) dan sebagai wakil Allah dalam memelihara bumi

(mengelola lingkungan hidup).

Oleh karena itu, dalam memanfaatkan bumi ini tidak boleh semena-mena, dan

seenaknya saja dalam meneglola maupun memanfaatkannya. Pemanfaatan berbagai

sumber daya alam baik yang ada di laut, didaratan dan didalam hutan harus dilakukan

secara proporsional dan rasional untuk kebutuhan masyarakat banyak dan generasi

penerusnya serta menjaga ekosistemnya. Misalnya pasir dan bebatuan yang ada

dipinggir sungai merupakan miliki ummat manusia dan masing-masing orang berhak

untuk mengais dan memanfaatkan pasir dan bebatuan itu sampai ada bukti bahwa

pasir dan bebatuan itu adalah milik seseorang.

Dengan hal tesebut maka dalam pelaksanaan pembangunan sumber daya alam

harus digunakan dengan rasional mungkin. Karena, penggalian sumber kekayaan

harus diusahakan dengan sekuat tenaga dan strategi dengan tidak merusak tata

lingkungan dan tata hidup manusia. Namun, perlu diusahakan penggunaan teknologi

yang ramah lingkungan dan bisa menjaga kelestariannya sehingga bisa dimanfaatkan

secara berkesinambungan, dan dalam pandangan Islam, hutan dan barang-tambang

adalah milik umum yang harus dikelola hanya oleh negara dimana hasilnya yang
12

harus dikembalikan kepada oleh rakyat dalam bentuk barang yang murah atau subsidi

untuk kebutuhan primer semisal pendidikan, kesehatan dan fasilitas umum.

2.Pengelolaan Sumber Daya Manusia Dalam Islam

Dalam Islam pengelolaan sumber daya Manusia mengcu pada apa yang di

contohkan pada nabi Muhammad SAW didasarkan pada konsep islam mengenai

manusia itu sendiri. Konsep pertama: Manusia diciptakan untuk beribadah kepada

tuhan. Oleh karna itu segala kegiatan Manusia harus merupakan bentuk ibadah,

ibadah dalam arti luas, tidak hanya ibadah yang bersifat ritual. Setiap kegiatan

manusia bisa bernilai ibadah jika diniatkan untuk mencari ke-ridho-an Tuhan.

Bermasyarakat yang baik adalah ibadah, bekerja dengan giat merupakan ibadah,

bahkan tidur pun bisa bernilai ibadah. Konsep kedua: Manusia adalah khalifatullah fil

ardhli - wakil Allah di bumi, yang bertugas memakmurkan bumi. Konsekuensi dari

kedua konsep ini adalah segala kegiatan manusia akan dinilai dan

dipertanggungjawabkan kelak di akhirat.Dengan konsep tersebut Islam memandang

bahwa masalah memange manusia bukan masalah yang sepele.Islam mengusahakan

sumber daya manusia untuk ikut memakmurkan bumi dalam lingkup pengabdian

kepada Tuhan dengan memanfaatkan seoptimal mungkin potensi yang telah

dianugerahkan oleh Tuhan.

Dalam hal recruitment & selection, beliau sangat mementingkan

profesionalisme. Beliau bersabda, “Jika suatu urusan diserahkan kepada yang bukan

ahlinya, maka tunggulah saat (kehancuran)-nya.” (HR Bukhari dan Ahmad).

Rasulullah juga bersabda, “Siapa yang mengangkat seseorang sebagai pegawai dari

suatu kaum, padahal pada kaum itu terdapat seseorang yang diridhai Allah (cakap,
13

soleh dan beriman) maka ia telah berkhianat kepada Allah, Rasul-Nya dan orang-

orang beriman. (HR al-Hakim). Rasulullah sangat memperhatikan masalah

remunerasi.Dalam hadis riwayat Abdur-Razzaq dari Abu Hurairah dan Abu Sa‟id al-

Khudri, Nabi s.a.w.bersabda: “Barang siapa mempekerjakan pekerja, beritahukanlah

upahnya.” Sedangkan dalam Hadis Riwayat Ibn Majah dari Ibnu Umar, bahwa Nabi

bersabda: “Berikanlah upah pekerja sebelum keringatnya kering.” Dalam

hubungannya dengan organizational management, Rasulullah adalah manager yang

piawai dalam mendelegasikan suatu tugas kepada para sahabatnya.Kemampuan

pendelegasian yang baik ini dikarenakan beliau sangat mengenal karakter, potensi

dan (minat) masing-masing sahabatnya. Ada yang menarik dalam sejarah Islam,

Umar bin Khatab adalah seorang yang tinggi besar, kuat serta pandai berperang.

Akan tetapi Umar tak pernah diangkat menjadi panglima perang. Justru Usamah,

pemuda 16 tahun, pernah ditugaskan menjadi seorang panglima perang. Itu karena

Rasulullah paham, bahwa selain memiliki kompetensi dalam berperang, Umar

memiliki kompetensi sebagai seorang pemimpin (khalifah). Dan ia disiapkan untuk

itu. Rasulullah juga telah mencontohkan implementasi Participative

Management.Beliau kerap melibatkan para sahabatnya dalam pengambilan

keputusan.Contoh yang monumental tentang manajemen partisipatif ini bisa dilihat

dari keberhasilan Rasul dan sahabat dalam perang Khandaq.Di samping itu,

Rasulullah juga sangat piawai dalam memberikan motivasi kepada sahabatnya secara

tepat sesuai keadaan sahabatnya.Beliau tidak hanya memotivasi untuk masalah

akhirat saja,Beliau juga memotivasi para sahabatnya untuk selalu optimal di semua

posisi dan peran kehidupan masing-masing.Yang menarik adalah Rasulullah

memberikan perhatian yang istimewa kepada semua sahabatnya, sehingga


14

diriwayatkan bahwa setiap sahabat merasa bahwa dia adalah orang yang paling

diperhatikan dan dicintai Rasul-Nya.Inilah salah satu bentuk immaterial

compensation yang dicontohkan oleh Rasulullah.Pada praktiknya, Rasulullah tidak

hanya sebagai seorang manager, beliau adalah seorang leader.Dan lebih dari itu,

beliau tidak hanya menjadi seorang leader, tetapi leader yang mampu mencetak

leader-leader unggul.Hal ini bisa dilihat dari jejak khulafaur rasyidin dan semua

sahabatnya.

C. Hadis-hadis Tentang Sumber Daya Alam dan Sumber daya Manusia

1. Hadis Tentang Sumber Daya Alam

a. Perlindungan Terhadap Tanah

Allah menciptakan bumi (tanah) adalah untuk kemanfaatan bagi


manusia dan makhluk hidup lainnya. Tentunya manfaat dari bumi yang
diberikan oleh Allah kepada manusia haruslah diikuti dengan usaha dan
upaya. Adapun bentuk usaha atau upaya tersebut adalah dengan melakukan
penggarapan dan pemanfaatan terhadap tanah-tanah, khususnya tanah yang
terlantar.

Tanah yang terlantar diartikan sebagai tanah yang tidak bertuan dan
tidak dimanfaatkan. Dari pemanfaatan tanah terlantar ini tidak hanya akan
memberikan hasil dari usaha yang dilakukan, melainkan lebih jauh dapat
menjadi pemilik dari tanah tersebut. Hal ini sejalan dengan Hadists Rasulullah
SAW yang diriwayatkan oleh Abu Dawud, yang mengatakan bahwa:

“Barang siapa yang menghidupkan sebidang tanah yang mati, maka


tanah itu, menjadi miliknya, dan apabila diambil oleh para pencari
rezeki, maka itu adalah sedekah baginya”.
15

Tempat yang sudah mati adalah tanah yang rusak dan tidak diolah,
tidak ada bangunan ataupun tanaman didalamnya. Rasulullah SAW.
menamakannya sebagai “tanah mati”. Penamaan ini dimaksudkan Untuk
menunjukkan pada tanah-tanah ataupun tempat-tempat dalam status hidup dan
mati, sebagaimana manusia hidup kemudian mati. Kematian suatu tanah akan
terjadi kalau tanah itu ditinggalkan dan tidak ditanam, tidak ada bangunan
serta peradaban kecuali kalau kemudian tumbuh di dalamnya pepohonan.
Maka tanah tersebut dapat dikategorikan hidup apabila didalamnya terdapat
air dan pernukiman sebagai tempal tinggal.

b. Perlindungan Terhadap Air

Ibnu Majah meriwayatkan bahwa Nabi Muhammad SAW pernah


bepergian bersama Sa'ad bin Abi Waqqash. Ketika Sa'ad berwudhu', Nabi
berkata:

"Jangan menggunakan air berlebihan." Sa'ad bertanya, "Apakah


menggunakan air juga bisa berlebihan?" Nabi menjawab, "Ya, sekalipun
kamu melakukannya di sungai yang mengalir." (HR. Ibnu Majah dari
Saad)

Dari apa yang dijelaskan dari hadits di atas sebenarnya ada suatu
prinsip dasar dalam penanfaatan air yaitu prinsip penghematan dalam arti
bahwa air yang digunakan harus diperhitungkan suatu saat akan langka dan
habis. Akibat dari habis atau langkanya air ini akan berdampak pada sulitnya
manusia dan makhluk hidup lain untuk memenuhi kebutuhan utamanya, lebih
jauh tindakan pemborosan dalam menggunakan air (tidak hemat) akan
mempercepat pemusnahan kehidupan di alam.

c. Perlindungan Terhadap Hewan


16

Islam memberikan pandangan yang lugas bahwa semua yang ada di


bumi adalah merupakan karunia yang harus dipelihara supaya alam ini
menjadi stabil. Allah telah memberikan karunia yang besar kepada semua
makhluk dengan menciptakan gunung, mengembangbiakkan segala jenis
hewan.Tanggungjawab manusia untuk menjaga kelangsungan makhluk itulah
kiranya yang mendasari Nabi Muhammad SAW untuk mencadangkan lahan-
lahan dalam kawasan lindung (dalam syariat, dikenal dengan istilah hima.)
untuk tidak boleh digarap. Rasulullah mencadangkan hima semata-mata untuk
menjaga ekosistem suatu tempat agar dapat terpenuhi kelestarian makhluk
yang hidup di dalamnya.
Selanjutnya Rasulullah SAW juga melarang membunuh binatang
dengan cara menganiaya yaitu dengan cara menahan (mengurung) dalam
keadaan hidup kemudian melemparnya sampai mati. Nabi pun menganjurkan
bila akan menyembelih hewan harus menyembelihnya dengan pisau yang
tajarn agar tidak menyiksa atau menyebabkan hewan itu lama dalam
kesakitan.

d. Perlindungan Terhadap Tumbuh-Tumbuhan

Dari apa yang diturunkan oleh Allah Subhanahuwataala, berupa


tumbuh-tumbuhan, sudah banyak memberikan pada manusia baik untuk
dimakan, tempat bernaung yang teduh, pemandangan yang indah, serta
manfaat-manfaat lainnya. Nikmat-nikmat dari Allah ini perlu disyukuri
dengan pengelolaan yang baik yaitu dengan tidak merusak dan
memusnahkannya. Jika hal ini tidak dilakukan berarti kita telah mengingkari
nikmat Allah. Bagi mereka yang melakukan pengingkaran terhadap nikmat
Allah ini akan diberikan ganjaran dikemudian hari. Hal ini sesuai dengan
hadits yang diriwayatkan oleh Abu Dawud disebutkan:
17

"Barang siapa yang menebang pepohonan, maka Allah akan


mencelupkanankepalanya ke dalan neraka."

Maksud mencelupkan kepala ke dalam api neraka dalam hadits ini


adalah yaitu bagi orang yang memotong pepohonan secara sia-sia di
sepanjang jalan, tempat para. musafir dan hewan berteduh. Ancaman keras
yang terdapat dalam hadits ini, secara eksplisit merupakan ikhtiar untuk
menjaga kelestarian tumbuh-tumbuhan.Dari hadits riwayat Abu Dawud di
atas, yang memberikan ancaman berat kepada penebang pohon (tumbuh-
tumbuhan), memberikan kejelasan bagi manusia untuk tidak melakukan
eksploitasi terhadap pohon yang tidak memberikan manfaat. Selain itu
penebangan pohon juga harus dilakukan melalui perencanaan yang matang,
yang tidak berakibat pada kerusakan alam.

2. Hadis Sumber Daya Manusia

Manusia merupakan sumber daya terpenting dalam suatu bangsaatau negara.


Sumber daya harus memadai baik dilihat dari segi kualitas maupun kuantitasnya.Segi
kuantitas bersangkut paut dengan jumlah kepadatan dan mobilitas penduduk.
Sedangkankualitas terutama dilihat dari beberapa aspek seperti tingkat pendidikan
kesehatan dan tenagakerja yang tersedia. Berikut merupaka hadis tentang sumber
daya manusia.

Imam Al- Bukhori menyatakan muhammad bin sinan menyampaikan


(riwayat) kepada kami, Qulaih bin Sulaiman telah menyampaikan (riwayat) kepada
kami (riwayat itu) dari Atha’ dari Yasar, dari Abu Hurairah ra yang berkata :
Rasulullah SAW. Bersapda:
18

“apabila suatu amanah disia-siakan, maka tunggulah saat kehancurannya . (Abu


Hurairah) bertanya: bagaimana meletakkan amanah itu ? beliau menjawab :
apabila suatu perkara diserahkan kepada orang yang bukan ahlinya, maka
tunggulah saat kehancurannaya”.

Hadis ini memberi peringatan yang berspektif menajerial karena amanah


berarti menyerahkan suatu perkara kepada oramg yang profesional. Islam sangat
peduli dengan profesinalisme Karena itu pula Nabi Muhammad SAW. Memberikan
tugas kepada sahabat-sahabatnya , beliau sangat memperhatikan latar belakang dan
kemampuan sahabat tersebut. Islam sangat peduli dengan profesinalisme.

Hadis riwayat Imam Thabrani menjelaskan bahwa:

“sesungguhnya Allah sangat mencintai orang yang jika melakukan sesuatu


pekerjaan dilakukan secara itqan/profesiona(tepat, terarah, jelas dan tuntas)”.

Islam juga sangat memperhatikan mengenai pemberian hak kepada pekerja,


Rasulullah SAW bersabda:

“Berikan kepada seorang pekerja upahnya sebelum keringatnya kering.” (HR.


Ibnu Majah, shahih).

Maksud hadits ini adalah bersegera menunaikan hak si pekerja setelah


selesainya pekerjaan, begitu juga bisa dimaksud jika telah ada kesepakatan pemberian
gaji setiap bulan. Dari hadits ini dapat diidentifikasi bahwa dalam sistem syariah
ditegaskan bahwa sebelum keringat pekerja kering, maka upah harus diserahkan,
sehingga maksud dari hadits nabi ini adalah pekerja bisa mengambil upahnya ketika
pekerjaan yang dibebankan kepadanya telah selesai dikerjakan dengan sempurna. Al
Munawi berkata, Diharamkan menunda pemberian gaji padahal mampu
menunaikannya tepat waktu.
19
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Sumber daya alam adalah sesuatu yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai

kepentingan dan kebutuhan hidup manusia agar hidup lebih sejahtera. Sumber daya

alam bisa terdapat dimana saja seperti di dalam tanah , air, permukaan tanah ,

udara,dan lain sebagainya. Menurut Soerinegara, segala sesuatu yang berada disekitar

alam ini adalah lingkungan. Sedangkan jika unsur-unsur lingkungan tersebut

memberi manfaat pada manusia maka itu disebut dengan sumber daya alam. Tapi,

tidak seluruh unsur lingkungan menjadi sumber daya bagi manusia akan tetapi,

lingkungan tersebut bisa menjadi sumber daya bagi makhluk lain seperti binatang dan

tumbuhan.

Sumber daya manusia yang tidak disertai dengan kesetiaan kepada nilai-nilai

keagamaan, hanya akan membawa manusia ke arah pengejaran kenikmatan duniawi

atau hedonisme belaka. Dan jika semangat hedonisme sudah menguasai manusia, bisa

diramalkan yang terjadi adalah eksploitasi alam sebesar-besarnya tanpa rasa tanggung

jawab dan bahkan penindasan manusia terhadap manusia lain.26Dengan demikian

pengembangan SDM berdasarkan konsep Islam adalah membentuk manusia yang

berakhlak mulia, yang senantiasa menyembah Allah yang menebarkan rahmat bagi

alam semesta dan bertaqwa kepada Allah. Inilah yang menjadi arah tujuan

pengembangan SDM menurut konsep Islam.

20
B. Saran

Ekologi Sumber Daya Alam sangatlah penting maka dari itu kita harus bisa

menjaga dan melestarikan semaksimal mungkin agar ekologi dan sumber daya alam

tetap terjaga. Kita sebagai penerus bangsa harus sadar akan ekologi sumber daya

alam. Oleh karena itu kita harus bisa memanfaatkan SDA dengan sebaik-baiknya

sesuai dengan kebutuhan, jangan terlalu berlebihan.

Sumber daya manusia yang tidak disertai dengan kesetiaan kepada nilai-nilai

keagamaan, hanya akan membawa manusia ke arah pengejaran kenikmatan duniawi

atau hedonisme belaka

21
DAFTAR PUSTAKA

Daradjat Zakiah, Ilmu Pendidikan Islam (Cet. III; Jakarta: Bumi Aksara, 1996), h. 3.

Jalaluddin, Filsafat Pendidikan Islam (Cet. II; Jakarta: RajaGrafindo Persada, 1996),

h. 108.

Khoerullah AK, “Pemanfaatan Sumber Daya Alam Perspektif Ekonomi Makro Islam

“,dalam http://digilib.uinsyd.ac.id/PEMANFAATAN_SUMBER

_DAYA_ALAM_PERSPEKTIF_EKONOMI_MAKRO. 13 Okrober 2021

Pakarti, Husni. “ Pemanfaatan Sumber Daya Alam Dalam Perspektif Islam”, dalam

https://www.academia.edu/35630612/PEMANFAATAN_SUMBER_DAYA_

ALAM_DALAM_PERSPEKTIF_ISLAM. 13 Oktober 2021.

Nata Abuddin, Filsafat Pendidikan Islam (Cet. I; Jakarta: Logos Wacana Ilmu,

1997), . Hasan Langgulung, Manusia dan Pendidikan....., Op.Cit., h. 57.

22

Anda mungkin juga menyukai