DRAF
Oleh
SITTI RAHMA
NIM. 01.18.3073
A. Dampak Virus Covid-19 Terhadap Pedagang Muslim Baju Bekas Import (Studi
B. Latar Belakang
Dalam kondisi seperti ini, virus corona merupakan suatu wabah yang tidak
bisa dianggap biasa saja. Jika dilihat dari gejala orang yang terinfeksi, orang yang
belum pahan virus ini akan mengiranya hanya sebatas influenza biasa, tetapi bagi
analisis kedokteran virus ini cukup berbahaya dan mematikan. Saat ini di tahun 2020,
memberlakukan sistem jaga jarak social yang disebut PSBB (Pembatasan Social
Berskala Besar). Pemerintah juga menganjurkan jaga jarak secara fisik dan
Indonesia. Niat baik pemerintah untuk melakukan PSBB sangat merugikan warga
Indonesia khususnya dampak ekonomi yang menurun dan banyak tenaga kerja yang
kehilangan pekerjaaan.
di Indonesia, salah satunya yaitu pada sektor ekonomi. Hal ini tidak terlepas dari
adanya Covid-19 yang berdampak pada sektor perdagangan, usaha mikro, kecil dan
menengah (UMKM). Di sisi lain, ekonomi merupakan salah satu faktor penting
perdagangan di berbagai daerah. DKI Jakarta yang merupakan ibu kota negara
Covid-19 di Indonesia, telah menerapkan kebijakan social distances, work from home
(WFH) dan pembatasan social berskala besar (PSBB) bagi para aparat pemerintahan
Berskala Besar atau PSBB dimana ada pembatasan kegiatan di tempat-tempat yang
ekspor dan impor Indonesia ke berbagai Negara terutama pada komoditas pakaian.
Larangan impor ini diambil untuk mengantisipasi penyebaran Virus Corona dari
hewan. Pasalnya, penyebaran virus yang menewaskan ribuan orang. Bukan hanya itu,
dari berbagai daerah berdampak juga bagi pedagang pakaian khusunya daerah
Sulawesi Selatan Kabupaten Bone yang mengambil barang dari luar daerah. Sebelum
adanya wabah ini pengiriman barang yang biasanya memakan waktu 2-3 hari
sekarang bisa sampai 1-2 minggu lamanya. Begitu pun dengan jumlah maksimal
Baju Bekas Import (Studi Pada Pedagang Baju Bekas Import di Bone Second
3
dampak yang dialami oleh pedagang muslim baju bekas import dan dapat
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dalam hal ini yang menjadi
1. Bagaiman dampak covid-19 yang dialami oleh pedagang baju bekas import di
Bone Second?
2. Strategi pedagang baju bekas import di Bone Second dalam menghadapi situasi
1. Tujuan Penelitian
berikut:
a. Untuk mengetahui dampak covid-19 yang dialami oleh pedagang baju bekas
b. Untuk mengetahui Strategi pedagang baju bekas import di Bone Second dalam
2. Manfaat Penelitian
4
berikut:
Bagi pelaku usaha penelitian ini dapat menjadi masukan dan juga referensi
dalam menjalankan kegiatan usahanya agar usaha yang dijalankan bisa terus
b. Bagi Penulis
pengetahuan teoritis yang diperoleh peneliti selama kuliah dengan kenyataan yang
wawasan yang diharapkan berguna baik di masa sekarang maupun di masa yang
akan datang.
c. Secara Teoritis
ilmu pengetahuan terkait dampak yang dialami oleh pedagang muslim baju bekas
import pada masa covid-19 dan strategi berupa tindakan untuk mengatasi
masalah tersebut.
masalah yang menjadi ruang lingkup dalam penelitian ini. Penelitian ini
bekas import pada pedagang baju bekas import di Bone Second Kelurahan
F. Tinjauan Pustaka
1) Penelitian Terdahulu
dimaksud adalah sumber bacaaan yang berupa karya ilmiah berupa Karya
a. Penelitian yang dilakukan oleh saudara Taufik tahun 2020 di Sekolah Tinggi
pertama bisnis bertahan atau stabil, kedua bisnis yang menurun dan ketiga bisnis
1
Taufik, “Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Bisnis Dan Eksistensi Platform Online “
(Skripsi, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi IPWI Jakarta, 2020). h. 1-3.
6
ini yaitu terletak pada variabel analisis yaitu dampak pandemi covid-19 terhadap
bisnis dan eksistensi platform online sedangkan yang akan dilakukan penelitian
yaitu dampak virus covid-19 terhadap pedagang muslim baju bekas import dan
b. Penelitian yang dilakukan oleh saudari Alvia Pratiwi Putri tahun 2015 di
Blado mengalami penurunan. Perbedaan dari penelitian ini yaitu terletak pada
penelitian yaitu dampak virus covid-19 terhadap pedagang muslim baju bekas
2
Alvia Pratiwi Putri, “Analisis Dampak Covid-19 Terhadap Pendapatan UMKM (Usaha
Mikro Kecil Menengah) Desa Blado, Kabupaten Batang” (Skripsi, Universitas Negeri Semarang,
2015). h. 1-3.
7
c. Penelitian yang dilakukan oleh Rezki Aulia Pramudita tahun 2020 di Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Maarif Hasyim Latif Sidoarjo. Dengan judul
Dan Cina”.3 Hasil penelitian a. pengumpulan data yang telah dilakukan maka
bisa menarik kesimpulan bahwa dari variabel kelancaran GDP (Gross Domestic
Product) dengan penghambat merupakan virus Covid-19 adalah sebagai (X1) dan
sebagai variabel utama yang dibahas pada BAB IV, sedangkan yang paling
berpengaruh pada lini ekonomi Internasional adalah ekspor dan impor (X2) dari
kendala pada Januari dan Februari b. Dari data pada diagram maupun tabel
variabel pertama yaitu Gross Domestic Product ditemukan bahwa selama masa
pandemi di Kota Wuhan pada bulan Januari dan Februari mengalami penurunan
yang drastis dan menyebabkan anjloknya bahan pokok yang diperkirakan sudah
memenuhi selama beberapa bulan di masa yang akan datang. c. Dari data ekspor-
pada bulan Januari dan Februari mengalami penurunan dari bulan sebelumnya,
tapi ekspor-impor pada bulan Maret sudah mulai naik meskipun tidak bisa
menutup kerugian yang dialami negara Cina dan tidak menimbulkan inflasi yang
terlalu tingi setelah pandemi. d. Masa pandemi Covid-19 ini tidak mempengaruhi
3
Rezki Aulia Pramudita, “Analisis Covid-19 Penghambat Ekspor-Impor Dan Bisnis Antara
Indonesia Dan Cina” (Skripsi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Maarif Hasyim Latif Sidoarjo,
2020). H. 1-5.
8
ekspor pada hubungan billateral antara Indonesia dan Cina. Perbedaan dari
penelitian ini yaitu terletak pada variabelnya yaitu analisis covid-19 penghambat
ekspor-impor dan bisnis antara Indonesia dan Cina, sedangkan yang akan
Riattang Barat Kabupaten Bone. Adapun persamaan penelitian ini yakni sama-
2) Kajian Teoritis
1. Pengertian COVID-19
infeksi virus ini disebut COVID-19 (Corona Virus Disiase). Virus Corona bisa
menyebabkan gangguan ringan pada sistem pernapasan, infeksi paru-paru yang berat,
hingga kematian.
saluran pernapasan atas ringan hingga sedang, seperti penyakit flu. Banyak orang
terinfeksi virus ini, setidaknya satu kali dalam hidupnya. Virus Corona
ditemukan pada spesies avian (burung). Infeksi virus ini dapat menimbulkan gejala
penyakit yang bervariasi, mulai dari hampir tidak timbul gejala apapun hingga gejala
yang fatal dan cepat. Infeksi koronavirus dapat menyebabkan berbagai penyakit,
Disiase) sebagai pandemi. Pandemi ditandai dengan penyakit baru yang belum
dikenali dan menjangkiti banyak negara dalam waktu yang bersamaan. Kemudian,
memiliki jejak epidemologi, yaitu jejak jumlah penderita yang cukup besar dari setiap
Isolasi Mandiri untuk mencegah penularan penyebaran virus Corona. ODP adalah
seorang individu dengan gejala seperti mengalami demam (lebih dari 38 derajat), atau
tenggorokan, atau batuk. Selain itu, dalam 14 hari sebelum gejala-gejala tersebut,
dikenal dengan nama virus Corona adalah jenis baru dari Coronavirus yang menular
ke manusia. Walaupun lebih bayak menyerang lansia, virus ini sebenarnya bisa
menyerang siapa saja, mulai dari bayi, anak-anak, hingga orang dewasa, termasuk ibu
hamil dan ibu menyusui. Infeksi virus Corona disebut COVID-19 (Corona Virus
Disiase) dan pertama kali ditemukan di kota Wuhan, China pada akhir Desember
2019. Virus ini menular dengan sangat cepat dan telah menyebar ke hampir semua
Selain virus SARS-CoV-2 atau virus Corona, virus yang juga termasuk dalam
kelompok ini adalah virus penyebab Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS)
oleh virus dari kelompok yang sama, yaitu Corona virus, COVID-19 (Corona Virus
10
Disiase) memiliki beberapa perbedaan dengan SARS dan MERS, antara lain dalam
Total Kasus Corona di Indonesia yaitu 1.39 juta, sembuh sebanyak 1,21 juta
dan meninggal dunia 37.757 juta jiwa, sedangkan total kasus corona diseluruh dunia
yaitu yaitu 117 juta, sembuh sebanyak 66,6 juta dan meninggal dunia 2,61 juta jiwa.5
2. Dampak Covid-19
dan berkaitan erat dengan sistem kekebalan tubuh manusia. Kasus virus
terasa melihat jumlah lonjakan pasien positif Covid-19 setiap harinya. Ini
Melihat tingkat persebaran virus Covid-19 yang cukup tinggi dan telah
ibadah, pasar keuangan, kantor perusahaan, bisnis dan acara-acara yang dapat
mengalami penurunan dari 5,4% menjadi 2,5%, dan bahkan bisa menjadi
pedagang kaki lima, para buruh yang terdampak PHK, petani dan masyarakat
miskin.
Eksternalitas ekonomi dari Covid-19 yang paling nyata terlihat saat ini
pekerja yang dirumahkan dan kena PHK selama masa pandemi Covid-19ini
Pedagang Di Pasar Tradisional Kartasura Pada Era Pandemi Corona” (Jurnal Ilmu Sosial, Politik,
dan Humaniora Volume 4, Nomor 2, Agustus 2020), h. 159-161.
12
a. Terjadinya PHK besar-besaran. Hasil data yang didapat yaitu ≥ 1,5 juta
pekerja dirumahkan dan terkena PHK yang mana 90% pekerja dirumahkan
Maret 2020.
d. Terjadinya inflasi yang telah mencapai pada angka 2,96% year-on-year (yoy)
yang telah disumbangkan dari harga emas dan komoditas pangan pada Maret
2020.
pariwisata.7
b. Pedagang
ini maka dapat diartikan bahwa setiap orang yang pekerjaannya berdagang,
7
Fakhrul Rozi Yamali dan Ririn Noviyanti Putri, “Dampak Covid-19 Terhadap Ekonomi
Indonesia”, (Jurnal Ekonomis: Journal of Economics and Business, Vol 4 Nomor (2), September
2020), h. 386.
13
1) Kelompok Pedagang
pedagang kios dan pedagang non kios. Pedagang kios adalah pedagang yang
pedagang yang menempati tempat selain kios misalnya dalam kios, luar kios,
2) Jenis Dagangan
kebutuhan masyarakat.
a) Barang Akhir (final good), yaitu barang yang dihasilkan oleh berbagai
(1) Barang tahan lama (durable good), misalnya mobil, televise, lemari es
(2) Barang tidak tahan lama (non-durable good), misalnya makanan segar,
8
Dormatio, Dampak kebijakan revitalisasi pasar terhadap pendapatan pedagang bermodal
kecil(Studi Kasus di Pasar Mulya Asri KabupatenTulang Bawang Barat). (Skripsi, Fakultas Ilmu
Sosial dan Politik Universitas Lampung. Bandar Lampung, 2018). h.21.
14
b) Barang Modal (capital good), yaitu barang yang dihasilkan bukan untuk
b) Kondisi pasar
c) Modal pedagang
maksimal.
9
Dormatio, Dampak kebijakan revitalisasi pasar terhadap pendapatan pedagang bermodal
kecil(Studi Kasus di Pasar Mulya Asri KabupatenTulang Bawang Barat). (Skripsi, Fakultas Ilmu
Sosial dan Politik Universitas Lampung. Bandar Lampung, 2018). h.22.
15
d) Faktor lain
periklanan dan kemasan produk. Dalam pasar, jenis dagangan juga dapat
faktor eksternal.10
c. Pakaian Bekas
Pakaian adalah bahan tekstil dan serat yang digunakan sebagai penutup
atau pelindung tubuh. Pakaian juga dapat diartikan sebagai kebutuhan pokok
manusia selain makanan, dan tempat tinggal atau tempat berteduh (rumah).
memakainya.11
nyaman, pakaian melindungi bagian tubuh yang tidak terlihat, pakaian bertindak
matahari, salju, dan angin. Pakaian juga mengurangi tingkat resiko selama
10
Dormatio, Dampak kebijakan revitalisasi pasar terhadap pendapatan pedagang bermodal
kecil(Studi Kasus di Pasar Mulya Asri KabupatenTulang Bawang Barat). (Skripsi, Fakultas Ilmu
Sosial dan Politik Universitas Lampung. Bandar Lampung, 2018). h.23.
11
A. A. Waskito, Kamus Praktis Bahasa Indonesia (Jakarta: Wahyu Media, 2009), h. 385.
16
Bekas adalah tanda yang tertinggal atau tersisa (sudah dipegang, diinjak,
dilalui, dan sebagainya). Dapat juga diartikan sebagai benda atau barang yang
sudah dipakai oleh orang lain. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa
pakaian bekas adalah benda atau barang yang dipakai oleh seseorang untuk
menutupi tubuhnya namun barang tersebut telah dipakai oleh orang lain.12
Ciri-ciri dari pakaian bekas yang sering kita jumpai diberbagai toko
a) Bahan tipis, bahan yang tipis dan berserat merupakan salah satu bentuk
b) Motif yang beragam, motif yang terdapat pada pakaian bekas yang masih
banyak peminatnya adalah motif polos, motif kotak-kotak, garis, atau polka
dot.
c) Pakaian berbau, hal ini dikarenakan penempatan pakaian bekas dalam satu
pakaian warna hitam dan warna kuning pada pakaian warna lainnya.
e) Sedikit kotor dan kusam, hal ini disebabkan karena debu dan kotoran yang
12
Hanjoyo Bono Nimpuno, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Pandom Media
Nusantara, 2014), h.99.
13
Uhammad Amin Suma, Tafsir Ayat Ekonomi, h. 45.
17
sebagai berikut:
serta usaha mikro, kecil, dan menengah sebagai pilar utama pembangunan
ekonomi nasional.
ada diperkotaan. Hal itu juga yang kemudian membuat rentan penduduk kota
dengan nilai-nilai simbolik. Simbolik itu berarti gaya hidup dan status. Status
ini bukan sekedar kelas menengah atas saja, tetapi juga berdasarkan kelompok
masyarakat.14
yang tidak dapat dilepaskan dari penampilan dan gaya keseharian seseorang.
penutup tubuh dan hiasan. Pakaian juga menjadi sebuah alat komunikasi untuk
menyampaikan identitas pribadi, lebih dari itu pakaian bekas menjadi sangat
14
Potter dan Patrici, Kebutuhan Manusia (Jakarta: Tiara Wacana, 2017), h. 7.
18
unik karena pakaian tersebut tidak ada kembarannya atau tidak ada yang sama
d) Merk terkenal
Karena pakaian bekas yang didatangkan dari luar negeri maka kualitas
pakaian bekas tentu lebih baik dari produk dalam negeri, merek yang
ditawarkan juga sangat beragam dan sangat terkenal serta harganya jauh lebih
murah dibandingkan harga pakaian yang asli dan masih baru. Pakaian
bermerek selalu identik dengan kualitas yang bagus dan relatif mahal, namun
dengan adanya penjualan pakaian bekas ini setiap individu bisa mendapatkan
pakaian yang bermerk yang berkualitas dengan harga yang lebih murah.16
c. Impor
wilayah darat, perairan dan ruang udara di atasnya, serta tempat – tempat
15
Potter dan Patrici, Kebutuhan Manusia (Jakarta: Tiara Wacana, 2017), h. 8.
16
Mulyadi Nitisusastro, Perilaku Konsumen Dalam Perspektif Kewirausahaan (Bandung:
Alfabeta, 2012), h. 97.
17
Undang – Undang RI Nomor 10 Tahun 1995 “Tentang Kepabeanan”
19
barang atau komoditas dari Negara lain kedalam negeri. Impor barang secara
penjual barang yang berbasis luar negeri disebut sebagai “eksportir” yang
dalam negeri, pendapat Negara akan bertambah karena adanya devisa, serta
terlaksana disuatu Negara yaitu pertama, karena produksi dalam negeri belum
ada, namun barang atau jasa tersebut sangat diperlukan didalam negeri.
Kedua, produksi dalam negeri sudah ada, namun hasilnya belum mencukupi
G. Kerangka Pikir
diuraikan dalam bentuk kerangka pikir yang dijadikan landasan berpikir dalam
mengarahkan penulis untuk memperoleh data dan informasi yang diperlukan guna
variable dalam suatu penelitian yang diuraian oleh jalan pikiran menurut
kerangka yang logis. adapun kerangka teori yang dapat disajikan yaitu:
COVID-19
Dampak
Strategi
covid-19.
21
H. Metode Penelitian
karena berfungsi sebagai sarana pengumpulan data dan analisis data yang
diantaranya:
a. Jenis Penelitian
virus covid-19 terhadap pedagang muslim baju bekas import pada pedagang
20
Nana Syaudih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan (Cet.I;Bandung:Remaja
Rodakarya, 2005) ,h.60.
22
b. Pendekatan penelitian
lain yang diteliti.21 Pendekatan Penelitian oleh penulis sebagai suatu proses
pedagang muslim baju bekas import pada pedagang baju bekas import
21
Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Cet. VI;
Jakarta: Balai Pustaka, 1995), h. 218.
22
Abuddin Natta, Metodologi Studi Islam (Cet. VIII; Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2011), h.
29.
23
Baron A Robert dan Byrne Donn, Psikologi Sosial (Cet. I;Jakarta: Erlangga, 2003), h. 13.
23
Kabupaten Bone.
2. Lokasi Penelitian
atau daerah penelitian dalam hal ini tempat penelitian ini berlokasi di Toko Bone
3. Sumber Data
a. Data primer adalah data yang diperoleh langsung pada subjek sebagai
sumber informasi yang ingin dicapai.24 Data primer dalam penelitian ini
b. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari pihak lain, yakni tidak
sekunder adalah jenis data yang diperoleh melalui hasil pengelolaan pihak
kedua dari hasil penelitian lapangannya.25 Serta data lain yang peneliti
1) Subjek Penelitian
dalam penelitian yang menjadi sumber data. Adapun subjek dalam penelitian
2) Objek Penelitian
atau dikaji dalam penelitian. Adapun objek dalam penelitian ini adalah
a. Wawancara
keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap
lama.26
b. Dokumentasi
Dokumen yang berbentuk karya misalnya karya seni, yang dapat berupa
26
Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu
Sosial Lainnya (Jakarta: Kencana, 2007), h.111.
25
gambar, patung, film, dan lain-lain. Studi dokumen merupakan pelengkap dari
yang didapat, apakah data-data tersebut sudah cukup baik dan dapat dipersiapkan
untuk proses selanjutnya. Secara sistematis dan konsisten bahwa data yang
utama dalam memberikan analisis. Menurut Bog dan Biklen yang dikutip dari
Lexy J. Moelong analisis data adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja
dengan data-data yang diolah dan memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat
yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan
a. Reduksi Data
27
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, h. 240.
28
Moelong Lexy, Metodologi Penelitian Kualitatif (Cet. I; Bandung: Remaja Rozda Karya,
2009), h.219.
26
serta mencari data tambahan jika diperlukan. Semakin lama peneliti berada di
lapangan maka jumlah data akan semakin banyak, semakin kompleks dan
rumit. Oleh karena itu, reduksi data perlu dilakukan sehingga data tidak
b. Penyajian Data
hubungan antar kategori serta diagram alur. Penyajian data dalam bentuk
langkah ini, peneliti berusaha menyusun data yang relevan sehingga informasi
masalah penelitian.
29
Miles dan Huberman, “Analisis Data Buku Sumber Tentang Metode-Metode Baru”
(Jakarta:UIP, 1992), h. 16.
30
Miles dan Huberman, “Analisis Data Buku Sumber Tentang Metode-Metode Baru”
(Jakarta:UIP, 1992), h. 17.
27
c. Kesimpulan
yang telah diperoleh sebagai hasil dari penelitian. Penarikan kesimpulan atau
31
Miles dan Huberman, “Analisis Data Buku Sumber Tentang Metode-Metode Baru”
(Jakarta:UIP, 1992), h. 18.
28
I. Daftar Pustaka
Abdullah K, Tahapan dan Langkah-Langkah penelitian .Cet. I; Watampone: Lukman
al-hakim Press, 2003.
Alvia Pratiwi Putri, “Analisis Dampak Covid-19 Terhadap Pendapatan UMKM
(Usaha Mikro Kecil Menengah) Desa Blado, Kabupaten Batang”. Skripsi,
Universitas Negeri Semarang, 2015
Bungin, Burhan, Metode Penelitian Kualitatif .Cet. VIII; Jakarta: Raja Grafindo,
2011.
Bungin, Burhan, Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan
Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana, 2007.
Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia .Cet. VI;
Jakarta: Balai Pustaka, 1995.
Fajarina, Nurin, “Coronavirus: Definisi, Penyebaran, Hingga Pencegahan”, dalam
https://hellosehat.com/coronavirus/coronavirus-adalah/, diakses tanggal 27
Februari 2021
Lexy Moelong, Metodologi Penelitian Kualitatif . Cet. I; Bandung: Remaja Rozda
Karya, 2009.
Miles dan Huberman, “Analisis Data Buku Sumber Tentang Metode-Metode Baru”.
Jakarta:UIP, 1992.
Natta, Abuddin, Metodologi Studi Islam .Cet. VIII; Jakarta: Raja Grafindo Persada,
2011.
Nimpuno, Hanjoyo Bono, Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Pandom Media
Nusantara, 2014.
Nitisusastro, Mulyadi, Perilaku Konsumen Dalam Perspektif Kewirausahaan.
Bandung: Alfabeta, 2012.
Potter dan Patrici, Kebutuhan Manusia. Jakarta: Tiara Wacana, 2017.
Rezki Aulia Pramudita, “Analisis Covid-19 Penghambat Ekspor-Impor Dan Bisnis
Antara Indonesia Dan Cina”. Skripsi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Maarif Hasyim Latif Sidoarjo, 2020.
Robert, Baron A dan Byrne Donn, Psikologi Sosial .Cet. I;Jakarta: Erlangga, 2003.
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Sukmadinata, Nana Syaudih, Metode Penelitian Pendidikan. Cet.I;Bandung:Remaja
Rodakarya, 2005.
Sutedi, Adrian, Hukum Ekspor Impor. Jakarta: Raih Asa Sukses, 2014.
Taufik, “Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Bisnis Dan Eksistensi Platform
Online“. Skripsi, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi IPWI Jakarta, 2020.
Undang – Undang RI Nomor 10 Tahun 1995 “Tentang Kepabeanan”
29
BAB I PENDAHULUAN
pembahasan.
Bab ini memuat uraian tentang kajian peneliti terdahulu, kajian teori
Bab ini memuat secara rinci metode penelitian yang digunakan oleh
dan waktu penelitian, data dan sumber data, subjek dan objek penelitian,
Bab ini berisi tentang hasil penelitian yang diperoleh berupa jawaban
dari pertanyaan masalah yang telah diajukan pada bagian rumusan masalah,
diuraikan, dibahas sesuai dengan kajian teori yang telah ditentukan pada Bab
II dan analisis dengan menggunakan teknik alat analisis yang telah ditentukan
BAB V PENUTUP
uraian mengenai langkah-langkah apa saja yang perlu diambil oleh pihak yang