Anda di halaman 1dari 31

DAMPAK VIRUS COVID-19 TERHADAP PEDAGANG

MUSLIM BAJU BEKAS IMPORT


(Studi Pada Pedagang Baju Bekas Import di Bone Second Kelurahan Macanang
Kecamatan Tanete Riattang Barat Kabupaten Bone)

DRAF

DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI SALAH SATU SYARAT MEMPEROLEH


GELAR SARJANA EKONOMI PRODI EKONOMI SYARIAH
PADA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
IAIN BONE

Oleh

SITTI RAHMA
NIM. 01.18.3073

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM


INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
BONE
2021
1

A. Dampak Virus Covid-19 Terhadap Pedagang Muslim Baju Bekas Import (Studi

Pada Pedagang Baju Bekas Import di Bone Second Kelurahan

Macanangkecamatan Tanete Riattang Barat Kabupaten Bone)

B. Latar Belakang
Dalam kondisi seperti ini, virus corona merupakan suatu wabah yang tidak

bisa dianggap biasa saja. Jika dilihat dari gejala orang yang terinfeksi, orang yang

belum pahan virus ini akan mengiranya hanya sebatas influenza biasa, tetapi bagi

analisis kedokteran virus ini cukup berbahaya dan mematikan. Saat ini di tahun 2020,

perkembangan penularan virus ini cukup signifikan karena penyebarannya sudah

mendunia dan seluruh negara merasakan dampaknya termasuk Indonesia.

Penyebaran covid yang begitu cepat sehingga mengakibatkan Pemerintah

memberlakukan sistem jaga jarak social yang disebut PSBB (Pembatasan Social

Berskala Besar). Pemerintah juga menganjurkan jaga jarak secara fisik dan

mengurangi kegiatan berkerumun, untuk mengurangi penyebaran Covid-19 di

Indonesia. Niat baik pemerintah untuk melakukan PSBB sangat merugikan warga

Indonesia khususnya dampak ekonomi yang menurun dan banyak tenaga kerja yang
kehilangan pekerjaaan.

Virus Corona yang semakin menyebar di Indonesia, beberapa kebijakan yang

ditetapkan oleh Pemerintah di Indonesia memberikan dampak pada beberapa sektor

di Indonesia, salah satunya yaitu pada sektor ekonomi. Hal ini tidak terlepas dari

adanya Covid-19 yang berdampak pada sektor perdagangan, usaha mikro, kecil dan

menengah (UMKM). Di sisi lain, ekonomi merupakan salah satu faktor penting

dalam kehidupan, sebagaimana diketahui bahwa seseorang akan bersinggungan

secara langsung dengan kebutuhan ekonomi dalam menjalankan kehidupan.


2

Di berbagai daerah di Indonesia seperti di Jakarta yang menjadi pusat

perdagangan di berbagai daerah. DKI Jakarta yang merupakan ibu kota negara

sekaligus pusat perputaran bisnis di Indonesia, yang dinyatakan sebagai epicentrum

Covid-19 di Indonesia, telah menerapkan kebijakan social distances, work from home

(WFH) dan pembatasan social berskala besar (PSBB) bagi para aparat pemerintahan

daerah, perusahaan, sektor pendidikan dan pengurangan intensitas transportasi public

dengan beberapa pengecualian. Pemerintah sudah melakukan Pembatasan Sosial

Berskala Besar atau PSBB dimana ada pembatasan kegiatan di tempat-tempat yang

menyebabkan kerumunan seperti pasar, tempat ibadah, dan kegiatan-kegiatan yang

mengundang banyak orang.

Beberapa Peraturan pun diterapkan di Indonesia seperti dilarang

mengeluarkan barang (ekspor) maupun pemasukan barang (impor). Perdagangan

ekspor dan impor Indonesia ke berbagai Negara terutama pada komoditas pakaian.

Larangan impor ini diambil untuk mengantisipasi penyebaran Virus Corona dari

hewan. Pasalnya, penyebaran virus yang menewaskan ribuan orang. Bukan hanya itu,

keterlambatan kedatangn barang serta adanya pembatasan jumlah pengiriman barang

dari berbagai daerah berdampak juga bagi pedagang pakaian khusunya daerah

Sulawesi Selatan Kabupaten Bone yang mengambil barang dari luar daerah. Sebelum

adanya wabah ini pengiriman barang yang biasanya memakan waktu 2-3 hari

sekarang bisa sampai 1-2 minggu lamanya. Begitu pun dengan jumlah maksimal

jumlah barang yang bisa dikirim sekarang ada batasan.

Adanya masalah tersebut mendorong kami melakukan sebuah penelitian yang

bertujuan untuk mengetahui “Dampak Virus Covid-19 Terhadap Pedagang Muslim

Baju Bekas Import (Studi Pada Pedagang Baju Bekas Import di Bone Second
3

Kelurahan Macanang kecamatan Tanete Riattang Barat Kabupaten Bone)”. Dari

Penelitian tersebut diharapkan dapat memberikan informasi kepada pembaca tentang

dampak yang dialami oleh pedagang muslim baju bekas import dan dapat

memberikan solusi berupa tindakan untuk mengatasi masalah tersebut.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dalam hal ini yang menjadi

permasalahan didalam penelitian ini adalah:

1. Bagaiman dampak covid-19 yang dialami oleh pedagang baju bekas import di

Bone Second?

2. Strategi pedagang baju bekas import di Bone Second dalam menghadapi situasi

covid-19 untuk meningkatkan usahanya?

D. Tujuan dan Kegunaan

1. Tujuan Penelitian

Tujuan penulisan merupakan hal yang berguna untuk mencapai sebuah

target penulisan. Dalam penelitian ini, penulisan mempunyai tujuan sebagai

berikut:

a. Untuk mengetahui dampak covid-19 yang dialami oleh pedagang baju bekas

import di Bone Second.

b. Untuk mengetahui Strategi pedagang baju bekas import di Bone Second dalam

menghadapi situasi covid-19 untuk meningkatkan usahanya.

2. Manfaat Penelitian
4

Adapun manfaat penelitian diharapkan memberi manfaat sebagai

berikut:

a. Bagi pelaku Usaha

Bagi pelaku usaha penelitian ini dapat menjadi masukan dan juga referensi

dalam menjalankan kegiatan usahanya agar usaha yang dijalankan bisa terus

meningkat dengan danya wabah seperti covid-19.

b. Bagi Penulis

Sebagai wahana latihan dari dunia praktisi untuk diaplikasikan antara

pengetahuan teoritis yang diperoleh peneliti selama kuliah dengan kenyataan yang

dihadapi di lapangan dan sebagai sarana menggali pengetahuan, pengalaman, dan

wawasan yang diharapkan berguna baik di masa sekarang maupun di masa yang

akan datang.

c. Secara Teoritis

Penelitian ini dapat memberikan kontribusi dalam menambah khasanah

ilmu pengetahuan terkait dampak yang dialami oleh pedagang muslim baju bekas

import pada masa covid-19 dan strategi berupa tindakan untuk mengatasi

masalah tersebut.

E. Ruang Lingkup Penelitian

Berdasarkan identifikasi masalah, peneliti perlu membuat batasan

masalah yang menjadi ruang lingkup dalam penelitian ini. Penelitian ini

difokuskan pada dampak virus covid-19 terhadap pedagang muslim baju

bekas import pada pedagang baju bekas import di Bone Second Kelurahan

Macanang Kecamatan Tanete Riattang Barat Kabupaten Bone.


5

F. Tinjauan Pustaka

1) Penelitian Terdahulu

Tinjau pustaka merupakan penelaan terhadap hasil penelitian terdahulu

yang memiliki kesamaan topik, dan berguna pula untuk mendapatkan

gambaran bahwa penelitian yang dilakukan bukan merupakan plagiat.

Dalam penyusunan draf skripsi ini, penulis membutuhkan literatur

yang dapat dijadikan sebagai bahan rujukan penelitian. Literatur yang

dimaksud adalah sumber bacaaan yang berupa karya ilmiah berupa Karya

Ilmiah Jurnal serta buku-buka yang terkait.

Adapun penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian yamg

dilakukan oleh peneliti adalah sebagia berikut:

a. Penelitian yang dilakukan oleh saudara Taufik tahun 2020 di Sekolah Tinggi

Ilmu Ekonomi IPWI Jakarta. Dengan Judul “Dampak Pandemi Covid-19

Terhadap Bisnis Dan Eksistensi Platform Online”.1 Hasil penelitian ditemukan

bahwa dampak pandemic Covid-19, terkluster pada 3 keaadaan aktivitas bisnis,

pertama bisnis bertahan atau stabil, kedua bisnis yang menurun dan ketiga bisnis

berkembang. Bisnis yang stabil melalui penyesuaian model interaksi

menggunakan platform aplikasi online adalah pendidikan, terutama untuk

hantaran makan/minuman dan kebutuhan pokok, dan produk kesehatan. Bisnis

yang menurun adalah yang berbasis kunjungan atau keberadaan konsumen di

1
Taufik, “Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Bisnis Dan Eksistensi Platform Online “
(Skripsi, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi IPWI Jakarta, 2020). h. 1-3.
6

tempat sangat terdampak dari pandemi Covid-19, seperti angkutan umum,

pariwisata, perhotelan, ritel offline, pusat perbelanjaan, angkutan orang dan

barang. Bisnis yang berkembang karena dinamika pasar dan penyesuaian

interaksi menggunakan platform aplikasi online seperti bisnis telekomunikasi,

belanja online (kebutuhan pokok dan produk kesehatan), farmasi, produk

kesehatan, termasuk UMKM yang beralih secara inovatif memproduksi produk

kesehatan yang dibutuhkan dimasa pandemi Covid-19. Perbedaan dari penelitian

ini yaitu terletak pada variabel analisis yaitu dampak pandemi covid-19 terhadap

bisnis dan eksistensi platform online sedangkan yang akan dilakukan penelitian

yaitu dampak virus covid-19 terhadap pedagang muslim baju bekas import dan

subjeknya di Kelurahan Macanang kecamatan Tanete Riattang Barat Kabupaten

Bone. Adapun persamaan penelitian ini yakni sama-sama membahas tentang

dampak covid-19 bagi para pengusaha bisnis.

b. Penelitian yang dilakukan oleh saudari Alvia Pratiwi Putri tahun 2015 di

Universitas Negeri Semarang. Dengan Judul “Analisis Dampak Covid-19

Terhadap Pendapatan UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) Desa Blado,

Kabupaten Batang”.2 Hasil penelitian ditemukan bahwa hasil penelitian

diketahui bahwa wabah Covid-19 menyebabkan pendapatan UMKM di Desa

Blado mengalami penurunan. Perbedaan dari penelitian ini yaitu terletak pada

variabelnya yaitu analisis dampak covid-19 terhadap pendapatan UMKM,

subjeknya di Desa Blado, Kabupaten Batang, sedangkan yang akan dilakukan

penelitian yaitu dampak virus covid-19 terhadap pedagang muslim baju bekas

2
Alvia Pratiwi Putri, “Analisis Dampak Covid-19 Terhadap Pendapatan UMKM (Usaha
Mikro Kecil Menengah) Desa Blado, Kabupaten Batang” (Skripsi, Universitas Negeri Semarang,
2015). h. 1-3.
7

import dan subjeknya di Kelurahan Macanang kecamatan Tanete Riattang Barat

Kabupaten Bone. Adapun persamaan penelitian ini yakni sama-sama membahas

tentang dampak covid-19 bagi para pengusaha bisnis.

c. Penelitian yang dilakukan oleh Rezki Aulia Pramudita tahun 2020 di Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Maarif Hasyim Latif Sidoarjo. Dengan judul

“Analisis Covid-19 Penghambat Ekspor-Impor Dan Bisnis Antara Indonesia

Dan Cina”.3 Hasil penelitian a. pengumpulan data yang telah dilakukan maka

bisa menarik kesimpulan bahwa dari variabel kelancaran GDP (Gross Domestic

Product) dengan penghambat merupakan virus Covid-19 adalah sebagai (X1) dan

sebagai variabel utama yang dibahas pada BAB IV, sedangkan yang paling

berpengaruh pada lini ekonomi Internasional adalah ekspor dan impor (X2) dari

Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan Negara Cina. Hanya menemukan

kendala pada Januari dan Februari b. Dari data pada diagram maupun tabel

variabel pertama yaitu Gross Domestic Product ditemukan bahwa selama masa

pandemi di Kota Wuhan pada bulan Januari dan Februari mengalami penurunan

yang drastis dan menyebabkan anjloknya bahan pokok yang diperkirakan sudah

memenuhi selama beberapa bulan di masa yang akan datang. c. Dari data ekspor-

impor Cina mengemukakan pada masa pandemi Covid-19 ditemukan bahwa

pada bulan Januari dan Februari mengalami penurunan dari bulan sebelumnya,

tapi ekspor-impor pada bulan Maret sudah mulai naik meskipun tidak bisa

menutup kerugian yang dialami negara Cina dan tidak menimbulkan inflasi yang

terlalu tingi setelah pandemi. d. Masa pandemi Covid-19 ini tidak mempengaruhi

3
Rezki Aulia Pramudita, “Analisis Covid-19 Penghambat Ekspor-Impor Dan Bisnis Antara
Indonesia Dan Cina” (Skripsi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Maarif Hasyim Latif Sidoarjo,
2020). H. 1-5.
8

ekspor pada hubungan billateral antara Indonesia dan Cina. Perbedaan dari

penelitian ini yaitu terletak pada variabelnya yaitu analisis covid-19 penghambat

ekspor-impor dan bisnis antara Indonesia dan Cina, sedangkan yang akan

dilakukan penelitian yaitu dampak virus covid-19 terhadap pedagang muslim

baju bekas import dan subjeknya di Kelurahan Macanang kecamatan Tanete

Riattang Barat Kabupaten Bone. Adapun persamaan penelitian ini yakni sama-

sama membahas tentang dampak covid-19 bagi para pengusaha bisnis.

2) Kajian Teoritis

a. Virus COVID-19 (Corona Virus Disiase)

1. Pengertian COVID-19

Virus Corona atau Severe Acute Respiratory Syndrome Corona Virus 2

(SARS-CoV2) adalah virus yang menyerang sistem pernapasan. Penyakit karena

infeksi virus ini disebut COVID-19 (Corona Virus Disiase). Virus Corona bisa

menyebabkan gangguan ringan pada sistem pernapasan, infeksi paru-paru yang berat,

hingga kematian.

Virus Corona merupakan keluarga besar virus yang menyebabkan infeksi

saluran pernapasan atas ringan hingga sedang, seperti penyakit flu. Banyak orang

terinfeksi virus ini, setidaknya satu kali dalam hidupnya. Virus Corona

diklasifikasikan menjadi tiga golongan utama, golongan 1 dan 2 menginfeksi

mamalia, mulai dari kelelawar hingga manusia, sedangkan golongan 3 hanya

ditemukan pada spesies avian (burung). Infeksi virus ini dapat menimbulkan gejala

penyakit yang bervariasi, mulai dari hampir tidak timbul gejala apapun hingga gejala

yang fatal dan cepat. Infeksi koronavirus dapat menyebabkan berbagai penyakit,

seperti bronkitis, ensafilitis, gastroenteritis dan hepatitis.


9

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan COVID-19 (Corona Virus

Disiase) sebagai pandemi. Pandemi ditandai dengan penyakit baru yang belum

dikenali dan menjangkiti banyak negara dalam waktu yang bersamaan. Kemudian,

memiliki jejak epidemologi, yaitu jejak jumlah penderita yang cukup besar dari setiap

negara. Keadaan ini, pemerintah menyarankan bagi individu-individu yang merasa

dirinya merupakan Orang Dalam Pemantauan (ODP), untuk melakukan mekanisme

Isolasi Mandiri untuk mencegah penularan penyebaran virus Corona. ODP adalah

seorang individu dengan gejala seperti mengalami demam (lebih dari 38 derajat), atau

riwayat demam serta mengalami gangguan pernapasan 36 seperti: pilek, sakit

tenggorokan, atau batuk. Selain itu, dalam 14 hari sebelum gejala-gejala tersebut,

kamu melakukan perjalanan ke luar negeri, atau perjalanan ke daerah-daerah yang

ditenggarai mengalami wabah penyebaran virus

Severe acute respiratory syndrome Corona virus 2 (SARS-CoV-2) yang lebih

dikenal dengan nama virus Corona adalah jenis baru dari Coronavirus yang menular

ke manusia. Walaupun lebih bayak menyerang lansia, virus ini sebenarnya bisa

menyerang siapa saja, mulai dari bayi, anak-anak, hingga orang dewasa, termasuk ibu

hamil dan ibu menyusui. Infeksi virus Corona disebut COVID-19 (Corona Virus

Disiase) dan pertama kali ditemukan di kota Wuhan, China pada akhir Desember

2019. Virus ini menular dengan sangat cepat dan telah menyebar ke hampir semua

negara, termasuk Indonesia, hanya dalam waktu beberapa bulan.

Selain virus SARS-CoV-2 atau virus Corona, virus yang juga termasuk dalam

kelompok ini adalah virus penyebab Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS)

dan virus penyebab Middle-East Respiratory Syndrome (MERS). Meski disebabkan

oleh virus dari kelompok yang sama, yaitu Corona virus, COVID-19 (Corona Virus
10

Disiase) memiliki beberapa perbedaan dengan SARS dan MERS, antara lain dalam

hal kecepatan penyebaran dan keparahan gejala.4

Total Kasus Corona di Indonesia yaitu 1.39 juta, sembuh sebanyak 1,21 juta

dan meninggal dunia 37.757 juta jiwa, sedangkan total kasus corona diseluruh dunia

yaitu yaitu 117 juta, sembuh sebanyak 66,6 juta dan meninggal dunia 2,61 juta jiwa.5

2. Dampak Covid-19

Virus corona adalah pandemi yang mudah menyebar kepada manusia

dan berkaitan erat dengan sistem kekebalan tubuh manusia. Kasus virus

korona yang merupakan pandemi global menimbulkan kekhawatiran dari

berbagai kalangan, khususnya masyarakat. Kehawatiran masyarakat semakin

terasa melihat jumlah lonjakan pasien positif Covid-19 setiap harinya. Ini

terjadi karena penyebarannya yang sangat cepat, apabila tidak menjaga

kesehatan tubuh terutama menjaga sistem kekebalan tubuh maka mudah

tertular virus ini.

Melihat tingkat persebaran virus Covid-19 yang cukup tinggi dan telah

menjadi pandemi ini, mengharuskan pemerintah untuk segera mengambil

langkah strategis. Sejumlah kebijakan diambil oleh pemerintah untuk

pencegah penyebaran virus Covid-19. Beberapa diantaranya menutup taman

bermain, tempat wisata, meliburkan kegiatan belajar mengajar di sekolah, dan

melarang warga berkerumun atau disebut dengan social distancing. Social

distancing diterapkan oleh pemerintah dalam rangka membatasi interaksi

manusia danmenghindarkan masyarakat dari kerumunan agar terhindar dari


4
Nurin Fajarina, “Coronavirus: Definisi, Penyebaran, Hingga Pencegahan”, dalam
https://hellosehat.com/coronavirus/coronavirus-adalah/, diakses tanggal 27 Februari 20201
5
Nurin Fajarina, “Coronavirus: Definisi, Penyebaran, Hingga Pencegahan”, dalam
https://hellosehat.com/coronavirus/coronavirus-adalah/, diakses tanggal 27 Februari 2021
11

penyebaran. Kebijakan social distancing ini mengharuskan orang-orang

melakukan semua aktivitasnya dari rumah seperti bekerja, belajar, beribadah

bahkan berkegiatan sosial. Sehingga pabrik, sekolah, perguruan tinggi, tempat

ibadah, pasar keuangan, kantor perusahaan, bisnis dan acara-acara yang dapat

menimbukan keramaian ditutup.

Adanya kebijakan yang diambil oleh pemerintah tersebut, berdampak

pada bidang perekonomian di Indonesia. Pertumbuhan ekonomi diperkirakan

mengalami penurunan dari 5,4% menjadi 2,5%, dan bahkan bisa menjadi

minus 0,4%. Krisis akibat Covid-19 terjadi secara simultan, sehingga

akibatnya sangat dirasakan oleh kelompok rentan, diantaranya kelompok

usaha yang membutuhkan keramaian massa, kelompok pekerja harian lepas,

pedagang kaki lima, para buruh yang terdampak PHK, petani dan masyarakat

miskin.

Eksternalitas ekonomi dari Covid-19 yang paling nyata terlihat saat ini

adalah fenomena banyaknya karyawan yang dirumahkan, Pemutusan

Hubungan Kerja (PHK), dan berbagai perusahaan yang mulai bangkrut.

Berdasarkan data Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) tahun 2020, total

pekerja yang dirumahkan dan kena PHK selama masa pandemi Covid-19ini

telah mencapai 1.943.916 orang dari 114.340 perusahaan. Situasi tersebut

secara otomatis berdampak pada aspek-aspek lain, terutama kepada pekerja

harian lepas, pelaku UMKM, usaha rumah makan, dan usaha-usaha

masyarakat yang bergantung pada keramaian massa.6

Christina Purbawati, Lathifah Nurul Hidayah dan Markhamah, “Dampak Kesejahteraan


6

Pedagang Di Pasar Tradisional Kartasura Pada Era Pandemi Corona” (Jurnal Ilmu Sosial, Politik,
dan Humaniora Volume 4, Nomor 2, Agustus 2020), h. 159-161.
12

Dampak yang terjadi pada sektor ekonomi pada masa pandemiCovid-

19di Indonesia, antara lain :

a. Terjadinya PHK besar-besaran. Hasil data yang didapat yaitu ≥ 1,5 juta

pekerja dirumahkan dan terkena PHK yang mana 90% pekerja dirumahkan

dan pekerja yang di PHK sebesar 10%.

b. Terjadinya penurunan PMI Manufacturing Indonesia mencapai 45,3% pada

Maret 2020.

c. Terjadinya punurunan impor sebesar 3,7% pada triwulan I.

d. Terjadinya inflasi yang telah mencapai pada angka 2,96% year-on-year (yoy)

yang telah disumbangkan dari harga emas dan komoditas pangan pada Maret

2020.

e. Terjadinya keterbatalan penerbangan yang mengakibatkan penurunan

pendapatan di sektor tersebut. Kerugian yang dirasakan mencapai Rp. 207

miliar. Batalnya penerbangan tersebut sebanyak 12.7 03 pada 15 bandara pada

bulan Januari-Maret 2020.

f. Pada 6 ribu hotel telah terjadi penurunan penempatan (okupansi) hingga

mencapai 50%. Hal tersebut bisa mengakibatkan kehilangan devisa

pariwisata.7

b. Pedagang

Pedagang yaitu orang yang berjualan. Dari pengertian yang diberikan

ini maka dapat diartikan bahwa setiap orang yang pekerjaannya berdagang,

baik ia berjualan bahan-bahan kebutuhan pokok sehari-hari maupun

7
Fakhrul Rozi Yamali dan Ririn Noviyanti Putri, “Dampak Covid-19 Terhadap Ekonomi
Indonesia”, (Jurnal Ekonomis: Journal of Economics and Business, Vol 4 Nomor (2), September
2020), h. 386.
13

kebutuhan tambahan. Dari pengertian tersebut, maka dapat disimpulkan

bahwa yang dimaksud pedagang adalah orang yang berusaha di bidang

produksi dan berjualan barang-barang guna memenuhi kebutuhan hidupnya.8

1) Kelompok Pedagang

Pedagang dalam pasar tradisional dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu

pedagang kios dan pedagang non kios. Pedagang kios adalah pedagang yang

menempati bangunan kios di pasar. Sedangkan pedagang non kios adalah

pedagang yang menempati tempat selain kios misalnya dalam kios, luar kios,

emperan dan paluyon.

2) Jenis Dagangan

Barang adalah benda-benda berwujud yang digunakan masyarakat untuk

memenuhi kebutuhannya atau untuk menghasilkan benda lain guna memenuhi

kebutuhan masyarakat.

Adapun jenis dagangan (barang) menurut Pratama Raharja dan Mandala

Manurung dapat dikategorikan sebagai berikut:

a) Barang Akhir (final good), yaitu barang yang dihasilkan oleh berbagai

kegiatan ekonomi yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan

masyrakat. Barang akhir terbagi menjadi dua kelompok yaitu:

(1) Barang tahan lama (durable good), misalnya mobil, televise, lemari es

dan alat-alat rumah tangga.

(2) Barang tidak tahan lama (non-durable good), misalnya makanan segar,

buah-buahan dan sayur-sayuran.

8
Dormatio, Dampak kebijakan revitalisasi pasar terhadap pendapatan pedagang bermodal
kecil(Studi Kasus di Pasar Mulya Asri KabupatenTulang Bawang Barat). (Skripsi, Fakultas Ilmu
Sosial dan Politik Universitas Lampung. Bandar Lampung, 2018). h.21.
14

b) Barang Modal (capital good), yaitu barang yang dihasilkan bukan untuk

memenuhi langsung kebutuhan konsumen, melainkan digunakan untuk

menghasilkan barang-barang lain. Contohnya, mesin traktor dan mesin-

mesin bangunan pabrik.

c) Barang Antara (intermediate good), yaitu barang yang masih akan

diproses lagi sebelum dapat digunakan oleh konsumen. Contohnya, besi,

baja dan tekstil.9

3) Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Pedagang

Terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan dari kegiatan

penjualan antara lain sebagai berikut:

a) Kondisi dan kemampuan pedagang

Kemampuan pedagang dalam transaksi jual beli yaitu mampu

meyakinkan para pembeli untuk membeli dagangannya dan sekaligus

memperoleh keuntungan yang diinginkan.

b) Kondisi pasar

Kondisi pasar berkaitan dengan keadaan dan jenis pasar,

kelompok pembeli, lokasi berdagang, frekuensi pembeli dan selera

pembeli dalam pasar tersebut.

c) Modal pedagang

Setiap usaha membutuhkan modal untuk kegiatan operasional

usaha yang dijalankan. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan keuntungan

maksimal.

9
Dormatio, Dampak kebijakan revitalisasi pasar terhadap pendapatan pedagang bermodal
kecil(Studi Kasus di Pasar Mulya Asri KabupatenTulang Bawang Barat). (Skripsi, Fakultas Ilmu
Sosial dan Politik Universitas Lampung. Bandar Lampung, 2018). h.22.
15

d) Faktor lain

Faktor lain yang mempengaruhi usaha berkaitan dengan

periklanan dan kemasan produk. Dalam pasar, jenis dagangan juga dapat

mempengaruhi pendapatan. Selain itu, faktor lain juga dapat berupa

faktor eksternal.10

c. Pakaian Bekas

1) Pengertian Pakaian Bekas

Pakaian adalah bahan tekstil dan serat yang digunakan sebagai penutup

atau pelindung tubuh. Pakaian juga dapat diartikan sebagai kebutuhan pokok

manusia selain makanan, dan tempat tinggal atau tempat berteduh (rumah).

Manusia membutuhkan pakaian untuk melindungi diri dan menutup tubuhnya.

Namun seiring dengan perkembangan kehidupan manusia, pakaian juga

digunakan sebagai simbol status, jabatan, ataupun kedudukan orang yang

memakainya.11

Pakaian memiliki fungsi utama, yaitu untuk menjaga pemakainya merasa

nyaman, pakaian melindungi bagian tubuh yang tidak terlihat, pakaian bertindak

sebagai perlindungan dari unsur-unsur yang merusak, termasuk hujan, panas

matahari, salju, dan angin. Pakaian juga mengurangi tingkat resiko selama

kegiatan, seperti bekerja, atau berolahraga. Terkadang pakaian juga digunakan

sebagai perlindungan dari bahaya lingkungan tertentu, seperti serangga, bahan

kimia berbahaya, senjata, dan sebagainya.

10
Dormatio, Dampak kebijakan revitalisasi pasar terhadap pendapatan pedagang bermodal
kecil(Studi Kasus di Pasar Mulya Asri KabupatenTulang Bawang Barat). (Skripsi, Fakultas Ilmu
Sosial dan Politik Universitas Lampung. Bandar Lampung, 2018). h.23.
11
A. A. Waskito, Kamus Praktis Bahasa Indonesia (Jakarta: Wahyu Media, 2009), h. 385.
16

Bekas adalah tanda yang tertinggal atau tersisa (sudah dipegang, diinjak,

dilalui, dan sebagainya). Dapat juga diartikan sebagai benda atau barang yang

sudah dipakai oleh orang lain. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa

pakaian bekas adalah benda atau barang yang dipakai oleh seseorang untuk

menutupi tubuhnya namun barang tersebut telah dipakai oleh orang lain.12

2) Ciri-ciri Pakaian Bekas

Ciri-ciri dari pakaian bekas yang sering kita jumpai diberbagai toko

pakaian memiliki ciri-ciri tersendiri diantaranya adalah:

a) Bahan tipis, bahan yang tipis dan berserat merupakan salah satu bentuk

yang sering ditemukan dalam produk pakaian bekas.

b) Motif yang beragam, motif yang terdapat pada pakaian bekas yang masih

banyak peminatnya adalah motif polos, motif kotak-kotak, garis, atau polka

dot.

c) Pakaian berbau, hal ini dikarenakan penempatan pakaian bekas dalam satu

ball atau karung, sehingga menimbulkan bau yang tidak sedap.

d) Terdapat bercak warna, hal ini disebabkan karena semua pakaian

tertumpuk di satu tempat, bercak ini terkadang berwarna putih pada

pakaian warna hitam dan warna kuning pada pakaian warna lainnya.

e) Sedikit kotor dan kusam, hal ini disebabkan karena debu dan kotoran yang

menempel pada pakaian selama perjalanan menuju tempat tujuan.13

2) Faktor Yang Mempengaruhi Pengguanaan Pakaian Bekas

12
Hanjoyo Bono Nimpuno, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Pandom Media
Nusantara, 2014), h.99.
13
Uhammad Amin Suma, Tafsir Ayat Ekonomi, h. 45.
17

Adapun faktor yang mempengaruhi penggunaan pakaian bekas adalah

sebagai berikut:

a) Barang impor dari luar negeri

Peranan perdagangan sangat penting dalam meningkatkan

pembangunan ekonomi, namun dalam perkembangannya belum memenuhi

kebutuhan untuk menghadapi tantangan pembangunan nasional sehingga

diperlukan keberpihakan politik ekonomi yang lebih memberikan dukungan,

kesempatan dan pengembangan ekonomi masyarakat yang mencakup koperasi,

serta usaha mikro, kecil, dan menengah sebagai pilar utama pembangunan

ekonomi nasional.

b) Tingkat konsumtif masyarakat Indonesia yang tinggi

Hal ini yang menyebabkan munculnya budaya baru. Budaya konsumtif

ini sangat berpengaruh dalam kehidupan masyarakat terutama masyarakat yang

ada diperkotaan. Hal itu juga yang kemudian membuat rentan penduduk kota

dengan nilai-nilai simbolik. Simbolik itu berarti gaya hidup dan status. Status

ini bukan sekedar kelas menengah atas saja, tetapi juga berdasarkan kelompok

masyarakat.14

c) Fashion atau gaya hidup

Dalam kehidupan sehari-hari, fashion atau gaya hidup menjadi bagian

yang tidak dapat dilepaskan dari penampilan dan gaya keseharian seseorang.

Benda-benda seperti pakaian dan aksesories yang dikenakan bukanlah sekedar

penutup tubuh dan hiasan. Pakaian juga menjadi sebuah alat komunikasi untuk

menyampaikan identitas pribadi, lebih dari itu pakaian bekas menjadi sangat

14
Potter dan Patrici, Kebutuhan Manusia (Jakarta: Tiara Wacana, 2017), h. 7.
18

unik karena pakaian tersebut tidak ada kembarannya atau tidak ada yang sama

dengan pakaian lain yang biasa dijual di toko-toko pada umumnya.15

d) Merk terkenal

Karena pakaian bekas yang didatangkan dari luar negeri maka kualitas

pakaian bekas tentu lebih baik dari produk dalam negeri, merek yang

ditawarkan juga sangat beragam dan sangat terkenal serta harganya jauh lebih

murah dibandingkan harga pakaian yang asli dan masih baru. Pakaian

bermerek selalu identik dengan kualitas yang bagus dan relatif mahal, namun

dengan adanya penjualan pakaian bekas ini setiap individu bisa mendapatkan

pakaian yang bermerk yang berkualitas dengan harga yang lebih murah.16

c. Impor

Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia bahwa impor dimaknai

sebagai hal terkait dengan pemasukan barang dagangan dari negeri

asing.55Dalam ketentuan Pasal 1 angka 18 Undang – Undang Perdagangan

ditentukan bahwa impor adalah kegiatan memasukkan barang kedalam

wilayah pabean.Sedangkan, Menurut Undang – Undang tentang kepabean

impor adalah kegiatan memasukkan barang kedalam daerah pabean. Daerah

pabean yang dimaksud adalah wilayah Republik Indonesia yang meliputi

wilayah darat, perairan dan ruang udara di atasnya, serta tempat – tempat

tertentu di Zona Ekonomi Eksklusif dan landas kontinen yang didalamnya

berlaku undang-undang kepabean.17

15
Potter dan Patrici, Kebutuhan Manusia (Jakarta: Tiara Wacana, 2017), h. 8.
16
Mulyadi Nitisusastro, Perilaku Konsumen Dalam Perspektif Kewirausahaan (Bandung:
Alfabeta, 2012), h. 97.
17
Undang – Undang RI Nomor 10 Tahun 1995 “Tentang Kepabeanan”
19

Sebagaimana uraian pengertian yang telah dipaparkan ditas maka

pengertian impor dapat dimaknai sebagai suatu kegiatan memasukkan barang

dari luar negeri kedalam wilayah pabean Indonesia dengan memenuhi

ketentuan yang berlaku. Proses impor umumnya adalah tindakan memasukkan

barang atau komoditas dari Negara lain kedalam negeri. Impor barang secara

besar umumnya membutuhkan campur tangan dari bea cukai di Negara

pengirim maupun penerima impor adalah bagian penting dari perdagangan

internasional, lawannya adalah ekspor.18

Pembeli barang dan jasa disebut “importir” yang mana merupakan

perusahaan atau perorangan yang melakukan kegiatan ekspor.Sedangkan

penjual barang yang berbasis luar negeri disebut sebagai “eksportir” yang

merupakan perusahaan atau perorangan yang melakukan kegiatan ekspor.

Manfaat dari kegiatan impor adalah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat

dalam negeri, pendapat Negara akan bertambah karena adanya devisa, serta

mendorong berkembangnya kegiatan industri. Faktor kegiatan impor

terlaksana disuatu Negara yaitu pertama, karena produksi dalam negeri belum

ada, namun barang atau jasa tersebut sangat diperlukan didalam negeri.

Kedua, produksi dalam negeri sudah ada, namun hasilnya belum mencukupi

kebutuhan dalam negeri sehingga masih dibutuhkan impor dari luar.19

Wikipedia, “Impor”, diakses dari https://id.wikipedia.org/wiki/Impor, pada tanggal 25


18

Agustus 2021 pukul 12.24.


19
Adrian Sutedi , Hukum Ekspor Impor (Jakarta: Raih Asa Sukses, 2014), h. 7.
20

G. Kerangka Pikir

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan sebelumnya, pada bagian ini

diuraikan dalam bentuk kerangka pikir yang dijadikan landasan berpikir dalam

melakasanakan penelitian ini. Hal ini perlu dikemukakan karena berfungsi

mengarahkan penulis untuk memperoleh data dan informasi yang diperlukan guna

memecahkan masalah dalam penelitian secara ilmiah.

Kerangka pikir ini juga merupakan suatu gambaran tentang hubungan

variable dalam suatu penelitian yang diuraian oleh jalan pikiran menurut

kerangka yang logis. adapun kerangka teori yang dapat disajikan yaitu:

Gambar I.I Kerangka Pikir


Pedagang Muslim Baju Bekas Impor

COVID-19

Dampak

Strategi

Berdasarkan kerangka pikir diatas dapat dijelaskan upaya untuk

mengatasi dampak wabah covid-19 terhadap pedagang muslim baju bekas

impor. Setelah melihat dampak yang ditimbulkan maka perlunya sebuah

strategi dalam menghdapi hal tersebut untuk meningkatkan usahanya di situasi

covid-19.
21

H. Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan salah satu unsur yang sangat urgen

karena berfungsi sebagai sarana pengumpulan data dan analisis data yang

sangat menentukan keberhasilan penelitian. Adapun metode penelitian

diantaranya:

1. Jenis dan Pendekatan Penelitian

a. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif deskriptif, dimana

penelitian ini lebih menekankan pada analisis pada penyimpulan secara

induktif dan deduktif dengan menggunakan logika ilmiah. Pada penelitian

kualitatif ini peneliti sendirilah yang menjadi instrumen penelitian untuk

mendapatkan data secara langsung dari sumbernya dan penelitian ini

merupakan penelitian lapangan, yaitu penelitian yang bertujuan untuk

mempelajari secara intensif tentang latar belakang keadaan sekarang dan

interaksi lingkungan suatu unit sosial baikindividu, kelompok, lembaga

masyarakat.20 Alasan menggunakan metode deskriptif karena untuk

mendapatkan gambaran sistematis, faktual dan akurat mengenai dampak

virus covid-19 terhadap pedagang muslim baju bekas import pada pedagang

baju bekas import di Bone Second Kelurahan Macanang kecamatan Tanete

Riattang Barat Kabupaten Bone.

20
Nana Syaudih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan (Cet.I;Bandung:Remaja
Rodakarya, 2005) ,h.60.
22

b. Pendekatan penelitian

Pendekatan merupakan proses pembuatan, cara mendekati, usaha

dalam rangka aktivitas peneliti untuk mengadakan hubungan dengan orang

lain yang diteliti.21 Pendekatan Penelitian oleh penulis sebagai suatu proses

yang sistematis. Adapun pendekatan yang digunakan penulis dalam

penelitian ini yaitu:

(1) Pendekatan sosiologis

Pendekatan sosiologis adalah pendekatan yang mempelajari

hidup bersama, pendekatan yang mempelajari jiwa seseorang melalui

gejala perilaku yang diamati oleh peneliti sebagai objek.22Dengan

demikian pendekatan ini menggambarkan simbiosis mutualisme atau

saling membutuhkan satu dengan yang lainnya.

(2) Pendekatan Psikologis

Pendekatan Psikologis adalah pendekatan yang memfokuskan

diri terutama pada pemahanan sebab-sebab perilaku dan pemikiran

sosial, yaitu pada faktor-faktor yang membentuk perasaan, perilaku dan

pikiran kita dalam berbagai situasi sosial.23Adapun alasan peneliti

menggunakan pendekatan ini yaitu karena dalam penelitian ini ingin

menguji bagaimana hasil dari Dengan kata lain pendekatan ini

dimaksudkan untuk mengetahui tentang dampak virus covid-19 terhadap

pedagang muslim baju bekas import pada pedagang baju bekas import

21
Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Cet. VI;
Jakarta: Balai Pustaka, 1995), h. 218.
22
Abuddin Natta, Metodologi Studi Islam (Cet. VIII; Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2011), h.
29.
23
Baron A Robert dan Byrne Donn, Psikologi Sosial (Cet. I;Jakarta: Erlangga, 2003), h. 13.
23

di Bone Second Kelurahan Macanang kecamatan Tanete Riattang Barat

Kabupaten Bone.

2. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian merupakan tempat yang akan dijadikan sebagai wilayah

atau daerah penelitian dalam hal ini tempat penelitian ini berlokasi di Toko Bone

Second Kelurahan Macanang kecamatan Tanete Riattang Barat Kabupaten Bone.

3. Sumber Data

a. Data primer adalah data yang diperoleh langsung pada subjek sebagai

sumber informasi yang ingin dicapai.24 Data primer dalam penelitian ini

diperoleh langsung dari hasil wawancara yang dilakukan peneliti terhadap

narasumber, yaitu owner atau pegawai Toko Bone Second.

b. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari pihak lain, yakni tidak

langsung diperoleh oleh peneliti dari subjek penelitiannya. Atau data

sekunder adalah jenis data yang diperoleh melalui hasil pengelolaan pihak

kedua dari hasil penelitian lapangannya.25 Serta data lain yang peneliti

gunakan yaitu berupa refrensi buku dan jurnal.

4. Subjek dan Objek Penelitian

1) Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah tempat, orang atau benda yang diamati

dalam penelitian yang menjadi sumber data. Adapun subjek dalam penelitian

ini adalah owner atau pegawai Toko Bone Second.

Abdullah K, Tahapan dan Langkah-Langkah penelitian (Cet. I; Watampone: Lukman al-


24

hakim Press, 2003), h. 41.


25
Burhan Bungin, Metode Penelitian Kualitatif (Cet. VIII; Jakarta: Raja Grafindo, 2011), h.
155.
24

2) Objek Penelitian

Objek penelitian merupakan pokok persoalan yang hendak diteliti

atau dikaji dalam penelitian. Adapun objek dalam penelitian ini adalah

dampak virus covid-19 terhadap pedagang muslim baju bekas import.

5. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini yaitu;

wawancara dan dokumentasi.

a. Wawancara

Wawancara mendalam secara umum adalah proses memperoleh

keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap

muka antara pewawancara dan infroman atau orang yang diwawancarai,

dengan atau tanpa menggunakan pedoman (guide) wawancara, di mana

pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan sosial yang relatif

lama.26

b. Dokumentasi

Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen

bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang.

Dokumen yang berbentuk tulisan misalnya catatan harian, sejarah kehidupan

(life histories), ceritera, biografi, peraturan, kebijakan. Dokumen yang

berbentuk gambar, misalnya foto, gambar hidup, sketsa, dan lain-lain.

Dokumen yang berbentuk karya misalnya karya seni, yang dapat berupa

26
Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu
Sosial Lainnya (Jakarta: Kencana, 2007), h.111.
25

gambar, patung, film, dan lain-lain. Studi dokumen merupakan pelengkap dari

penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif.27

6. Teknik Analisi Data

Setelah data-data dikumpulkan, maka dilakukan pemilihan selektif dengan

disesuaikan dengan permasalan yang diangkat dalam penelitian ini. Kemudian

dilakukan pengolahan dengan proses editing, dengan meneliti ulang data-data

yang didapat, apakah data-data tersebut sudah cukup baik dan dapat dipersiapkan

untuk proses selanjutnya. Secara sistematis dan konsisten bahwa data yang

diperoleh dituangkan dalam suatu rancangan konsep kemudian dijadikan dasar

utama dalam memberikan analisis. Menurut Bog dan Biklen yang dikutip dari

Lexy J. Moelong analisis data adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja

dengan data-data yang diolah dan memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat

dikelolah, mensistensiskannya, mencari dan menentukan pola, menentukan apa

yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan

kepada orang lain.28

Pengolahan data pada penelitian ini terdiri dari:

a. Reduksi Data

Reduksi data merupakan proses pemilihan, pemusatan perhatian pada

penyederhanaan, pengabstrakan, transformasi data kasar yang muncul dari

catatan-catatan lapangan. Langkah-langkah yang dilakukan adalah

menajamkan analisis, menggolongkan atau pengkategorisasian ke dalam tiap

27
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, h. 240.
28
Moelong Lexy, Metodologi Penelitian Kualitatif (Cet. I; Bandung: Remaja Rozda Karya,
2009), h.219.
26

permasalahan melalui uraian singkat, mengarahkan, membuang yang tidak

perlu, dan mengorganisasikan data sehingga dapat ditarik dan diverifikasi.29

Data yang di reduksi antara lain seluruh data mengenai permasalahan

penelitian. Data yang di reduksi akan memberikan gambaran yang lebih

spesifik dan mempermudah peneliti melakukan pengumpulan data selanjutnya

serta mencari data tambahan jika diperlukan. Semakin lama peneliti berada di

lapangan maka jumlah data akan semakin banyak, semakin kompleks dan

rumit. Oleh karena itu, reduksi data perlu dilakukan sehingga data tidak

bertumpuk agar tidak mempersulit analisis selanjutnya.

b. Penyajian Data

Setelah data di reduksi, langkah analisis selanjutnya adalah penyajian

data. Penyajian data merupakan sebagai sekumpulan informasi tersusun yang

memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan

tindakan. Penyajian data diarahkan agar data hasil reduksi terorganisaikan,

tersusun dalam pola hubungan sehingga makin mudah dipahami. 30

Penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk uraian naratif, bagan,

hubungan antar kategori serta diagram alur. Penyajian data dalam bentuk

tersebut mempermudah peneliti dalam memahami apa yang terjadi. Pada

langkah ini, peneliti berusaha menyusun data yang relevan sehingga informasi

yang didapat disimpulkan dan memiliki makna tertentu untuk menjawab

masalah penelitian.

29
Miles dan Huberman, “Analisis Data Buku Sumber Tentang Metode-Metode Baru”
(Jakarta:UIP, 1992), h. 16.
30
Miles dan Huberman, “Analisis Data Buku Sumber Tentang Metode-Metode Baru”
(Jakarta:UIP, 1992), h. 17.
27

Penyajian data yang baik merupakan satu langkah penting menuju

tercapainya analisis kualitatif yang valid dan handal. Dalam melakukan

penyajian data tidak semata-mata mendeskripsikan secara naratif, akan tetapi

disertai proses analisis yang terus menerus sampai proses penarikan

kesimpulan. Langkah berikutnya dalam proses analisis data kualitatif adalah

menarik kesimpulan berdasarkan temuan dan melakukan verifikasi data.

c. Kesimpulan

Tahap ini merupakan tahap penarikan kesimpulan dari semua data

yang telah diperoleh sebagai hasil dari penelitian. Penarikan kesimpulan atau

verifikasi adalah usaha untuk mencari atau memahami makna/arti,

keteraturan, pola-pola, penjelasan,alur sebab akibat atau proposisi. Sebelum

melakukan penarikan kesimpulan terlebih dahulu dilakukan reduksi data,

penyajian data serta penarikan kesimpulan atau verifikasi dari kegiatan-

kegiatan sebelumnya. Sesuai dengan pendapat Miles dan Huberman, proses

analisis tidak sekali jadi, melainkan interaktif, secara bolak-balik diantara

kegiatan reduksi, penyajian dan penarikan kesimpulan atau verifikasi selama

waktu penelitian. Setelah melakukan verifikasi maka dapat ditarik kesimpulan

berdasarkan hasil penelitian yang disajikan dalam bentuk narasi. Penarikan

kesimpulan merupakan tahap akhir dari kegiatan analisis data.Penarikan

kesimpulan ini merupakan tahap akhir dari pengolahan data.31

31
Miles dan Huberman, “Analisis Data Buku Sumber Tentang Metode-Metode Baru”
(Jakarta:UIP, 1992), h. 18.
28

I. Daftar Pustaka
Abdullah K, Tahapan dan Langkah-Langkah penelitian .Cet. I; Watampone: Lukman
al-hakim Press, 2003.
Alvia Pratiwi Putri, “Analisis Dampak Covid-19 Terhadap Pendapatan UMKM
(Usaha Mikro Kecil Menengah) Desa Blado, Kabupaten Batang”. Skripsi,
Universitas Negeri Semarang, 2015
Bungin, Burhan, Metode Penelitian Kualitatif .Cet. VIII; Jakarta: Raja Grafindo,
2011.
Bungin, Burhan, Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan
Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana, 2007.
Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia .Cet. VI;
Jakarta: Balai Pustaka, 1995.
Fajarina, Nurin, “Coronavirus: Definisi, Penyebaran, Hingga Pencegahan”, dalam
https://hellosehat.com/coronavirus/coronavirus-adalah/, diakses tanggal 27
Februari 2021
Lexy Moelong, Metodologi Penelitian Kualitatif . Cet. I; Bandung: Remaja Rozda
Karya, 2009.
Miles dan Huberman, “Analisis Data Buku Sumber Tentang Metode-Metode Baru”.
Jakarta:UIP, 1992.
Natta, Abuddin, Metodologi Studi Islam .Cet. VIII; Jakarta: Raja Grafindo Persada,
2011.
Nimpuno, Hanjoyo Bono, Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Pandom Media
Nusantara, 2014.
Nitisusastro, Mulyadi, Perilaku Konsumen Dalam Perspektif Kewirausahaan.
Bandung: Alfabeta, 2012.
Potter dan Patrici, Kebutuhan Manusia. Jakarta: Tiara Wacana, 2017.
Rezki Aulia Pramudita, “Analisis Covid-19 Penghambat Ekspor-Impor Dan Bisnis
Antara Indonesia Dan Cina”. Skripsi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Maarif Hasyim Latif Sidoarjo, 2020.
Robert, Baron A dan Byrne Donn, Psikologi Sosial .Cet. I;Jakarta: Erlangga, 2003.
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Sukmadinata, Nana Syaudih, Metode Penelitian Pendidikan. Cet.I;Bandung:Remaja
Rodakarya, 2005.
Sutedi, Adrian, Hukum Ekspor Impor. Jakarta: Raih Asa Sukses, 2014.
Taufik, “Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Bisnis Dan Eksistensi Platform
Online“. Skripsi, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi IPWI Jakarta, 2020.
Undang – Undang RI Nomor 10 Tahun 1995 “Tentang Kepabeanan”
29

Waskito, A. A, Kamus Praktis Bahasa Indonesia. Jakarta: Wahyu Media, 2009.


Wikipedia, “Impor”, diakses dari https://id.wikipedia.org/wiki/Impor, pada tanggal 25
Agustus 2021.

II. SISTEMATIKA PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang massalah, rumusan masalah,

tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, dan simtematika

pembahasan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Bab ini memuat uraian tentang kajian peneliti terdahulu, kajian teori

dan kerangka pikir.


30

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini memuat secara rinci metode penelitian yang digunakan oleh

peneliti beserta justifikasi alasannya, jenis dan pendekatan penelitian, lokasi

dan waktu penelitian, data dan sumber data, subjek dan objek penelitian,

teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data yang digunakan.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi tentang hasil penelitian yang diperoleh berupa jawaban

dari pertanyaan masalah yang telah diajukan pada bagian rumusan masalah,

pada bagian pembahasan, hasil penelitian yang telah ditampilkan sebelumnya

diuraikan, dibahas sesuai dengan kajian teori yang telah ditentukan pada Bab

II dan analisis dengan menggunakan teknik alat analisis yang telah ditentukan

pada Bab III.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dan saran-saran tentng rekomendasi.

Kesimpulan menyajikan secara ringkas seluruh penemuan peneliti yang ada

hubungannya dengan masalah penelitian. Kesimpulan diperoleh berdasarkan

hasil penelitian dari pembahasan yang dibahas di bab sebelumnya.

Adapun saran dirumuskan berdasarkan hasil penelitian, yang berisi

uraian mengenai langkah-langkah apa saja yang perlu diambil oleh pihak yang

terkait dengan hasil penelitian yang bersangkutan.

Anda mungkin juga menyukai