Nim:01183063
Etika bisnis adalah kode etik yang diterapkan sebuah entitas bisnis atau
perusahaan untuk melakukan kegiatan bisnisnya. Dengan kata lain, etika bisnis
merupakan panduan atau tuntunan bagaimana sebuah perusahaan seharusnya
dalam menjalankan kegiatan usahanya. Seperti yang sudah dikatakan bahwa etika
bisnis sangat penting untuk di aplikasi kan agar perusahaan memiliki pondasi
yang kuat dan memiliki nilai yang tinggi.
Sementara tanggung jawab sosial merupakan wujud kepedulian suatu entitas pada
masyarakat dan lingkungan sekitarnya di mana ia berada. Istilah lingkungan
sekitar ini meliputi konsumen, supplier, karyawan, kreditor, lingkungan,
komunitas, masyarakat dan sebagainya. Sehingga tanggung jawab sosial
perusahaan merupakan bagian dari etika bisnis.
Von der Embse dan R.A. Wagley (1988), menyebutkan tiga pendekatan dasar
untuk merumuskan tingkah laku etika bisnis. Berikut ketiga pendekatan tersebut:
Utilitarian Approach
Pendekatan ini berpendapat bahwa setiap orang dalam tindakan dan kelakuannya
memiliki dasar yang harus dihormati. Namun, tindakan dan tingkah laku tersebut
harus dihindari jika diperkirakan akan menyebabkan terjadinya benturan dengan
hak orang lain.
[adrotate banner=”6″]
Justice Approach
Para pembuat keputusan mempunyai kedudukan yang sama dan bertindak adil
dalam memberikan layanan kepada pelanggannya baik secara perseorangan
maupun kelompok.
Tanggung jawab sosial perusahaan kepada konsumen tidak hanya seputar masalah
penyediaan produk atau jasa saja tetapi juga harus memperhatikan aspek-aspek
lain. Merujuk pendekatan utilitarian, maka perusahaan harus menghasilkan
produk atau jasa yang memiliki banyak manfaat kepada masyarakat.
Tanggung jawab sosial kepada karyawan
Tanggung jawab ini berkaitan dengan lingkungan, misal dengan tidak membuang
limbah sembarangan, mencegah polusi disekitar tempat usaha, mencegah
penggunaan bahan berbahaya. Jadi perusahaan diharapkan ramah terhadap
lingkungan.
Tanggung jawab sosial kepada komunitas
Tanggung jawab sosial ini dapat dilakukan dengan cara memberikan corporate
social responsibility atau CSR. Memberikan bantuan seperti sarana prasarana
untuk pendidikan, kesehatan, infrastuktur, wadah usaha atau hal lain yang
dibutuhkan oleh masyarakat.
Menjalankan etika bisnis dan tanggung jawab sosial perusahaan tentu saja akan
memberikan manfaat yang banyak bagi perusahaan, seperti:
Itulah informasi seputar etika bisnis dan tanggung jawab sosial yang perlu Anda
ketahui. Salah satu bentuk menjalankan etika dan tanggung jawab perusahaan
kepada pemerintah adalah dengan membayar pajak. Tanggung jawab perusahaan
dengan membayar pajak kepada pemerintah sebagai salah satu cara untuk ikut
berkontribusi pada negara. Selain membayar pajak, hal-hal lain yang bisa
dilakukan perusahaan sebagai tanggung jawab perusahaan adalah dengan
memberikan donasi terhadap organisasi sosial maupun masyarakat.
Untuk membayar pajak, seperti pelaporan SPT ada beberapa laporan yang harus
perusahaan buat, salah satunya yakni laporan pemotongan pajak. Untuk membuat
laporan pemotongan pajak dengan mudah Anda dapat dengan menggunakan
bantuan software akuntansi Jurnal. Agar lebih tau mudahnya cara membuat
laporan pemotongan pajak, simak cara berikut ini:
lingkungan. Justru ada pihak – pihak atau variabel – variabel atau faktor – faktor
yang tersedia di lingkungan ddan yang terkait dengan bisnis itulah dapat
disediakan oleh lingkungannya. Disamping itu bisnis tidak terlepas dengan adanya
tujuan yang ingin dicapai bisnis. Di lain pihak lingkungan bisnis merupakan
seluruh karakter dan faktor yang dapat mempengaruhi baik secara langsung
maupun tidak langsung terhadap bisnis. Sebalikna bisnis dapat secara langsung
lingkungannya. Oleh karena itu interaksi antara bisnis dan lingkungannya atau
sebaliknya menjadi tema pencermatan yang cukup penting dan sangat urgen bagi
Hubungan antar bisnis dengan lingkungan sangat erat. Perusahaan yang tidak
ditelaah oleh para usahawan. Pada mulanya telaah dilakukan secara tradisional
Pandangan itu memang cocok dengan kondisi saat itu , dimana pada saat itu
Akan tetapi keadaan itu berubah, dimana pengusaha menjadi bertambah banyak
dan masyarakat menjadi lebih selektif sehingga timbulah persaingan yang ketat
“buyer’s market” atau “pasar pembeli” yaitu keadaan dimana pembeli yang akan
menentukan semuanya dan bukan bukan penjual. Dalam hal ini berlaku suatu
dalam kancah persaingan bisnis. Pada saat seperti inilah pengusaha harus pandai
melihat factor lingkungan. Jadi dalam hal ini yang merupakan factor yang sentral
mengelilinginya untuk melayani kebutuhan secara lebih baik sesuai dengan selera
(Sumber:
http://qeyty.blogspot.com/2008/10/bab-ibisnisdanlingkungan_06.html)
A. Lingkungan Internal
a. Visi-misi
b. Budaya Perusahaan
seluruh jajaran organisasi, dan karyawan tak terdorong untuk kreatif atau
c. Gaya manajemen
dilaksanakan. Masalah dapat jika gaya manajerial dari manajer yang lebih
harus selaras dengan dengan kenijakan dari manajer yang lebih tinggi.
e. Karyawan
mungkin berbeda satu sama lain sehingga hampir tak mungkin dikelola
f. Organisasi informal
perusahaan.
Jika pekerjaan sebuah divisi tergatung pada divisi lain dalam arus kerja,
(Sumber: http://www.academia.edu/3346537/Lingkungan_Bisnis)
B. Lingkungan Ekternal
Lingkungan eksternal adalah semua faktor atau pihak – pihak atau variabel
dinamis yang berada di luar bisnis atau perusahaan. Secara makro sebenarnya
jelas lagi dinyatakan bahwa jika perusahaan didirikan di suatu daerah atau negara
atau didalam suatu sistem masyarakat, maka praktis perusahaan ini merupakan
bagian yang tak terpisahkan dengan masyarakat ini. Dengan perkataan lain dapat
sistem masyarakat yang sudah tentu dituntut untuk berperilaku harmoni dengan
1. Lingkungan Umum
eksternal yang dapat berpengaruh besar terhadap kegiatan operasional dari sebuah
a. Kondisi Ekonomi
yang berkaitan.
b. Kondisi Sosial-Budaya
Kondisi umum dari nilai-nilai social yang berlaku mengenai hak asasi
terkait.
transaksi bisnis, perjanjian dengan Negara lain, hak paten dan merek
dagang.
d. Kondisi Teknologis
tersebut banyak berbeda dalam satu Negara dengan Negara-negara lainnya. Para
2. Lingkungan Khusus
dengan siapa sebuah organisasi harus berinteraksi agar dapat beroperasi dan
organisasi.
meliputi :
a. Pelanggan
b. Pemasok
c. Pesaing
Organisasi tertentu yang menawarkan barang dan jasa yang sama atau
d. Pembuat Peraturan
Badan atau perwakilan pemerintah pada tingkat lokal, daerah dan pusat
operasional organisasi.
e. Serikat Pekerja
Yaitu organisasi yang menghimpun para pekerja untuk memperjuangkan
Lingkungan eksternal sebagai sumber untuk pemasok dari sumber daya dan
konsumen dari output. Seberapa besar lingkungan ini dapat mendukung organisasi
dapat membawa dampak terhadap operasi dan kinerja organisasi. Hubungan yang
baik dengan para pemasok akan lebih menjamin kelancaran masuknya sumber
daya yang dibutuhkan dan pelanggan yang merasa puas akan mendukung
proses yang meliputi ketiga subsistem yang ada di dalam sistem organisasi, yaitu
(Sumber: http://www.academia.edu/3346537/Lingkungan_Bisnis)
S.W.O.T
Lingkungan bisnis dapat dipilah – pilah secara lebih spesifik lagi menurut
kekuatan internal yang dimiliki perusahaan. Sejumlah faktor internal ini sering
substansi strategi ini benar – benar sesuai dengan fakta dan prediksi kekuatan
Sejumlah faktor kelemahan ini lebih bersifat internal juga. Untuk lebih menjamin
keputusan manajerial lebih akurat berdasar fakta (terutama fakta internal) ini.
akan dilakukan rencana strategis yang lebih baik dibanding dengan tanpa secara
Sejumlah faktor ini sesuai dengan definisi yang umum. Tetapi lingkungan dalam
batas ini masih rancu, mana yang benar – benar merupakan peluang yang
disediakan oleh eksternal maupun faktor eksternal yang sama sekali mungkin kita
tidak mengetahui. Lingkungan eksternal ini sangat dinamis dan sering terjadi
ada.
lingkungan ini adalah mengkiatai agar perusahaan dalam meraih keberhasilan dan
Pengetahuan mengenasi SWOT hanya merupakan data dan informasi yang dapat
dijadikan sebagai bahan policy perusahaan yag benar – benar bijaksana dan fair
lingkungan akan dijadikan sebagai masukan yang berharga dalam rangka upaya
menyusun strategi perusahaan yang akan didukung oleh lingkungan dalam jangka
panjang
A. Kesimpulan
perusahaan dan manajemen organisasi. Bagi seorang manajer hal ini menjadi
Begitu luas dan kopleksnya lingkungan yang dihadapi suatu perusahaan menuntut
profesionalisme dari setiap sumber daya manusia yang ada dalam perusahaan.
Organisasi yang tidak mau terus-menerus belajar lambat laun akan mengelami
tuntutan pasar.
B. Saran
dari luar
individu.
(Sumber: http://www.academia.edu/3346537/Lingkungan_Bisnis)