Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN OBSERVASI UMKM BAKSO PECI

Dosen Pengampu:. Ibu Yulia Mujiaty, SE, MM

( MANAJEMEN UMKM DAN KOPRASI )

Disusun oleh

WAHID : 64211916

FATIH : 64211514

GUNTUR : 64212016

IHSAN RIDHO : 64211543

DAVID : 64211862

PROGRAM STUDI MANAGEMENT


FAKULTAS EKONOMI BISNIS
UNIVERSITAS BINA SARANA INFORMATIKA

JAKARTA
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami hanturkan kepada Allah yang maha kuasa yang telah yang telah
menunjukkan kepada kami limpahan karunia serta anugerahnya sehingga kami dapat menyelesaikan
tugas proposal bisnis yang semoga dilancarkan segala yang kami niatkan dalam rangka
membangun kemandirian. Sholawat serta salam semoga tetap tercurah kepada junjungan kita nabi Muhammad
SAW yang kesannya dunia menjadi penuh cahaya pengetahuan dan keimanan sebagai tauladan
pemimpin berakhlakul karimah serta pengusaha muslim yang menjadi rahmat bagi semesta alam. Dalam
penyusunan proposal bisnis ini kami tentunya menghadapi banyak sekali hambatan dan rintangan namun
dengan pertolongan datang dari berbagai pihak sehingga kami dapat meyelesaikan proposal ini dalam
waktu yang telah ditentukan. Oleh alasannya itu, kami sampaikan terima kasih atas pertolongan materil
maupun non materil dari pihak - pihak yang telah membantu terselesaikannya proposal bisnis ini dan
kami sampaikan penghargaan yang setinggi - tingginya kepada dosen mata pelajaran manajemen
bisnis yang telah membimbing kami dengan penuh kesabaran, yaitu

Ibu Yulia Mujiaty, SE, MM

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan peran proposal bisnis ini masih jauh dari kata sempurna,
sehingga kami meminta maaf atas kekurangan kami dan kami mengharapkan saran dan kritik dari semua
pihak demi perbaikan pada proposal bisnis selanjutnya. Kami berharap proposal bisnis ini dapat dijadikan
pola bagi kami serta adik kelas kami serta semua pihak yang membutuhkannya.
DAFTAR ISI

BAB 1..............................................................................................................................................4
PENDAHULUAN..........................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................................5
1.3 Tujuan Penulisan..................................................................................................................5
1.4 Metoda Pengumpulan Data.................................................................................................5
Metodologi Penelitian................................................................................................................6
BAB II.............................................................................................................................................7
LANDASAN TEORI.....................................................................................................................7
APA ITU USAHA MIKRO?.....................................................................................................7
BAB III...........................................................................................................................................9
PEMBAHASAN.............................................................................................................................9
Profil Usaha................................................................................................................................9
3.1.1. Sejarah singkat.................................................................................................................9
H. Analisis SWOT.......................................................................................................................13
BAB IV..........................................................................................................................................14
PENUTUP....................................................................................................................................14
BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG

Kewirausahaan adalah usaha yang pada saat ini banyak diminati oleh banyak orang. Mereka
dapat mengembangkan modal dengan cara melakukan suatu usaha yang dapatmemberikan
kesempatan bagi mereka yang tidak memil ikipekerjaan. Selain itu, mereka dapat
mengembangkan suatu usaha yang sesuai dengan minat dan hobi mereka.Kewirausahan harus
dijalankan dengan penuh ketelatenan dankesabaran.(PENGEMBANGAN JIWA KEWIRAUSAHAAN/
ENTERPRENEURSHIP DI KALANGAN GENERASI MUDA | Bagian Kesejahteraan Rakyat, n.d.)

Usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) merupakansalah satu contoh usaha yang
sekarang ini banyak ditemukan di lingkungan sekitar kita. Usaha jenis ini dimulai dengan modal
yang seminal mungkin dan mendapatkan laba ataukeuntungan yang lumayan besar. Apabila
UMKM dirintis dengan baik, maka usaha tersebut akan berkembang menjadiusaha yang besar.
Duri Kosambi merupakan wilayah yang cukup berpotensi dalam mengembangkan UMKM
khususnya untuk jajanan makanan dan minuman/Salah satu dari UMKM yang sedang
berkembang di Duri Kosambi yaitu < Baso Peci > Usaha tersebut didirikan oleh Bapak Cahyono
sejak awal bulan September 2020 Usaha ini berawal dari keinginan Bapak Cahyono untuk
memperkenalkan baso ini dari kampung halamannya di Tegal. Bapak Cahyono yang awalnya
berjualan baso di gerobak dan tanpa karyawan, kini mampu berjualan di sebuah ruko yang beliau
sewa dan sudah memiliki beberapa karyawan. Untuk nama usahanya sendiri dinamakan <Baso
Peci > selain agar mudah dikenal, nama tersebut diambil karena Bapak Cahyono setiap jualan
selalu mengenakan Peci sebagai ciri khas . Selain baso , Baso juga menawarkan menu lain
seperti mie ayam dan lainnya.

Untuk menguraikan lebih lanjut tentang usaha <Baso Peci > milik Bapak Cahyono,
laporan ini mencoba untukmembahas tentang bagaimana manajemen pemasaran,
manajemen produksi, dan manajemen sumber daya manusia beserta kendala-kendala yang
dihadapi. Adapun judul laporanuntuk memenuhi tugas mata kuliah manajemen bisnis adalah

<Laporan Observasi UMKM Baso Peci>


1.2 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan dari latar belakang masaalah yang telah
dikemukakan di atas, maka dapat ditarik suatu perumusan
masalah, yaitu :
a) Bagaimana manajemen produksi usaha?
b) Bagaimana manajemen pemasaran usaha?
c) Bagaimana manajemen sumber daya manusia?
d) Apa saja kendala yang dihadapi dalam usaha?

1.3 TUJUAN PENULISAN


Tujuan penulisan laporan observasi ini yaitu :
a) Untuk mengetahui bagaimana manajemen UMKM tersebut.
b) Untuk mengetahui bagaiman perkembangan UMKM tersebut.
c) Untuk memenuhi tugas mata kuliah manajemen bisnis.
Manfaat Penulisan
Manfaat penulisan laporan observasi ini yaitu :
a) Mengenalkan lingkungan UMKM kepada pembaca.
b) Memahami bagaimana sebuah UMKM dapat berjalan dan apa saja kendala
yang dihadapi.
c) Sebagai sebuah sumber referen si bagi pembaca

1.4 METODA PENGUMPULAN DATA


Waktu dan Tempat Penelitian
Kegiatan wawancara ini dilakukan pada :
Waktu : Pukul 15.00 s/d 17.00
Hari / Tanggal : Senin, 2 Oktober 2022
Tempat : Jl. H. Mali, Duri Kosambi, Kecamatan
Cengkareng, Kota Jakarta Barat, Daerah Khusus Ibukota
Jakarta 11750
METODOLOGI PENELITIAN
Metodologi adalah ilmu tentang kerangka kerja untuk melaksanakan penelitian yang
bersistem; sekumpulan peraturan, kegiatan dan prosedur yang digunakan oleh pelaku suatu
disiplin ilmu; studi atau analisis teoritis mengenai suatu cara/metode; cabang ilmu logika yang
berkaitan dengan prinsip umum pembentukan sedangkan. pengertian metodologi menurut
partanto dan al barry adalah cara yang teratur dan sistematis untuk mendapatkan sesuatu yang
diinginkan. Metodologi penelitian memiliki fungsi yang signifikan dalam mencari
informasi/data yang dibutuhkan untuk memecahkan berbagai masalah yang bertujuan
memberikan solusi.
Peneltian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Peneltiain kualitatif merupakan
penelitian yang humanistik, serta dapat menjelaskan pespektif naturalistik, dan perspektif
interpretif pengalaman manusia. Penelitian kualitatif berusaha mengungkapkan keunikan
yang terdapat didalam individu, kelompok, masyarakat, atau organisasi dalam kehidupan
sehari-hari secara menyeluruh, rinci, dan dapat dipertanggungjawabkan.

Teknik Pengumpulan Data


cara atau teknik peneliti gunakan dalam mengumpulkan data di lapangan,
yaitu wawancara. Metode pertama yang peneliti gunakan dalam mengumpulkan
data di lapangan adalah dengan wawancara mendalam. Peneliti mngusahakan
wawancara bersifat santai dan luwes agar tidak terlalu tegang dan formal tanpa
mengesampingkan keseriusan.
BAB II

LANDASAN TEORI
APA ITU USAHA MIKRO?
Dalam makalah ini, kami hanya membahas mengenai usaha mikro saja dengan alasan
sesuai dengan hasil penelitian kelompok kami dan agar lebih fokus membahas materi yang lebih
sesuai dengan bidang usaha yang telah diteliti. Berikut merupakan definisi usaha mikro dari
beberapa sumber:

Menurut Undang – Undang No. 20 Tahun 2008 tentang UMKM:

Usaha mikro adalah usaha produktif milik perorangan dan atau badan usaha perorangan
yang memenuhi kriteria usaha mikro, memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 50.000.000
(lima puluh juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau memiliki hasil
penjualan tahunan paling banyak Rp. 300.000.000 (tiga ratus juta rupiah). (UNDANG-UNDANG
REPUBLIK INDONESIA, n.d.)

Menurut World Bank:

Micro enterprise (usaha mikro) adalah usaha yang memiliki jumlah karyawan kurang
dari 10 orang dengan pendapatan setahun dan memiliki jumlah aset yang keduaduanya tidak
melebihi $ 100.000. (Menurut World Bank.n.d .)

Menurut Europa Commision:

Micro – sized enterprise (usaha mikro) adalah usaha dengan pendapatan setahun yang
tidak melebihi $ 2juta, jumlah aset kurang dari $ 2juta, dan memiliki jumlah karyawan kurang
dari 10 orang (Definisi Dan Kriteria UKM Menurut Lembaga Dan Negara Asing | Usaha Kecil Dan Menengah
(UKM), n.d.)

Berdasarkan definisi-definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa usaha mikro merupakan usaha
yang datang dari rakyat dengan jumlah karyawan, aset, serta pendapatan tahunan cukup kecil.
Lalu bagaimana dengan karakteristiknya?
Secara umum, UMKM memiliki controlling yang rendah dengan manajemen yang masih
sederhana, belum memiliki status badan hukum yang jelas, dan memiliki akses yang sempit ke
lembaga keuangan terkait dengan peminjaman modal. Secara khusus saha mikro sendiri
memiliki karakterisitik sebagai berikut:

a. Jenis usahanya tidak selalu tetap/ dapat berganti sewaktu-waktu

b. Tempat usahanya tidak selalu menetap

c. Belum memiliki administrasi keuangan, sekalipun pencatatan/ pembukuan yang


sederhana.

d. Tidak memisahkan antara harta pribadi dan harta usaha

e. Pelaku usahanya belum memiliki jiwa wirausaha yang memadai

f. Tingkat pendidikan rata-rata relatif sangat rendah

g. Umumnya belum akses kepada perbankan, namun sebagian sudah akses ke


lembaga non bank

h. Umumnya tidak memiliki izin usaha atau persyaratan legalitas lainnya


termasuk NPWP(UMKM, n.d.)

Berdasarkan karakteristik usaha mikro yaitu belum memiliki akses ke perbankan, hal ini cukup
mengecewakan. Karena bisa dibilang, usaha mikro mikro mempunyai potensi untuk dapat
“dilirik” oleh perbankan dalam hal pemberian pinjaman. Hal ini tercermin dari bagaimana
karakteristik positif dan unik yang hanya dimiliki usaha mikro, yaitu:

• Memiliki perputaran usaha (turn over) cukup tinggi.

• Memiliki kemampuan tetap bisa bertahan walau dalam situasi krisis ekonomi sekalipun

• Pada umumnya memiliki karakter jujur, ulet, lugu, dan dapat menerima bimbingan asal
dilakukan dengan pendekatan yang tepat.(Karakteristik Positif , n.d.)

Atas karakteristik yang unik dan positif tersebut, sudah seharusnya pihak perbankan
dapat melirik usaha mikro. Dan tidak menyepelekan usaha mikro dalam hal pemberian kredit
BAB III

PEMBAHASAN
PROFIL USAHA

Nama Umkm : BASO PECI

Bidang Usaha : Makanan

Pimpinan/pemilik : Bapak Cahyono

Alamat : Jl. H. Mali,Duri


Kosambi, Kecamatan Cengkareng, Kota Jakarta Barat, Daerah
Khusus Ibukota Jakarta 11750

Tanggal Pendirian : September 2019

Jumlah Tenaga Kerja : 3 Orang

Telpon/HP :

Pemasaran : Duri kosambi dan Sekitarnya

3.1.1. SEJARAH SINGKAT

Bapak Cahyono memulai usaha Baso nya sejak tahun 2019 belajar dari pengalaman
dikampungnya yang sedang viral berjualan baso, Bapak Cahyono pun memanfaatkan peluang
tersebut dan memulai untuk menjalankan usaha kecil-kecilan menngunakan gerobak dan
berjualan keliling disekitaran area kampus. Hanya dengan berbekal exsperimen sendiri dengan
inovasi, usaha baso yang didirikan Bapak Cahyono berusaha untuk selalu menyesuaikan
selera konsumen dengan memperhatikan kualitas bahan dan rasa. Dengan mengutamakan
hal tersebut, Bapak Cahyono yakin usahanya akan berkembang dengan baik. Karena
selera konsumen yang paling utama. Ide untuk mendirikan usaha pertama kali muncul
ketika Bapak Cahyono melihat prospek usaha berjualan baso sangat bagus didaerah sekitar
tempat tinggalnya dan memiliki profitilitas yang tinggi, sehingga beliau berinisiatif untuk
mendirikan usaha milik sendiri, dan akhirnya produk usaha beliau mendapat respon
positif konsumen. Bapak Suparman mengawali usahanya dengan menggunakan modal
sebesar Rp.25.000.000,- usaha ini terus mengalami perkembangan dari waktu ke waktu.
Berjalan sekitar setengah tahun lebih usahanya, Bapak Cahyono memutuskan untuk
menyewa tempat untuk usaha dagangnya dengan alasan kenyamanan dan peningkatan service
terhadap konsumen. Perbandingan omset pendapatan yang diperoleh Bapak Cahyono sangat
berbeda jauh, omsetnya naik 3 kali lipat setelah memutuskan untuk menyewa tempat
untuk memulai usahnya kembali dan sampai sekarang ini bapak Suparman telah mempekerjakan
3 orang karyawan untuk membantu usaha baso peci miliknya.

3.2 Cara Memulai Usaha


Bapak Cahyono memulai usaha baso nya dengan berbekal pengalaman didaerahnya
berjualan baso . Dengan jiwa entrepreuneur yang beliau miliki, akhirnya pak suparman
memutuskan untuk terjun ke dunia usaha yakni usaha makanan dengan produk unggulannya
yakni baso peci, berbeda dengan baso didaerahnya dan baso pada umumnya, bapak suparman
menambah beberapa invosai agar menjadi pembeda. Pertama kali beliau berjualan baso hanya
dengan menggunakan gerobak dorong dan memiliki 1 orang karyawan untuk membantu
usahanya tersebut, selain itu bapak suparman hanya memiliki lapak berjualan yang sangat
sempit dan para konsumen yang ingin menikmati baso secara langsung terkadang terganggu dan
desak-desakan dengan konsumen lainnya. Lambat laun usaha baso peci Bapak Cahyono banyak
di gandrungi para konsumen dan berkembang dengan sangat baik. Akhirnya, demi
tuntutan kenyamanan dan untuk menarik daya beli konsumen bapak suaparman memutuskan
untuk menyewa tempat untuk usaha baso nya, dan sampai saat ini baso nya sangat ramai
pelanggan.

A. Hal-hal yang Diperlukan Untuk Memulai Usaha


1. Menentukan Produk
Pemilihan produk baso peci ini terjadi secara tidak sengaja, bapak suparman hanya
memanfaatkan peluang ketika produk tersebut sangat banyak diminati konsumen.

2. Modal
Modal yang dibutuhkan bapak suparman untuk memulai usahanya sebesar
Rp.25.000.000,-, yang merupakan uang pribadi miliknya.

3. Peralatan
Bapak Cahyono juga membeli beberapa peralatan untuk penunjang usahanya tersebut,
seperti gerobak, peralatan memasak, serta meja dan kursi.

4. Nama Usaha (Brand)


Untuk brand Bapak Cahyono memiliki ide dan gagasan pribadi, nama usahanya ‘BASO
PECI’ berawal Untuk nama usahanya sendiri dinamakan <Baso Peci > selain agar
mudah dikenal, nama tersebut diambil karena Bapak Cahyono setiap jualan selalu
mengenakan Peci sebagai ciri khas .

5. Bahan Baku
Untuk pemilihan bahan baku produknya bapak Suparman tidak sembarangan, beliau
hanya memakai bahan baku dengan kualitas baik. Karena menurut beliau kualitas rasa itu
yang utama maka bahan-bahan yang digunakan harus berkualitas baik pula.

6. Pemasaran
Secara kebetulan tempat usaha baso peci bapak cahyono didekat area kampus ITPLN
(Institut Teknologi PLN ) Jakarta, secara otomatis sasaran konsumennya adalah 80%
mahasiswa dan 20% lain-lain

B. Sumber Daya Manusia


Pada awalnya untuk memulai usaha, bapak suparman hanya merekrut 1 orang karyawan
karena pada saat itu omset yang dihasil hanya mampu menggaji 1 karyawan saja. Karena usaha
yang dijalan kan lumayan baik dan berkembang akhirnya bapak cahyono menambah
jumlah karyawannya menjadi 3 orang demi alasan memaksimalkan service konsumen. bapak
cahyono juga mengizinkan para karyawannya untuk bisa merasakan produknya dengan alasan
bapak cahyono tidak mengetahuinya, serta sifat jujur dan bertanggung jawab sangat
diharapkan beliau untuk para Karyawannya.

C. Dokumen yang Mendukung Jalannya Usaha


Pertama, karena usaha baso yang didirikan bapak cahyono belum mendapatkan legitimasi
hukum secara resmi dari pemerintah. Kedua, tidak ada camur tangan dari pemerintah
dalam kegiatan usahanya, sehingga untuk usaha baso milik bapak cahyono tidak memiliki
dokumen- dokumen berharga untuk menjalankan kegiatann produksinya. Beliau hanya
membuat rincian secara manual dibantu oleh para karyawannya.

D. Proses Produksi
Untuk proses produksinya bapak cahyono memilih untuk merahasiakannya demi
keberlangsungan kegiatan usahanya serta menghindari kecurangan dalam kompetisi usaha.

E. Sistem Pemasaran
Untuk strategi pemasaran, bapak cahyono hanya mengandalkan respon Customer,
karena dengan respon customer yang cukup baik secara tidak langsung para
konsumen yang pernah merasakan baso miliknya akan mempromosikan kepada orang lain
karena pengalaman dari konsumen tersebut yang merasa puas terhadap kualitas rasa
dan service pelayanan yang sangat baik. Menurut beliau cara tersebut dinilai lebih efisien
dibandingkan harus mengeluarkan biaya untuk kegiatan advertismen atau promosi.

F. Sistem Administrasi Keuangan


Sistem Administrasi Keuangan yang digunakan oleh bapak cahyono yakni dengan cara
pembagian gaji terhadap tenaga kerja dengan terpresentase 20% hari dari jumlah pendapatan
yang diterima dari penjualan sehari-hari. Kemudian sisanya digunakan untuk belanja bahan
baku dan kebutuhan produksi.
G. Kendala Dalam Menjalankan Usaha
Kendala yang dialami bapak cahyono dalam menjalani usaha baso peci adalah dari faktor
internal, seperti kendala pada karyawan. Sudah banyak sekali karyawan yang tidak jujur dalam
membantu bapak cahyono mengelola usaha baso peci. Contoh kasus yang pernah beliau temukan
adalah memanipulasi administrasi keuangan dari pendapatan usahannya dan ada karyawan
yang mencuri uang.

H. ANALISIS SWOT

Strenght :
1) Produk memiliki berbagai macam variasi, tidak hanya menawarkan baso tetapi juga
menawarkan aneka makanan khas Jawa Barat lainnya.
2) Produk sudah memiliki reputasi yang baik. Produk sudah cocok di lidah masyarakat
3) Harga produk terjangkau sehingga banyak menarik pelanggan dari kalangan mahasiswa.

Weakness :

1) Kurangnya inovasi dalam makanan baso


2) Produk mudah dan bisa ditiru oleh siapa saja karena tidak memiliki hak paten atau
perlindungan hukum secara sah.

Opportunities :

1) Target pemasaran sebagian besar adalah kalangan mahasiswa.


2) Tempat untuk usaha strategis, sebab banyak mahasiswa yang tinggal di sekitar tempat usaha.
3) Fasilitas penunjang usaha untuk pelanggan memadai, terdapat banyak tempat duduk
dan layanan free wifi.
BAB IV

PENUTUP

Sebagai pelaku usaha dalam memulai usaha apapun baik mikro, kecil, dan menengah hal
yang penting adalah menjaga kualitas dan hubungan dengan konsumen. Tanpa kedua hal
tersebut, bagi usaha mikro akan sangat sulit menjaga usaha yang telah dibangun. Bagaimanapun
juga, usaha mikro memilliki celah disana-sini yang cukup mengganggu kelancaran usaha
tersebut. Dari sisi permodalan, usaha mikro masih kecil peluangnya bahkan hampir tidak ada
untuk bisa mendapatkan pinjaman dari pihak perbankan. Dari sisi keuangan dan pencatatannya,
usaha mikro memiliki kelemahan yang cukup signifikan dan berpengaruh karena usaha ini tidak
memiliki pencatatan yang jelas soal berapa modal, laba, beban yang dibayarkan, dan juga mana
harta pribadi dan harta usaha. Dari sisi pemerintah, pemerintah masih setengah hati dalam
menunjang dan melindungi usaha mikro ini. Undang-undang yang dibuat pemerintah pun tidak
begitu melindungi ruang gerak usaha mikro dalam persaingannya menghadapi usaha-usaha
besar. Walaupun tumbuh, namun geraknya cukup perlahan. Dan terakhir, pemerintah pun
sepertinya memiliki kesulitan dalam memberikan penyuluhan kepada para pelaku usaha mikro
karena, bagi para pelaku usaha mikro dengan latar belakang pendidikan yang relatif rendah
mereka terkadang tidak begitu “mendengarkan” akan penyuluhan yang diberikan, mereka
biasanya akan mulai memikirkan apabila usahanya mulai bertumbuh besar.
Walaupun usaha mikro memiliki celah disana-sini, tetapi dalam fungsinya menopang
perekonomian Indonesia usaha ini tidak boleh dianggap remeh. Dengan bertumbuhnya usaha
mikro disertai dengan perlindungan yang diberikan oleh pemerintah, masyarakat Indonesia akan
terlihat lebih mandiri dan percaya diri untuk memulai sebuah usaha.
Usaha Mikro merupakan modal utama dalam membangun perekonomian yang maju
disuatu negara. Usaha Mikro tidak boleh disepelekan begitu saja dengan tidak memerhatikannya
dan memfasilitasinya dengan baik. Akan menjadi hal yang percuma jika pemerintah hanya
mengejar angka-angka “ekonomi” dan membuat mimpi-mimpi untuk menjadi negara maju jika
pemerintah sendiri tidak begitu peduli dengan usaha mikro yang dibangun oleh masyarakatnya
sendiri.
Dalam mimpinya menjadi negara maju, pemerintah perlu lebih mementingkan usaha
mikro yang dibangun oleh masyarakat. Tidak hanya ditunjukan dengan adanya kementrian
UMKM yang bisa dibilang mencerminkan kepedulian pemerintah, tapi juga bagaimana tindakan
dari pemerintah itu sendiri terkait dengan undang-undang, permodalan, dan pembinaan bagi para
pelaku usaha mikro.
Saran

Pemerintah
•Pemerintah harus lebih membuka peluang bagi para usaha mikro untuk bisa mendapat bantuan
permodalan dari berbagai pihak.
• Pemerintah harus mengatur secara khusus mengenai pentingnya peran usaha mikro dalam
menopang perekonomian Indonesia, agar usaha mikro bisa lebih dihargai.
•Pemerintah harus bisa lebih melindungi posisi usaha mikro dalam pasar terhadap usaha-usaha
besar yang ada disekitarnya.

Pelaku Usaha Mikro


• Sebaiknya pelaku usaha tidak menganggap remeh pentingnya peran pembukuan dalam
mengetahui modal pasti, laba pasti, dan beban pasti dalam perjalanan usahanya.
• Sebaiknya pelaku usaha melakukan pemisahan antara harta pribadi dan harta usaha, untuk
memudahkan pelaku itu sendiri dalam mengetahui secara pasi mana yang merupakan
keuntungan hasil usahanya dan mana yang merupakan harta pribadi.
• Pelaku usaha sebaiknya tidak memiliki mainset “yang penting untung, besok bisa berjualan
kembali, dan kebutuhan hidup yang terpenuhi”. Pelaku usaha harusnya juga dapat mengetahui
dengan pasti pencapaiannya dan membuat sebuah target agar usahanya dapat terus berkembang.

Mahasiswa
• Mahasiswa selaku para pemuda yang dipandang oleh masyarakat sebagai “orang terdidik”
akan lebih baik jika tidak hanya mencari keilmuan di kampusnya, tetapi juga dapat melakukan
pengabdian dimasyarakat. Hal ini akan menunjukan bagaimana mahasiswa pun peduli terhadap
masyarakat khususnya lingkungan sekitar. Tidak perlu terlalu sulit dalam pengabdiannya di
masyarakat, dalam konteks UMKM mahasiswa bisa mengaplikasikan apa yang telah dipelajari
dibangku kuliah untuk dibagikan ilmunya kepada masyarakat dengan cara mengadakan
penyuluhan mengenai pentingnya pembukuan dalam dunia usaha sekalipun lingkup usahanya
sangat kecil. Hal lain yang juga dapat dilakukan oleh mahasiswa adalah turut serta dalam
pengembangan dunia UMKM dengan membuka usaha kecil sebagai tambahan uang saku.
Dengan begitu, mahasiswa tidak hanya belajar teoritis di kampus dan membagikan kepada para
pelaku UMKM, tetapi juga dapat ikut merasakan bagaimana menjadi pelaku UMKM yang
sebenarnya. Jadi, mahasiswa bisa mandiri. Saat lulus kuliah tidak hanya terpaku untuk melamar
pekerjaan tapi juga membuat pekerjaan yang otomatis akan banyak membuka banyak lapangan
kerja.
DAFTAR ISI
Wawancara dengan pemilik “Warung Baso Peci ”

Definisi Dan Kriteria UKM Menurut Lembaga Dan Negara Asing

| Usaha Kecil Dan Menengah (UKM), n.d.;

Indonesia, n.d.;

Karakteristik Positif , n.d.;

UMKM, n.d.;

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA, n.d.)

(PENGEMBANGAN JIWA KEWIRAUSAHAAN/ ENTERPRENEURSHIP DI KALANGAN


GENERASI MUDA | Bagian Kesejahteraan Rakyat, n.d.)

Anda mungkin juga menyukai