Anda di halaman 1dari 24

PERTEMUAN 11

NERACA PEMBAYARAN
INDONESIA DAN UTANG LUAR
NEGERI INDONESIA
I. Konsep Neraca Pembayaran Indonesia
• Neraca pembayaran merupakan ikhtisar transaksi-
transaksi antara penduduk suatu negara dengan
penduduk negara lain selama jangka waktu tertentu
(biasanya satu tahun)

• Menurut Tambunan neraca pembayaran adalah catatan


sistematis atas semua transaksi ekonomi internasional
(perdagangan, investasi, pinjaman, dan sebagainya)
yang terjadi antara penduduk dalam negeri suatu negara
serta penduduk luar negeri selama jangka waktu
tertentu, lazimnya satu tahun, yang dinyatakan dalam
dolar AS.
• Setiap negara harus berusaha agar neraca
pembayarannya seimbang.

• Apabila jumlah penerimaan lebih besar dari jumlah


pembayaran atau utang (transaksi kredit > transaksi
debet), berarti neraca pembayaran surplus.

• Apabila jumlah penerimaan lebih kecil dari jumlah


pembayaran atau utang (transaksi kredit < transaksi
debet), berarti neraca pembayaran defisit. Defisit ini
harus ditutup dengan pembayaran devisa sehingga
cadangan devisa akan menipis atau ditutup dengan
kredit bank.
• Fungsi neraca pembayaran adalah sebagai bahan
pertimbangan dalam
1. Mengambil langkah langkah di bidang ekonomi.
2. Mengambil kebijakan dibidang moneter dan fiskal.
3. Mengetahui pengaruh hubungan ekonomi internasional
terhadap pendapatan nasional
4. Mengambil kebijakan dibidang politik internasional
• Komponen dalam neraca pembayaran Indonesia
1. Transaksi berjalan
a. Neraca perdagangan
Disebut dengan ekspor dan impor barang-barang atau
perdagangan nyata. Transaksi meliputi hasil sektor
pertanian, barang produksi industri, dan neraca
perdagangan barang berwujud.
b. Transaksi jasa
Dikenal dengan perdagangan tak nyata. Yang termasuk
golongan ini adalah transaksi kegiatan pengangkutan,
kegiatan perjalanan luar negeri, pendapatan dari
investasi modal.
c. Pembayaran pindahan
2. Lalu Lintas Modal
Neraca lalu lintas modal (capital account) mencatat
dua golongan transaksi yaitu:
a. Aliran modal pemerintah
Ini berupa pinjaman dan bantuan dari negara asing
yang diberikan ke pemerintah atau badan-badan
pemerintah.
b. Aliran modal swasta
3. Neraca keseluruhan
Menggambarkan jumlah aliran neto yang dicatat di
ketiga kelompok transaksi, yaitu transaksi berjalan,
transaksi modal dan selisih perhitungan.
• Aliran modal swasta dalam lalu lintas modal dibedakan
menjadi 3:
1. Investasi langsung. Adalah investasi untuk
mengembangkan usaha.
2. Investasi portofolio. Adalah investasi dalam bentuk
saham-saham yang dibeli diluar negeri.
3. Amortisasi. Adalah pembelian kembali saham atau
kekayaan lain yang pada masa lalu telah dijual kepada
penduduk negara lain.
• Ada tiga jenis mekanisme yang berpengaruh terhadap
neraca pembayaran. Ketiganya saling berkaitan dan
berdampingan.
1. Mekanisme harga.
Mekanisme harga bekerja melalui pengaruh perubahan
harga-harga terhadap ekspor dan impor.
2. Mekanisme pendapatan.
Bekerja melalui proses pengganda. Kenaikan ekspor
melalui proses pengganda akan menimbulkan kenaikan
pendapatan nasional.
3. Mekanisme moneter.
Bekerja melalui stock uang di dalam negeri sebagai
akibat dari perubahan keadaan atau kebijakan.
Mekanisme moneter menurut Keynes Bila ekspor naik
dan terjadi surplus neraca pembayaran, stock uang
dalam negeri akan meningkat, suku bunga menurun,
pengeluaran investasi meningkat, pendapatan
meningkat, dan akhirnya impor meningkat.
• Transaksi ekonomi yang dilakukan di suatu negara
dapat dibedakan menjadi dua jenis:
1. Transaksi debet. Transaksi yang dapat menimbulkan
peningkatan kewajiban negara dalam melakukan
pembayaran kepada negara lain.
2. Transaksi kredit. Transaksi yang dapat mengakibatkan
bertambahnya hak negara negara untuk menerima
pembayaran kepada orang lain.
II. Konsep Utang Luar Negeri Indonesia
A. Definisi dan Jenis Pinjaman
• Pemberian utang luar negeri diawali pasaca perang
dunia II dimana negara-negara diwilayah utara, bank-
bank swasta, serta lembaga keuangan internasional
memberikan pinjaman kepada negara-negara dunia
ketiga yang ingin mewujudkan kesejahteraan bagi
rakyatnya.
• Indonesia sebagai salah satu negara ketiga juga
memiliki utang luar negeri yang diawali sejak era orde
lama sampai dengan sekarang.
• Awalnya utang digunakan untuk membiayai
pembangunan namun kemudian hari juga digunakan
untuk pembiayaan tambahan atas defisit anggaran demi
memacu pertumbuhan ekonomi yang diinginkan.

• Utang luar negeri adalah setiap penerimaan negara baik


dalam bentuk devisa dan/atau devisa yang dirupiahkan,
rupiah, maupun barang dan/jasa yang diperoleh dari
pemberi pinjaman luar negeri yang harus dibayar
kembali dengan persyaratan tertentu.
• Jenis pinjaman
1. Pinjaman lunak.
Pinjaman yang berasal dari suatu negara atau lembaga
multilateral yang ditujukan untuk pembangunan ekonomi
atau peningkatan kesejahteraan sosial bagi negeri
penerima dan memiliki komponen hibah sekurang-
kurangnya 35%
2. Fasilitas kredit ekspor.
Pinjaman komersial yang diberikan lembaga keuangan
dan lembaga non-keuangan di negara pengekspor yang
dijamin oleh lembaga penjamin kredit ekspor.
3. Pinjaman komersial.
Pinjaman luar negeri yang diperoleh dengan
persyaratan yang berlaku di pasar dan tanpa adanya
penjaminan dari lembaga penjamin kredit ekspor.
4. Pinjaman campuran.
Kombinasi antara dua unsur atau lebih yang terdiri dari
hibah, pinjaman lunak, fasilitas kredit ekspor, dan
pinjaman komersial.
B. Perencanaan Utang Luar Negeri
• Dalam rangka perencanaan pinjaman luar negeri,
presiden menetapkan Rencana Kebutuhan Pinjaman
Luar Negeri (RKPLN) selama lima tahun dengan
berpedoman pada Rencana Pembanguan Jangka
Menengah (RPJM) serta berdasarkan usulan Menteri
Keuangan dan Menteri Perencanaan Pembangunan
Nasional/Kepala Bappenas.
• Menteri Keuangan dan Menteri Perencanaan
Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas menyusun
Daftar Rencana Pinjaman dan/atau Hibah Luar Negeri
Jangka Menengah (DRPHLN-JM) dengan RKPLN dan
RPJM sebagai pedomannya.
• DRPHLN-JM diperoleh berdasarkan usulan yang
diajukan oleh Kementerian Negara/Lembaga,
Pemerintah Daerah, dan BUMN.
C. Pelaksanaan Utang Luar Negeri
• Penarikan pinjaman luar negeri dilakukan dengan
mekanisme APBN, dengan tata cara
1. Pembukaan L/C
2. Reksus dan Penggantian Pembiayaan Pendahuluan.
3. Penarikan pinjaman luar negeri dengan pembukaan
L/C yang didahului pengajuan Surat Permintaan
Penerbitan Surat Kuasa Penarikan Dana (SPP-SKPD)
L/C sebesar nilai kontrak
4. KPPN menerbitkan SKPD L/C dengan mengirimkannya
kepada BI atau Bank dengan tmbusan Dirjen Bea dan
Cukai serta PA?KPA.
5. BI kemudian menerbitkan Nota Disposisi dan
membukukan ekuivalen Rupiah ke dalam rekening Kas
Negara serta menyampaikan tembusannya kepada
KPPN
• Rekening Khusus (Reksus) adalah rekening yang dibuka
oleh Menkeu pada Bank Indonesia atau Bank untuk
menampung sementara dana pinjaman dan/atau hibah
luar negeri tertentu dengan initial deposit untuk
kebutuhan pembiayaan kegiatan selama periode
tertentu, dan setelah digunakan diisi kembali dengan
mengajukan pergantiankepada pemberi pinjaman luar
negeri.
• Penggantian pembiayaan pendahuluan (reimbursement)
yaitu pembayaran yang dilakukan oleh Pemberi
Pinjaman Luar negeri untuk mengganti dana yang
pembiayaan kegiatannya dilakukan terlebih dahulu
melalui Rekening bendahara Umum dan dan/atau
Rekening Kas Negara atau Rekening Penerima
Penerusan Pinjaman.
• Penatausahaan utang luar negeri dilakukan menteri
keuangan dalam bentuk kegiatan administrasi
pengelolaan pinjaman dan akuntansi pengelolaan
pinjaman. Pinjaman luar negeri dituangkan dalam
dokumen satuan anggaran dan selanjutnya dituangkan
dalam dokumen pelaksanaan anggaran.
• Untuk laporan utang luar negeri berwujud laporan
pelaksanaan kegiatan yang mencakup
1. Realisasi penyerapan
2. Perkembangan pencapaian pelaksanaan fisik
3. Perkembangan proses pengadaan barang dan jasa
4. Permasalahan/kendal yang dihadapi
5. Langkah tindak lanjut yang diperlukan dengan
mengacu pada RPK-PHLN
SOAL TUGAS
1. Dikenal dengan perdagangan tak nyata adalah
a. Transaksi berjalan
b. Transaksi jasa
c. Neraca perdagangan
d. Pembayaran pindahan
e. Lalu lintas modal
2. Transaksi kegiatan pengangkutan adalah contoh
dari
a. Transaksi berjalan
b. Transaksi jasa
c. Neraca perdagangan
d. Pembayaran pindahan
e. Lalu lintas modal
3. Aliran modal swasta dalam lalu lintas modal
dibedakan menjadi
a. 2
b. 3
c. 4
d. 5
e. 6
4. Transaksi yang dapat menimbulkan peningkatan
kewajiban negara dalam melakukan pembayaran
kepada negara lain adalah
a. Transaksi berjalan
b. Transaksi jasa
c. Transaksi kredit
d. Transaksi debit
e. Lalu lintas modal
5. Pinjaman luar negeri yang diperoleh dengan
persyaratan yang berlaku di pasar dan tanpa adanya
penjaminan dari lembaga penjamin kredit ekspor
a. Pinjaman lunak
b. Fasilitas kredit ekspor
c. Pinjaman komersial
d. Pinjaman campuran
e. Utang

Anda mungkin juga menyukai