Anda di halaman 1dari 23

NERACA

PEMBAYARAN
Kelompok 2

Reza Aditya ​(1199240147)


Rifqi Padhlan Sumaryono ​(1199240151)
Risma Mardiyana (1199240154)
Salma Nabila Bilqis ​(1199240157)
Sandrya Pratama Putra ​
(1199240162)
Siti Nuraulia​​
(1199240168)
Tiara Listy ​
(1199240174)
Wahib Seprian ​
(1199240180)
Widia Citra Fadila ​
(1199240181)
2
Yuni Kartika ​
isi
Neraca pembayaran merupakan ringkasan transaksi pada suatu negara tertentu antarwarga
negara domestik dan asing pada suatu periode tertentu.

Neraca pembayaran adalah catatan sistematis mengenai semua transaksi ekonomi


antarpenduduk suatu negara dengan negara-negara lain selama periode tertentu. Pengertian
penduduk dalam hal ini meliputi perorangan (individu), perusahaan, badan hukum, badan
pemerintah, atau siapa saja yang tempat tinggal utamanya di negara tersebut. Transaksi
ekonomi berarti pertukaran nilai barang atau jasa ekonomi atau pengalihan kekayaan
penduduk suatu negara ke negara lain.

Menurut Duasa (2000), neraca pembayaran internasional didefinisikan sebagai suatu catatan
atau ikhtisar yang tersusun secara sistematis tentang semua transaksi-transaksi ekonomi luar
negeri yang diadakan oleh penduduk suatu negara dalam kurun waktu satu (1) tahun.
Transaksi ekonomi tersebut meliputi kegiatan ekspor dan impor barang dan jasa, arus masuk, 3
dan keluarnya modal, hibah dan pembayaran transfer lain.
Pembayaran Internasional

Tujuan Neraca Pembayaran Internasionala.


a.) Sebagai bahan pertimbangan bagi pemerintah untuk

1.
mengambil langkah-langkah di bidang ekonomi. Bidang
ekonomi di sini termasuk ekspor dan impor, hubungan
utang piutang, hubungan penanaman modal, dan
hubungan lainnya yang menyangkut neraca pembayaran.
b.) Sebagai bahan pertimbangan bagi pemerintah untuk
mengambil kebijkan di bidang moneter dan fiskal.c
c.) Sebagai bahan pertimbangan bagi pemerintah untuk
mengetahui pengaruh hubungan ekonomi internasional
terhadap pendapatan nasional.d. Sebagai bahan
pertimbangan bagi pemerintah untuk mengambil kebijakan
di bidang politik perdagangan Internasional .
Fungsi Neraca Pembayaran Internasional
a.) Mengambil langkah-langkah di bidang ekonomi (ekspor/impor,
hubungan uang piutang, penanaman modal)
b.) Mengambil kebijakan di bidang moneter dan fiscal.
c.) Mengetahui pengaruh hubungan ekonomi internasional terhadap
pendapatan nasional

2. d.) Mengambil kebijakan di bidang politik perdagangan internasional


e.) Mendapatkan gambaran tentang pengaruh transaksi luar negri
terhadap pendapatan nasional
f.) Sebagai suatu alat pembukuan dan alat pembayaran luar negeri
agar pemerintah dapat mengambil keputusan, apakah negara dapat
melanjutkan masuknya barang-barang luar negeri dan dapat
menyelesaikan pembayaran tepat pada waktunya.g. Sebagai suatu alat
untuk mengukur keadaan perekonomian dalam hubungan internasional
dari suatu negara.
C. Sistem Pencatatan Neraca
Pembayaran
Sistem pencatatan dilakukan dengan
menggunakan variabel debet dan kredit.
Transaksi yang dicatat di sebelah kredit
disebut transaksi kredit dan transaksi yang
dicatat di sebelah debet disebut transaksi
debet.

6
Lanjutan sistem pencatatan neraca
pembayaran
1. Transaksi Debet
transaksi yang menyebakan terjadinya pembayaran kepada penduduk negara
lain atau transaksi yang menyebabkan arus uang keluar yang terjadi antar
negara.
Transaksi ini disebut transaksi negatif (-), yaitu transaksi yang menyebabkan
berkurangnya posisi cadangan devisa. Transaksi debet meliputi:
a) Impor barang dari negara lain, pembayaran jasa transfortasi, jasa
asuransi, dan ongkos makelar kepada penduduk negara lain.
b) Pembayaran bunga dan deviden kepada penduduk negara lain.
c) Pemberian hadiah dan pengiriman uang kepada penduduk negara lain.
d) Investasi jangka panjang yang ditanamkan oleh penduduk negara lain.
e) Investasi jangka pendek yang ditanamkan oleh penduduk negara lain.
f) Penduduk yang melakukan pembelian emas dari negara lain.
g) Penduduk yang menabungkan uangnya di bank luar negeri.

.
7
Lanjutan sistem pencatatan neraca
pembayaran
2. Transaksi Kredit
Adalah transaksi yang menyebabkan terjadinya penerimaan dari penduduk
negara lain atau transaksi yang menyebabkan arus uang masuk yang terjadi
antarnegara. Transaksi ini disebut juga transaksi positif (+), yaitu transaksi
yang menyebabkan bertambahnya posisi cadangan devisa negara..
Transaski kredit meliputi:
a) Ekspor barang ke negara lain.
b) Penerimaan jasa transportasi, asuransii, ongkos makelar dari negara
lain.
c) Penerimaan bunga dan deviden dari penduduk negara lain
d) Penerimaan hadiah dan kririman uang dari penduduk negara lain.
e) Investasi jangka panjang yang ditanamkan oleh penduduk negara lain di
dalam negeri.
f) Investasi jangka pendek yang ditanamkan oleh penduduk negara lain di
dalam negeri.
g) Penjualan emas kepada penduduk dari negara lain.
h) Penduduk negara lain yang menabungkan uangnya di bank dalam 8
Lanjutan sistem pencatatan neraca
pembayaran
Neraca pembayaran suatu negara mencatat transaksi yang dilakukan oleh
penduduknya dengan penduduk negara yang lain. penduduk disini dalam
artian adalah :
 Orang perorangan/individu
Orang perorangan yang tidak mewakili pemerintah suatu negara (misalnya
para turis) dianggap sebagai penduduk di mana mereka mempunyai tempat
tinggal tetap atau tempat dimana mereka memperoleh center of interest.
 Badan hukum
Suatu Badan Hukum dianggap sebagai penduduk dari negara dimana Badan
Hukum tersebut memperoleh status sebagai Badan Hukum. Cabang-
cabangnya yang ada di luar negeri dianggap sebagai penduduk luar negeri.
 PemerintahBadan-badan
pemerintah adalah jelas sebagai penduduk dari negara yang diwakilinya.
Misalnya, para diplomat kedutaan besar dianggap sebagai penduduk dari
negara yang mereaka wakili. Transaksi yang mereka adakan di negara lain
merupakan transaksi ekonomi internasional.
9
D. Dasar Waktu Pencatatan Transaksi
Perdagangan
Semua transaksi jual beli barang dan juga transaksi penunaian jasa selalu terdiri dari tiga fase, yaitu:
1. Fase terjadinya perjanjian/penawaran;
2. Fase penyerahan barang atau penunaian jasa;
3. Fase pembayaran.
Contoh
Dalam jual beli yang sederhana (misalnya: kita membeli sepatu di toko atau
membeli besar di pasar), ketiga fase tersebut berlangsung pada saat yang hampir
bersamaan.
Di sini kita saksikan bahwa ketiga fase dalam transaksi jual beli yang sederhana ini berlangsung dalam
jangka waktu yang sangat pendek. Keadaan seperti ini sedikit sekali kita jumpai dalam dunia peniagaan
antar negara. Jarak antara saat perjanjian, saat pengiriman, dan saat pembayaran untuk transaksi jual beli
antar negara biasanya memakan waktu yang cukup lama; kebanyakan sampai berbulan-bulan, bahkan
tidak jarang pula lebih dari satu tahun. ​Oleh karena itu, dalam menyusun suatu neraca pembayaran
internasional, sangat perlu bagi kita untuk menetapkan dasar waktu yang mana yang harus kita jadikan
sebagai pedoman dalam menentukan bahwa suatu transaksi telah terjadi. Sebab kalau tidak demikian, kita
akan sukar untuk mengelakkan diri dari bahaya terjerumus pada kesalahan berupa pencatatan ganda yaitu
kesalahan berupa pencatatan di mana satu transaksi dicatat beberapa kali.

10
Lanjutan Dasar Waktu Pencatatan Transaksi Perdagangan

Sejalan dengan kenyataan bahwa transaksi jual beli terdiri atas tiga fase dalam pelaksanaannya, maka bagi
kita dalam mengatasi persoalan di atas terbuka juga tiga macam pilihan time basis atau dasar waktu yang
masing-masing mempunyai kebaikan-kebaikan serta kelemahan-kelemahannya sendiri sendiri.
Ketiga macam ‘time basis’ tersebut ialah :
1. Dasar waktu pembayaran atau ‘the payments time basis’
yang biasa juga disebut ‘the cash basis’Di sini transaksi dianggap terjadi pada saat diadakan pembayaran.
Bagi negara yang menggunakannya ‘exchange control’ cara seperti ini merupakan cara yang paling mudah
dalam menggunakannya, oleh karena itu dalam penggunaan ‘exchange control’ semua pengeluaran serta
penerimaan alat-alat pembayaran luar negeri harus seizin pemerintah.Akan tetapi cara seperti ini dapat
menyebabkan neraca pembayaran yang kita susun memberikan gambaran yang menyesatkan. Misalnya
saja, apabila negara kita mengimpor suatu barang dari luar negeri dengan kita menyusun neraca
pembayaran internasional menggunakan ‘payments basis’, maka transaksi impor tersebut tidak akan kita
temukan dalam neraca pembayaran internasional untuk periode di mana transaksi tersebut sebenarnya
terjadi. Sedangkan pada tahun pembayarannya, di mana pemasukan barang-barang termaksud sebenarnya
sudah tidak ada lagi, baru di situ kita temukan pencatatannya dalam neraca pembayaran.
2. Dasar waktu perjanjian atau ‘the transaction time basis’
Di sini ekspor dan impor dianggap terjadi bukan pada saat pembayarannya, melainkan pada saat perjanjian
ditandatangani. Dengan digunakannya cara ini, kelemahan yang timbul sebagai akibat penggunaan kredit
dalam transaksi ekspor dan impor dapat kita hindarkan. Akan tetapi kesulitan yang sama beratnya akan
timbul kalau terjadi suatu kontrak jual beli yang meliputi jangka waktu sampai beberapa tahun. 11
Lanjutan macam time basis yang ke 3
3.Dasar waktu penyerahan atau ‘the movement time basis’
Di sini transaksi ekspor dianggap terjadi pada saat barang
meninggalkan daerah pabean negara pengekspor, sedangkan transaksi
impor dianggap terjadi pada saat barang memasuki daerah pabean
negara pengimpor. Ditinjau dari segi pengaruhnya terhadap ‘tingkat
konsumsi’ serta sebagian dari pengaruhnya terhadap ‘tingkat
employment’ dan ‘tingkat harga’, tema basis semacam ini lebih tepat
untuk dipergunakan bila dibandingkan dengan kedua macam time basia
yang kita terangkan di atas. Akan tetapi, di samping kebaikan-kebaikan
tersebut, ‘movement basis’ ini mempunyai kelemahan berupa tidak
mampunya ‘movement basis’ untuk mencerminkan perubahan-
perubahan posisi finansial luar negeri yang diakibatkan oleh transaksi-
transaksi ekspor dan transaksi impor tersebut.

12
E. POS POS DASAR NERACA
PEMBAYARAN

1. Transaksi dagang
2. Transaksi pendapatan modal
3. Transaksi unilateral
4. Transaksi penanaman modal langsung
5. Transaksi utang piutang jangka panjang
6. Transaksi utang piutang jangka pendek
7. Transaksi lalu lintas moneter

13
1. Transaksi dagang
Dalam pos ini dicatat semua transaksi ekspor dan transaksi impor
barang-barang dan jasa. Ekspor barang-barang dan ekspor jasa kita
catat dalam pos perdagangan di sebelah kredit, sedangkan transaksi
impor barang dan impor jasa-jasa kita catat dalam pos perdagangan di
bagian debit. Transaksi perdagangan kita sebut visible trade, apabila
benda yang kita ekspor atau yang kita impor adalah benda ekonomi yang
berwujud. Sedangkan apabila yang kita ekspor atau yang kita impor
merupakan penunaian jasa,maka transaksi tersebut kita golongkan
sebagai invisible trade

Contoh:
Jika sebuah perusahaan mengekspor karet kita ke negara lain maka
dalam neraca pembayaran internasional akan dicatat sebagai transaksi
kredit pada visible trade. Pada neraca pembayaran internasional kita
lakukan kredit karena transaksi tersebut merupakan hak kepada
penduduk negara kita untuk menerima pembayaran dari penduduk
negara yang mengimpornya, dan transaksi tersebut kita anggap sebagai
transaksi yang visible didasarkan pertimbangan bahwa karet adalah
merupakan benda ekonomi yang mempunyai ujud.
14
2. Transaksi pendapatan modal

Transaksi pendapatan modal adalah semua transaksi penerimaan atau


pendapatan yang berasal dari penanaman modal di luar negeri serta
penerimaan pendapatan modal asing di negeri kita. Pendapatan tersebut
dapat berupa bunga, dividen, dan keuntungan lain. Penerimaan bunga dan
dividen merupakan transaksi kredit, sedangkan pembayaran bunga dan
dividen kepada penduduk negara asing merupakan transaksi debit.

3. Transaksi unilateral
Transaksi unilateral adalah transaksi sepihak atau transaksi satu arah,
artinya transaksi tersebut tidak menimbulkan kewajiban untuk membayar
atas barang atau bantuan yang diberikan. Berikut ini yang tergolong dalam
transaksi unilateral adalah hadiah (gift), bantuan (aid),

15
4. Transaksi penanaman modal langsung
Transaksi penanaman modal langsung adalah semua transaksi yang
berhubungan dengan jual beli saham dan jual beli perusahaan yang
dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain.

5. Transaksi utang piutang jangka panjang


Transaksi utang piutang jangka panjang adalah semua transaksi kredit
jangka panjang yang pembayarannya lebih dari satu tahun. Sebagai contoh
transaksi penjualan obligasi kepada penduduk negara lain, menerima
pembayaran kembali pinjaman-pinjaman jangka panjang yang dipinjamkan
kepada penduduk negara lain, atau mendapatkan pinjaman jangka panjang
dari negara lain, maka pos ini dicatat di sebelah kredit, dan bila terjadi
transaksi pembelian obligasi atau lainnya yang berkaitan dengan utang
piutang jangka panjang, maka pos ini dicatat di sebelah debit.

16
6. Transaksi utang piutang jangka pendek
Transaksi utang piutang jangka pendek adalah semua transaksi utang
piutang yang jatuh temponya tidak lebih dari satu tahun. Transaksi ini
umumnya terdiri atas transaksi penarikan dan pembayaran surat-surat
wesel.

7. Transaksi lalu lintas moneter


⊹Sektor Moneter Seperti kita etahui bahwa sektor moneter terdiri dari:

a. Bank Sentral
-Hubungan dengan IMF b. Bank-bank devisa:
-Kewajiban-kewajiban jangka -Kewajiban-kewajiban jangka
pendek pendek
-Mutasi cadangan devisa -Mutasi cadangan devisa.
-Mutasi cadangan emas moneter
17
f. Neraca hutang piutang luar negeri
Kalau neraca pembayaran suatu negara mengikhtiarkan semua
transaksi ekonomi luar negeri yang diadakan oleh oleh penduduk
negara bersangkutan dengan penduduk negara lain, ‘balance of
indebtedness’ atau neraca hutang piutang luar negeri mengikhtiarkan
nilai semua kekayaan penduduk negara tersebut di luar negeri,
besarnya hutang piutang penduduk negara tersebut dengan penduduk
negara lain, serta harta kekayaan milik penduduk negara lain yang ada
dalam perekonomian negara tersebut .

18
lanjutan
Karena yang dicatat adalah keadaan harta kekayaan dan utang piutang
bukan suatu transaksi, maka sebagai dasar pencatatannya adalah
waktu (momen) tertentu. Kesulitan yang dihadapi di dalam
penyusunannya antara lain:

a. Pengumpulan datanya. Hal ini disebabkan karena:


 Pemerintah sendiri tidak mempunyai administrasi yang baik
dalam pencatatan kekayaan penduduknya yang ada di luar
negeri.
 Mungkin penduduknya sendiri, secara diam-diam tidak
melaporkan kekayaannya yang ada di luar negeri.

b. Dalam penentuan nilai kekayaan.


Misalnya perusahaan-perusahaan asing yang ada di Indonesia,
bagaimanakah nilai bersihnya, amatlah sukar ditentukan.

19
g. Neraca transaksi berjalan
⊹ Neraca transaksi berjalan merupakan total saldo dari neraca
perdagangan, neraca jasa, dan transaksi sepihak. Neraca
perdagangan berfungsi mencatat transaksi ekspor dan impor
barang yang biasanya ditulis dalam dollar AS.
⊹ Neraca Transaksi Berjalan Adalah ringkasan arus dana antara
suatu negara tertentu dengan negara-negara lain yang
disebabkan oleh pembelian barang atau jasa, atau cadangan
laba dalam bentuk asset keuangan.

20
lanjutan
Semua transaksi barang dan jasa yang dicatat dalam Neraca
Perdagangan, yang terdiri atas:

2. Neraca jasa (invisible


trade);
-Ongkos pengangkutan
1. Neraca perdagangan
dan asuransi
barang (visible trade);
-Hasil turisme
-Barang-barang
-Pendapatan modal
-Emas bukan moneter
-Pemerintah
-Pos dan telekomunikasi
-jasa-jasa lainnya

21
h. Kebijakan valuta asing
Valuta asing adalah jenis-jenis mata uang asing yang digunakan
sebagai alat pembayaran di negara lain. Perbandingan nilai valuta
asing satu negara dengan negara lain dikenal dengan istilah kurs, nilai
tukar, atau exchange rate. Nilai tukar valuta asing menunjukkan jumlah
mata uang dalam negeri yang diperlukan untuk memperoleh satu unit
mata uang asing.
Kurs valuta asing adalah perbandingan nilai mata uang asing yang
dinyatakan dengan nilai mata uang dalam negeri. Valuta asing atau
yang biasa disebut dengan valas, atau yang dalam bahasa asing
dikenaldengan foreign exchange. (Forex) merupakan mata uang yang
di keluarkan sebagai alat pembayaran yang sah di negara lain.

22
lanjutan
Perubahan nilai rupiah terhadap valuta asing antara lain terjadi
karena:
1. Kebijakan pemerintah
Kebijakan pemerintah yang dengan sengaja menurunkan nilai rupiah
relatif terhadap valuta asing  (devaluasi). Sebaliknya, jika pemerintah
sengaja menaikkan nilai rupiah relatif terhadap valuta
asing  (revaluasi).
2. Mekanisme pasar
Gaya tarik antara permintaan dan penawaran suatu mata uang dapat
mengakibatkan mata uang tersebut menguat atau melemahnya.
Perubahan selera masyarakat akan berpengaruh terhadapa nilai kurs
valuta asing.
3. Sistem kurs yang dipakai
Sistem Kurs tetap berarti nilai rupiah tidak akan berubah apabila
pemerintah tidak mengubah ketetapan, tetapi karena Indonesia
menggunakan kurs mengambang, maka nilai rupiah sering mengalami
perubahan.
23

Anda mungkin juga menyukai