Anda di halaman 1dari 26

Topik Bahasan :

 Neraca Pembayaran
 Kurs Valuta Asing

Jusmer Sihotang 1
1
NERACA PEMBAYARAN & NERACA PERDAGANGAN
NERACA PEMBAYARAN
(Balance of Payment)
Neraca Pembayaran merupakan suatu catatan sistematis
yang meringkas mengenai transaksi ekonomi yang dilakukan
oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara
lainnya dalam periode waktu tertentu (biasanya satu tahun)

NERACA PERDAGANGAN
(Trade Balance)
Neraca Perdagangan secara khusus
mencatat transaksi
ekspor-impor barang dan jasa.

Jusmer Sihotang 22
NERACA PEMBAYARAN & NERACA PERDAGANGAN

Catatan sistematis :
dengan mengelompokkan transaksi ekonomi secara
berurutan, mulai dari transaksi riil dan transaksi
keuangan yang menggambarkan lalu lintas sumber daya
sampai dengan hasil akhir yang menggambarkan surplus
atau defisit keseluruhan transaksi.

Transaksi Ekonomi :
merupakan transaksi yang menimbulkan terjadinya
perpindahan kepemilikan aset dan kewajiban antara
penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain.

Jusmer Sihotang
3
3
NERACA PEMBAYARAN & NERACA PERDAGANGAN
Penduduk :
dapat diartikan sebagai individu atau lembaga baik
pemerintah maupun swasta yang pusat kegiatan ekonominya
dilakukan di negara yang bersangkutan: perorangan,
pemerintah, perusahaan, lembaga swasta nonprofit.

Periode Waktu Tertentu :


biasanya dalam kurun waktu satu tahun (namun ada juga
negara yang menyusunnya dalam semester atau triwulan).
Jadi, pencatatan NP menggunakan flows concept bukan
stock concept.

Flows concept adalah pencatatan transaksi selama satu periode waktu,


misalnya 1 tahun (Ingat laporan laba rugi atau income statement)
Stock concept adalah pencatatan posisi sampai dengan suatu tanggal
tertentu, misalnya tanggal 31 Desember (Ingat neraca perusahaan atau
balance sheet)

Jusmer Sihotang
4
4
Tujuan Penyusunan Neraca Pembayaran
1. Mengetahui peranan sektor eksternal dalam perekonomian
suatu negara
Peranan sektor eksternal tercermin antara lain dari besarnya jumlah
permintaan produk domestik oleh bukan penduduk, atau sebaliknya.
Semakin besar permintaan terhadap produk domestik oleh bukan
penduduk, yang tercermin dari nilai ekspor negara bersangkutan, semakin
besar pula peranan sektor eksternal dalam pembentukan produk
domestik.
2. Mengetahui aliran sumber daya antar negara
Berdasarkan Neraca Pembayaran dapat diketahui seberapa besar aliran
sumber daya antara suatu negara dengan negara-negara lainnya sehingga
terlihat apakah negara tersebut merupakan pengekspor barang dan atau
modal, atau sebaliknya sebagai pengimpor barang atau modal.
3. Mengetahui struktur ekonomi dan perdagangan suatu negara
Dengan mengamati perkembangan Neraca Pembayaran, dapat diketahui
pola umum kegiatan perekonomian suatu negara dalam berinteraksi
dengan negara lain, seperti ketergantungan sumber pendapatan nasional
dari hasil ekspor produk pertanian dan ketergantungan sumber
pembiayaan investasi dari negara lain.

Jusmer Sihotang
5
Tujuan Penyusunan Neraca Pembayaran
4. Mengetahui permasalahan utang luar negeri suatu negara
Berdasarkan catatan transaksi modal dan keuangan pada Neraca
Pembayaran, dapat diketahui seberapa jauh suatu negara dapat
memenuhi kewajibannya terhadap negara lain
5. Mengetahui perubahan posisi cadangan devisa suatu negara
Bertambah atau berkurangnya posisi cadangan devisa terkait dengan
surplus atau defisit Neraca Pembayaran. Apabila terjadi surplus
Neraca Pembayaran maka posisi cadangan devisa akan bertambah
sebesar surplus tersebut, dan sebaliknya.
6. Dipergunakan sebagai sumber data dan informasi dalam
penyusunan anggaran devisa (foreign exchange budget)
Dengan memperhatikan surplus atau defisit Neraca Pembayaran pada
tahun tertentu, dapat diketahui besarnya kebutuhan devisa untuk
anggaran tahun berikutnya, sekaligus dapat ditentukan besarnya
pinjaman yang diperlukan.
7. Dipergunakan sebagai sumber data penyusunan statistik
pendapatan nasional (national account).
Statistik Neraca Pembayaran diperlukan dalam perhitungan
pendapatan nasional mengingat salah satu variabel pendapatan
nasional adalah nilai ekspor-impor barang dan jasa yang tercatat dalam
Neraca Pembayaran.
Jusmer Sihotang
6
Posisi Neraca Pembayaran
Transaksi dalam Neraca Pembayaran ada 2 yaitu:
1. Neraca Debit (transaksi pembayaran ke luar negeri)
yaitu transaksi yang menyebabkan mengalirnya arus uang
(devisa) dari dalam negeri ke luar negeri.
2. Neraca Credit (transaksi penerimaan dari luar negeri)
yaitu transaksi yang menyebabkan mengalirnya arus uang
(devisa) dari luar negeri ke dalam negeri.

 Neraca Pembayaran Defisit, terjadi apabila transaksi


debit lebih besar dari transaksi kredit.
 Neraca Pembayaran Surplus, terjadi apabila transaksi
debit lebih kecil dari transaksi kredit.
 Neraca Pembayaran Seimbang, terjadi apabila transaksi
debit sama dengan transaksi kredit.

Jusmer Sihotang
7
Fungsi Neraca Pembayaran
 Sebagai alat pembukuan supaya pemerintah bisa mengambil
keputusan yang tepat, mengenai jumlah barang dan jasa yang
sebaiknya keluar atau masuk dalam batas wilayah suatu
negara serta untuk mendapatkan sebuah keterangan-
keterangan mengenai anggaran alat-alat pembayaran luar
negerinya.
 Sebagai alat untuk mengukur kondisi ekonomi yang terkait
dengan perdagangan internasional dari suatu negara. Sebagai
alat untuk melihat gambaran pengaruh transaksi luar negeri
terhadap pendapatan nasional negara yang bersangkutan.
 Sebagai alat untuk mendapatkan informasi rinci terkait
dengan perdagangan luar negeri.
 Sebagai alat untuk membandingkan pos-pos dalam neraca
pembayaran negara tersebut dengan negara tertentu.
 Sebagai alat kebijakan moneter yang akan dilaksanakan oleh
suatu negara.
Jusmer Sihotang
8
STRUKTUR NERACA PEMBAYARAN INTERNASIONAL
I. Current account (neraca lancar):
berisikan catatan transaksi barang dan jasa suatu negara
dengan negara lain selama periode tertentu.

Current Account terdiri dari 3 bagian :


a. Neraca Perdagangan (Balance of Trade), mencatat
transaksi ekspor impor barang-barang selama satu periode
b. Neraca Jasa (Service), mencatat:
1. Ekspor impor jasa selama satu periode tertentu, misalnya
penggunaan jasa transportasi negara lain atau perusahaan
2. Pendapatan modal (investment income), yaitu pendapatan
dari aset-aset finansial (saham dan obligasi) serta aset fisik
(berupa properti) di negara lain.
c. Neraca non balas jasa (Transfer Payment), mencatat
transaksi-transaksi yang bukan sebagai akibat adanya balas
jasa, misalnya pembayaran dalam bentuk hibah, pengiriman
uang kepada orang lain di luar negeri.

Jusmer Sihotang
9
9
STRUKTUR NERACA PEMBAYARAN INTERNASIONAL
II. Capital account (neraca modal):
mencatan arus modal masuk (capital inflow) dan arus
modal keluar (capital out flow) selama periode tertentu,
misalnya pembelian dan penjualan aset-aset finansial
seperti surat-surat berharga, deposito perbankan, dan
juga investasi langsung.

Capital Account terdiri dari 2 bagian :


a. Neraca modal pemerintah (official capital), mencatat
arus keluar masuk modal di sektor pemerintah.
b. Neraca modal swasta (private capital), mencatat arus
keluar masuk modal yang terjadi di sektor swasta
(dunia usaha)

Jusmer Sihotang
10
10
STRUKTUR NERACA PEMBAYARAN INTERNASIONAL
III. Settlement Account (neraca penyeimbang):
merupakan rekening penyeimbang apabila nilai transaksi-transaksi
kredit tidak persis sama dengan nilai transaksi-transaksi debit.
Dengan adanya rekening selisih perhitungan ini, maka jumlah total
nilai sebelah kredit dan debit dan suatu neraca pembayaran akan
selalu sama (balance). Tercakup dalam bagian ini, antara lain
adalah arus keluar masuk emas, pembelian dan atau penjualan
mata uang domestik serta valuta asing oleh pemerintah.

IV. Statistical Disprepancy (selisih perhitungan) :


Salah satu faktor lain yang menyebabkan saldo Neraca
Pembayaran tidak sama adalah karena ketidak lengkapan
informasi (imperfect information), dan atau adanya transaksi-
transaksi yang tidak tercatat (unrecorded transactions). Dalam
Neraca Pembayaran, transaksi-transaksi yang tidak tercatat ini
dimasukkan ke dalam bagian selisih perhitungan. Istilah dalam
bahasa Inggris yang juga digunakan untuk selisih perhitungan
adalah errors and omissions.

Jusmer Sihotang
11
11
CONTOH NERACA PEMBAYARAN INDONESIA

Jusmer Sihotang
12
CONTOH NERACA PERDAGANGAN INDONESIA

Jusmer Sihotang
13
Tiap negara mempunyai budaya, bahasa dan mata uang yang berbeda,
semuanya itu tentu dapat menghambat transaksi perdagangan.
Namun melalui bursa valuta asing, transaksi perdagangan jadi lebih efisien.

Bursa valuta asing (Foreign Exchange Market ) disingkat Valas atau Forex
adalah tempat atau lembaga yang yang memperdagangkan berbagai jenis
mata uang asing.
Bursa Valas diselenggarakan oleh Bank Pemerintah, Bank Swasta Nasional,
dan Bank Swasta Asing yang sudah menjadi Bank Devisa, serta lembaga
yang mengkhususkan kegiatan dalam perdagangan mata uang asing (yang
disebut dengan Money Changer

Slide berikut adalah representasi grafis dari arus perdagangan (transaksi)


antara AS dan Jepang, dan bagaimana bursa valuta asing berperan sebagai
perantara pada transaksi-transaksi tersebut. Bursa valuta asing
mengonversi penawaran Dolar dari AS ke dalam permintaan untuk Yen, dan
sebaliknya, penawaran Yen dari Jepang ke dalam permintaan untuk Dolar
(lihat Gambar berikut)
Jusmer Sihotang
14
AS mengimpor barang/jasa dan securitiesnya dari Indonesia
Untuk membayarnya AS harus menawarkan Dolarnya untuk
ditukar ke Rupiah pada bursa/pasar valuta asing

Permintaan Rupiah Penawaran Dolar


BURSA
INDONESIA VALUTA
ASING
AS
Penawaran Rupiah Permintaan Dolar

Indonesia mengimpor barang/jasa dan securitiesnya dari AS.


Untuk membayarnya Indonesia harus menawarkan Rupiah
untuk ditukar ke Dolar dalam bursa/pasar valuta asing

Jusmer Sihotang
15
Kurs (exchange rate) antara dua negara adalah
tingkat harga yang disepakati penduduk kedua
negara untuk saling melakukan perdagangan.

Kurs Nominal (nominal exchange rate) :


adalah harga relatif dari mata uang dua negara

Kurs Riil (Real Exchange Rate) :


adalah harga relatif dari barang-barang di
antara dua negara (kadang-kadang disebut
dengan terms of trade)
Jusmer Sihotang
16
16
Misalkan Kurs Nominal antara dolar AS dengan
Rupiah adalah : US$ 1 = Rp 14.000

Berdasarkan kurs nominal ini, maka :


Seorang penduduk Indonesia yang ingin
memperoleh dolar akan membayar Rp 14.000
untuk setiap US$ 1 yang dibeli.

Seorang penduduk Amerika yang ingin


memperoleh Rupiah akan mendapat Rp 14.000
untuk setiap US$ 1 yang dibayar.

Lalu bagaimana menentukan Kurs Riil


antara AS dengan Indonesia?
Jusmer Sihotang
17
Untuk menentukan kurs riil antara AS dengan Indonesia, maka harus
diketahui harga barang di kedua negara. Misalkan :
Harga mobil AS = $ 10.000/unit
Harga mobil Indonesia = Rp 280.000.000/unit

Oleh karena kurs nominal adalah : US$ 1 = Rp 14.000, maka :


harga 1 unit mobil Amerika = 10.000 x Rp 14.000 = Rp 140.000.000.
Dengan membandingkannya dengan harga mobil Indonesia =
Rp 280.000.000, maka dapat dibuat Kurs Riil (harga relatif
barang/mobil) antara AS dengan Indonesia sbb :

1 unit mobil AS = 0,5 unit mobil Indonesia, atau


1 unit mobil Indonesia = 2 unit mobil AS

(Berdasarkan kurs riil ini maka kita dapat menukar dua unit mobil AS
untuk mendapatkan satu unit mobil Indonesia).
Berarti mobil Indonesia lebih mahal daripada mobil AS

Note : Harga relatif barang di pasar internasional yang kita pelajari


pada Bab 9 yang lalu sebenarnya adalah kurs riil.
Jusmer Sihotang
18
Ada dua cara menentukan kurs valuta asing, yaitu :
1. Kurs yang ditetapkan oleh mekanisme pasar (disebut dengan Floating/
Flexible Exchange Rate atau sistem kurs mengambang) : dalam sistem ini,
kurs ditetapkan melalui mekanisme permintaan dan penawaran pada pasar
valuta asing. Kurs yang ditetapkan oleh mekanisme pasar ada 2 jenis :
a. Clean Floating (sistem kurs mengambang murni) : dalam sistem ini,
kurs ditentukan melalui mekanisme kekuatan permintaan dan
penawaran pada pasar valuta asing tanpa campur tangan pemerintah.
b. Dirty Floating (sistem kurs mengambang terkendali) : dalam sistem ini,
kurs ditentukan melalui mekanisme kekuatan permintaan dan
penawaran pada pasar valuta asing tetapi ada campur tangan
pemerintah untuk mempengaruhi pasar valuta asing melalui kebijakan
di bidang moneter, fiskal dan perdagangan luar negeri.

2. Kurs yang ditetapkan oleh pemerintah (disebut dengan


Fixed Exchange Rate atau sistem kurs tetap) : dalam sistem ini, bank sentral
mematok nilai kurs mata uang asing terhadap mata uang negaranya dengan
nilai tertentu dan selalu sama selama periode tertentu.

Jusmer Sihotang
19
19
 Depresiasi dan Apresiasi :
Depresiasi : turunnya atau melemahnya nilai mata uang suatu negara
(misalnya rupiah) terhadap mata uang lainnya (misalnya dolar)
Apresiasi : naiknya atau menguatnya nilai mata uang suatu negara
(misalnya rupiah) terhadap mata uang lainnya (misalnya dolar)

 Devaluasi dan Revaluasi :


Devaluasi : menurunkan mata uang sendiri terhadap mata uang asing
Revaluasi : menaikkan mata uang sendiri terhadap mata uang asing

 Overvalued dan Undervalued Currency :


Overvalued Currency : menilai mata uang sendiri lebih tinggi daripada
kurs yang ditentukan oleh mekanisme pasar.
Undervalued Currency : menilai mata uang sendiri lebih rendah daripada
kurs yang ditentukan oleh mekanisme pasar.

Jusmer Sihotang
20
20
Andaikan Valuta Asing adalah Dollar ($)
 Mula-mula keseimbangan pasar
Kurs $ (dalam Rp) valuta asing (dollar) dicapai pada titik
E, dimana US $ 1 = Rp 14.000
S$
 Jika Permintaan Dollar naik dari D$
ke D$', maka D$ bergeser ke arah
15.000 E' kanan, sehingga keseimbangan
pasar dolar bergeser ke titik E’, kurs
14.000 E dolar naik dari Rp 14.000/$ menjadi
Rp 15.000/$. Ini disebut dengan
D$  apresiasi dolar (depresiasi rupiah).

D$  Sebaliknya, penurunan dalam


Jumlah $ permintaan dolar menimbulkan
penurunan kurs $. Hal ini disebut
dengan depresiasi dolar (apresiasi
Jusmer Sihotang rupiah). 21
21
Andaikan Valuta Asing adalah Dollar ($)
 Mula-mula keseimbangan pasar
Kurs $ (dalam Rp) valuta asing (dollar) dicapai pada
titik E, dimana US $ 1 = Rp 14.000
S$
 Jika penawaran dollar naik dari S$
S$ ' ke S$', maka S$ bergeser ke arah
kanan, sehingga kurs dollar turun
14.000 E dari Rp 14.000/$ menjadi Rp
13.000/$. Hal ini disebut dengan
13.000 E' depresiasi dolar (apresiasi rupiah).

 Sebaliknya, penurunan dalam


D$ penawaran dolar menimbulkan
Jumlah $
peningkatan kurs dollar. Hal ini
disebut dengan apresiasi dolar
(depresiasi rupiah).
Jusmer Sihotang
22
22
Ada beberapa faktor yang memengaruhi perubahan kurs valuta
asing (misalnya antara dolar dengan rupiah) yang ditentukan melalui
mekanisme pasar pada pasar valuta asing, antara lain :
1. Perubahan Selera
Jika Selera Masyarakat DM Indonesia
IndonesiaTerhadap Thdp produk D$ naik Kurs $ naik
Produk AS naik AS naik

2. Perubahan Harga Barang Ekspor dan Impor


Jika Harga Barang yang DX Indonesia
S$ turun Kurs $ naik
Diekspor Indonesia naik turun

Jika Harga Barang yang DM Indonesia


D$ turun Kurs $ turun
Diimpor Indonesia naik turun

D= permintaan,
Jusmer Sihotang S = penawaran, M = impor, X = ekspor, $ = dollar 23
23
3. Perubahan Suku Bunga dan Tingkat Pengembalian Modal

Jika Suku Bunga


dan Tingkat
Aliran Modal
Yang Masuk ke S$ naik Kurs $ turun
Pengembalian Modal
di Indonesia Tinggi Indonesia naik

4. Inflasi di Dalam Negeri


PX Indonesia DX Indonesia
turun
S$ turun
Jika di relatif mahal
Indonesia Kurs $ naik
terjadi Inflasi PM Indonesia DM Indonesia
relatif murah naik D$ naik

5. Pertumbuhan Ekonomi

Jika Tingkat Pendapatan DM Indonesia


Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia naik D$ naik Kurs $ naik
Indonesia tinggi naik

Jusmer Sihotang
D = permintaan, S = penawaran, M = impor, X = ekspor, $ = dollar 24
24
 Mula-mula keseimbangan pasar
dolar yang ditentukan oleh
Kurs $ terhadap Rp mekanisme pasar adalah titik E
(US $ 1 = Rp 14.000)
S$
15.000 Undervaled Currency
 Jika pemerintah menganggap Rupiah
terlalu tinggi, maka pemerintah
melakukan Undervalued Currency
14.000 E (menilai Rupiah lebih rendah daripada
kurs yang ditentukan oleh mekanisme
pasar, yaitu menjadi : US $ 1 = Rp 15.000)
13.000 Overvaled Currency
D$  Jika pemerintah menganggap Rupiah
terlalu rendah, maka pemerintah
melakukan Overvaled Currency (menilai
Kuantitas $ Rupiah lebih tinggi daripada kurs yang
ditentukan oleh mekanisme pasar, yaitu
menjadi : US $ 1 = Rp 13.000)
Jusmer Sihotang
25
25
Dampak Undervalued Currency :
1. Ekpor naik
2. Impor turun
3. Arus modal masuk naik
4. Arus modal keluar turun
5. Posisi neraca pembayaran kuat

Dampak Overvalued Currency :


1. Ekpor turun
2. Impor naik
3. Arus modal masuk turun
4. Arus modal keluar naik
5. Posisi neraca pembayaran buruk
Jusmer Sihotang
26
26

Anda mungkin juga menyukai