Anda di halaman 1dari 11

RESUME MATERI 10 EKONOMI INTERNASIONAL

NERACA PEMBAYARAN INTERNASIONAL

Dosen Pengampu : Drs. H. Arpizal, M.Pd

Disusun Oleh

Hotmartua Hutabarat (A1A118039)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI


JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2020
RESUME
ANALISIS NERACA PEMBAYARAN INTERNASIONAL

A. Analisis Neraca Pembayaran

Neraca pembayaran adalah suatu catatan aliran keuangan yang menunjukkan nilai
transaksi perdagangan dan aliran dana yang dilakukan diantara suatu negara dengan negara lain
dalam satu tahun tertentu.Atau neraca pembayaran juga dapat didefinisikan sebagai suatu
ringkasan pembukuan yang menunjukkan aliran pembayaran yang dilakukan dari negara-negara
lain kedalam negeri,dan dari dalam negeri ke negara-negara lain dalam satu tahun tertentu.
Neraca pembayaran dapat dibedakan menjadi dua bagian utama, yakni neraca berjalan dan
neraca modal.

Penjelasan:

1. Neraca berjalan mencatat transaksi,seperti:

a. Nilai Ekspor dan Impor Barang Tampak

Barang tampak adalah barang yang dapat dirabaoleh panca indra atau benda yang dapat
dilihat,diraba atau dirasakan keberadaannya.Jadi yang dimaksudkan ekspor dan impor barang
tampak adalah suatu kegiatan dimana suatu negara menjual atau mengekspor dan menerima
impor barang yang nyata baik bentuk,rasa,ataupun dapat terlihat panca indra.Adapun transaksi
ini meliputi hasil-hasil pertanian atau sektor real,barang-barang produksi industri,ataupun
barang-barang sektor tambang,maupun barang lainnya yang bentuknya dapat dilihat,diraba,dan
dirasakan.Kemudian neraca perbedaan antara ekspor dan impor dari perdagangan tampak yaitu
perdagangan dalam barang-barang tampak yang dinamakan neraca perdagangan.Apabila nilai
neraca positif artinya ekspor atau penerimaan barang melebihi daripada impor begitu juga
sebaliknya.

b. Nilai Ekspor dan Impor Barang Tak Tampak

Ekspor dan impor barang tak tampak adalah kebalikan daripada barang tampak.Artinya
ekspor dan impor barang tak tampak adalah suatu kegiatan ekonomi terbuka,dimana objeknya itu
meruoakan barang-barang yang tidak berwujud,tetapi dapat dirasakan.Adapun transksi yang
termasuk kedalam nerca ekspor dan impor barang tak tampak yaitu pembayaran biaya
pengangkutan dan asuransi dari barang-barang tampak yang diekspor atau diimpor,pembelanjaan
para pelancong,dan pendapatan berinvestasi (bunga keuntungan maupun deviden) kemudian
neraca perdagangan tak tampak yaitu nilai bersih dari ekspor dan impor jasa-jasa dinamakan
neraca jasa.Neraca jasa suatu negara yang positif berarti negara tersebut lebih banyak menjual
jasa keluar negeri daripada membelinya dari negara-negara lain.Dan apabila negatif seperti
neraca perdagangan,yakni disebabkan karena lebih banyak membeli daripada menjual ke negara
lain.

c. Pembayaran Pindahan

Yang dimaksudkan pembayaran pindahan ini adalah aliran uang yang dilakukan oleh pihak
pemerintah dan swasta dimana penerimanya tidak perlu menukarkan dengan barang atau jasa.

2. Neraca modal meliputi dua golongan transaksi,yaitu aliran modal jangka panjang dan aliran
modal keuangan swasta.Dimana aliran modal jangka panjang meliputi dua jenis aliran yakni:

a. Aliran modal resmi

Pinjaman dan pembayaran diantara pemerintah dari suatu negara ke negara lain.

b. Investasi langsung dari pihak swasta ke negara-negara lain

Penanaman modal langsung yaitu investasi berapa mendirikan perusahaaan terutama


perindustrian.

Kemudian modal yang dibelanjakan diperoleh dari negara asli perusahaan


tersebut.Selanjutnya dalam aliran modal jangka panjang yang diterima dari luar negeri dengan
modal yang dibayarkan kedalam negara dinamakan Neraca Modal Jangka Panjang.Neraca modal
jangka panjang bernilai positif apabila lebih banyak yang diterima kedalam negeri daripada
dibayarkan.Dengan positifnya neraca modal jangka panjang,aliran seperti ini dapat membantu
memperkukuh neraca pembayaran karena pertumbuhan ekonomi menjadi meningkat saat banyak
modaal yang masuk kesuatu perekonomian.Disampaing itu dapat meningkatkan perbelanjaan
membangun pemerintah dan investasi sektor swasta.

Lalu golongan neraca modal yang kedua adalah aliran modal swasta dan kesilapan-
ketinggalan.Modal swasta yaitu aliran-aliran modal dalam bentuk tabungan/investasi keuangan
yang cepat ditukarkan kembali kepada valuta asal atau valuta lainnya.Aliran ini disebut sebagai
hot money,dikarenakan mengalir dengan mudah dan dalam waktu yang singkat.Kemudian yang
dimaksud dengan akun kesilapan-ketinggalan merupakan akun yang menaksirkan besarnya
aliran yang tidak bisa dicatat.Dalam setiap neraca harus ada,karena mungkin saja ada kesalahan
dalam mengakui pembayaran atau penerimaan dalam transaksi ekonomi terbuka.

Selain neraca berjalan dan neraca modal,masih ada satu neraca dalam neraca pembayaran
yakni neraca keseluruhan.Neraca keseluruhan adalah aliran pembayaran dan investasi yang
masuk kedalam suatu negara dalam suatu waktu tertentu yang keluar kenegara-negara
lain.Neraca keseluruhan bernilai positif apabila aliran pembayaran dan investasi kedalam negeri
itu lebih besar dibandingkan aliran pembayaran dan investasi yang keluar negeri.Apabila neraca
keseluruhan bernilai positif maka bank sentral mendapat pertambahan cadangan valuta asing
karena negar lain membayar dan melakukan investasi kedalam suatu perekonomian
tersebut,begitupun sebaliknya.Dengan banyaknya cadangan valuta asing,ini menggambarkan
bahwa suatu perekonomian disuatu negara tersebut mengalami surplus dalam pertumbuhannya.

Apabila dicermati dari uraian diatas,maka dapat dikonklusikan bahwa neraca pembayaran
yang seimbang yakni aliran uang dan modal keluar negeri sama dengan aliran uang dan modal
kedalam negeri,ini tidak menjamin apakah neraca berjalan akan selalu seimbang,dan begitu pula
neraca modal.Sebab neraca pembayaran menjadi tidak seimbang dikarenakan ketidakseimbangan
dalam neraca berjalan dan neraca modal yang akan diseimbangkan dengan perubahan cadangan
valuta asing yang dimiliki bank sentral.

B. Negara Debitur dan Negara Kreditur

Menurut Soediyono (1991),masing-masing negara,baik negara maju maupun berkembang


memiliki keunggulan yang komparatif masing-masing.Negara berkembang biasanya memiliki
keeunggulan komparatif yang terdiri dari sumber daya alam dan tenaga kerja.Sedangkan negara
maju memilki keunggulan komparatif di bidang teknologi dan kapital.Pertemuan kebutuhan dari
kedua negara kecil dan negara besar ini menimbulkan adanya ketrgantungan dalam bentuk
transaksi perdagangan internasional yang dapat dilihat pada neraca pembayaran dari kedua
negara tersebut.

Apabila jumlah nilai kekayaan dalam artian yang luas,yaitu meliputi semua harta benda
yang dimilikinya secara langsung,pesertaan modal dan semua piutang,melebihi jumlah nilai
seluruh kekayaan asing,juga dalam artian yang luas,yang tertanam di negara tersebut wajar untuk
disebut sebagai negara kreditur.Sebaliknya apabila suatu negara seperti misalnya,negara kita
sendiri sampai dewasa ini jumlah nilai seluruh kekayaan penduduk yang tertanam di luar negeri
lebih kecil dibandingkan dengan jumlah nilai kekayaan negara lain yang tertaanam di negara
tersebut,maka negara tersebut kita katakan mempunyai status sebagai negara debitur.

Dengan demikian berarti bahwa kalau kita ingin mengetahui apakah suatu negara
mempunyai status sebagai negara kreditur ataukah sebagai negara debitur,cara yang kita lakukan
adalah meneliti angka-angka pada balance of indeptedness negara tersebut.Akan tetapi seperti
yang telah diuraikan pada sebalumnya kebanyakan negar sampai dewasa ini tidak menyusun
balance of indeptedness secara lengkap dan cukup dapat diandalkan angka-angkanya.Oleh
karena itulah kita perlu menempuh jalan lain.Adapun cara yang lazim digunakan untuk
menggantikan cara tersebut diatas ialah dengan memanfaatkan angka-angka pada neraca
pembayaran negara tersebut.

Pendekatan dengan menggunakan dat neraca pembayaran,sebagai landasan teoritikya


cukup kuat dan banyak sekali dipergunakan.Pendekatan ini menggunakan anggapan bahwa nilai
aktiva ditentukan oleh besarnya pendapatan yang diperoleh dari aktiva tersebut.Dengan
pendekatan tersebut,semakin besar pendapatan yang dihasilkan dan pemilikan sebuah aktiva
semakin besar nilai aktiva bersangkutan.

Kita telah mengetahui bahwa pendapatan yang diperoleh penduduk suatu negara sebagai
hasil yang diperoleh dan penanaman modalnya diluar negeri mengenai semua pencatatannya
tertampung dalam pos pendapatan modal.Oleh karena nialai kredit pos pendapatan modal
merupakan pendapatan yang diperoleh penduduk negar neraca pembayaran dan dilain pihak nilai
debit pendapatan modal menunjukkan besarnya pendapatan yang diperoleh investor asing dan
penanaman modalnya dinegara kita.Maka mudah dipahami apabila pos pendapatan modal pada
sebuah neraca pembayaran memepunyai solda kredit,maka negara yang mempunyai neraca
pembayaran tersebut kita sebut sebagai negara kreditur ,dan apabila pos pendapatan modal
mempunyai saldo debit,maka negara yang mempunyai neraca pembayaran kita sebut sebagai
negara debitur.

Selanjutnya perlulah diketengahkan bahwa sementara pemikir ekonomi dan pengamat


yang juga disusul oleh penalaran melihat bahwa status debitur-kreditur suatu negara tidaklah
statik,melainkan mengalami perubhan.Sekalipun berubahnya sangat pelan serta tidak mempunyai
derajat kepastian yang tinggi,namun dapat terjadi perubahan tersebut membentuk sebuah siklus.

Sebagai contoh klasik yang biasa digunakan untuk menerangkan hipotesis ini ialah
hubungan antara negara Inggris dengan negara Amerika Serikat.Pada awal abad 19 negara
Inggris banyak menanam modalnya di Amerika Serikat.Untuk membiayai ini negara Inggris
memerlukan saldo kredit pada pos neraca perdagangannya.Dengan saldo kredit pada pos
pendapatan modal dan pos neraca perdagangan berarti bahwa negara Inggris mempunyai
kedudukan sebagai negara kreditur muda.Pada waktu yang sama negara Amerika Serikat
mempunyai kedudukan yang berkebalikan dan kedudukan nagara Inggris.yaitu berkedudukan
sebagai negara debitur muda.Neraca pendapatan modalnya bersaldo negatif,neraca
perdagangannya pun bersaldo negatif juga.

Dengan modal yang diimpornya dan Inggris tersebut negara Amerika Serikat mulai
membangun perekonomiannya.Dengan berhasilnya perekonomian Amerika Serikat membangun
perekonomiannya,kemapuannya untuk menghasilkan berbagai macam barang dan jasa
meningkat.Akibat selanjutnya dan gejala ini ternyata berupa meningkatnya kemampuan negara
tersebut untuk mengekspor.Peningkatan ekspor tersebut ternyata mempunyai trend yang
meningkat,yang bahkan akhirnya menghasilkan nilai ekspor absolut yang melebihi
impornya.Dengan berubahnya saldo neraca perdagangan yang semula negatif berubah menjadi
positif berarti bahwa status negara Amerika Serikat telah berubah.Tidak lagi berstatus sebagai
negara debitur muda melainkan sebagai negara debitur tua.Dengan status ini,status sebagai
negara debitur berangsur-angsur ditinggalkan.

Dengan berubahnya tanda saldo neraca perdagangan egara Amerika Serikat berarti saldo
neraca perdagangan negara Inggris tandanya berubah yang semula bertanda positif sekarang
bertanda negatif.Ini mempunyai makna bahwa negara Inggris kedudukannya telah berubah
mnjadi negar kreditur tua.Perubahan tersebut terjadi sekitar tahun 1914.

Proses evolusi siklus status debitur-kreditur kedua negara tersebut dipercepat oleh perang
dua dunia.Kerusakan perekonomian Inggris di satu pihak dan perekonomian Amerika Serikat
yang boleh dikatakan utuh ternyata mempercepat beralihnya arah aliran modal,yang dulunya
Inggris menuju Amerika Serikat sekarang Amerika Serikat menuju Inggris,inidengan sendirinya
mengakibatkan mengecilnya saldo debit pos neraca pendapatan modal perekonomian Amerika
Serikat dan mengecilkan saldo kredit neraca pendapatan modal negara Inggris.Gejala ini ternyata
berjalan terus dan akhirnya tiba saatnya saldo pos pendapatan modal tersebut untuk negara
Amerika Serikat berubah tandanya menjadi positif dan untuk Inggris berubah tandanya menjadi
negatif.

Sampai saat ini baik saldo pos perdagangan maupun pos pendapatan modal untuk negara
Inggris keduanya tidak lagi positif,tetapi negatif. Ini berarti bahwa negara Inggris kini tidak lagi
mempunyai kedudukan sebagai negara kreditur melainkan negara debitur dan sebaliknya.

Apabila kita mempelajari neraca pembayaran negara kita,kita menemukan bahwa


semenjak kita berhasil menghimpun data ekonomi dengan cukup lengkap untuk dapat
disusunnya dalam bentuk neraca pembayaran luar negeri,pos pendapatan modal neraca
pembayaran yang berhasil kita susun tersebut senantiasa menghasilkan saldo debit.Ini
menunjukkan bahwa perekonomian kita sejak dulu sampai sekarang mempunyai status negara
debitur.Saldo debitnya tersebut menunjukkan kecenderungan untuk meningkat dari tahun ke
tahun.Hal ini kiranya mudah kita pahami mengingat bahwa “invesment account” neraca
pembayaran kita juga tendensinya mempunyai saldo kredit dari tahun ke tahun.Kenyataan ini
memang merupakan keejadian yang wajar kalau kita ingat bahwa dana yang kita gunakan untuk
membiayai pembangnan ekonomi kita dari tahun ke tahun sebagian berasal dari luar negeri,baik
dalam bentuk pinjaman jangka panjang maupun penanaman modal langsung oleh para investor
asing.

Kalau kita ingat akan hipotesis siklus debitur-kreditur seperti telah diuraikan,kita perlu
khawatir dengan pinjaman luar negari yang semakin menumpuk.Asalkan modal asing tersebut
kita manfaatkan sungguh-sungguh.Modal pinjaman luar negari tersebut akan mampu
melunasinya sendiri.Pinjaman luar negeri dan modal asing dalam bentuk lainnya yang mengalir
kedalam perekonomian kita menyebabkan membengkaknya saldo debit pos pendapatan modal
neraca pembayaran kita.Ini berarti bahwa negara kita sampai sekarang mempunyai status sebagai
negara debitur muda.Berubahnya status dan negara debitur tua barang dan jasa menurut teori
ditandai olehberubahnya neraca saldo perdagangan barang dan jasa,yaitu dari saldo minus ke
saldo plus.Apabila neraca perdangan tersebut saldo kreditnya telah berkesinambungan dari
tahun-tahun,saldo pos pendapatan modal akak menurun yang berarti bahwa negara kita statusnya
telah berubah menjadi negara debitur tua.
Dari segi tinjauan ini data negara pembayaran tahun anggaran 1979/1980 dan 1980/1981
mendorong kita berpandangan optimis.Dapat dikatakan bahwa pada tahun-tahun tersebut
perekonomian kita nyaris berhasil meninggalkan status negara debitur muda,sebab pada dua
tahun anggaran tersebut tidak hanya pos perdagangannyayang bersaldo kredit,bahkan “current
account” neraca pembayaran kita memiliki saldo kredit.

Akan tetapi sayang tahun-tahun yang sangat menggembirakan tersebut segera disusul oeh
menghebatnya resesi dunia dan memburuknya pasar minyak dunia.Kedua faktor inilah yang
menyebabkan tidak dapat dipertahankannya saldo kredit transaksi neraca pembayaran luar negeri
kita.Ini berarti bahwa status sebagai negara debitur muda rupa-rupanya bagi perekonomian kita
sampai saat ini memang belum waktunya dapat kita tinggalkan.

C. Analisis Investasi Luar Negeri

Kalau analisis status debitur-kreditur suatu negara biasa disebut sebagai analisis jangka
panjang, mengingat bahwa perubahan status yang satu ke status yang lain memakan waktu
beberapa dasawarsa,analisis investasi luar negari dapat dikategorikan sebagai analisis jangka
pendek.

Masalah yang ingin trejawab dan analisis investasi luar negeri suatu perekonomian
adalah dalam tahun neraca pembayaran,berapa besar investasi luar negeri nettoyang diadakan
oleh perekonomian tersebut,dan bagaimana cara membiayai investasi luar negeri
tersebut.Apabila suatu perekonomian disinvestasi yaitu jumlah nilai penenaman modal oleh
orang asing kedalam perekonomian tersebut dalam tahun neraca neraca pembayaran lebih besar
dri jumlah nilai penanaman modal luar negeri yang dilakukan oleh penduduk negara
terdebut,maka pertanyaan diatas perlu diubah sedikit menjadi “disinvestasi”yang diadakan oleh
negara tersebut dipergunakan untuk apa.

Untuk menganalisis investasi luar negeri pos-pos neraca pembayaran digolongkan


sebagai berikut:

1. Saving Account

a) Perdagangan (barang dan jasa)

b) Pendapatan modal

c) Transaksi-transaksi unilateral

2. Investment Account

a) Penanaman modal langsung

b) Hutang-piutang jangka panjang


c) Hutang-piutng jangka pendek

3. Cash Account

a) Sektor Moneter

Sesudah pos-pos neraca pembayaran digolongkan dengan penggolongan seperti


diatas,menjadikan lebih teliti saldo-saldo dan kelompok pos-pos tersebut.Pertama-tama harus
memperhatikan saldo investment account.Investment account yang mempunyai saldo debit
menunjukkan bahwa negara tersebut melakukan foreign investment.Sebaliknya apabila
investment account mempunyai saldo kredit menunjukkan negara tersebut melakukan foreign
investment.

Foreign investment yang dibarengi oleh foreign saving,yaitu saldo kredit pada saving
account,mempunyai tendensi untuk bisa bertahan lama.Sebaiknya apabila foreign investmentini
dibarengi oleh foreign dissaving yaitu saldo debit pada saving account,dapat diramalkan bahwa
foreign investment tersebut tidak akan dapat bertahan lama.Saldo debet pada investment account
yang dibarengi oleh saldo debet pada saving account pasti disertai dengan kreditnya saldo cash
account.Kreditnya saldo cash account inilah yang disebut foreign dishoarding.Foreign
dishoarding berupa penurunan cadangan internasional akan terus-menerus menurun,yang pada
akhirnya cadangan tersebut tidak dapat dikurangi lagi,dimana berarti foreign investment tidak
dapat lagi dipertahankan.

Setelah mengetahui mengenai hubungan investasi (atau disinvestasi) luar negeri lengkap
dengan cara membelanjainya (atau cara menggunakannya),hal yang perlu diketahui juga ialah
hubungan antar investment account dengan saldo pos pendapatan modal.Mengingat bahwa saldo
kredit investment account menunjukkan adanya capital inflow atau impor kapital netto dan saldo
debet investment account menunjukkan besarnya capital outflow yang dapat disebut juga adanya
ekspor modal netto,maka mudahlah kiranya untuk dipahami bahwa saldo kredit investment
account tendensinya menyebabkan meningkatnya nilai saldo debet atau menurunnya nilai saldo
kredit pendapatan modal.Saldo debet investment account adalah sebaliknya,yaitu tendensinya
akan mengakibatkan saldo kredit atau menurunnya saldo debet pendapatan modal.

D. Analisis Dept-Service Capacity

Analisis neraca pembayaran internasional yang saat ini sedang populer ialah debt service
capacity analisis atau analisis daya kemampuan pemenuhan kewajiban hutang luar
negeri.Analisis ini terutama dimanfaatkan oleh negara-negara kreditur dalam
mempertimbangkan pemberian pinjaman luar negeri,khususnya pinjaman yang diberikan kepada
negara-negara yang sedang berkembang.Analisis model ini mereka rasakan sangat perlu,sebab
pengalama menunjukkan jumlah negara yang sedang berkembang yang pernah mengalami
ketidak mampuan memenuhi kewajiban membayar bunga dan angsuran pinjaman kepada negara
lain dapat dikatakan cukup banyak.Dan tahun 1965 sampai 1972 terjadi 21 kali penjadwalan
kembali atau rescheduling pembayaran hutang 11 negara yang sedang berkembang.

Tingginya daya kemampuan suat negara dalam memenuhi kewjiban-kewajiban luar


negeri yang timbul sebagai akibat dan pinjaman luar negeri mereka dapat diukur dengan
menggunakan indikator daya pemenuhan kewajiban hutang luar negeri yang disebut juga dept
servicing capacity indicators,yang untuk selanjutny disingkat dengan indikator DSC.Sedangkan
yang dimaksud dengan dept service ialah jumlah bunga pinjaman dan cicilan yang harus dibayar
oleh penduduk negara tersebut kepada penduduk negara lain untuk kurun waktu neraca
pembayaran.

Data yang diperlukan untuk menghasilkan indikator DSC tersebut tidak seluruhnya
berasal dari neraca pembayaran melainkan dari sumber-sumber lainnya.Antara lain ialah neraca
hutang-piutang luar negeri,yang biasa disebut balance of indebtedness dan dari perkiraan
pendapatan nasional.Indikator DSC yang banyak digunakan antara lain:

1. Dept service to exports ratio

Merupakan angka banding antara nilai dept service dengan nilai ekspor total.Semakin
tinggi angka banding ini,semakin rendah daya kemampuan suatu negara dalam melunasi
kewajiban-kewajiban luar negerinya.Sebab ekspor merupakan salah satu sumber devisa dimana
negara terdebut dapat membayar bunga dan juga cicilan pinjaman luar negerinya.

2. Import to reserve ratio

Angka banding antara nilai impor dengan cadangan luar negeri.Tingginya angka ini
menunjukkan lebih kecilnya proporsi cadangan valuta asing yang dapat dipergunakan untuk
memenuhi kewajiban luar negeri yang telah jatuh tempo.Dengan demikian berarti bahwa
semakin tinggi nilai indikator DSC ini semakin rendah daya kemampuan negara tersebut dalam
memenuhi kewajiban-kewajiban luar negerinya.

3. Outstanding dept to current arnotization ratio

Angka banding pinjaman luar negeri yang dimiliki oleh suatu negara terhadap besarnya
cicilan.Angka banding ini dengan sendirinya meunjukkan dalam jangka waktu merapa lama
negara tersebut mempunyai beban angsuran.Oleh karena itulah maka semakin tinggi nilai
indikator DSC ini semakin rendah daya pemenuhan kewjiban luar negerinya.Dengan perkataan
lain semakin tinggi nilai indikator DSC ini semakin tinggi resiko pemberian pinjaman kepada
negara tersebut.

4. Dept service to capital inflow ratio


Dapat mengetahui bahwa masuknya modal kedalam negeri dapat dipergunakan untuk
menutup neraca perdagangan yang defisit maupun juga untuk menutup kewajiban membayar
bunga dan cicilan hutang luar negeri.Demikian berarti bahwa lebih rendahnya niali indikator
DSC ini relatif lebih rendah pula resiko pemberian pinjaman kepada negar tersebut.

5. Import to GNP ratio

Anga banding nilai impor terhadap nalai produk nasional bruto.Tingginya nilai indikator
ini menunjukkan bahwa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat perekonomian sangat
mengantungkan pada tersedianya barang dan jasa dari luar negeri.Hal semacam ini tendensinya
bahwa bagi pemerintah relatif sukar untuk mengekang impor bilamana diperlukan.Dengan lebih
sukarnya mengurangi impor berarti jaminan akan terbayarnya bunga dan angsuran pelunasan
pinjaman luar negeri negara tersebut kecil.

6. Tingkat pertumbuhan ekspor

Meningkatnya niali ekspor berarti meningkat pula penerimaan devisa,yang penggunaannya antar
lain dapat untuk membayar dept service.Oleh karena itulah maka mudahlah dipahami kalau suatu
negara tingkat pertumbuhan eksportnya tinggi,dept servicing capacitynya juga tinggi.

7. Fluktuasi eksport

Kenyataan menunjukkan bahwa fluktuasi baik nilai maupun volume eksport komoditi
yang satu dengan komoditi yang lain berbeda-beda.Ekspor komoditi hasil pertanian sama saja
tiba-tiba merosot volumenya sebagai akibat adanya kegagalan panen.Sebaliknya hasil produksi
yang berlimpah-limpah dapat mengakibatkan menurunnya harga pasar didunia.Dengan demikian
mudah dipahami bahwa dengan indikator-indikator DSC lainnya yang tingginya sama,lebih
tingginya sifat fluktuasi ekspor akan ditafsirkan lebih rendahnya dept service capacity suatu
negara.

8. Tingkat pertumbuhan produk domestik per kapita

Semakin tinggi tingkat pertumbuhan produk domestik nyata per kapita semakin besar
proporsi pendapatan yang diperuntukkan dikonsumsi.Sehingga bagian atau proporsi yang
diperuntukkan untuk memenuhi kewajiban masyarakat melunasi bunga dan pengembalian
pinjaman baik dalam negeri maupun luar negeri meningkat.Dengan sendirinya bahwa tingginya
nilai indikator DSC macam ini harus diinterprestasikan sebagai meningkatnya dept servicing
capacity negara tersebut.

Sebagai catatan akhir terhadap penggunaan berbagai indikator DSC tersebut,perlu


diperingatkan bahwa dalam menginterpresrasikan angka-angka indikator tersebut kita tidak
boleh melupakan arti pentingnya hubungan antara indikator yang satu dengan yang lain.
Sumber :

Bayu Pramutoko.2012.Ekonomi Mikro-Pengantar Ilmu Ekonomi1,Penerbit:Jenggala Pustaka


Ilmu.Surabaya.

Anda mungkin juga menyukai