Anda di halaman 1dari 15

NERACA PEMBAYARAN INDONESIA

Tujuan pembelajaran agar mahasiswa mampu menjelaskan dan mendeskripsikan


Beberapa pengertian terkait Neraca Pembayaran INdonesia, yaitu mencakup:

1. Pengertian tentang Neraca Pembayaran Idonesia


2. Kegunaan Neraca Pembayaran
3. Unsur-unsur yang ada dalam Neraca Pembayaran
4. Jenis-jenis Neraca Pembayaran
5. Fungsi Neraca Pembayaran
6. Mekanisme Neraca Pembayaran
7. Defisit dan Surplus Neraca Pembayaran
8. Pengaruh Neraca Pembayaran Terhadap Perekonomian Negara.
9. Komponen Transaksi dalam Neraca Pemabayran Internasional

Dosen Pengampu: Dr. Bambang Wasito Adi, M.Sc


1. Beberapa Pengertian tentang Neraca Pembayaran Idonesia

1. Pengertian Neraca Pembayaran.

International Monetery Fund (1993), medefinisikan Neracara Pembayaran atau Balance


of Payment – BOP adalah suatu catatan yang disusun secara sistematis tentang seluruh
transaksi ekonomi yang meliputi perdagangan barang jasa, transfer keuangan dan
moneter antara penduduk (resident) suatu Negara dan penduduk luar negeri (rest of the
world) untuk suatu periode tertentu (satu tahun).
catatan sistematis tersebut disusun berdasarkan sistem akuntansi yang disebut dengan
double-entry book-keeping ( pembukuan dua kali) yaitu sebagai transaksi Kredit dan
Debit.
• Transaksi Debit, yaitu transaksi yang menyebabkan mengalirnya arus uang (devisa)
dari dalam negeri ke luar negeri. Transaksi ini disebut transaksi negatif (-), yaitu
transaksi yang menyebabkan berkurangnya posisi cadangan devisa.
• Transaksi Kredit adalah transaksi yang menyebabkan mengalirnya arus uang (devisa)
dari luar negeri ke dalam negeri. Transaksi ini disebut juga transaksi positif (+), yaitu
transaksi yang menyebabkan bertambahnya posisi cadangan devisa negara.
2. Kegunaan Neraca Pembayaran:

Paling Tidak ada enam (6) Kegunakan Catatan Neraca Pembayaran adalah untuk:
1) Mengetahui peranan sektor eksternal dalam perekonomian suatu Negara.
Peranan sektor eksternal tercermin antara lain dari besarnya jumlah permintaan produk domestik
oleh bukan penduduk, atau sebaliknya. Semakin besar permintaan terhadap produk domestik oleh
bukan penduduk, yang tercermin dari nilai ekspor Negara bersangkutan, semakin besar pula
peranan sektor eksternal dalam pembentukan produk domestik.
2) Mengetahui aliran sumber daya antar Negara.
Berdasarkan Neraca Pembayaran dapat diketahui seberapa besar aliran sumber daya antara suatu
Negara dengan Negara-negara lainnya sehingga terlihat apakah Negara tersebut merupakan
pengekspor barang dan atau modal, atau sebaliknya sebagai pengimpor barang atau modal.
3) Mengetahui struktur ekonomi dan perdagangan suatu Negara
Dengan mengamati perkembangan Neraca Pembayaran, dapat diketahui pola umum kegiatan
perekonomian suatu Negara dalam berinteraksi dengan Negara lain, seperti ketergantungan sumber
pendapatan nasional dari hasil ekspor produk petanian dan ketergantungan sumber pembiayaan
investasi dari Negara lain.
4) Mengetahui permasalahan utang luar negeri suatu Negara
Berdasarkan catatan transaksi modal dan keuangan di Neraca Pembayaran, dapat diketahui
seberapa jauh suatu Negara dapat memenuhi kewajibannya terhadap Negara lain.
5) Mengetahui perubahan posisi cadangan devisa suatu Negara.
Bertambah atau berkurangnya posisi cadangan devisa terkait dengan surplus  atau defisit Neraca
Pembayaran. Apabila terjadi surplus Neraca Pembayaran maka posisi cadangan devisa akan
bertambah sebesar surplus tersebut. Dan sebaliknya.
6) Dipergunakan sebagai sumber data penyusunan statistik pendapatan nasional
(national account).
Statistic Neraca Pembayaran diperlukan dalam perhitungan pendapatan nasional mengingat salah
satu variabel pendapatan nasional adalah nilai ekspor-impor barang dan jasa yang tercatat dalam
Neraca Pembayaran.
3. Unsur-unsur yang ada dalam Neraca Pembayaran
Neraca pembayaran pada dasarnya terdiri atas lima unsur neraca bagian yang saling berhubungan
yaitu:
1) Neraca Perdagangan (Balance of Trade)
Neraca perdagangan ialah daftar atau neraca yang berisi perbandingan antara besarnya nilai ekspor
dengan nilai impor suatu negara dalam dalam jangka waktu 1 tahun. Jika nilai ekspor lebih besar
dari impor maka negara mengalami surplus dalam neraca perdagangan. Tetapi bila nilai ekspor lebih
kecil daripada impor maka negara mengalami defisit dalam neraca perdagangan. Neraca
perdagangan surplus disebut juga neraca perdagangan aktif. Sedangkan neraca perdagangan defisit
disebut juga neraca perdagangan pasif.
2) Neraca Jasa
Neraca jasa ialah neraca yang mencatat transaksi jasa yang diselenggarakan dan diterima suatu
negara terhadap negara lain selama jangka waktu 1 tahun. Misalnya jasa pengangkutan, asuransi,
pariwisata, jasa perdagangan, dan jasa perbankan.
3) Neraca Hasil Modal
Neraca hasil modal ialah sebuah neraca yang mencatat semua pembayaran dan penerimaan bunga,
deviden, upah tenaga asing, serta hadiah-hadiah dari luar negeri.
4) Neraca Lalu Lintas Modal (Capital Account)
Neraca lalu lintas modal ialah sebuah neraca yang mencatat segala kredit atau pinjaman dari luar
negeri dan segala kredit/pinjaman yang diberikan kepada negara lain. Dalam neraca ini juga dicatat
jual beli efek, penanaman modal asing, bantuan luar negeri, serta pembayaran utang luar negeri.
4. Jenis-jenis Neraca Pembayaran:
Ada tiga jenis Neraca Pemabayaran, yaitu:
1) Neraca Pembayaran Defisit, yaitu neraca pembayaran yang menunjukkan jumlah Transaksi
Debet (pembayaran luar negeri) lebih besar dibandingkan Transaksi Kredit (penerimaan dari
luar negeri)
2) Neraca Pembayaran Surplus, yaitu neraca pembayaran yang menunjukkan Transaksi Debet
lebih kecil dari Transaksi Kredit
3) Neraca Pembayaran Seimbang, yaitu neraca pembayaran yang menunjukkan Transaksi Debet
sama dengan Transaksi Kredit
5. Fungsi Neraca Pembayaran
Fungsi Neraca pembayaran sangat penting bagi suatu negara, yaitu sebagai:
1) Sebagai alat pembukuan supaya pemerintah bisa mengambilan keputusan yang tepat,
mengenai jumlah barang dan jasa yang sebaiknya keluar atau masuk dalam batas wilayah
suatu negara serta untuk mendapatkan sebuah keterangan-keterangan mengenai anggaran
alat-alat pembayaran luar negerinya.
2) Sebagai alat untuk mengukur kondisi ekonomi yang terkait dengan perdagangan internasional
dari suatu negara. Sebagai alat untuk melihat gambaran pengaruh transaksi luar negeri
terhadap pendapatan nasional negara yang bersangkutan.
3) Berfungsi untuk mendapatkan informasi rinci terkait dengan perdagangan luar negeri.
4) Berfungsi untuk membandingkan pos-pos dalam neraca pembayaran negara tersebut dengan
negara tertentu.
5) Berfungsi untuk alat kebijakan moneter yang akan dilaksanakan oleh suatu negara.
6. Mekanisme Neraca Pembayaran
Terdapat tiga mekanisme atau proses penting yang menyangkut neraca pembayaran internasional, yaitu
sebagai berikut.
a.   Penyesuaian   melalui   perubahan   harga-harga   atau mekanisme harga (price effects).
b . Penyesuaian melalui perubahan pendapatan nasional atau mekanisme pendapatan (income effects).
c.   Penyesuaian melalui perubahan stok uang atau mekanisme moneter (real balance effects).
7. Defisit dan Surplus Neraca Pembayaran

Defisit Neraca Pembayaran dialami suatu negara terjadi apabila nilai Ekspor lebih kecil daripada Nilai
Impor, artinya jumlah cadangan devisa negara akan berkurang. Sebaliknya, apabila nilai Ekspor lebih
besar daripada nilai Impor maka posisi neraca pembayaran akan surplus, berarti jumlah cadangan
devisa negara bertambah. Dan neraca pembayaran suatu negara dikatakan berimbang apabila
cadangan devisa tidak berubah dan tidak ada aliran modal/pinjaman akomodatif.
8. Pengaruh Neraca Pembayaran Terhadap Perekonomian Negara.

Perubahan neraca pemabayaran dapat mempengaruhi beberapa hal, antara lain:


1) Perubahan Nilai Tukar: yaitu apabila neraca pemabayara defisit maka nilai tukar mata uang
terhadap mata uang asing atau valuta asing ( valas) akan mengalami kenaikan sedangkan nulai kurs
rupaiah akan mengalami penurunan.
2) Perubahan Haraga, uaitu apabila ekspor lebih besar dari impor maka barang produksi dalam negeri
akan diminati di laur negeri, ini akan mendorong harga barang didalam negeri akan cenderung
naik.meningkat.
3) Perubahan Tingkat Pendapatan, karena ekspor dan import merupakan komponen dari penapatan
nasional, maka perubahan nlai ekspor dan impor akan mengakibatkan berubahnya pendapatan
nasional
4) Perubahan Tingkat Suku Bunga
Apabila invetasi dari luar banyak mengalir ke daam negeri, maka tingkat suku bunga yang ada
akan semakin rendah. Hal ini karena ada koelassi anatar suku bungan dan investaasi berkorelasi
negatif. Dan sebalinya apabila investasi menurun maka tingkat suku bungan daam negeri akan
cenderung meningkat.
9. Komponen Transaksi dalam Neraca Pemabayran Internasional
1. Transaksi Perdagangan (trade account), yaitu semua catatan transaksi perdagangan barang dan
jasa antar negara yang berupa catatan Kredit (+) dan Debit (-). Dikatakan surplus abila nilai
Kredit lebih besar dari nilai Debit, dan Defisit apabila sebaliknya.
2. Transaksi Pendapatan Modal (Income on Investment), yaitu semua catatan transaksi aliran
masuk modal baik melalui Pemerintah maupun melalui swasta.
3. Transaksi Unilateral (Unilateral Transaction), yaitu transaksi yang tidak menimbulkan kewajiban
untuk membayar barang atau bantuan yang telah diberikan, pada umunya berupa berupa
Hibah/Grant dari negara lain
4. Transaksi Investasi Langusung (Direct Investment), yaitu semua transaksi yang berkaitan
dengan penjualan dan pembelian saham dan penjualan dan pembelian
perusahaan yang dilakukan oleh penduduk di negara tertentu dengan
penduduk negara lain.
1. Transaksi Utang Jangka Panjang (Lon term Loan), yaitu semua transaksi kredit yang memiliki periode waktu

yang panjang, yaitu pembayaran lebih dari satu tahun.

2. Transaksi Utang Jangka Pendek (Shorterm term Loan), yaitu semua transaksi dalam utang yang jatuh tempo di

mana tidak lebih dari satu tahun.

3. Transaksi Lalu Lintas Moneter (Monetary Acomodating), yaitu Transaksi lalu lintas moneter adalah

aktivitas untuk pembayaran transaksi dalam current account (transaksi perdagangan, pendapatan

modal, dan transaksi sepihak), dan Invesetment accont (transaksi investasi langsung, utang jangka pendek,

dan utang jangka panjang).


10. Faktor-Faktor Yang Menimbulkan Ketidak Seimbangan Neraca Pembayaran
1. Perubahan tingkat harga di dalam negeri
2. Struktur produksi
3. Perubahan posisi pinjaman luar negeri
4. Pergeseran permintaan ekspor
5. Stabilitas perekonomian dalam negeri
6. Bencana Alam
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai