Anda di halaman 1dari 17

NERACA PEMBAYARAN

Oleh :
IR. FEBRI EDWARD, MH.

UNIVERSITAS IBNUSINA - BATAM


NERACA PEMBAYARAN

Neraca Pembayaran (Balance of Payments)


Adalah suatu sistim akuntansi yang mencatat seluruh
transaksi ekonomi (ekspor, import, jasa, cadangan devisa
dll) antara penduduk suatu negara dengan penduduk dari
negara lain selama kurun waktu tertentu.

Neraca Pembayaran Sangat Penting bagi :


1. Pemerintah.
2. Investor.
3. CEO, Direksi, Manager.
4. Konsumen.
TUJUAN PENYUSUNAN NERACA PEMBAYARAN
1. Mengetahui peranan sektor eksternal dalam
perekonomian suatu Negara.
2. Mengetahui aliran sumber daya antar Negara.
3. Mengetahui struktur ekonomi dan perdagangan suatu
Negara
4. Mengetahui permasalahan utang luar negeri suatu Negara
5. Mengetahui perubahan posisi cadangan devisa suatu
Negara.
6. Dipergunakan sebagai sumber data dan informasi dalam
penyusunan anggaran devisa (foreign exchange budget).
7. Dipergunakan sebagai sumber data penyusunan statistik
pendapatan nasional (national account).
NERACA PEMBAYARAN

Mengapa Neraca Pembayaran sangat Penting;


1. Karena Neraca Pembayaran membantu dalam
meramalkan potensi pasar suatu negara, terutama
untuk jangka pendek. Negara yang mengalami defisit
neraca pembayarannya, tidak mungkin akan
melakukan import sebanyak bila mengalami surplus
pembayarannya.
2. Neraca Pembayaran merupakan indikator penting
adanya tekanan terhadap kurs suatu negara.
3. Negara yang mengalami defisit Neraca Pembayaran
secara terus menerus dapat menjadi petunjuk akan
terjadinya kontrol terhadap pergerakan modal, seperti
pembayaran deviden, fee atau bunga terhadap investor
atau perusahaan asing.
Fungsi Neraca Pembayaran
1. Sebagai alat pembukuan supaya pemerintah bisa mengambil
keputusan yang tepat, mengenai jumlah barang dan jasa yang
sebaiknya keluar atau masuk dalam batas wilayah suatu negara
serta untuk mendapatkan sebuah keterangan-keterangan
mengenai anggaran alat-alat pembayaran luar negerinya.
2. Sebagai alat untuk mengukur kondisi ekonomi yang terkait
dengan perdagangan internasional dari suatu negara. Sebagai
alat untuk melihat gambaran pengaruh transaksi luar negeri
terhadap pendapatan nasional negara yang bersangkutan.
3. Berfungsi untuk mendapatkan informasi rinci terkait dengan
perdagangan luar negeri.
4. Berfungsi untuk membandingkan pos-pos dalam neraca
pembayaran negara tersebut dengan negara tertentu.
5. Berfungsi untuk alat kebijakan moneter yang akan
dilaksanakan oleh suatu negara.
NERACA PEMBAYARAN
 Neraca Pembayaran dikatakan seimbang apabila total
kredit dan debit dari neraca tersebut sama.
 Neraca Pembayaran Negatif apabila jumlah
pengeluaran luar negeri yang dilakukan penduduk
suatu negara melebihi dari jumlah penghasilan atau
penerimaan yang diterima penduduk tersebut, maka
negara tersebut umumnya dikatakan mengalami
“defisit Neraca Pembayarannya”.
 Neraca Pembayaran Positif / Surplus apabila negara
lebih banyak penerimaan dari pada pengeluaran.
 Apabila terjadi surplus atau negatif, bagaimana cara
perlakuannya.
STRUKTUR NERACA PEMBAYARAN

Neraca pembayaran disusun berdasarkan sistem


pencatatan ganda (double entry-bookkeeping),
dimana setiap kredit diimbangi oleh debit, atau
sebaliknya.
Neraca pembayaran terdiri dari tiga blok besar, yaitu
I. Rekening Transaksi Berjalan (Current Account),
menunjukan transaksi internasional yang terdiri
dari barang dan jasa dalam suatu periode tertentu.
1. Neraca Perdagangan (Balance Of Trade)
2. Neraca Jasa (Services Balance)
3. Pendapatan dari Investasi Luar Negeri
4. Transfer unilateral

Jika transaksi Ekspor > Impor =


STRUKTUR NERACA PEMBAYARAN

II. Rekening Modal (Capital Account), adalah aliran modal


financial dari transaksi modal.
1. Investasi Portofolio (pembelian aset finansial dengan waktu
jatuh tempo lebih 1 tahun.
2. Investasi jangka pendek ( Surat berharga dengan jangka
waktu jatuh tempo kurang 1)
3. Investasi langsung.
4. Pinjamanan pemerintah dari luar negeri.

Jika aliran cash masuk > cash keluar = Surplus

III. Rekening Cadangan (Reserve Account), rekening yang


mencatat seluruh transaksi pembelian atau penjualan yang
melibatkan aset aset cadangan resmi negara. Biasanya dalam
bentuk Emas, Uang Kartal, SDR atau Cadangan di IMF, Surat
STRUKTUR NERACA PEMBAYARAN

Investor Indonesia membeli Obligasi di S’pore dan


Spore memakai untuk mendatangkan barang dari
Indonesia, maka pencatatannya menjadi ;
Kredit Debit
Rekening Modal :
Pembelian Obligasi USD 1 juta
Rekening Transaksi Berjalan :
Ekspor barang ke S’pore USD 1 juta
STRUKTUR NERACA PEMBAYARAN

Contoh :
Eksportir Indonesia mengekspor ke USA seb USD 1 juta
Kemudian menerima pembayaran dari perusahaan
Amerika di Indonesia sebesar USD 1 juta, maka
pencatatannya menjadi ;
Kredit Debit
Rekening transaksi berjalan :
Ekspor USD 1 juta

Rekening Modal :
Pembayaran dari Perusahaan Amerika USD 1 juta
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
TRANSAKSI BERJALAN

1. Inflasi Domestik
Bila inflasi suatu negara naik relatif terhadap partner
dagang utamanya, umumnya keseimbangan transaksi
berjalannya menurun. Karena konsumen dan
perusahaan cenderung mengimpor lebih banyak.
2. Pendapatan Domestik
Bila pendapatan siap pakai suatu negara meningkat
dalam persentase yang lebih tinggi dibanding partner
dagang utamanya, maka keseimbangan transaksi
berjalannya umumnya menurun. Karena bila
pendapatan meningkat, maka konsumsi barang dan jasa
juga meningkat, termasuk barang dan jasa dari luar
negeri.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
TRANSAKSI BERJALAN
3. Kurs Valuta Asing
Bila mata suatu negara mengalami apresiasi relatif
terhadap partner dagang utamanya, keseimbangan
transaksi berjalan biasanya menurun. Karena ekspor
menjadi lebih mahal akibat menguatnya mata uang
domestik. Sehingga permintaan barang dari luar negeri
akan turun dan sebaliknya, impot akan naik.
4. Restriksi Pemerintah
Pemerintah pusat dapat mempengaruhi keseimbangan
transaksi berjalan dengan mengenakan bea masuk
maupun kuota terhadap barang produksi luar negeri.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
NERACA MODAL
1. Pajak.
Pajak penghasilan terhadap investor asing akan
mengurangi insentif bagi investor dalam membeli
surat surat berharga jangka pendek.
2. Liberalisasi atas kontrol terhadap aliran modal.
3. Antisipasi pergerakan kurs valas.
KETIDAK SEIMBANGAN NERACA PEMBAYARAN
DAN MEKANISME PENYESUAIAN

Kesimbangan Keseimbanan Cadangan


Transaksi + Modal + (FXB) = NERACA PEMBAYARAN
Berjalan
(X – M) (CI – CO) ( FXB = BOP

(X - M) = expor minus impor (keseimbangan transaksi berjalan)


(CI – CO) = Aliran kas masuk minus aliran kas keluar (keseimbangan modal)
FXB = Cadangan Mata Uang Asing
BOP = Neraca Pembayaran.

1. Kurs Tetap
 Dengan sistim ini Bank Sentral mempunyai tugas untuk memastikan agar Neraca
Pembayaran menjadi Nol.
 Pemerintah harus mempunyai Cadangan Devisa yang banyak untuk bisa aktif melakukan
intervensi di Pasar Uang.
 Jika Pemerintah kehabisan Devisa, maka pemerintah dipaksa melakukan Devaluasi mata
uangnya.

2. Kurs Mengambang
 Bila Neraca Pembayaran tidak sama dengan Nol, maka dalam sistem kurs mengambang,
maka kurs akan mengalami perubahan sesuai dengan mekanisme pasar, sehingga tercapai
STRATEGI MENGHADAPI DEFISIT NERACA PEMBAYARAN

1. Depresiasi Mata Uang


 Mata uang yang terlalu tinggi (overvalued) akan mengakibatkan
turunnya ekspor dan meningkatkan impor. Untuk mengatasi
masalah tersebut dilakukan depresiasi mata uang (devaluasi),
 Apabila tidak diikuti oleh inflasi, maka nilai mata uang yang
riil akan tercapai sehingga meningkatkan ekspor dan
menurunkan impor.
2. Proteksionisme
Meningkatkan proteksi pasar dalam negeri dengan membatasi
impor melalui tarif dan quota. Dengan dinaikkannya tarif dan
membatasi quota barang, maka maka harga barang akan naik di
pasaran sehingga barang impor tidak menarik.
STRATEGI MENGHADAPI DEFISIT NERACA PEMBAYARAN

3. Pembatasan Kepemilikan Asing


Investor asing dilarang memiliki aset asing, sehingga aliran modal
masuk bersih ke suatu negara menjadi berkurang. Dengan
berkurangnya aliran dana masuk akan mengurangi pasokan modal
yang kemudian akan menaikkan tingkat bunga. Tingkat bunga tinggi
akan mendorong tabungan lebih tinggi.

4. Defisit Transaksi Berjalan dan Tingkat Pengangguran


Tingkat pengangguran dapat dibatasi dengan mengurangi impor,
sehingga barang impor berkurang, maka akan mendorong industri
lokal untuk memacu produknya. Akibat lainnya adalah dengan
dibatasi impor, maka devisa tidak lari ke luar negeri.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai