Anda di halaman 1dari 26

NERACA PEMBAYARAN

INTERNASIONAL
(BALANCE OF PAYMENT/BOP)

Sumbawa Besar, 19 Oktober 2019


NERACA PEMBAYARAN (BOP)
DEFINISI:

Daftar yang berisi keseluruhan pembayaran oleh


suatu negara dengan negara lain karena adanya
pembelian barang,jasa atau modal (capital) dan
keseluruhan pembayaran dari luar negeri karena
adanya penjualan barang,jasa atau capital dalam
waktu tertentu ( biasanya 1 tahun ).
ATAU
Catatan sistematis tentang transaksi ekonomi
internasional antara penduduk negara satu dengan
negara lain dalam kurun waktu tertentu ( biasanya 1
tahun ).
Pengantar
• Alasan penting mengapa perlu mempelajari neraca
pembayaran suatu negara:

1. Neraca pembayaran memberi informasi rinci mengenai


permintaan dan penawaran mata uang suatu negara 
ekspor dan impor, mana yang lebih tinggi? Bagaimana
dengan demand & supply mata uangnya?

2. Data neraca pembayaran dapat memberi tanda mengenai


potensi suatu negara pada negara lain yang menjadi
mitranya di dunia bisnis.  berkaitan dengan kapasitas
negara mitra untuk mengimpor barang produksi negara
kita.
Pengantar
3. Data neraca pembayaran dapat digunakan untuk
mengevaluasi kinerja suatu negara dalam persaingan
ekonomi internasional.

 jika neraca pembayarannya defisit terus dalam waktu


lama, bisa berarti bahwa industri dalam negara itu kurang
memiliki daya saing internasional
Kegunaan Neraca Pembayaran/BOP
• Untuk membukukan seluruh transaksi ekonomi internasional yg
terjadi antara penduduk DN dgn penduduk LN
• Untuk mengetahui struktur dan komposisi transaksi ekonomi
internasional suatu negara
• Untuk mengetahui mitra utama suatu negara dalam hubungan
ekonomi internasional
• Mengetahui posisi keuangan internasional suatu negara
• Sebagai salah satu indikator yang akan dipertimbangkan oleh IMF
atau negara donor untuk memberikan bantuan keuangan
• Sebagai salah satu indikator fundamental ekonomi suatu negara
selain inflasi, GDP, dsb.
Akun-Akun Utama Neraca Pembayaran

• Transaksi internasional suatu negara dapat dikelompokkan


menjadi tiga kategori utama:

1. Neraca Transaksi Berjalan (Current Account); meliputi


ekspor dan impor barang & jasa.

2. Neraca Modal (Capital Account); meliputi seluruh


pembelian dan penjualan aset seperti saham, obligasi,
rekening bank, real estate, dan bisnis.

3. Cadangan Devisa Negara (Reserve Account); meliputi


seluruh pembelian dan penjualan aset cadangan
internasional seperti US$, valuta asing lainnya, emas, dan
Special Drawing Rights (SDR).
Neraca Transaksi Berjalan
• Neraca Transaksi Berjalan dibagi menjadi 4 sub-kategori:
– Perdagangan Barang
– Perdagangan Jasa
– Pendapatan Faktor
– Transfer Unilateral.

• Perdagangan barang diwakili oleh ekspor dan impor barang


berwujud. Misalnya: minyak, gandum, pakaian, mobil/motor,
komputer, dan sebagainya.

• Perdagangan jasa meliputi pembayaran dan penerimaan atas


jasa hukum, teknik, konsultasi dan jasa teknik, royalti hak paten
& kekayaan intelektual, premi asuransi, biaya pengiriman, dan
pengeluaran wisatawan.
Neraca Transaksi Berjalan
• Perdagangan jasa sering disebut sebagai perdagangan tak
tampak (invisible trade).

• Normalnya, konsep perdagangan hanya terbatas bahwa


“harus ada wujud fisiknya”. Namun semakin
berkembangnya teknologi informasi umat manusia,
semakin mudah pula perdagangan yang kadang tak jelas
wujud fisiknya ini untuk dilakukan.

• Contoh Amerika Serikat mengimpor jasa medis dari India


Neraca Transaksi Berjalan
• Pendapatan faktor terdiri dari pembayaran dan
penerimaan bunga, dividen, dan pemasukan lain atas
investasi asing yang telah dilakukan.

• Contohnya, jika Indonesia terus menerus meminjam /


mendapatkan pinjaman dana dari negara lain / investor
luar negeri, maka Indonesia harus membayar bunga dan
dividen yang semakin besar pada mereka. Akibatnya,
defisit neraca perdagangan akan semakin besar.
Neraca Transaksi Berjalan
• Transfer unilateral adalah pembayaran ‘satu arah’ seperti
hadiah, hibah dari pemerintah negara lain atau swasta,
bantuan luar negeri, dan ganti rugi.
Neraca Transaksi
Berjalan/Current Account
• Saldo neraca transaksi berjalan cenderung sensitif
terhadap perubahan kurs, terutama berdampak pada
ekspor dan impornya.

• Misalnya, ketika mata uang Indonesia melemah terhadap


US$ (dari Rp 12000 menjadi Rp 13000 per US$) maka
agregat nominal impor diekspektasikan akan menurun dan
agregat nominal ekspor akan meningkat; ceteris paribus.

• Secara teori, dalam jangka panjang, perubahan kurs yang


volatil akan membawa efek positif terhadap neraca
perdagangan.  motivasi pemerintah untuk mendorong
semakin terbukanya negara dan semua entitas usaha di
dalamnya pada perdagangan internasional.
Neraca Modal/Capital Account
• Saldo neraca modal mengukur selisih antara (1) penjualan
dengan (2) pembelian aset suatu negara relatif terhadap
negara lain.

• Ekspor aset  penjualan aset  penerimaan modal 


dicatat sebagai kredit

• Impor aset  pembelian aset  pengeluaran modal 


dicatat sebagai debit
Neraca Modal/Capital Account
• Neraca modal dibagi menjadi 3 sub-kategori:
– Investasi Langsung
– Investasi Portofolio
– Investasi Lain-Lain

• Investasi langsung terjadi ketika investor mengakuisisi


kontrol bisnis tertentu di negara lain.

• Foreign Direct Investment (FDI) terjadi karena perusahaan


berusaha mengambil manfaat dari ketidaksempurnaan
pasar, seperti upah tenaga kerja yang murah dan/atau
kebijakan proteksi pasar dari pemerintah negara tersebut.
Neraca Modal/Capital Account
• Perusahaan melakukan investasi langsung ketika hasil
investasi yang sudah dia perhitungkan, ternyata akan
melebihi biaya modalnya untuk berinvestasi.

• Dalam banyak kasus, hasil investasinya besar karena faktor


upah tenaga kerja dan biaya bahan baku, perlakuan pajak
yang istimewa, dan sebagainya. Namun, muncul juga risiko
valuta asing dan politik.
Neraca Modal/Capital Account
• Investasi portofolio mewakili pembelian dan penjualan
aset keuangan asing seperti saham dan obligasi asing
(surat berharga keuangan) yang tidak melibatkan akuisisi
atau pengambilalihan kendali perusahaan.

• Alasan investasi portofolio internasional semakin besar


adalah (1) relaksasi kendali modal dan regulasi di berbagai
negara, dan (2) keinginan investor sendiri untuk
diversifikasi risiko investasinya secara maksimal (kaitannya
dengan korelasi rendah antara sekuritas di satu negara
dengan negara lain).
Neraca Modal/Capital Account
• Investasi lain-lain meliputi deposito bank, investasi mata uang,
kredit perdagangan, dan semacamnya.

• Cukup sensitif terhadap risiko perubahan suku bunga


anntarnegara dan antisipasi pada perubahan kurs.

• Contoh: BI mengumumkan kenaikan suku bunga depositonya,


maka investor lokal maupun asing akan mempertimbangkan
untuk memindah investasinya kepada deposito bank daripada
saham atau obligasi.

• “Lebih baik ambil aset yang imbal hasilnya naik—meskipun


sinyal risikonya naik, namun risikonya tetap lebih rendah
daripada risiko yang mereka ambil dengan memegang saham
atau obligasi.
Cadangan Devisa
Negara/Reserve Account
• Apabila negara melakukan pembayaran bersih kepada
negara lain akibat defisit neraca pembayaran, negara harus
menguras aset cadangan resminya.

• Sebaliknya jika terjadi surplus neraca pembayaran, maka


negara cenderung akan membayar utang luar negerinya,
atau menambah aset cadangan resminya.

• Contohnya: emas, valuta asing, Special Drawing Rights


(SDR), atau juga bisa dengan mengajukan pinjaman dari
luar negeri.
Identitas Neraca Pembayaran
• Sepanjang akun-akun neraca pembayaran dicatat dengan
benar, maka saldo gabungan antara saldo neraca transaksi
berjalan (BCA), saldo neraca modal (BKA), dan cadangan
devisa negara (BRA) harus nol.

• BCA + BKA + BRA = 0

• Berdasarkan rezim nilai tukar tetap, saldo gabungan pada


neraca transaksi berjalan dan neraca modal akan sama
besarnya dengan perubahan cadangan devisa negara,
tetapi dengan tanda berlawanan.

• BCA + BKA = -BRA


Neraca Moneter/Cadangan Devisa
• Pada neraca ini mencakup tentang perubahan-
perubahan cadangan devisa baik yang berupa
stock emas maupun berupa mata uang keras (
devisa ).
• Pada neraca ini dicatat transaksi-transaksi yang
merupakan “ Neraca Pamungkas/ penyelesaian “
dari transaksi yang terdapat neraca barang,
neraca jasa, neraca pendapatan modal dan neraca
modal.
Lanjutan 1

• Neraca moneter atau cadangan devisa sebenarnya


merupakan neraca saldo oleh sebab itu tanda minus
(-) berarti pertambahan cadangan devisa, seperti
stock emas, mata uang keras. Sedangkan tanda plus
(+) merupakan pengurangan cadangan devisa
Lanjutan 2

• Pertambahan cadangan devisa dengan tanda


minus dan pengurangan cadangan devisa
dengan tanda plus, ini adalah khusus berlaku
untuk neraca moneter/cadangan devisa saja
sedangkan pada neraca yang lain berlaku
seperti ciri-ciri pada transaksi debet dan
kredit yang sedah disebutkan diatas.
Agar dapat mempunyai gambaran yang lebih jelas
maka perhatikan contoh yang sangat sederhana di
bawah ini :

Diketahui data neraca pembayaran


sebagai berikut ( dalam milyar rupiah )
 Impor 5.400
 Bunga dan deviden yang dibayar 550
 Ekspor 6.800
 Bunga dan deviden yang diterima 500
 Jasa-jasa yang diterima 1.350
 Pinjaman yang diterima 5.300
 Jasa-jasa yang diberikan 500
 Pinjaman yang diberikan 5.500
Ditanyakan :
• Susunlah data di atas ke dalam tabel bersaldo neraca
pembayaran!
• Berapakah saldo rekening berjalan ?
• Berapakah saldo rekening total
• Bagaimana posisi neraca pembayaran tersebut ?
• Berapakah pertambahan/pengurangan cadangan
devisa ?
Neraca Pembayaran Surplus
Debet (-) Kredit (+) Saldo
Pengeluaran/Hutang Penerimaan/Piutang ( + / - )

1. Impor Barang - 5.400 1. Ekspopr Barang + 6.800 + 1.400


2. Penerimaan Jasa - 1.350 2. Pemberian Jasa + 500 - 850
3. Bunga & Dev yg dibayar - 550 3. Bunga & Dev yg diterima + 500 - 50

REKENING BERJALAN - 7.300 REKENING BERJALAN + 7.800 + 500


( CURRENT ACCOUNT ) ( CURRENT ACCOUNT )

4. Pinjaman yg diberikan - 5.500 4. Pinjaman yg diterima + 5.300 - 200

REKENING TOTAL - 12.800 REKENING TOTAL + 13.100 + 300

5. Pertambahan Cad Devisa - 500 5. Pengurangan Cad Devisa + 200 - 300

JUMLAH - 13.300 JUMLAH + 13.300 0

POSISI NERACA PEMBAYARAN NEG TSB SURPLUS SEBESAR 300 MILYAR RUPIAH
ARTINYA CADANGAN DEVISA BERTAMBAH SEBESAR 300 MILYAR RUPIAH
LATIHAN SOAL

Diketahui data neraca pembayaran


sebagai berikut ( dalam milyar rupiah )
 Impor 15.400
 Bunga dan deviden yang dibayar 550
 Ekspor 6.800
 Bunga dan deviden yang diterima 500
 Jasa-jasa yang diterima 1.350
 Pinjaman yang diterima 13.300
 Jasa-jasa yang diberikan 500
 Pinjaman yang diberikan 5.300
Ditanyakan :
• Susunlah data di atas ke dalam tabel bersaldo neraca
pembayaran (seperti contoh sebelumnya)!
• Berapakah saldo rekening berjalan ?
• Berapakah saldo rekening total
• Bagaimana posisi neraca pembayaran tersebut ?
• Berapakah pertambahan/pengurangan cadangan
devisa?

Anda mungkin juga menyukai