Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
1. Gambaran Umum Perusahaan

Sebagai perusahaan pembiayaan sepeda motor yang terkemuka di


Indonesia, PT Wahana Ottomitra Multiartha, Tbk.(WOM Finance)
memiliki sejarah yang cukup panjang. Perusahaan pernah beberapa kali
berganti nama.
Semula adalah PT. Jakarta Tokyo Leasing yang berdiri tahun 1982.
Kemudian di tahun 1997, menjadi PT Wahana Ometraco Multiartha yang
diakuisisi oleh PT Fuji Semeru Leasing. Mulai tahun 2000, Perusahaan
bertransformasi menjadi WOM Finance serta menyediakan pembiayaan
untuk sepeda motor baru dan bekas khususnya merk Honda, Yamaha dan
Suzuki. Tahun 2003, Perusahaan memasuki pasar modal dengan
menerbitkan Obligasi I senilai Rp 300 miliar. Tahun 2004, WOM
Finance menjadi perusahaan publik melalui Penawaran Umum Saham
Perdana dan pencatatan saham di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek
Surabaya. Setahun kemudian, PT Bank Internasional Indonesia, Tbk.
(BII) dan konsorsiumnya, InternationalFinance Corporation (IFC) dan
DBS nominees Pte. Ltd., menjadi mitra strategis dengan smengakuisisi
67% saham Perusahaan. Kemudian WOM Finance menerbitkan Obligasi

1
II senilai Rp 500 miliar. Tahun 2006, WOM Finance menerbitkan
Obligasi III senilai Rp. 825 miliar. Karena kinerjanya yang cemerlang,
WOM Finance memperoleh berbagai penghargaan bergengsi antara lain
Multifinance Awards 2006 oleh Majalah Infobank dan Multifinance
Awards 2007 oleh Majalah Investor. Obligasi IV senilai Rp 1 triliun
kemudian diterbitkan kembali oleh WOM Finance pada tahun 2007. Di
tahun yang sama, Perusahaan menduduki peringkat ketiga terbesar
perusahaan pembiayaan sepeda motor dengan total asset Rp 4,8 triliun.
Sebagai Perusahaan yang adaptif, fleksibel dan peka terhadap
kebutuhan masyarakat, WOM Finance memperkenalkan semboyan baru,
“Wujudkan Impian Menyentuh Hati”. Lebih dari sekedar mitra kredit
yang strategis–WOM Finance membantu mewujudkan impian
masyarakat Indonesia untuk memiliki sepeda motor apapun pilihan
merek dan jenisnya.
Selain pemekaran jaringan penjualan, pada akhir tahun 2008 WOM
Finance telah melakukan konsolidasi internal dan penyempurnaan
kebijakan dalam manajemen resiko. Dengan pemilihan portofolio yang
tepat, WOM Finance mampu meningkatkan profit dan mengarahkan
bisnisnya ke arah yang lebih baik dan sehat.
WOM Finance telah membukukan lebih dari 1 juta pelanggan serta
senantiasa memudahkan pelayanan dan meningkatkan kepuasan kepada
para konsumen. Hal ini dicanangkan dengan program PESAT (Pelayanan
cepat, Syarat mudah, Aman dan Terpercaya).WOM Finance kini menuju
layanan one day service dengan selalu memperbarui dan mempersiapkan
infrastruktur yang tepat khususnya di bidang teknologi informasi.

Visi dan Misi PT.Wahana Ottomitra Multiartha

2
(WOM FINANCE).Tbk

1. VISI
Menjadi salah satu perusahaan pembiayaan konsumen terbaik
di Indonesia dengan menerapkan tata kelola perusahaan.
2. MISI
1) Mengutamakan kepuasan pelanggan dan mitra kerja
lainnya.
2) Membangun infrastruktur berbasis IT untuk melaksanakan
proses yang baik.
3) Pengembangan dan perluasan jaringan usaha, terutama di
daerah potensial.
4) Mengoptimalkan kinerja perusahaan

3
2. Struktur Organisasi Perusahan

4
4. Pembiayaan Syariah
Merupakan nila-nilai religi saat menjalankan idealisme usaha dalam
bingkai semangat yang dilandasi nilai-nilai universal untuk
kemaslahatan umat dalam mewujudkan transaksi yang adil dan
ketentraman di kemudian hari.
4. Rekapitulasi Peralatan dan Perabotan Kantor
a. Peralatan

No Nama Barang Merk/Type Kondisi Jumlah Ket


1. Stepler Max-10 Baik 4 Buah
2. Stepler Remover Kangaro Baik 4 Buah
3. Penjepit Kertas - Baik 5 box
4. Clip Joyko Baik 5 box
Jumlah tidak
5. Materai 6000 Baik -
Terhitung
6. Isi Stepler Max Baik 5 Pcs
7. Perforator - Baik 2 Buah
8. Gunting - Baik 2 Buah
Jumlah tidak
9. Bussiness File Bantex Baik
Terhitung

b. Perabotan
No Nama Barang Merk/Type Kondisi Jumlah Ket
1. Air Conditioner Panasonic Baik 1
2. Troley - Baik 1
3. Tangga Lipat - Baik 1
4. Brankas Krisbow Baik 1
Filling Kabinet
5. Elite Baik 1
2 Susun
Filling Kabinet
6. Brother Baik 1
3 Susun
Filling Kabinet
7. Brother Baik 1
4 Susun
8. Kursi Kerja Berbagai Merk Baik 4
9. Meja Kerja Rakitan Baik 3

6
13. Lemari Besi - Baik 1
Personal
14 DELL Baik 4
Computer (PC)
15 Printer Epson Baik 5

c. Lain-lain

No Nama Barang Merk/Type Kondisi Jumlah Ket


1. Dispenser Miyako Baik 1
2. Kipas Angin Sharp Baik 1
3. Radio - Baik 1
4. Sandal Swallow Baik 3

B. Tujuan
1. Tujuan Pelaksanaan PKL
Melalui pendekatan pembelajaran ini peserta PKLdiharapkan :
a. Mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja dan industri yang
sesungguhnya.
b. Memiliki tingkat kompetensi standart sesuai yang dipersyaratkan oleh
dunia kerja dan industri.
c. Menjadi tenaga kerja yang berwawasan mutu, ekonomi, bisnis,
kewirausahaan dan produktif.
d. Dapat menerapkan perkembangan teknologi dan budaya kerja untuk
kepentingan pengembangan diri.
e. Menghasilkan tenaga kerja yang berkualitas, yaitu tenaga kerja yang
mempunyai tingkat pengetahuan, keterampilan etos kerja, yang sesuai
dengan tuntutan lapangan kerja.
f. Memperkokoh link and match antara SMK dengan Dunia Usaha /
Dunia Industri.
g. Meningkatkan efektifitas dan efisiensi proses pendidikan dan
pelatihan kerja berkualitas.

7
h. Membentuk pribadi yang terampil dan mampu bersaing di pasar
tenaga kerja.
i. Memberikan pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja
sebagai bagian dari proses pendidikan.
j. Sebagai studi perbandingan antara materi yang didapat di sekolah
dengan yang di tempat PKL
2. Tujuan Pembuatan Laporan
1. Sebagai salah satu bentuk latihan dalam menghadapi uji kompetensi
pada akhir proses pembelajaran.
2. Sebagai salah satu tugas yang diisyaratkan untuk menempuh Ujian
Sekolah Berstandar Nasional (USBN) dan Ujian Nasional Berbasis
Komputer (UNBK)
3. Menambah wawasan tentang penulisan karya ilmiah.
4. Sebagai salah satu syarat bahwa telah selesai mengerjakan Praktek
Kerja Lapangan (PKL).

BAB II
PROSES PELAKSANAAN

A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

8
1. Waktu pelaksanaan PKL dilaksanakan pada tanggal 1 Maret 2019 sampai
tanggal 31 Mei 2019.
2. Tempat pelaksanaan PKL di LOANDOC Pada PT. Wahana Ottomitra
Multiartha (WOM FINANCE )
3. Jam Kerja Praktik Kerja Lapangan (PKL)
Hari Jam masuk Jam istirahat Jam keluar
12.00-13.00
Senin 08.00 WIB 17.00 WIB
WIB
12.00-13.00
Selasa 08.00 WIB 17.00 WIB
WIB
12.00-13.00
Rabu 08.00 WIB 17.00 WIB
WIB
12.00-13.00
Kamis 08.00 WIB 17.00 WIB
WIB
Jum’a 12.00-13.00
B. Alat 08.00 WIB 17.00 WIB dan Bahan
t WIB
1. Sabtu 08.00 WIB - 12.00WIB Alat :
 Stepler
 Gunting
 Isi Stepler
 Remover
 Lem
 Laptop dan Scanner
 Tali Rafia
2. Bahan :
 Dokumen Asset (DA)
 Dokumen Legal Primer ( DLP )
 Dokumen Legal Sekunder ( DLS )
 Dokumen Identitas ( DI )
 Dokumen Keterangan (DK)
 Dokumen Lain- lain (DLL)
C. Gambar Kerja

9
D. Proses Pengerjaan
1. Memilah Berkas
Dalam memilah berkas yang pertama yaitu mengambil berkas terlebih
dahulu di ruangan Branch Head, lalu dipisahkan hingga terurut, mulai dari
dokumen legal primer sampai dokumen keterangan
2. Merapihkan berkas yang telah terurut
Dalam merapihkan berkas yang pertama pastikan terlebih dahulu jika
berkas yang ingin kita ambil tidak ada yang tertinggal, sehingga data
konsumen tidak ada yang hilang

3. Mengurutkan Berkas
Dalam mengurutkan berkas yaitu pisahkan dokumen yang telah dipilah
sesuai dengan urutannya lalu simpan kembali map yang sudah diambil
dokumennya ke tempat semula

10
4. Mengecek Ulang Berkas
Setelah dokumen diambil dari dalam map dan sudah tersusun, langkah
selanjutnya yaitu mengecek kembali data konsumen agar semua data
konsumen lengkap dan tidak ada yang hilang
5. Mengikat Dokumen
Ini adalah langkah terakhir dalam mengerjakan dokumen yaitu mengikat
dokumen agar tidak tercecer dan rusak bahkan hilang, setelah semua
dokumen terikat lalu, bawa dan simpan dokumen ke gudang.
6. Print berkas
Mencetak data konsumen yang akan dikerjakan untuk hari selanjutnya.
7. Mengantar Berkas
Berkas diantarkan kembali ketika semuanya sudah diambil datanya dan
sudah di rapikahkan kembali.
8. Mencari dokumen
Membantu Pekerjaan Karyawan yang sedang mencari data konsumen
yang dibutuhkan oleh kantor
9. Merapikan Gudang
Gudang biasa dibersihkan setelah selesai mengerjakan dokumen atau
sebelum pulang.
10. Menempelkan Materai
Menempelkan materai saat semua dokumen sudah selesai dipilah dan
sudah di cek kembali.

E. Implementasi Keselamatan Kerja


Keselamatan kerja di PT. Wahana Ottomitra Multiartha sangatlah
mengutamakan keselamatan kerja.Terbukti apa yang diterapkan di sekolah
tentang keselamatan kerja secara teori maupun secara praktik, ternyata di PT.

11
Wahana Ottomitra Multiartha lebih cenderung ke implemitmentasi
prakteknya.
Berikut adalah penerapan keselamatan kerja di PT. Wahana Ottomitra
Multiartha antara lain :
1. Adanya alat pemadam kebakaran yang ditempatkan di dinding ruangan.
2. Gambar / tulisan NO SMOKING.
3. Tidak adanya kabel yang teruntai.
4. Terdapat tempat sampah di ruangan.
F. Hasil yang dicapai
Setelah selesai kegiatan PKL sesuai dengan yang direncanakan dan
yang saya susun untuk mendukung tercapainya tujuan, maka hasil yang saya
capai telah selesai dan berjalan lancar meskipun terdapat kendala yang
dihadapi.
Dengan ini saya berharap dengan adanya praktek kerja lapangan (PKL)
akan memiliki keahlian profesional sesuai kurikulum sekolah sehingga
tamatan SMK diharapkan mempunyai keterampilan, untuk terjun ke dunia
kerja dan bersaing di era globalisasi ini.
Dengan telah terselesaikannya praktek kerja lapangan ini siswa/siswi
SMK diharapkan mampu menambah wawasan dalam hal dunia usaha/dunia
kerja di era Globalisasi ini dan tidak menutup kemungkinan dapat menjadi
lulusan yang memiliki keahlian dalam bidang Perbankan dengan hasil yang
sangat memuaskan.
Semoga dengan terselesaikannya praktek kerja lapangan ini ilmu yang
telah diberikan selama praktek kerja dapat diamalkan, di terapkan dalam
kehidupan sehari – hari dan terus menjadi acuan dan semoga diharapkan akan
terus dapat mengembangkan ilmu – ilmu yang telah dicapai

BAB III
TEMUAN

12
A. Keterlaksanaan (Faktor pendukung dan penghambat)
1. Faktor Pendukung
Faktor pendukung yang ada di PT. Wahana Ottomitra Multiartha dalam
pelaksanan PKL antara lain :
a. Fasilitas peralatan yang ada di kantor sangat mendukung.
b. Peralatan dan mesin kerja dengan kondisi baik.
c. Pembimbingan kepada peserta prakerin oleh pihak kantor sangat baik.
d. Ruangan yang cukup luas.
e. Karyawan yang ramah dan sering membantu ketika terjadi kesulitan.
f. Jarak rumah dengan tempat PKL relatif dekat
2. Faktor Penghambat
Faktor Penghambat yang ada di PT. Wahana Ottomitra Multiartha dalam
pelaksanan PKL antara lain :
a. Banyak hal baru yang belum diketahui
b. Jam kerja lebih lama dari jam belajar di sekolah.
B. Manfaat yang dirasakan
Melalui pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ada beberapa manfaat
yang dirasakan antara lain :
1. Mempraktekan teori dan praktek yang di dapatkan di sekolah dalam dunia
kerja.
2. Menambah wawasan dalam dunia kerja.
3. Meningkatkan kedewasaan serta kemandirian siswa dalam melakukan
suatu hal.
4. Menambah kedisiplinan dan dapat menggunakan waktu sebaik – baiknya.
5. Menambah teman baru
6. Menambah ilmu baru yang belum pernah didapatkan di sekolah.

C. Pengembangan/Tindak Lanjut
1. Akan mengembangkan lagi di sekolah sesuai dengan apa yang telah
didapatkan di dunia usaha dan industri.

13
2. Akan mengamalkan apa yang telah didapatkan di tempat praktek kepada
teman – teman.
3. Mengusulkan kepada sekolah agar meningkatkan lagi kemampuan siswa
dalam menghadapi pelaksanaan PKL.
4. Menerapkan etika dan pendidikan yang telah dipelajari selama praktek di
kehidupan sehari – hari.

BAB IV
PENUTUP

14
A. Kesimpulan
Pembelajaran di dunia kerja dan industri adalah suatu strategi yang
memberi peluang kepada peserta mengalami proses belajar melalui bekerja
langsung pada pekerjaan sesungguhnya. Dengan adanya PKL penulis dapat
merasakan bagaimana pelaksaan praktek langsung dilingkungan dunia kerja
yang langsung dibimbing oleh pihak kantor.
Bahkan kami dapat mengukur sejauh mana penguasaan ilmu yang
didapatkan di sekolah.
Dan ini merupakan pengalaman yang sangat berharga bagi kemajuan
dan perkembangan hidup kami

B. Saran
1. Sekolah hendaknya lebih menyiapkan lagi kemampuan siswa sebelum
praktek di dunia kerja dan industri.
2. Adanya kerja sama yang baik antara sekolah dengan dunia kerja dan
industri sehingga terjadi sinkronisasi materi yang diajarkan disekolah dan
proses pembimbingan di tempat praktik.
3. Siswa peserta pkl selanjutnya perlu ditempatkan di tempat-tempat yang
sesuai dengan jurusan supaya bisa lebih mendalami dan menambah
wawasan pengetahuan dari tempat pkl tersebut.
4. Sekolah harus lebih memperhatikan terhadap siswa yang sedang
melaksanakan pkl, dalam pelaksanaan dan dalam hal yang bersangkutan
dengan perusahaan yang ditempati.

15

Anda mungkin juga menyukai