Anda di halaman 1dari 8

TINJAUAN INDUSTRI DAN POSISI PERSAINGAN PT ASTRA

INTERNASIONAL
MAKALAH

Disusun oleh :

DANANG SATRIA (2016121930)


FEBRY TEGUH (2016121344)
MARIA SUSANTI ENGA (2016121279)
SUCI INDAH SARI (2016121302)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI S1

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS PAMULANG

TANGERANG SELATAN

2019
A. PROFIL PERUSAHAAN
1. Sejarah Perusahaan
PT. Astra International tbk. didirikan pada 20 Februari 1957 di Jakarta, Indonesia.
sebagai sebuah perusahaan perdagangan umum dengan nama Astra International Inc.
Seiring dengan kemajuan usaha serta sejalan dengan rencana ekspansi, Perseroan
melakukan penawaran umum perdana di Bursa Efek Indonesia dengan menggunakan
kode saham ASII pada tahun 1990, sekaligus mengubah namanya menjadi PT Astra
International Tbk.
Hingga tahun 2018, Grup Astra telah mengembangkan bisnisnya dengan menerapkan
model bisnis yang berbasis sinergi dan terdiversifikasi pada tujuh segmen usaha, terdiri
dari:1) Otomotif, 2) Jasa Keuangan, 3) Alat Berat, Pertambangan, Konstruksi dan Energi,
4) Agribisnis, 5) Infrastruktur dan Logistik, 6) Teknologi Informasi dan 7) Properti. Dan
kegiatan operasional bisnis ini tersebar di seluruh Indonesia dikelola melalui 227 anak
perusahaan, ventura bersama dan entitas asosiasi, dengan didukung oleh 226.140
karyawan. Sehingga, bisa dikatakan Grup Astra ini sebagai salah satu grup usaha terbesar
nasional saat ini.
2. Segmen Bisnis
a. Otomotif
Dalam segmen Otomotif, terbagi kedalam empat bidang yaitu kendaraan roda
empat, kendaraan roda dua, komponen, serta produk & jasa lain-lain terkait otomotif.
Di bidang kendaraan roda empat terdiri dari 6 anak perusahaan yaitu PT. Toyota
Astra Motor, PT. Astra Internasional Daihatsu, PT. Astra Internasional Isuzu, PT.
Astra Internasional UD Trucks, PT Astra International – Peugeot Sales Operation,
dan PT. Astra Internasional – BMW Sales Operation.
Di bidang kendaraan roda dua hanya ada satu anak perusahaan yaitu PT. Astra
Honda Motor.Di bidang komponen otomotif (spare part) hanya ada satu anak
perusahaan yaitu PT.Astra Otoparts. Di bidang produk & jasa lain-lain terkait
otomotif juga ada satu anak perusahaan yaitu PT. Astra World.
b. Jasa Keuangan
Jasa keuangan di Grup Astra disebut sebagai Astra Financial Services (AFS).
Terdiri dari tujuh bidang yaitu pembiayaan mobil, pembiayaan sepeda motor,
pembiayaan alat berat, asuransi umum, asuransi jiwa, jasa perbankan, dan mobile
lending fintech.
Dalam bidang pembiayaan mobil terdapat dua anak perusahaan yaitu PT. Astra
Sedaya Finance dan PT. Toyota Astra Financial Service. Dalam bidang pembiayaan
sepeda motor hanya terdiri dari satu anak perusahaan yaitu PT. Federal International
Finance (FIF). Dalam bidang pembiayaan alat berat terdapat dua anak perusahaan
yaitu PT. Surya Artha Nusantara Finance dan PT. Komatsu Astra Finance.
Dalam bidang asuransi umum hanya terdiri dari satu anak perusahaan yaitu PT.
Asuransi Astra Buana. Dalam bidang asuransi jiwa hanya terdiri dari satu anak
perusahaan yaitu PT. Astra Aviva Life. Dalam bidang perbankan hanya terdiri dari
satu anak perusahaan yaitu PT Bank Permata Tbk. Dalam bidang mobile lending
fintech juga hanya terdiri dari satu anak perusahaan yaitu PT Astra WeLab Digital
Arta.
c. Alat berat, pertambangan, konstruksi dan energi
Dalam segmen Alat berat, pertambangan, konstruksi dan energi, terbagi kedalam
lima bidang anak perusahaan yaitu mesin konstruksi, kontraktor penambangan,
pertambangan, industri konstruksi, dan energi.
Dalam bidang mesin konstruksi terdiri dari dua anak perusahaan yaitu PT United
Tractors Tbk dan PT Traktor Nusantara. Dalam bidang kontraktor penambangan
hanya terdiri dari satu anak perusahaan yaitu PT Pamapersada Nusantara.
Dalam bidang pertambangan terdiri dari dua anak perusahaan yaitu PT Tuah
Turangga Agung dan PT Agincourt Resources. Dalam bidang industri konstruksi
hanya terdiri dari satu anak perusahaan yaitu PT Acset Indonusa Tbk. Dalam bidang
energi juga hanya terdiri dari satu anak perusahaan yaitu PT Bhumi Jati Power.
d. Agribisnis
Dalam segmen Agribisnis terbagi kedalam empat bidang anak perusahaan yaitu
perkebunan kelapa sawit, pabrik pengolahan minyak sawit, perdagangan komoditi,
dan peternakan di perkebunan kelapa sawit.
Dalam bidang perkebunan kelapa sawit hanya terdiri dari satu anak perusahaan
yaitu PT Astra Agro Lestari Tbk. Sebagai salah satu produsen CPO (Crude Palm Oil)
yang terbesar, PT Astra Agro Lestari Tbk memiliki perkebunan seluas 263,281 hektar
di Sumatra, Kalimantan dan Sulawesi.
Dalam bidang pabrik pengolahan minyak sawit terdiri dari tiga anak perusahaan
yaitu PT Tanjung Sarana Lestari, PT Kreasijaya Adhikarya, dan PT Tanjung Bina
Lestari. Dalam bidang industri perdagangan komoditi hanya terdiri dari satu anak
perusahaan yaitu Astra-KLK Pte. Ltd. Dalam bidang peternakan di perkebunan
kelapa sawit juga hanya terdiri dari satu anak perusahaan yaitu PT Agro Menara
Rachmat.
e. Infrastruktur dan logistik
Dalam segmen Infrastruktur dan logistik terbagi kedalam empat bidang anak
perusahaan yaitu infrastruktur umum, logistik, jalan tol dan pelabuhan laut.
Dalam bidang infrastruktur umum terdiri dari dua anak perusahaan yaitu PT Astra
Tol Nusantara dan PT Astra Nusa Perdana. Dalam bidang logistik hanya terdiri dari
satu anak perusahaan yaitu PT Serasi Autoraya.
Dalam bidang jalan tol terdiri dari enam anak perusahaan yaitu PT Marga
Mandalasakti, PT Marga Trans Nusantara, PT Marga Harjaya Infrastruktur, PT Trans
Marga Jateng, PT Trans Bumi Serbaraja, dan PT Lintas Marga Sedaya. Dalam bidang
pelabuhan laut hanya terdiri dari satu anak perusahaan yaitu PT Pelabuhan Penajam
Banua Taka.
f. Teknologi Informasi
Dalam segmen Teknologi Informasi terbagi kedalam tiga bidang anak perusahaan
yaitu solusi dokumen, solusi layanan kantor, dan solusi teknologi informasi &
komunikasi.
Dalam bidang solusi dokumen terdiri dari dua anak perusahaan yaitu PT Astra
Graphia Tbk. Dalam bidang solusi layanan kantor hanya terdiri dari satu anak
perusahaan yaitu PT Astragraphia Xprins Indonesia. Dalam bidang solusi teknologi
informasi & komunikasi juga hanya terdiri dari satu anak perusahaan yaitu PT Astra
Graphia Information Technology.
g. Properti
Dalam segmen Teknologi Informasi terbagi kedalam tiga bidang anak perusahaan
yaitu properti komersial dan perdagangan properti.
Dalam bidang properti komersial hanya terdiri dari satu anak perusahaan yaitu PT
Menara Astra. Dalam bidang perdagangan properti terdiri dari empat anak perusahaan
yaitu PT Brahmayasa Bahtera, PT Samadista Karya, PT Astra Land Indonesia, dan
PT Astra Modern Land.

3. Peristiwa penting yang berpengaruh terhadap bisnis perusahaan


Pada Februari 2018 sebagai bentuk komitmen untuk terus berkembang di tengah
era digital, Astra mengawali tahun 2018 dengan berkolaborasi bersama GOJEK,
untuk memajukan ekonomi digital Indonesia. Kolaborasi ini diwujudkan dalam
bentuk investasi sebesar US$150 juta atau sekitar Rp2 triliun di GOJEK.
Dampak dari Investasi ini mendorong pertumbuhan ekonomi digital Indonesia.
Bagi Astra sendiri, adanya Gojek sekaligus menjadi wujud nyata dari kerja sama
untuk menciptakan sinergi dengan bisnis yang Astra miliki yaitu terutama dalam
bidang otomotif. Sehingga Astra akan mendukung fasilitas kendaraan baik itu roda
dua maupun roda empat untuk pengemudi GOJEK.
Gambar 1.1 : Porter’s Five Forces Analysis

Dalam gambar 1.1 ialah analisis manajemen strategi berdasarkan teori Michael Porter (1974)
yaitu 1. Ancaman pesaing, 2. Ancaman pendatang baru, 3. Ancaman produk pengganti, 4. Daya
tawar pemasok, 5. Daya tawar konsumen. Dalam hal ini kita akan membahas PT Astra
Internasional Tbk, berdasarkan analisis Michael Porter diatas:

1. Ancaman persaingan

PT Astra Internasional Tbk, merupakan perusahaan induk yang bergerak dalam 7 sektor
industry . akan tetapi dalam hal penggerak operasional PT Astra Internasional hanya 3 sektor
saja yaitu Sektor Otomotif, Sektor Jasa Keuangan dan Sektor Alat berat, Pertambangan,
Kontruksi dan Energi (gambar 1.2).
Rp1,521 Rp307
LabaRp149
Rp270 bersih
Otomotif

Jasa Keuangan
Rp8,735
Alat Berat, Pertambangan,
Kontruksi dan Energi

Rp11,472 Agribisnis

Infrastuktur Logistik
Rp4,918
Teknologi Informasi

Properti

Gambar 1.2 Laba bersih Segmen PT Astra Internasional Tbk

1.1 Di sektor otomotif pesaingnya adalah PT Indomobil Sukses Internasional Tbk,


dalam persaingan ini PT Astra Internasional Tbk masih mendominasi sebesar
51% dipangsa pasar roda empat dengan Merk Toyota, Daihatsu dsb. Adapun
peningkatan 9% volume penjulan roda dua serta mempertahankan eksistensi
marker leader sebesar 75% di pangsa pasar roda dua.
1.2 Di sektor lembaga keuangan pesaingnya adalah PT Adira Dinamika Multi
Finance Tbk. Dalam persaingan ini PT Astra Internasional masih memimpin
market leader multifinance dengan Best Multifinance 2018 dan dalam
Pefindo memperoleh peringkat “idAAA” kepada anak perusahaan PT Astra
Internaasional Tbk yaitu PT Astra Sedaya Finance dan PT Federal
Internasional Finance.
1.3 Di sektor alat berat, pertambangan, kontruksi dan energi pesaingnya adalah
PT ABM Investama Tbk dibidang pertambangan. Dalam persaingan ini PT
Astra Internasional Tbk melalui anak usahanya PT United Tractor berhasil
meningkatkan penjulanan sebesar 25% dari tahun sebelumnya.

2. Ancaman Pendatang Baru

Dalam sebuah bisnis hal yang wajar untuk datangnya pendatang baru, apalagi bisnis
tersebut memang mendapat keuntungan yang besar dengan mengeluarkan modal yang
kecil. Untuk menganalisis ancaman pendatang baru ini, penulis menggunakan aspek
Return On Aset yaitu rasio keuangan perusahaan yang terkait dengan potensi keuntungan
mengukur kekuatan perusahaan membuahkan keuntungan atau juga laba tingkat
pendapatan asset dan modal. PT Astra Internasional memperoleh ROA sebesar 8%, lebih
besar dari PT Adira Dinamika Multi Finance yang hanya memperoleh ROA sebesar 6%
dan PT Indomobil Sukses Internasional Tbk yang hanya memperoleh ROA sebesar
0,24% serta PT ABM Investama Tbk yang hanya memperoleh ROA sebesar 7,69%.
Dengan kata lain semakin besar ROA tersebut maka makin besar juga keuntungan
perusahaan tersebut serta makin baik juga posisi keuangan perusahaan tersebut dari sisi
pemakaian asset sehingga hal tersebut dapat menarik minat dari para investor untuk
menanamkan modal mereka di perusahaan yang memiliki ROA besar.

3. Ancaman Produk Pengganti

Dalam bisnis PT Astra International Tbk yang sering kita kenali ialah sektor otomotif.
Dalam sektor otomotif ancaman terbesarnya ialah Transportasi Massal dikarenakan
dengan meningkatnya transportasi massal yang layak maka para konsumen akan beralih
ke transportasi massal tersebut yang menyebabkan daya beli terhadap otomotif berkurang
sehingga penjualan otomotif pada PT Astra Internasional Tbk menurun.

4. Daya Tawar Pemasok ( supplier )

Bagaimana kuatnya posisi penjual. Apakah ada banyak supplier atau hanya beberapa
supplier saja, bisa jadi mereka memonopoli supply barang. Pt astra memiliki bnayk
supplier jadi bagi para konsumen sangantlah mudah untuk mendapatkan produk dari pt
astra ini sendiri
Daya tawar dari Supplier tergantung pada: 
• Konsentrasi dari supplier, Apakah banyak pembeli dan sedikit supplier
• Brand, apakah brand supplier tersebut sudah kuat 
• Profitabilitas Supplier 
• Pemasok masuk ke dalam industri cth produsen mengatur sendiri gerai ritelnya
• Pembeli tidak berpindah ke supplier yang lain.
• Kualitas dari Produk dan service
• Perpindahan biaya, seberapa mudah pemasok untuk mencari pelanggan baru

5. Daya Tawar Konsumen ( Buyer )

Bagaimana kuatnya posisi penjual. Apakah ada banyak supplier atau hanya beberapa
supplier saja, bisa jadi mereka memonopoli supply barang. Pt astra memiliki bnayk
supplier jadi bagi para konsumen sangantlah mudah untuk mendapatkan produk dari pt
astra ini sendiri
Daya tawar dari Supplier tergantung pada: 
• Konsentrasi dari supplier, Apakah banyak pembeli dan sedikit supplier
• Brand, apakah brand supplier tersebut sudah kuat 
• Profitabilitas Supplier 
• Pemasok masuk ke dalam industri cth produsen mengatur sendiri gerai ritelnya
• Pembeli tidak berpindah ke supplier yang lain.
• Kualitas dari Produk dan service
• Perpindahan biaya, seberapa mudah pemasok untuk mencari pelanggan baru

Anda mungkin juga menyukai