LAPORAN KEUANGAN
KELOMPOK 6:
M.FARHAN ADIYATMA
(1701103010038)
RAJULUT TAQWA
(1701103010040)
SATRIA ERLANGGA
(1701103010077)
Pada akhir tahun 2018, kegiatan operasional bisnis yang tersebar di seluruh Indonesia
dikelola melalui 229 anak perusahaan, ventura bersama dan entitas asosiasi, dengan
didukung oleh 224.488 karyawan. Sebagai salah satu grup usaha terbesar nasional
saat ini, Astra telah membangun reputasi yang kuat melalui penawaran rangkaian
produk dan layanan berkualitas, dengan memperhatikan pelaksanaan tata kelola
perusahaan dan tata kelola lingkungan yang baik.
Umum
PT Astra International Tbk (Astra) merupakan salah satu konglomerat terdiversifikasi terbesar
di Indonesia. Perusahaan induk investasi ini sering dianggap sebagai barometer perekonomian
Indonesia karena kehadirannya di berbagai sektor (otomotif, agribisnis, alat berat,
pertambangan, energi, jasa keuangan, teknologi informasi, dan infrastruktur & Logistik).
Produksi
Perusahaan ini merupakan grup otomotif terbesar di Asia Tenggara dan menyediakan
berbagai produk mobil dan sepeda motor, meskipun dalam beberapa tahun terakhir ini telah
mengurangi ketergantungan tradisionalnya pada industri otomotif dengan melakukan ekspansi
ke sektor lain untuk menumbuhkan aliran pendapatan lainnya.
Dalam industri otomotif, bisnis inti Astra International, perusahaan ini menguasai
pangsa pasar domestik antara 50 dan 60 persen. Melalui badan hukum yang
dikendalikan bersama (jointly-controlled entity) dengan Toyota Motor
Corporation, Astra memegang hak eksklusif untuk menjual kendaraan Toyota di
pasar Indonesia. Merek Toyota ini menjadi pemimpin dominan di pasar mobil
grosir di Indonesia. Astra juga bekerjasama dengan Daihatsu, Isuzu, Nissan Diesel,
Peugeot, mobil BMW, dan sepeda motor Honda.
Selain produksi dan distribusi lini mobil, Astra menawarkan layanan konsultasi
untuk pembelian mobil baru, serta asuransi dan layanan pembiayaan untuk
mendukung penjualan otomotif, sepeda motor dan alat berat. Untuk pertambangan,
perkebunan, konstruksi dan kehutanan, Astra menjual alat berat, suku cadang
terkait dan memberikan layanan purna jual.
Follow up 3 yaitu kegiatan yang dilakukan melalui telepon kepada pelanggan yang
telah melakukan service mobil pada Auto 2000 TSO kertajaya untuk memastikan
bahwa kendaraan yang telah di service 3 hari yang lalu telah kembali dalam
kondisi yang baik, apabila masih terdapat masalah pada kendaraan maka
pelanggan dapat kembali ke bengkel untuk perbaikan ulang.
Output : Mempertahankan pelanggan dan menetapkan loyalitas
pelanggan
Outcame : Profit, baik financial maupun non financial, loyalitas
pelanggan
Impact : Image terhadap perusahaan akan meningkat sehingga akan
Menjadi Dealer Otomotif yang terbaik di Indonesia
2. Memperkuat pelayanan dengan menambah jaringan atau network distribusi yang luas.
Faktor Penentu Keberhasilan
Kemudahan pelayanan
Networking
Aktifitas Yang dilakukan
bekerjasama dengan anggota leasing Astra yaitu Astra kredit Company dan Toyota Astra
Finance Service menyediakan program kredit yang dapat disesuaikan dengan keinginan dan
kebutuhan pelanggan.
bekerjasama dengan mobil 88 memberikan kemudahan dengan layanan Trade In (tukar
tambah). Mobil 88 akan melakukan appraisal (menghitung harga kendaraan) dan memberikan
harga yang kompetitif bagi pelanggan sehingga pelanggan tidek repot lagi untuk menjual
kendaraannya.
Memperkuat layanan aftersales
Membuka outlet diberbagai tempat
Output : mempermudah pelanggan untuk membeli dan menjual kendaraan
Outcame : Profit, baik financial maupun non financial, dapat memperlebar sayap
perusahaan
Impact : Kepuasan pelanggan dan kesetiaan para konsumen AUTO 2000
Riset dan Pengembangan
Dengan komitmen pada kepuasan dan keamanan konsumen, Astra memantau dan
mengevaluasi perkembangan teknologi serta input konsumen secara berkelanjutan
sehingga terus bergulir berbagai pembaharuan dan perbaikan pada produk-produk
Astra dari berbagai lini bisnis kami secara berkesinambungan.
Astra berhasil tumbuh menjadi satu grup perusahaan terkemuka di Indonesia. Astra selalu
percaya bahwa sumber daya manusia merupakan salah satu aset paling berharga bagi
perusahaan. Sebuah keberlanjutan tidak akan bisa berjalan jika tidak ada andil dari sumber
daya manusia. Untuk itu, kami senantiasa berusaha menciptakan kondisi dan pengalaman
bekerja terbaik untuk seluruh karyawan. Pada akhir tahun 2018, kegiatan operasional bisnis
yang tersebar di seluruh Indonesia dikelola melalui 229 anak perusahaan, ventura bersama
dan entitas asosiasi, dengan didukung oleh didukung oleh 226.504 karyawan, berdasarkan
data September 2019. Sebagai salah satu grup usaha terbesar nasional saat ini, besarnya
jumlah karyawan tersebut menunjukkan bahwa Astra merupakan salah satu perusahaan
nasional terbesar yang telah ikut membangun perekonomian bangsa dengan terus
menciptakan lapangan pekerjaan. Astra menyadari bahwa karyawan adalah bagian yang tidak
terpisahkan dari keberlanjutan bisnis.
Prospek
Astra International kemungkinan akan mempertahankan posisinya sebagai perusahaan papan
atas Indonesia di masa mendatang. Dengan memperluas usaha terversifikasinya, perusahaan
ini hadir di hampir setiap sektor utama perekonomian Indonesia sehingga tidak banyak
bergantung pada volatilitas salah satu sektor tertentu seperti kebanyakan perusahaan
Indonesia lainnya. Bisnis otomotif masih menjadi bisnis inti Astra meskipun sudah banyak
mengurangi ketergantungan tradisionalnya pada penjualan mobil. Pada awal 2000-an, sekitar
80 persen dari pendapatan Astra berasal dari bisnis otomotif namun saat ini angka ini
menurun menjadi 50 persen. Perubahan haluan ini dilakukan secara sengaja karena prospek
industri mobil semakin terpukul oleh kebijakan pemerintah.
Pemerintah berusaha memangkas subsidi bahan bakar yang cukup besar, menaikkan pajak
untuk pemilikan lebih dari satu mobil dan membatasi pinjaman yang berlebihan untuk
pembelian kendaraan (dengan menetapkan pembayaran uang muka lebih tinggi untuk
pembelian mobil). Hal ini dapat menyebabkan keuntungan dari industri otomotif menjadi
berkurang di masa depan. Di sisi lain, rendahnya rasio mobil per kapita saat ini di Indonesia
ditambah dengan meningkatnya daya beli membuat penjualan mobil masih menjanjikan.
Grup Astra secara finansial cukup sehat dan memiliki eksistensi yang kuat di banyak pasar.
Dengan demikian, perusahaan punya posisi yang tepat untuk memperoleh manfaat dari
pertumbuhan ekonomi Indonesia, sumber daya alam dan pembangunan infrastruktur.
Bab II
Situasi Ekonomi
1. SITUASI INDUSTRI PT ASTRA INTERNATIONAL TBK
Dalam dekade terakhir, Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi yang cukup
pesat. Dengan penduduk hampir mencapai 269 juta merupakan pasar yang amat
besardengan daya beli yang terus meningkat. Konsumsi pemakaian produk PT Astra
International Tbk diperkirakan akan terus meningkat setiap tahun sejalan dengan
pertumbuhan penduduk dan perkembangan mode.
1. ANALISIS KOMPARATIF
Per 31 Desember 2018, perseroan memiliki aset Rp 83.544.000.000.000
terjadi pertumbuhan 7,12% dibanding tahun 2017. Perubahan posisi aset
tersebut akibat perubahan pada aktiva lancar, aktiva tetap dan aktiva lain-
lain yang relatif konservatif.
Bab IV
Analisis Laporan Keuangan
1. ANALISIS KOMPARATIF (sambungan)
Perubahan posisi yang cukup besar terjadi pada pos piutang lain-lain
setelah dikurangi penyisihan untuk pihak ketiga, yaitu 83,33% (tumbuh
sebesar 44.194.000.000.000). Sedangkan pada sisi aktiva tetap dan aktiva
lain-lain terdapat kenaikan 6,42%.
Pada sisi pasiva terjadi kenaikan sebesar 7,12% akibat perubahaan posisi
kewajiban dan modal. Posisi kewajiban lancar mengalami penurunan
sebesar 3,98% atau senilai Rp 787.000.000.000. Perubahan posisi liabilitas
jangka pendek yang cukup besar terjadi pada pos pinjaman jangka pendek,
dimana perusahaan melunasi sebagian pinjaman jangka pendek ( terjadi
penurunan sebesar 2.041.000.000.000 atau 21,59%). Pada sisi ekuitas
terjadi perubahan saldo laba yang belum dicadangkan
Rp5.997.000.000.000 atau 12,39%.
Bab IV
Analisis Laporan Keuangan
1. ANALISIS KOMPARATIF (sambungan)
Perubahan posisi yang cukup besar terjadi pada pos piutang lain-lain
setelah dikurangi penyisihan untuk pihak ketiga, yaitu 83,33% (tumbuh
sebesar 44.194.000.000.000). Sedangkan pada sisi aktiva tetap dan aktiva
lain-lain terdapat kenaikan 6,42%.
Pada sisi pasiva terjadi kenaikan sebesar 7,12% akibat perubahaan posisi
kewajiban dan modal. Posisi kewajiban lancar mengalami penurunan
sebesar 3,98% atau senilai Rp 787.000.000.000. Perubahan posisi liabilitas
jangka pendek yang cukup besar terjadi pada pos pinjaman jangka pendek,
dimana perusahaan melunasi sebagian pinjaman jangka pendek ( terjadi
penurunan sebesar 2.041.000.000.000 atau 21,59%). Pada sisi ekuitas
terjadi perubahan saldo laba yang belum dicadangkan
Rp5.997.000.000.000 atau 12,39%.
Bab IV
Analisis Laporan Keuangan
1. ANALISIS KOMPARATIF (sambungan)
Aktiva Lancar
Aktiva Tetap
Tahun 2018 20.49 79.51
Kewajiban Lancar
Kewajiban Jk. Panjang
Ekuitas
0 20 40 60 80 100 120
Bab IV
Analisis Laporan Keuangan
2. ANALISIS COMMON SIZE (sambungan)
Tahun 2018
HPP
Laba Kotor
Laba Bersih
Tahun 2017
96 Tahun 2018
Kewajiban Lancar
92 Tahun 2019
Total Kewajiban 98
95
108
Laba Bersih
104
107
Laba Sebelum Pajak 103
95
Pendapatan Lain - lain 98
115
Jumlah Beban Usaha 107
Tahun 2019
120 Tahun 2018
Laba Kotor 110
122
HPP 111
122
Penjualan Bersih 111