Anda di halaman 1dari 15

ANALISIS TIME SERIES

Studi Kasus PT. Ultrajaya Milk Industry Tbk.


Analisis Laporan Keuangan Tahun 2015

Disusun Oleh : Kelompok 3

6.

3. 7. Dyah Ayu Retnoningrum (201512054)


Pokok Bahasan :
Analisis dengan
prosentase per
komponen

Metode
Analisis Time
Peramalan data
Series
keuangan

Analisis Data
Keuangan
Analisis dengan prosentase per komponen
Pada tahun 2015 perusahaan PT. Ultrajaya Milk Industry Tbk merupakan industry yang
termasuk dalam menduduki posisi keuangan tertinggi. Laba yang diperoleh dari perusahaan
PT. Ultrajaya Milk Industry Tbk tersebut mengalami kenaikan profit untuk perusahaan
yang telah dikelola selama puluhan tahun. Dalam rinciannya perusahaan tersebut selalu
melihat pemasok lainnya yang menduduki jajaran yang sama dalam bidang industry yang
sama. Dalam analisis prosentase perkomponen ini telah dibandingkan dengan profit
perusahaan PT. Indofood namun dalam kedua perusahaan tersebut menurut hasil analisa
yang telah dilakukan dengan melihat neraca laporan keuangan perusahaan yang lebih
unggul ialah PT. Ultrahaya Milk Industry.
PT. Indofood Common size
POS-POS PT. Ultrajaya Milk Des-15
Des-15 (%)
A S ET
ASET LANCAR
kas dan setara kas 849.122.582.559 13.076.076 64,9
2013 :458.554.664 448.129.204.430 3.522.553 127,2
pitang lain-lain
pihak ketiga 6.098.167.310 458.089 13,3
pihak berelasi 23.401.561.963 402.707 5,8
persediaan 738.803.692.770 7.627.360 9,68
uang muka 33.692.770 809.685 4,15
pajak di bayar di muka 33.692.860.784 302.105 11,15
biaya di bayar di muka 833. 947.813 253.910 328,4
jumlah aset lancar 2.103.565.054.627 42.816.745 4.91
ASET TIDAK LANCAR
1.160.712.905.883 25.096.342 523,6
aset tak berwujud 13.763.798.541 2.628.235 4,6
aset pajak tangguhan
aset tidak lancar lainnya 21.884.214.026 1.529.983 1,43
jumlah aset tidak lancar 1.436.430.855.621 49.014.781 2,93
JUMLAH ASET 3.539.995.910.248 91.831.526 3,85
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITAS LANCAR
utang usaha 367.005.334.619 3.584.904 10,23
utang pajak 81.026.828.371 352.910 22,95
akrual 86.288.301.722 684.417 12,61
jumlah liabilitas lancar 561.628.179.393 25.107.538 2,23
jumlah liabilitas tidak lancar 180.862.036.933 23.102.395 782,8
jumlah liabilitas 742.490.216.326 48.709.933 1,52
EKUITAS
ekuitas yang diatribusikan kepada
saham 577.676.400.000 878.043 65,7
tambahan modal di setor 51.130.441.727 522.249 9,7
ekuitas yang diatribusikan kepada 2.009.632.481.432 27.269.351 736,9
pemilik entitas induk
kepentingan non-pengendali
jumlah ekuitas 2.797.505.693.922 43.121.593 6,48

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 3.539.995.910.248 91.831.526 3,85

Dari hasil analisa untuk perusahaan PT. Ultrajaya Milk Industry Tbk pada akun aset lancar
memperoleh nominal sebesar Rp 2.103.565.054.627 sedangkan untuk PT. Indofood
memperoleh hasil sebesar Rp 42.816.745 sehingga memperoleh prosentase sebesar
4.91%, dari selisih kenaikan tersebut dalam PT. Ultrajaya Milk Industry yang
menyebabkan kenaikan menjadi naik sangat drastis yaitu terdapat pada kejadian pada kas
dan setara kas yang berjumlah lebih dari rata – rata.
Aset tidak lancar pada PT. Ultrajaya Milk Industry sebesar Rp
1.436.430.855.621 dan pada PT. Indofood jumlahnya sebesar Rp 49.014.781 sehingga
prosentase common size pada tahun 2015 terhadap kedua perusahaan memperoleh analisa
sebsar 2,93%. Jadi total kedua aset tersebut mendapatkan hasil sebesar Rp
3.539.995.910.248 dan dalam PT. Indofood jumlah asetnya sebesar Rp 91.831.526
sehingga dalam jumlah total aset antara PT, ultrajaya Milk industry memperoleh presentasi
sebesar 3,85%.
Jumlah liabilitas PT. Ultrajaya Milk Industry memperoleh jumlah total
kewajiban sebesar Rp 561.628.179.393 sedangkan pada pT. Indofood tahun 2015
memperoleh nominal sebesar Rp 25.107.538 sehingga memperoleh presntase sebesar 2,23.
Pada liabilitas tidak lancar tahun 2015 antara perbandingan jumlah PT. Ultrajaya Milk
Industry dan PT. Indofood memperoleh prosentase sebesar 782,8 dimana dalam prosentase
tersebut diperoleh dari jumlah liabilitas dari PT. Ultrajaya sebesar Rp 180.862.036.933
dan Pt. Indofood sebesar Rp 23.102.395 sehingga untuk jumlah liablitias semuanya
memperoleh prosentase sebesar 1,52%.
Dalam laporan neraca pada ekuitas PT. Ultrajaya masih mengalami peningkatan
yaitu dengan nominal sebesar Rp 2.797.505.693.922 dan untuk PT. Indofood memperoleh
nominal sebesar Rp 43.121.593 sehingga prosentase yang do peroleh sebesar 6,48. Maka
untuk mencari total kewajiban perusahaan manakah yang besar dari hasil analisa yang
telah dilakukan dalam neraca tahun 2015 antara kedua perusahaan tersebut yang
mengalami kenaikan yaitu pada perusahaan PT. Ultrajaya Milk Industry yang iperoleh
prosentase sebesar 3,85% dari hasil perhitungan kedua jumlah tersebut.
Analisis Time Series
Pertama,
Analisis time series adalah Kedua,
sekumpulan data pegamatan yang Analisis time series adalah
diperoleh dari perhitungan dari waktu analisis perbandingan data dengan
kewaktu. Pada umumya pengumpulan data keuangan periode sebelumnya
dan pencatatan itu dilakukan dalam (perbandingan dengan data historis).
jangka waktu tertentu misalnya setiap
bulan, akhir tahun, sepuluh tahun dan
sebagainya.

Contoh data time seriese


adalah pertumbuhan
ekononi suatu negara
pertahun, jumlah produksi
minyak perbulan, indeks
harga saham perhari.
Dari hasil analisa time series antara perusahaan PT. Ultrajaya Milk Industry dan PT.
Indofood pada tahun 2015 dapat dilakukan dengan melalui perhitungan rasio – rasio
yang menggunakan rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio solvabilitas. Untuk
memperoleh ketiga perhitungan tersbut maka harus terlebih dahulu memperhatikan
silabus posisi keuangan antara keuangan PT. Ultrajaya dan PT. Indofood selama selang
waktu minimum 5 tahun. Untuk data yang dipergunakan dalam perhitungan analisis
rasio mulai dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2015. Sehingga dari perhitungan
tersebut dapat diperoleh rata – rata industri antara kedua pemasok perusahaan yang
mengelola dalam bidang industry yang masuk pada kaegori barang makanan dan
minuman. Dari analisa yang dilakukan maka didapat hasil sebagai berikut :
hasil analisis
alat analisis
rata-rata industri
2011 2012 2013 2014 2015 (standar industri)
rasio likuiditas
current ratio 147,66 201,81 247,00 335 375 261,29
quick ratio 87,42 145,44 162,59 189 243 165,49
cash ratio 26,86 44,7 39,06 97 151 71,72
rasio solvabilitas
DAR 37,99 30,74 28,32 22 21 28,01
DER 61,28 44,39 39,52 24 26 39,03
LTDER 16,03 9,03 8,07 6,7 6,5 9,26
rasio profitabilitas
net profit margin 29,76 32,09 29,29 23,92 31,46 29,30
ROA 7,19 18,91 15,5 12,84 19,79 7,42
ROE 9,49 21,05 16,14 12,89 18,47 15,60
RATIO LIKUIDITAS
1. Ratio lancar (current ratio)
Tahun 2014,2015 di katakan baik atau memuaskan karena berada di atas rata-rata industri , Tahun
2011, 2012, 2013 di katakan kurang baik karena tidak memenuhi syarat standar rata-rata industri.
Hal ini penting mengingat ratio yang menyamai rata-rata industri yang di butuhkan guna
menumbuhkan tingkat kepercayaan berbagai pihak kepada perusahaan .
2. Quick ratio
Hasil ratio cepat dari tahun 2011-2015 juga mengalami perubahan atau penurunan. Jika semula pada
tahun 2011 rasio cepatnya 87,42%, pada tahun 2012 naik menjadi 145,44%, dan pada tahun 2013
naik sebesar 162,59%,tahun 2014 naik sebesar 189%,dan pada tahun 2015 naik sebesar 243%.
Jika standar rata-rata industri untuk quick ratio adalah 165,49%, kondisi perusahaan di katakan baik
atau memuaskan untuk kelima tahun karena dari tahun 2011-2015 mengalami peningkatan.
3. Cash ratio
Hasil pengukuran ratio kas dari tahun 2011-2012 mengalami kenaikan , tahun 2012-2013 mengalami
penurunan, tahun 2013-2014 mengalami kenaikan ,dan pada tahun 2014-2015 mengalami kenaikan.
Karena rata-rata industri 71,72% maka perusahaan di katakan memuaskan karena masih berada di
atas 50%. Hanya saja perlu di antisipasi apakah penggunaan kas sudah di lakukan secar optimal
karena ratio yang tinggi di curigai karena manajemen belum melakukan pengelolaan secara baik,
artinya adanya kas yang idle (menganggur) dan tentu saja ii dapat merugikan perusahaan.
Kesimpulan :
Rasio Likuiditas PT Ultra Jaya Industri, Tbk periode 2011-2015 dapat dikatakan likuid, terlihat pada
rata-rata Current Ratio sebesar 261,29%, Cash Ratio 71,72%dan Quick Ratio sebesar 165,49%.
RASIO SOLVABILITAS
1. Debt To Asset ratio
Jika rata-rata industri 28,01%, debt to asset ratio perusahaan masih di
bawah rata-rata industri sehingga akan sulit bagi perusahaan untuk
memperoleh pinjaman. Kondisi tersebut juga menunjukkan perusahaan
di biayai hampir separuhnya utang. Jika perusahaan bermaksud
menambah utang,, perusahan perlu menambah dulu ekuitasnya . Secara
teoritis , apabila perusahaaan di likuidasi masih mampu menutupi
utangnya dengan aktiva yang di miliki.
2. Debt to Equity Ratio
Ratio ini menujukkan bahwa perusahaan di biayai oleh hutang
sebanyak 61,28% pada tahun 2011, tahun 2012 sebesar 44,39%, tahun
2013 sebesar 39,52%, tahun 2014 sebesar 24%,dan pada 2015 sebesar
26 . Jika ratio rata-rata industri sebesar 39,03%, maka perusahaan
dianggap baik karena berada di bawah rata-rata industri.
RASIO PROFITABILITAS
1. PT Ultra Jaya Industri, Tbk periode 2011-2015 dilihat dari ketiga
indikator rasionya dimana masing-masing rasio menunjukkan kinerja
perusahaan fluktuatif disetiap tahunnya. Rata-rata Net Profit Margin
sebesar 29,30 %, Return On Asset sebesar 7,42%dan Return On Equity
sebesar 15,60%.
Analisis Data Keuangan
Pada analisa data keuangan untuk tahun 2015 pada perusahaan PT. Ultrajaya Milk
Industry dan PT. Indofood dalam perhitungan tersebut dalam melakkukan
perhitungannya maka harus melihat antara neraca kedua perusahaan tersebut dan
laporan kuangan laba rugi perusahaan karena dalam perhitungan analisa data
keuangan maka harus memperhatikan semua data laporan keuangan PT. Ultrajaya
Milk Industry dan PT. Indofood kemudian baru bisa dilakukan perhitungannya
dan didapat perhitungan sebagai berikut :
Rasio likuiditas Rasio lancar
Aktiva lancar : kewajiban lancar = (Kas dan setara kas + surat berharga + piutang usaha )
3.539.995.910.248 : 2.797.505.693.922 : kewajiban lancar
= (849.122.582.559 + 0 + 448.129.204.430) :
= 0,12% 2.797.505.693.922
Jadi dalam analisa untuk perhitungan rasio = 1.297.251.786.989 : 2.797.505.693.922
likuiditas pada PT. Ultrajaya Milk Industry = 0,46%
Jadi dalam rasio lancar untuk analisa yang telah
memperoleh hasil sebesar 0,12% dimana dilakukan dalam perhitungan tersebut memperoleh
hasil tersebut diperoleh dari jumlah total sebesar 0,46% sehingga dalam rasio lancar antara kas
aktiva lancar PT. Ultrajaya Milk Industry dan setara kas, surat berharga dan piutang harus ditotal
kemudian dibagi dengan jumlah total ketiga akun tersebut pada PT. Ultrajaya Milk Industry
kemudian dibagi dengan akun kewajiban lancar yang
kewajiban lancar PT. Ultrajaya Milk Industry terdapat pada neraca keuangan PT. Ultrajaya Milk
pada tahun 2015 yang terdapat pada neraca. Industry pada tahun 2015.
Kinerja Operasi (Operating Performance)
= Laba Kotor : Penjulan Pemanfaatan Aktiva
= Rp 1.382.489.122.282 : 4.393.932.684.171 = Penjualan : Rata-rata kas dan setara kas
= 0,31% = 4.393.932.684.171 : 849.122.582.559
Jadi dalam posisi kinerja operasi perusahaan = 5,17 %
antara PT. Ultrajaya Industry kineranya Untuk pemanfaatan aktiva pada PT. Ultrajaya
memperoleh nilai sebesar 0,31% yang diperoleh Milk Industry memperoleh nilai presentase
dari pendapatan laba kotor perusahaan PT. sebesar 5,17% dimana dalam hasil tersebut
Ultrajaya Milk Industry kemudian dibagi dengan
didapat dari perhitungan penjualan yang
hasil perolehan penjualan selama tahun 2015.
dianalisa pada tahun 2015 yang dibagi dengan
hasil rata – rata kas dan setara kas yang dianalisa
ditahun 2015 dengan PT. Indofood.
Margin Laba sebelum Pajak (pretax profit
margin)
Margin Laba Operasi ( Operating Profit Margin)
= Laba Bersih : Penjualan
= Laba Sebelum Pajak Penghasilan : Penjualan
= Rp 524.199.537.504 : 4.393.932.684.171
= Rp 700.675.250.229 : 4.393.932.684.171
= 0,12 %
0,16 %
Jadi margin laba sebelum pajak untuk
Jadi dalam margin laba operasi perusahaan PT.
perusahaan PT. Ultrajaya Milk Industry
Ultrajaya Milk Industry memperoleh prosentaase
memperoleh hasil sebesar 0,12% dimana hasil
sebesar 0,16 dan dalam margin laba tersebut
tersebut diperoleh dari perhitungan antara laba
menunjukkan kenaikan ditahun 2015.
bersih yang dibagi dengan penjualan pada
tahun 2015.
Perputaran modal kerja ( Working capital
Perputaran Kas ( Cash Turnover)
Turnover )
= Penjualan : Rata-rata piutang usaha
= Penjualan : Rata-rata total aktiva
= Rp 4.393.932.684.171 : 448.129.204.430
= Rp 4.393.932.684.171 : Rp 3.539.995.910.248
= 9,8 %
= 1,2 %
Jadi pada perhitungan perputaran kas perusahan
Pada perhitungan perputaran modal kerja dalam
PT. Ultrajaya Milk Industry mengalami kenaikan
analisa perhtiungan yang telah dilakukan
kas yang diperoleh sebesar 9,8%. Sehingga PT.
terdapat sebesar 1,2% yang diperoleh dari hasil
Ultrajaya Milk Industry tetap menduduki sebagai
total penjualan PT. Ultrajaya Milk Industry pada
perusahaan yang baik dan unggul. Dari
tahun 2015 dan rata – rata total aktiva yang
perhitungan tersebut diperoleh dari jumlah total
diperolehd ari neraca PT. Ultrajaya Milk
penjualan pada tahun 2015 yang dibagi dengan
Industry pada tahun 2015.
rata – rata piutang usaha pada PT. Ultrajaya Milk
Industry.
Penjualan Terhadap Persediaan ( Sales to
Inventory )
Perputaran Piutang usaha ( Account Receivable
= Laba Kotor : Penjualan
Turnover)
= Rp 1.382.489.122.282 : 4.393.932.684.171
= Penjualan : Rata-rata pesediaan
= 0,31 %
= Rp 4.393.932.684.171 : 738.803.692.770
Jadi hasil dari perhitungan penjualan terhadap
= 5,9 %
persediaan yang dilakukan PT. Ultrajaya Milk
Pada tahun 2015 untuk perhitungan perputaran
Industry setelah dilakukan analisa perhitungan
piutang usaha pada PT. Ultrajaya Milk Industry
terdapat 0,31% dimana hasil tersebut diperoleh
memperoleh hasil sebesar 5,9% yang diperoleh
dari perhitungan antara jumlah total laba kotor
dari jumlah total penjualan PT. Ultrajaya Milk
PT. Ultrajaya Milk Industry pada tahun 2015
Industry pada tahun 2015 kemudian dibagi
kemudian dibagi dengan total penjualan PT.
dengan rata – rata persediaan pada tahun 2015.
Ultrajaya Milk Industry.
Metode Peramalan Data Keuangan
1. Metode Market
PT. Ultrajaya Milk Industry pada tahun 2015 merupakan perusahaan yang
bergerak dalam bidang sektor barang makanan dan minuman. Pada produk PT.
Ultrajaya Milk Industry membuat berbagai macam jenis minuman susu yang
beraneka ragam kemasannya mulai dari kemasan yang berbentuk kaleng maupun
kemasan yang berkemasan plastik dan kertas. Dalam produk tersebut setiap kali
awal tahun selalu diadakan diskon untuk para konsumen dan bagi agen yang
mengkonsumsi produk susu PT. Ultrajaya Milk Industry juga diberikan potongan
harga untuk setiap pembelian produk PT. Ultrajaya Milk Industry.
Dalam perkemasan produk susu PT. Ultrajaya Milk Industry yang dijual
untuk tarif perbiji berkisaran mulai dari harga dibawah Rp 5.000,- . Dengan
adanya penjualan produk yang sesuai dengan kantong untuk para konsumen,
pemasaran PT. Ultrajaya Milk Industry semakin maju oleh karena itu banyak
konsumen yang tetap tertarik untuk memilih produk susu PT. Ultrajaya Milk
Industry karena harga yang relatif murah, terjangkau dan sudah mendapatkan
kepercayaan universal.
2. Metode Peramalan Dengan Pendekatan Marketing Research

Dalam menjalankan operasi perusahaan PT. Ultrajaya Milk Industry


tidak hanya mementingkan keuntungan yang dicapai melainkan lebih
mengutamakan suara dan masukan saran konsumen untuk perusahaan PT.
Ultrajaya Milk Industry. Dalam memasarkan produk, PT. Ultrajaya Milk
Industry selalu mempertimbangkan dan memberi pertanyaan kepada setiap
konsumen yang membeli produknya. Setiap kali perusahaan menentukan
wilayah pemasaran yang akan di tempuh. Sebelumnya perusahaan PT.
Ultrajaya Milk Industry memberikan kuisioner kepada para konsumen tentang
bagaimana keunggulan produk yang diproduksi kepada para pelanggan PT.
Ultrajaya Milk Industry.
Dengan adanya masukan dari tiap pelanggan konsumen PT. Ultrajaya
Milk Industry dapat mempertimbangkan keuanggulan yang telah ditempuh
selama perusahaan beroperasi dan dapat menentukan kebijakan – kebijakan
apa saja yang akan diputuskan untuk mencapai pemasaran yang lebih dari
tahun sebelumnya agar profit perusahaan PT. Ultrajaya Milk Industry setiap
tahunnya dapat naik dan tidak fluktuatif dalam keuangannya. Selain itu
perusahaan PT. Ultrajaya Milk Industry juga harus memperhatikan pesaing
dari perusahaan lain yang sejenis karena dalam hal tersebut dapat
mempengaruhi profit perusahaan dan bertahan banyak tidaknya suatu
konsumen dalam PT. Ultrajaya Milk Industry.
SIMPULAN
Dalam melakukan analisa untuk perusahaan PT. Ultrajaya Milk Industry dengan presentase
perkomponen harus melakukan perhitungan common size yang dihasilkan dengan prosentase yang
di dapat dari perhitungan antara perusahaan PT. Ultrajaya Milk Industry dan PT. Indofood untuk
laporan keuangan pada tahun 2015 dengan melihat neraca permasing – masing perusahaan. Jadi
dalam analisa dengan menggunakan prosentase perkomponen perusahaan PT. Ultrajaya Milk
Industry selalu mengalami fluktuatif
Untuk analisa time series maka harus dilakukan perhitungan pertahunnya dengan melihat
laporan keuangan masing – masing perusahaan PT. Ultrajaya Milk Industry dan PT. Indofood
dengan melakukan perhitungan selama dalam kurun waktu 5 tahun sebelumnya. Dengan melihat
laporan keuangan yang berturut – turut tahun maka kita dapat menganalisa dan menyimpulkan
bagaimana keuangan pada perusahaan selama beroperasi. Dalam waktu yang lebih baik lagi yaitu
dengan mencari laporan keuangannya dengan membandingkan kedua perusahaan PT. Ultrajaya
Milk Industry dan PT. Indofood dengan wakttu yang berbeda selama 10 tahun tetapi hanya dengan
waktu 5 tahun kita juga sudah dapat melihat profit perusahaan setelah dilakukan analisa.
PT. Ultrajaya Milk Industry selain itu juga membutuhkan peramalan dengan menggunakan
metode marketing dan metode dengan pendekatan marketing research supaya perusahaan dalam
beroperasi dapat menentukan kebijakan yang telah diambil apakah sudah berjalan sesaui dengan
apa yang diharapkan perusahaan ataukah belum. Dalam analisa metode peramalanyang dilakukan
PT. Ultrajaya Milk Industry telah memenuhi target dalam merketing untuk pemasran PT. Ultrajaya
Milk Industry. Dalam analisa metode peramalan dibutuhkan supaya PT. Ultrajaya Milk Industry
dapat menentukan kebijkan untuk tahun kedepannya supaya dapat mempertahankan kinerjanya
yang telah maksimal maka dari itu metode peramalan sangat dibutuhkan untuk PT. Ultrajaya Milk
Industry.

Anda mungkin juga menyukai