Anda di halaman 1dari 6

Komponen Laporan Keuangan

• Laporan Laba Rugi


• Laporan Perubahan Modal
• Neraca
• Laporan Arus Kas
Tujuan Analisis Laporan Keuangan
• Untuk mengetahui
Analisis Laporan Keuangan PT
Ultrajaya Milk Industry Tbk.
Analisis Kinerja Keuangan
Total Aset per 31 Desember 2015 meningkat sebesar 21,3% senilai Rp. 621,8 milyar yaitu dari Rp. 2.918,1 milyar per 31
Desember 2014 menjadi Rp. 3.539,9 per 31 Desember 2015.

Perubahan-perubahan yang terjadi di pos Aset ini antara lain adalah :

Total Aset Lancar meningkat 28,1% atau senilai Rp. 461,5 milyar yaitu dari Rp. 1.642,1 milyar per 31 Desember 2014
menjadi Rp. 2.103,6 milyar per 31 Desember 2015.
Perubahan Total Aset Lancar ini diakibatkan oleh:

Saldo Kas & Setara Kas meningkat sebesar 73,5% senilai Rp. 359,8 milyar yaitu dari Rp. 489,3 milyar per 31 Desember
2014 menjadi Rp. 849,1 milyar per 31
Desember 2015.

Meningkatnya saldo Kas & Setara Kas ini terjadi sebagai akibat dari:

meningkatnya saldo Kas sebesar 17,1% yaitu dari Rp. 4,8 milyar per 31 Desember 2014 menjadi
Rp. 5,7 milyar per 31 Desember 2015,

meningkatnya saldo Bank sebesar 56,36 % yaitu dari Rp. 195,8 milyar per 31 Desember 2014
menjadi Rp. 306,2 milyar per 31 Desember 2015, dan

meningkatnya saldo Deposito sebesar 86,1% yaitu dari Rp. 288,6 milyar per 31 Desember 2014
menjadi Rp. 537,2 milyar per 31 Desember 2015.
Saldo Kas terdiri dari saldo uang kas yang berada di kantor pusat dan kantor-kantor cabang dan/atau kantor perwakilan, saldo Bank tersimpan di beberapa
bank dalam rekening rupiah dan US$, sedangkan saldo Deposito disimpan di beberapa bank dalam bentuk simpanan rupiah, US$, dan A$.

Lebih dari 60% saldo pos Kas & Setara Kas per 31 Desember 2015 ini, yaitu senilai Rp. 537,2 milyar, disimpan dalam bentuk Deposito.

Perseroan tidak menggunakan saldo Kas dan Setara Kas ini sebagai jaminan atas liabilitas dan pinjaman lainnya.

Piutang Usaha, setelah dikurangi dengan Penyisihan Penurunan Nilai, meningkat sebesar 13,4% atau senilai Rp. 53,0 milyar, yaitu dari Rp 395,1 milyar per
31 Desember 2014 menjadi Rp. 448,1 milyar per 31 Desember 2015. Kenaikan Piutang Usaha ini selain terjadi di sektor Pengecer juga terjadi di
sektor Agen/ Distributor dan Eksportir.

Sektor Pengecer naik sebesar 17,9% yaitu dari Rp. 230,1 milyar per 31 Desember 2014 menjadi
Rp. 271,4 milyar per 31 Desember 2015.

Sektor Agen/Distributor naik sebesar 5,9% yaitu dari Rp. 150,1 milyar per 31 Desember 2014
menjadi Rp. 159,1 milyar per 31 Desember 2015, dan

Sektor Eksportir meningkat 17,5% yaitu dari Rp. 15,4 milyar per 31 Desember 2014 menjadi Rp.
18,1 milyar per 31 Desember 2015.

Perseroan tidak secara khusus menjaminkan Piutang Usaha ini kepada pihak-pihak manapun.

Piutang Lain-lain, setelah dikurangi Penyisihan Penurunan Nilai, meningkat sebesar 138,9% atau

Anda mungkin juga menyukai