Anda di halaman 1dari 10

Perkembangan Akuntansi

Pemerintahan di Indonesia
Oleh:
Dendy Syaiful Akbar, S.E., M.Si.
Landasan Hukum Pelaksanaan Akuntansi
Pemerintahan Sebelum Era Reformasi
• UU No 5 Tahun 1974
• PP No 5 & 6 Tahun 1976
• Manual Administrasi Keuangan
Daerah (MAKUDA) Tahun 1981
Landasan Hukum Pelaksanaan Akuntansi
Pemerintahan Setelah Era Reformasi
• UU No 22 dan 25 Tahun 1999: Tentang
Pemerintah Daerah & Perimbangan
Keuangan Pusat dan Daerah
• UU No 17 Tahun 2003: Tentang Keuangan
Negara
• UU No 1 Tahun 2004: Tentang
Perbendaharaan Negara
• UU No 15 Tahun 2004: Tentang Pengelolaan
& Tanggungjawab Keuangan Negara
Single Entry System: Sistem Pencatatan
Yang Digunakan Sebelum Era Reformasi
• Pencatatan dilakukan hanya satu kali setiap transaksi
• Mencatat bertambahnya kas pada sisi penerimaan
• Mencatat berkurangnya kas pada sisi pengeluaran
• Tidak memiliki catatan mengenai aktiva tetap,
piutang, utang dan ekuitas
• Dasar pencatatan adalah basis kas
• Rek keuangan akhir dirangkum dalam buku kas
• Lap Keuangan tidak bisa disajikan, karena ketiadaan
informasi mengenai aktiva dan kewajiban/utang
Double Entry System: Sistem Pencatatan
Yang Digunakan Setelah Era Reformasi
• Pencatatan dilakukan dua kali, yaitu pada sisi
debet & kredit
• Cash Basic Toward Accrual
• Mencatat transaksi baik kas maupun non kas
• Basis Kas: mencatat pengakuan pendapatan,
belanja dan pembiayaan pada Lap. Realisasi
Anggaran (LRA)
• Basis Akrual: mencatat pengakuan aset,
kewajiban dan ekuitas pada Neraca
Fase-fase Penting Perkembangan
Akuntansi Pemerintahan
1. Tahun 1975: Belum ada sistem akuntansi, yang ada
hanya sebatas sistem administrasi atau dikenal
dengan tata usaha keuangan daerah secara manual
2. Tahun 1979-1980: Belum mengenal sistem
komputerisasi yang terintegrasi, belum memiliki SAP,
Lap. Pertanggungjawaban keuangan berupa
Perhitungan Anggaran Negara (PAN), dikeluarkan Kep.
Menteri Dalam Negeri No 900-099 tentang MAKUDA
yang hanya sebatas pedoman atau tata buku & bukan
sistem Akuntansi
Fase-fase Penting Perkembangan
Akuntansi Pemerintahan
3. Tahun 1986: Pengembangan sistem akuntansi pusat
dan instansi dengan mengusulkan disusunnya bagan
akun standar; sistem yang diakui Depkeu pada saat
itu adalah menyusun alokasi anggaran, proses
penerimaan & pengeluaran melalui Kantor
Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN);
pembuktian
4. Tahun 1987-1988: Mulai dilakukan simulasi sistem
manual; usulan pengembangan sistem akuntansi
pemerintah berbasis komputer, namun masih
berdasar pada desain manual sebelumnya
Fase-fase Penting Perkembangan
Akuntansi Pemerintahan
5. Tahun 1992: Dibentuk Badan Akuntansi Keuangan
Negara (BAKUN) sebagai Central Accounting Office
6. Tahun 2001-2002: Era otonomi daerah, sehingga terjadi
perubahan format anggaran & pelaporan; dikeluarkan
Kepmendagri No 9 Tahun 2002 yang mulai mengenalkan
modified cash basic accounting serta double entry
system
7. Tahun 2003-2004: Reformasi akuntansi sektor publik
dimulai dengan diterbitkannya: 1) UU No 17 Thn 2002
tentang Keuangan Negara, 2) UU No 1 Thn 2004 tentang
Perbendaharaan Negara, 3) UU No 15 Thn 2004 tentang
Pemeriksaan Pengelolaan & Tanggungjawab Keuangan
Negara
Fase-fase Penting Perkembangan
Akuntansi Pemerintahan
8. Tahun 2005: Dibentuk Komite Standar Aakuntansi
Pemerintahan (KSAP) dengan Keppres No 84 Thn 2004;
diubah dengan Keppres No 2 Thn 2005, Keppres No 3
Thn 2009; SAP pertama kali dimiliki dengan PP No 24
Thn 2005 menggunakan pendekatan cash toward
accrual sebagai sistem pencatatan akuntansinya; mulai
thn 2005 lap keuangan disusun berdasarkan SAP
9. Tahun 2010: Dikeluarkan PP No 71 thn 2010 tentang
SAP menggantikan PP No 24 Thn 2005; berdasarkan PP
yang baru pemerintah pusat & daerah harus
menerapkan akuntansi akrual penuh (full accrual
accounting) selambat-lambatnya dimulai tahun 2015.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai