Anda di halaman 1dari 13

AKUNTANSI PERUBAHAN HARGA

Disusun oleh :
Enjang Setiyawan
Nathania Aldisa Oliviandy
Olivia Sardiani Nahak
PERUBAHAN HARGA

• Secara umum, perubahan harga adalah perbedaan jumlah rupiah untuk


memperoleh barang atau jasa yang sama pada waktu yang berbeda dalam pasar
yang sama (masukan atau keluaran).
• Dari segi akuntansi, perubahan harga adalah perbedaan antara kos tercatat suatu
objek (pos) dan jumlah rupiah yang menggambarkan nilai objek (pos) pada saat
tertentu.
• Dari sudut perusahaan, perbedaan harga masukan dan keluaran bukan merupakan
perubahan harga tetapi lebih merupakan laba yaitu kenaikan nilai ekonomik yang
diharapkan karena proses produksi.
Jenis Perubahan Harga

• Perubahan Harga Umum


Perubahan harga umum yaitu perubahan karena inflasi atau daya beli. Terjadi
perubahan meskipun manfaat atau daya tukar barang sama. Perubahan harga
umum mencerminkan kenaikan atau penurunan nilai tukar satuan uang atau dikenal
dengan perubahan daya beli.
• Perubahan Harga Spesifik
Perubahan harga spesifik adalah perubahan harga barang tertentu karena nilai
instrinsik barang tersebut berubah sehingga nilai tukarnya juga berubah baik di
pasar masukan maupun pasar keluaran.
• Perubahan Harga Relatif
Perubahan harga relatif mengukur tingkat penyimpanan perubahan harga barang
atau jasa tertentu terhadap perubahan akibat perubahan tingkat harga umum
seluruh barang dan jasa. Perubahan harga relatif adalah perubahan harga setelah
pengaruh perubahan daya beli dikeluarkan atau diperhitungkan.
Masalah Akuntansi

Rerangka akuntansi pokok dilandasi asumsi bahwa daya beli uang stabil sepanjang
masa atau manfaat ekonomik barang tidak berubah.
Bila perubahan harga cukup mencolok, akuntansi menghadapi masalah :
1. Penilaian
2. Unit Pengukur
3. Pemertahanan Kapital
Pos-pos Moneter dan Nonmoneter

• Pos Moneter
Pos-pos moneter terdiri atas aset moneter dan kewajiban moneter.
Aset moneter adalah klaim untuk menerima kas di masa mendatang dengan jumlah
dan saat yang pasti tanpa mengaitkan dengan harga masa datang barang dan jasa
tertentu.
Kewajiban moneter adalah keharusan untuk membayar uang di masa mendatang
dengan jumlah dan saat pembayaran yang sudah pasti.
Pos-pos moneter berkaitan dengan masalah untung atau rugi daya beli sedangkan
pos-pos nonmoneter berkaitan dengan untung atau rugi penahanan.
• Pos Nonmoneter
Pos-pos nonmoneter terdiri atas aset nonmoneter dan kewajiban nonmoneter.
Aset nonmoneter adalah aset yang mengandung jumlah rupiah yang menunjukkan
nilai dan nilai tersebut berubah-ubah dengan berjalannya waktu atau aset yang
merupakan klaim untuk menerima potensi jasa atau manfaat fisis tanpa
memperhatikan perubahan daya beli.
Kewajiban nonmoneter adalah keharusan untuk menyerahkan barang dan jasa atau
potensi jasa lainnya dengan kuantitas tertentu tanpa memperhatikan daya beli atau
perubahan nilai barang atau potensi jasa tersebut pada saat diserahkan.
Pos-pos moneter berkaitan dengan untung atau rugi daya beli sedangkan pos-pos
nonmoneter dengan untung atau rugi penahanan.
Akuntansi Daya Beli Konstan

• Tujuan akuntansi daya beli konstan adalah mempertahankan kapital atas dasar daya beli.
• Keunggulan akuntansi daya beli konstan :
1. Akuntansi daya beli konstan menjadi angka akuntansi lebih bermakna
2. Dengan akuntansi daya beli konstan, pembandingan antarperioda akan memberikan
informasi yang lebih bermakna daripada pembandingan atas dasar rupiah nominal
3. Perbandingan data antarperusahaan juga akan menjadi lebih berarti dan informatif
4. Akuntansi daya beli konstan akan menghasilkan informasi laba atas dasar konsep
mempertahankan kapital
5. Akuntansi daya beli konstan merupakan sarana mengeluarkan pengaruh perubahan
harga umum tanpa harus mengubah atau mengganti struktur akuntansi yang sudah
berjalan.
• Kelemahan akuntansi daya beli konstan :
1. Akuntansi daya beli konstan mendasarkan diri pada data kos historis sehingga
kelemahan-kelemahan yang melekat pada kos historis tidak seluruhnya dapat
dihilangkan atau diatasi. Jadi, akuntansi daya beli konstan belum
memperhitungkan pengaruh perubahan harga spesifik
2. Manfaat informasi tambahan kemungkinan besar tidak sepadan dengan kos
untuk menyusun statemen keuangan daya beli konstan
3. Untung rugi daya beli tidak mempunyai makna atau interpretasi yang jelas atau
intuitif.
4. Acapkali indeks yang digunakan untung menghomogenuskan unit pengukur
tidak mewakili perubahan daya beli yang terkandung dalam aset perusahaan,
sehingga hasil perhitungan akuntansi daya beli konstan diragukan
keterandalannya.
Akuntansi Kos Sekarang

• Tujuan akuntansi kos sekarang adalah mengukur laba suatu perioda dengan
mempertahankan kapital semula. Kapital diukur atas dasar kapasitas operasi atau
kemampuan untuk menyediakan barang dan jasa dengan kuantitas yang sama
dengan kapasitas atau kemampuan kapital sebelumnya.
• Daya pengukuran :
1. Kos Pengganti
2. Nilai Jual Sekarang
3. Nilai Terealisasi Harapan
• Teknik Pengukuran Kos Sekarang
1. Pengindeksan
2. Penghargaan Langsung
3. Pengkosan Unit
4. Penghargaan Fungsional
Perbedaan Akuntansi Daya Beli Konstan dan Akuntansi
Kos Sekarang
Akuntansi Daya Beli Konstan : Akuntansi Kos Sekarang :
1. Mengatasi masalah unit pengukur. 1. Mengatasi masalah penilaian.
2. Merevisi atau merevaluasi aset moneter 2. Merevisi atau merevaluasi aset
pada akhir perioda. nonmoneter secara terus menerus.
3. Menggunakan indeks harga umum 3. Menggunakan indeks harga spesifik
karena sasarannya perubahan umum. karena sasarannya perubahan harga
spesifik.
4. Mengabaikan untung atau rugi
penahanan pada saat revaluasi. 4. Mengabaikan untung atau rugi daya beli.
5. Mengungkapkan untung atau rugi daya 5. Mengungkapkan untung atau rugi
beli atas aset moneter neto. penahanan atas aset nonmoneter neto.
6. Untung atau rugi sebagai selisih lebih 6. Untung atau rugi sebagai selisih lebih
bermakna sebagai penyesuai kapital bermakna sebagai komponen laba
daripada komponen laba dalam rangka daripada penyesuai kapital dalam rangka
pemertahanan kapital. pemertahanan kapital.
Standar Akuntansi Perubahan Harga

• SFAS No. 33
Pelaporan berbasis kos sekarang dan daya beli konstan diwajibkan untuk
perusahaan yang memenuhi kriteria.
• SFAS No. 82
Hanya pelaporan berbasis kos sekarang diwajibkan.
• SFAS No. 89
Pelaporan pengaruh perubahan harga hanya bersifat anjuran.

Anda mungkin juga menyukai