Anda di halaman 1dari 7

AUDIT TERHADAP SIKLUS

PRODUKSI :
PENGUJIAN SUBSTANTIF
TERHADAP SALDO SEDIAAN
DISUSUN OLEH : KELOMPOK 7
Riyanto Gerry Fath W (B.231.17.0719)
Wahyu Aji Hermawan (B.241.18.0049)
Iqbal Gumelar (B.241.18.0050)
DESKRIPSI SEDIAAN
Sediaan merupakan unsur aktiva yang disimpan dengan tujuan untuk dijual dalam kegiatan bisnis ataupun barang-
barang yang akan dikonsumsi dalam pengolahan produk yang akan dijual. Sediaan umumnya mendapat perhatian yang
lebih besar dari auditor didalam proses auditnya karena berbagai alasan, sebagai berikut :
• Umumnya sediaan merupakan komponen aktiva lancar yang jumlahnya cukup material dan merupakan
objek manipulasi serta tepat terjadinya kesalahan.
• Penentuan besarnya nilai sendiaan secara langsung mempengaruhi cost barang yang dijual sehingga
berpengaruh pula terhadap perhitungan laba tahun yang bersangkutan.
• Vertifikasi kuantitas, kondisi dan nilai sediaan merupakan tugas yang lebih kompleks dan sulit
dibandingkan dengan vertifikasi sebagaian besar unsur laporan keuangan yang lain.
• Seringkali sediaan disimpan di berbagai tempat sehingga menyulitkan pengawasan dan penghitungan
fisiknya.
• Adanya berbagai macam sediaan menimbulkan kesulitan bagi auditor dalam melaksanakan auditnya.
TUJUAN PENGUJIAN SUBSTANTIF TERHADAP SEDIAAN
Tujuan audit terhadap sediaan:
• Memperoleh keyakinan tentang keadaan catatan akuntansi yang bersangkutan dengan
sediaan.
• Membuktikan asersi keberadaan sediaan yang dicantumkan di neraca dan keterjadiaan
transaksi yang berkaitan dengan sediaan.
• Membuktikan asersi kelengkapan transaksi yang berkaitan dengan sediaan yang dicatat dalam
catatan akuntansi dan kelengkapan saldo sediaan yang disajikan di neraca.
• Membuktikan asersi hak kepemilikan klien atas sediaan yang dicantumkan di neraca.
• Membuktikan asersi penilaian sediaan yang dicantumkan di neraca.
• Membuktikan asersi penyajian dan pengungkapan sediaan di neraca.
PROGRAM PENGUJIAN SUBSTANTIF TERHADAP
SALDO SEDIAAN
1. Prosedur Audit Awal
Sesuai dengan sediaan yang benar-benar ada pada tanggal neraca, auditor melakukan rekonsoliasi antara
informasi sediaan yang di cantumkan di neraca dengan catatan akuntansi yang mendukungnya.
2. Prosedur Analitik
Prosedur analitik ini merupakan pengecekan secara menyeluruh mengenai kewajaran sediaan yang disajikan
neraca. Dalam prosedur ini, auditor menghitung berbagai ratio yang bersangkutan dengan sediaan.
3. Pengujian terhadap Transaksi Rinci
Auditor melakukan pengujian substantif terhadap transaksi rinci yang mendebit dan mengkredit akun sediaan
dan pengujian pisah batas yang digunakan untuk mencatat transaksi yang berkaitan dengan akun tersebut.
4. Pengujian terhadap Saldo Akun Rinci
Prosedur Audit yang ditempuh oleh auditor dalam melaksanakan pengamatan terhadap penghitungan fisik sediaan
adalah :
1) Pengamatan Terhadap Penghitungan Fisik Sediaan Untuk membuktikan asersi :
• keberadaan dan keterjadian,
• kelengkapan,
• penilaian sediaan, auditor melakukan pengamatan terhadap perhitungan fisik sediaan.
2 ) Kirimkan surat konfirmasi yang disimpan di gudang pihak luar.
5. Pemeriksaan Penyajian dan Pengungkapan Sediaan di Neraca
Auditor melakukan verifikasi penyajian sediaan di neraca dengan cara:
• Memeriksa klarifikasi sediaan di neraca. Jika jumlahnya material, sediaan dalam perusahaan
manufaktur harus disajikan menurut unsur-unsur utama sediaan.
• Memeriksa penjelasan yang bersangkutan dengan sediaan. Klien diharuskan menjelaskan di dalam
laporan keuangannya mengenai metode penentuan kos dan metode penilaian yang digunakan dalam
menyajikan sediaan di neraca.
• Melakukan analisis review terhadap sediaan. Review analitik ini merupakan review secara
menyeluruh mengenai kewajaran sediaan yang disajikan di neraca. Dalam prosedur ini auditor
menghitung berbagai ratio yang bersangkutan dengan sediaan.
KESIMPULAN

Sediaan merupakan unsur aktiva yang disimpan dengan tujuan untuk dijual dalam kegiatan bisnis yang
normal ataupun barang-barang yang akan dikonsumsi dalam pengolahan produk yang akan dikonsumsi
dalam pengolahan produk yang akan dijual. Didalam perusahaan dagang, sediaan terutama terdiri dari
sediaan barang dagang. Sedangkan dalam perusahaan manufaktur sediaan terdiri dari sediaan bahan baku
dan bahan penolong, sediaan produk dalam proses, sediaan produk jadi, sediaan suku cadang dan bahan
habis pakai pabrik.
Tujuan audit terhadap sediaan : (1) Memperoleh keyakinan tentang keadaan catatan akuntansi yang
bersangkutan dengan sediaan. (2) Membuktikan asersi keberadaan sediaan yang dicantumkan di neraca
dan keterjadiaan transaksi yang berkaitan dengan sediaan. (3) Membuktikan asersi kelengkapan transaksi
yang berkaitan dengan sediaan yang dicatat dalam catatan akuntansi dan kelengkapan saldo sediaan yang
disajikan di neraca. (4) Membuktikan asersi hak kepemilikan klien atas sediaan yang dicantumkan di
neraca. (5) Membuktikan asersi penilaian sediaan yang dicantumkan di neraca. (6) Membuktikan asersi
penyajian dan pengungkapan sediaan di neraca.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai