TEMUAN AUDIT DAN PERANCANGAN REKOMENDASI PENGERTIAN TEMUAN AUDIT Temuan Audit : Hal-hal yang berkaitan dengan pernyataan tentang fakta, baik yang bersifat positif maupun negatif.
Temuan audit yang bersifat negatif (eksepsi/defisiensi)
merepresentasikan area yang memiliki tingkat risiko yang tinggi, sehingga auditor menyertakan rekomendasi untuk memperbaiki pengendalian/sistem/operasional organisasi.
Dalam pelaporan hasil audit, baik temuan yang bersifat positif
maupun yang bersifat negatif harus disajikan secara berimbang/ proporsional. KARAKTERISTIK TEMUAN NEGATIF Karakteristik temuan eksepsi/defisiensi yang layak untuk dilaporkan adalah sbb : a. Signifikan dan didukung oleh bukti audit (fakta dan bukan opini). b. Objektif dan relevan dengan masalah yang dihadapi. c. Mendukung kesimpulan yang logis, beralasan dan dapat mendorong manajemen untuk melakukan tindak lanjut berdasarkan hasil audit. d. Mungkin tidak signifikan, tetapi menunjukkan gejala masalah yang potensial terjadi di masa depan. Pelaporan secara lisan, diskusi dengan manajemen auditee dan memastikan tindak lanjut manajemen sebagai langkah preventif atau detektif, merupakan bentuk penanganan yang dapat diterima atas temuan audit yang dimaksud. BAGAIMANA TEMUAN AUDIT DIKEMBANGKAN? Temuan audit dihasilkan dari proses perbandingan antara kriteria (praktik yang diharapkan) dengan kondisi (fakta/keadaan sebenarnya), berikut penyebab terjadinya perbedaan serta akibat yang mungkin ditimbulkannya. Langkah terakhir yang dapat diambil oleh auditor berkenaan dengan hal tersebut adalah menyusun rekomendasi yang akan diberikan kepada manajemen berdasarkan temuan audit tersebut. KONDISI Kondisi : Keadaan/kejadian sebenarnya yang ditemukan auditor selama proses audit dilaksanakan dan diselesaikan.
Keadaan/kejadian yang dimaksud dapat berupa pelaksanaan
prosedur kerja secara aktual, situasi operasional, kondisi aset, jumlah yang sebenarnya tercatat, dll.
Kondisi merupakan inti dari temuan audit, oleh karena itu harus didasarkan kepada bukti audit yang kompeten, relevan, lengkap, dan bermanfaat.
Auditee mungkin dapat tidak setuju dengan kesimpulan dan
interpretasi auditor, tetapi dia tidak dapat menyangkal fakta yang mendasari suatu kondisi. KRITERIA Kriteria (Praktik yang Diharapkan) : Kebijakan, prosedur, standar, hukum/regulasi yang ditetapkan dan harus dipatuhi oleh auditee.
Kriteria yang digunakan harus menggambarkan :
a. Tujuan yang ingin dicapai manajemen b. Kualitas pencapaiannya
Praktik yang diharapkan mengacu kepada prosedur kerja yang
lengkap dan dirancang untuk mencapai tujuan, serta bersifat mengikat untuk dipatuhi. PENYEBAB Penyebab : Suatu kondisi yang mengindikasikan mengapa masalah tersebut terjadi (atau alasan yang rasional atas terjadinya perbedaan antara kondisi dengan kriteria).
Bila penyimpangan dapat diidentifikasi dan penyebabnya
diketahui, maka solusi alternatif untuk mengatasi masalah yang dihadapi dapat disusun sehingga tindakan korektif oleh manajemen terfokus kepada upaya mengatasi masalah tersebut. AKIBAT Akibat : Dampak aktual atau potensial yang berkenaan dengan kondisi yang ditemukan (terutama kondisi yang tidak sesuai dengan kriteria).
Unsur temuan audit ini diperlukan untuk meyakinkan
manajemen bahwa bila kondisi yang tidak diinginkan dibiarkan akan mengakibatkan kerugian yang signifikan, sehingga manajemen terdorong/memiliki dasar untuk melakukan tindakan korektif. REKOMENDASI Rekomendasi : Solusi atau saran alternatif untuk menyelesaikan/mengatasi masalah tertentu yang dideskripsikan dalam setiap unsur temuan audit.
Rekomendasi harus bersifat :
1. Fisibel 2. Operasional 3. Spesifik 4. Mengidentifikasi subjek yang bertanggung jawab untuk melakukan tidak lanjut
Kesimpulan/pendapat harus menempatkan berbagai temuan
audit dalam perspektif yang didasarkan kepada implikasi dari temuan audit tersebut secara keseluruhan. REKOMENDASI Manajemen dan auditee berkewajiban untuk memperhatikan/ memberikan tanggapan atas temuan audit, tetapi tidak harus menerima setiap rekomendasi auditor.
Faktor yang perlu dipertimbangkan oleh auditor :
a. Berdasarkan pertimbangan profesional, rekomendasi tersebut dapat mengatasi masalah. b. Manajemen atau auditee mampu mengimplementasikan rekomendasi yang diberikan oleh auditor. c. Rekomendasi harus sesuai dengan sifat operasi auditee. d. Rekomendasi harus mempertimbangkan asas biaya-manfaat. e. Rekomendasi harus merepresentasikan jangka waktu dalam menyelesaikan/mengatasi masalah. REKOMENDASI Sebelum laporan audit tertulis diterbitkan, auditor internal perlu mendiskusikan temuan audit termasuk rekomendasinya dengan tingkatan manajemen yang tepat.
Diskusi tersebut dapat membantu untuk menghindari
kesalahpahaman/perbedaan interpretasi atas fakta, serta untuk memperkuat hubungan kemitraan. CONTOH KASUS Data di bawah ini dikumpulkan oleh auditor internal selama field work pada fungsi Piutang (Receivale) khususnya yang berkenaan dengan meningkatnya jumlah Beban Piutang Tidak Tertagih (Bad Debt Expenses). Guna penyusunan laporan atas temuan audit, data di bawah ini menggambarkan temuan audit yang meliputi kondisi, kriteria, penyebab dan akibat, yaitu : 1) Order Penjualan (yang dilakukan secara kredit) yang nilainya besar harus memperoleh persetujuan kredit dari Manajer Kredit. 2) Hasil pengujian audit menunjukkan bahwa Bagian Penjualan mengabaikan pedoman kredit pada saat melakukan transaksi dengan pelanggan. 3) Laporan Bulanan mengenai penghapus-bukuan piutang tidak tertagih (write-off) selalu disiapkan tetapi hanya didistribusikan kepada Bagian Akuntansi saja. CONTOH KASUS 4) Laporan Kredit hanya digunakan bila ada transaksi penjualan kredit yang baru. 5) Bagian Akuntansi mencatat bahwa piutang yang tidak tertagih meningkat sampai 7% untuk tahun berjalan. 6) Kerugian dari tidak tertagihnya piutang meningkat menjadi Rp 850.000.000,- selama tahun fiskal yang diaudit. 7) Meskipun terdapat perbaikan pada prosedur dan kriteria untuk mengurangi/menekan jumlah piutang tak tertagih yang dihapus-bukukan, tetapi komisi penjualan yang diterima oleh beberapa petugas Bagian Penjualan justru meningkat, padahal sumber tagihan yang dihapus-bukukan berasal dari petugas-petugas yang dimaksud. 8) Bagian Kredit menggunakan kebijakan manajemen untuk melakukan review atas referensi kredit untuk semua tagihan yang ada. CONTOH KASUS 9) Catatan mengenai pembayaran pada periode berjalan direview sebelum memberikan tambahan kredit kepada pelanggan dengan status open-account (pelanggan ybs masih memiliki utang kepada perusahaan atas transaksi sebelumnya). 10) Untuk mengurangi biaya, penggunaan Laporan Kredit dari pihak luar (sebagai alat penelusuran mengenai track record dan kemampuan bayar calon pelanggan) dihentikan/ditiadakan. 11) Sejak dilakukannya pengurangan jumlah staf di Bagian Kredit (dengan alasan untuk mengurangi belanja pegawai), tagihan- tagihan yang baru hanya direview secara selintas (tidak rinci). 12) Manajer Kredit yang baru berpandangan bahwa kebijakan pemberian kredit tidak perlu dilakukan secara ketat sebab akan menghambat kinerja penjualan. CONTOH KASUS Diminta : 1. Klasifikasikan ke-12 (keduabelas) item data tersebut di atas ke dalam unsur-unsur Temuan Audit yang terdiri atas : - Kondisi (3 item) - Kriteria (3 item) - Penyebab (3 item) - Akibat (3 item) 2. Uraikan rekomendasi Anda berdasarkan temuan audit tersebut !