Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN KEUANGAN

DAN
KINERJA BANK

SITTI RAMLA
NIM: 21610137
DEFENISI

• Laporan keuangan adalah laporan pertanggungjawaban manajer atau


pimpinan perusahaan atas pengelolaan perusahaan yang dipercayakan kepa
danya pihak pihak luar perusahaan yaitu; pemilik perusahaan (pemegang
saham), pemerintah (instansi pajak), kreditor(bank atau lembaga keuangan)
dan pihak lainnya yang berkepentingan
• Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam
bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk
kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf
hidup rakyat banyak.
PENTINGNYA LAPORAN KEUANGAN

• Laporan keuangan bank dimaksudkan untuk memberikan informasi berkala


mengenai kondisi bank secara menyeluruh, termasuk perkembangan usaha
dan kinerja bank.
• Laporan keuangan disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban
manajemen terhadap pihak-pihak yang berkepentingan dengan kinerja
bank yang dicapai selama periode tertentu.
PENTINGNYA LAPORAN KEUANGAN

APA PENTINGNYA LAPORAN KEUANGAN……..?

• Bagi pengguna
“Laporan keuangan dapat digunakan sebagai indikator sehat/tidaknya suatu
perusahaan/bank”
• Bagi manajemen bank
“Laporan keuangan dapat digunakan sebagai pedoman dalam pengambilan
keputusan strategis dan untuk mendukung operasional bank”
PENTINGNYA LAPORAN KEUANGAN

APA PENTINGNYA LAPORAN KEUANGAN……..?

Dalam Basel Accord II ada tiga pilar yang harus dipenuhi


- Kecukupan modal,
- Proses pengawasan yang memastikan kecukupan modal bank,
- Peningkatan peran publik yang disebut sebagai disiplin pasar.
Dalam Pilar ke 3 ini mengandung makna bahwa disiplin pasar bertujuan
mendorong peran publik untuk turut mengawasi bank
PENTINGNYA LAPORAN KEUANGAN

APA PENTINGNYA LAPORAN KEUANGAN……..?

Tercapainya tujuan tersebut membutuhkan prasyarat utama antara lain:


1. Tersedia informasi yang cukup bagi publik mengenai kondisi bank,
2. Kemampuan publik dalam menilai kondisi bank melalui analisa atas
informasi yang tersedia.

LAPORAN KEUANGAN
PENTINGNYA LAPORAN KEUANGAN

KEPADA SIAPA LAPORAN KEUANGAN


DISAMPAIKAN……?
Pemegang saham
Bank Indonesia
Lembaga Lain
• Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI),
• lembaga pemeringkat di Indonesia,
• asosiasi perbankan di Indonesia,
• Institut Bankir Indonesia (IBI),
• 2 (dua) lembaga penelitian di bidang ekonomi dan keuangan
• 2 (dua) majalah ekonomi dan keuangan
FORMAT LAPORAN KEUANGAN

NERACA
• Laporan keuangan bank seperti tampak dalam tabel 1 tentang
neraca, bahwa pos-pos yang dianggap sensitif seperti
penempatan pada Bank Indonesia disajikan secara terperinci. Ini
untuk memberikan informasi posisi giro BI dan SBI yang dimiliki
bank yang bersangkuatn sebagai sumber likuiditas.
• Giro pada bank lain dan penempatan pada bank lain disajikan
dalam valuta asing dan rupiah secara terpisah.
• Informasi ini memudahkan user untuk mendeteksi net open
position (NOP),
• Surat berharga pada bank lain dan obligasi pemerintah disajikan
menurut lama kepemilikannya. Ini penting untuk mendeteksi
jumlah yang difokuskan untuk mencari pendapatan dan
jumlahyang menjadi sumber likuiditas melalui perdagangan
obligasi.
• Surat berharga juga disajikan secara terpisah menurut valuta asing
dan rupiah agar mudah dideteksi net open position.
FORMAT LAPORAN KEUANGAN

NERACA
• Aktiva yang paling sensitif yaitu kredit yang diberikan
disajikan secara terpisah menurut terkait dan tidak
terkait dengan bank.
• Ini dilakukan untuk pengawasan kinerja bank.
• Pemisahan tersebut menunjukkan bahwa bank harus
lebih transparan dalam arti deteksi dini adanya bank yang
memberi kredit untuk anak perusahaannya sendiri atau
untuk perusahaan lain yang satu kelompok dengan
• bank atau untuk pihak lain yang terafiliasi. Bank harus
menunjukkan secara transparan kemungkinan
pelanggaran Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK).
• Secara implisit sebenarnya pengaturan BMPK di sini
untuk mengarahkan bank agar mengatur portofolionya
secara sehat.
FORMAT LAPORAN KEUANGAN
NERACA
• Pos deposito berjangka disajikan dengan
memisahkan antara deposito untuk pihak-pihak
terkait dengan bank dan pihak lainnya.
• Pemisahan ini bertujuan untuk mendeteksi apakah
terjadi penghimpunan dana yang berasal dari
kelompok perusahaan sendiri.
• Deposito yang besar menunjukkan kepercayaan
masyarakat yang tinggi, akan tetapi bila berasal dari
kelompok perusahaan itu sendiri akan mengandung
bahaya bila suatu saat dana tersebut ditarik.
• Khusus untuk sertifikat deposito disajikan
berdasarkan jenis valuta.
• Begitu juga pada rekening; surat berharga yang
diterbitkan cian pinjaman diterima disajikan secara
terpisah menurut jenis valutanya.
FORMAT LAPORAN KEUANGAN

LAPORAN LABA/RUGI

• Pada laporan perhitungan laba/rugi juga


menggunakan bentuk multiple step atau
berjenjang.
• Pendapatan bunga bersih bisa dideteksi
setelah memperhitungkan pendapatan bunga
dan biaya bunga.
• ]umlah prendapatan bunga bersih akan
mengindikasikan tingkat spread yang terjadi di
bank yang bersangkutan. Laba bersih harus
menghitung laba kotornya terlebih dahulu,
baru kemudian memperhitungkan lababersih
dengan menghitung pendapatan dan biaya di
luar bunga.
FORMAT LAPORAN KEUANGAN

LAPORAN LABA/RUGI
• Dengan memperhitungkan pendapatan dan
beban operasional maka selanjutnya dapat
ditentukan pendapatan operasional bank.
• Penyajian cara operasional dan beban
operasional secara berjenjang akan
memudahkan penggulla laporan keuangan
cialam menentukan rasio biaya operasional
terhadap pendapatan operasional (BOPO).
• Bentuk fee base income terlihat pada
pendapatan non bunga.
• Semakin besar jasa perbankan yang diberikan
kepada masyarakat, akan semakin besar
pendapatan non operasional atau berupa fee
base income
FORMAT LAPORAN KEUANGAN

LAPORAN KOMITMEN DAN


KONTIJENSI
• Informasi posisi off balance sheet juga perlu disajikan dalam
laporan komitmen dan kontinjensi
• Laporan dilakukan secara terpisah antara komitmen
dengan kontinjensi,
• Komitmen dan kontinjensi tersebut dirinci menurut tagihan
dan kewajiban secara urut dengan memperhatikan
kemungkinan pengaruhnya terhadap neraca atau laba/rugi
bank.
• Hal ini akan mempermudah deteksi transaksi off balanced
dan posisinya.
• Posisi off balance sheet ini akan dapat digunakan untuk
mengantisipasi likuiditas dan kemungkinan sumber-
sumber likuiditas potensial, karena di dalamnya terdapat
peristiwa keuangan yang diperjanjikan baik yang bersifat
pasti maupun bersyarat di masa mendatang, baik yang
merupakan kewajiban maupun tagihan.
FORMAT LAPORAN KEUANGAN

LAPORAN PEMILIK DAN


PENGURUS BANK
• Dalam laporan keuangan bank juga harus
disajikan para pengurus dan pemilik bank
tersebut
• Kepengurusan meliputi susunan dewan
komisaris, direksi dan pejabat eksekutif beserta
jabatan dan ringkasan riwayat hidupnya.
• Begitujuga rincian kepemilikan saham, berupa
nama pemilik dan besaran kepemilikan.
FORMAT LAPORAN KEUANGAN

LAPORAN PEMILIK DAN • Dalam kaitannya dengan ini, masyarakat pengguna


PENGURUS BANK laporan ini akan mengetahui para pengurus bank,
kemudian sejauh mana integritas para pengurus dan
pemilik bank tersebut.
• Informasi ini juga akan memberikan informasi apakah
bank tersebut telah go public atau belum.
• Lebih jauh, informasi pengurus dan struktur kepemilikan
akan dapat memberikan informasi kemungkinan poller
pemilik dalam mengendalikan manajemen.
• Investor atau deposan dapat mengkritisi dan
mengantisipasi masalah ini demi mencegah transfer
kekayaan ke pemilikbank dengan cara pengambilan
risiko yang berlebihan, karena penggunaan dana
nasabah ke penempatan yang berisiko tinggi akan
menghasilkan retttnt tinggi, namun ketika gagal maka
pihak deposan atau investorlah yang menanggung
kerugian.
FORMAT LAPORAN KEUANGAN

Untuk transparansi laporan keuangan, bank wajib pula memuat informasi yang terkait dengan
kegiatan di dalam kelompok usaha, yang terdiri dari:
• Struktur kelompok usaha bank
• Transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa (related party
transaction), dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1. informasi transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa disajikan
baik yang dilakukan bank maupun yang dilakukan oleh setiap perusahaan atau badan
hukum di dalam kelompok usaha bank yang bergerak di bidang keuangan;
2. pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah pihak-pihak sebagaimana diatur
dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang berlaku;
3. jenis transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa
• Pemberian penyediaan dana, komitmen maupun fasilitas lain yang dapat dipersamakan
dengan itu dari setiap perusahaan atau badan hukum yang berada dalam satu kelompok
usaha dengan bank kepada debitur yang telah memperoleh penyediaan dana dari bank
FORMAT LAPORAN KEUANGAN

Jenis transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, antara


lain meliputi:
• kepemilikan silang (cross shareholdings);
• transaksi dari suatu kelompok usaha yang bertindak untuk kepentingan
kelompok usaha yang lain;
• pengelolaan likuiditas jangka pendek yang dipusatkan dalam kelompok usaha;
• penyediaan dana yang diberikan atau diterima oleh perusahaan lain dalam satu
kelompok usaha;
• eksposur kepada pemegang saham mayoritas antara lain dalam bentuk
pinjaman, komitmen dan garansi;
• pembelian atau penjualan aset dengan perusahaan lain dalam suatu kelompok
usaha, termasuk yang dilakukan dengan repurchase agreement.
TRANSPARANSI KEUANGAN

• Tuntutan transparansi laporan keuangan bank, mulai tahun 2001 Iaporan


keuangan bank harus dilengkapi laporan kualitas aktiva produktif dan informasi
lainnya.
• Kualitas aktiva produktif akan terindikasi dari tingkat kolektibilitasnya.
• Tingkat kolektibilitas adalah Lancar (L), Dalam Perhatian Khusus (DPK), Kurang
Lancar (KL), Diragukan (D) dan Macet (M).
• Semakin rendah tingkat kolektibilitasnya menunjukkan semakin banyak arktiva
produktif yang bermasalah.
• Aktiva produktif bermasalah bila masuk kelompok Kurang Lancal, Diragukan
bahkan Macet. Bila ini yang terjadi mengindikasikan aktiva produktif semakin
tidak sehat.
TRANSPARANSI KEUANGAN

• Laporan keuangan disajikan dua periode sekaligus yaitu posisi


tanggal
laporan dan posisi sebelumnya baik untuk bank yang bersangkutan
maupun laporan konsolidasinya.
• Hal ini untuk mendeteksi kecenderungannya antara periode sebelumnya
dan periode mendatang.
• Dalam laporan keuangan juga terdapat Laporan Transaksi Valuta Asing
Dan Derivatif, Laporan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum dan
laporan mengenai Rasio-rasio Keuangan Bank.
• Laporan-laporan ini mengindikasikan profil ketaatan bank terhadap
regulasi.
TRANSPARANSI KEUANGAN

• Laporan Transaksi valuta Asing dan Derivatif akan berguna


mengukur tingkat Net Open Position, menyediaan Kewajban
Modal Minimum memberikan indikasi ketaatan bank dalam
memenuhi permodalan atau Capital Adequacy Ratio.
• Untuk laporan rasio keuangan akan memberikan gambaran secara
singkat mengenai kinerja bank yang bersangkutan.
KINERJA BANK KOMERSIAL

• Kinerja bank secara eksplisit direpresentasikan oleh rasio-rasio,


meskipun tidak menafikan bahwa pada akhirnya bank akan dinilai
kesehatannya,
• Namun informasi untuk konsumsi publik adalah dalam bentuk
rasio-rasio ini.
• Rasio kinerja ini telah mampu menggambarkan kinerja bank dari
aspek permodalan. Aktiva produktif, non performing loan, return on
equity, return on asset, efisiensi ekonomis bank (BOPO), likuiditas,
kepatuhan pada regulasi.
KINERJA BANK KOMERSIAL

Indikator/rasio-rasio keuangan untuk mengukur kinerja bank


• Rasio CAR
merupakan perbandingan modal bank dengan Aktiva Tertimbang Menurut Risiko. Semakin
tinggi rasio CAR mengindikasikan bank tersebut semakin sehat permodalannya. Pemenuhan
CARminimum 8% mengindikasikan bank mematuhi regulasi permodalan. Contoh perhitungan
CARbisa dilihat pada Bab B atau Bab 16 pada buku ini.
• Rasio aktiva tetap terhadap modal
Mengindikasikan bahwa semakin tinggi rasio ini menunjukkan semakin besar alokasi dana
pada aktiva tetap dan inventaris. Aktiva tetap dan inventaris adalah bukan aktiva produktif.
Dengan demikian semakin besar rasio ini semakin l'ruruk kinerja bank. Sebaliknya semakin
kecil semakin baik kinerja bank ini.
• Rasio aktiva produktif bermasalah terhadap total aktiva produktif
mengindikasikan bahwa semakin besar rasio ini semakin buruk kualitas aktiva produktifilya,
sebaliknya semakin kecil semakin baik kualitas asset produktifnya.
KINERJA BANK KOMERSIAL

Indikator/rasio-rasio keuangan untuk mengukur kinerja bank


• Rasio Non Performance Loan (NPL)
yaitu perbandingan arltara kredit bermasalah terhadap total kredit. Rasio ini mengindikasikan
bahwa semakin tinggi rasio NPL menunjukkan semakin buruk kualitas kreditnya. Rasio ini sudah
cukup jelas.
• Rasio penyisihan aktiva produktif terhadap total aktiva produktif
mengindikasikan bahwa semakin besar rasio ini menunjukkan semakin menurun kualitas aktiva
produktif.
• Rasio PPAP dibentuk terhadap PPAP wajib
merupakan rasio yang mengukur kepatuhan bank dalam membentuk PPAP dan mengukur kualitas
aktiva produktif. Semakin besar rasio ini bank semakin mematuhi ketentuan pembentukan PPAP
• Rasio Return on Asset atau ROA
Mengindikasikan kemampuan bank menghasilkan laba dengan menggunakan asetnya. Semakin
besar rasio ini mengindikasikan semakin baik kinerja bank.
KINERJA BANK KOMERSIAL

Indikator/rasio-rasio keuangan untuk mengukur kinerja bank


• Rasio Return on Equity (ROE)
mengindikasikan kemampuan bank dalam menghasilkan laba dengan menggunakan
ekuitasnya. Semakin besar rasio ini semakin baik kinerja bank.
• Rasio Net lnterest Margin (NIM) yaitu perbandingan antara pendapatan bunga bersih
terhadap rata-rata aktiva produktif.
Rasio ini mengindikasikan kemampuan bank menghasilkan pendapatan bunga bersih dengan
penempatan aktiva produktif. Semakin besar rasio ini semakin baik kinerja bank dalam
menghasilkan pendapatan bunga. Namun harus dipastikan bahwa ini bukan karena biaya
intermediasi yang tinggi, asumsinya pendapatan bunga harus ditanamkan kembali untuk
memperkuat modal bank.
• Rasio Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO).
Rasio ini mengindikasikan efisiensi operasional bank. Semakin tinggi rasio ini menunjukkan
semakin tidak efisien biaya operasional bank.
KINERJA BANK KOMERSIAL

Indikator/rasio-rasio keuangan untuk mengukur kinerja bank

• Rasio likuiditas atau Loan to Deposit Raflo (LDR) adalah perbandingan kredit yang diberikan terhadap dan
pihak ketiga.
Semakin besar rasio ini mengindikasikan bank itu semakin agresif likuiditasnya, sebaliknya semakin kecil rasio
ini juga semakin besar dan pihak ketiga yang tidak digunakan untuk penempatan ke kredit ftanyak dana
menganggur). Oleh karena itu disarankan rasio ini yang paling tepat antara 89% hingga 11.5%.
• Rasio Pelanggaran BMPK dan rasio pelampauan BMPK.
Kedua rasio mengindikasikan tingkat kepatuhan bank dalam memenuhi regulasi Batas Maksimum Pemberian
Kredit. Bank yang patuh semestinya tidak menempatkan dana pada pihak terkait sampai melebihi 10% dari
modal bank, sedangkan BMPK kepada pihak tidak terkait kepada 1 (satu peminjam) paling tinggi 20% dari
modal bank.
Namun bila peminjam pihak tidak terkait merupakan 1 kelompok peminjam maka maksimum dibolehkan 25%
dari modal bank.
Pelanggaran terhadap ketentuan BMPK mengindikasikan bahwa kredit di bank tersebut tidak terdiversifikasi
dengan baik, portofolio kredit buruk dan tentu potensi terjadinya risiko besar.
Sedangkan pelampauan BMPK merupakan pelanggaran BMPK yang disebabkan oleh perubahan nilai kredit
misalnya perubahan nilai tukar.
KINERJA BANK KOMERSIAL

Indikator/rasio-rasio keuangan untuk mengukur kinerja bank

• Rasio Giro Wajib Minimum merupakan perbandingan kas dan Giro BI terhadap dan
pihak ketiga.
Rasio ini mengukur kepatuhan bank dalam memenuhi likuiditas wajib yang besarnya
untuk GWM valuta rupiah sebesar 7,5%, dari Dana Pihak Ketiga (DPK) yang terdiri dari
GWM valuta rupiah Utama 5% dari DPK dan GWM rupiah sekunder 2,5% dari DPK.
• Posisi Devisa Neto (PDN) adalah angka yang merupakan penjumlahan dari nilai
absolut untuk jumlah dari:
a) Selisih bersih aktiva dan pasiva dalam neraca untuk setiap valuta asing
ditambah,
b) Selisih bersih tagihan dan kewajiban baik yang merupakan komitmen maupun
kontinjensi dalam rekening administratif untuk setiap valuta asing, yang
semuanya dinyatakan dalam rupiah.
KINERJA BANK KOMERSIAL

POSISI DEVISA NETO (PDN)


Dalam pengukuran PDN diperlukan informasi data posisi aktiva valuta asing, posisi pasiva valuta
asing, dan posisi rekening administratif dalam valuta asing.
Secara terinci komponen. yang diperhitungkan dalam PDN adalah sebagai berikut:
• Aktiva dalam Valuta Asing
• Pasiva dalam Valuta Asing
• Rekening Administratif
• Modal Bank :
- Modal inti terdiri dari modal disetor dan tambahnnya, agio saham, cadangan umum,
cadangan khusns,laba ditahan,laba tahun lalu,laba tahunberjalan (50%), rugi tahun berjalan
(mengurangi), goodwill (mengurangi), kekurangan cadangan yang disyaratkan (mengurangi).
- Modal pelengkap terdiri dari revaluasi aktiva tetap, cadangan penyisihan aktiva produktif
(hanya dari ctrdangan umum maksimum 1,25%, dari aktiva tertimbang menurut risiko
(ATMR), pinjaman modal, pinjaman suborciinasi (maksimum 50% dari modal inti).
KINERJA BANK KOMERSIAL

POSISI DEVISA NETO (PDN)


Posisi Devisa Neto (PDN) suatu bank akan mempunyai tiga kemungkinan
yaitu:
• Posisi long (Overhought),yaitu total aktiva valuta asing Iebih besar
daripada total pasiva valuta asing setelah memperhitungkan rekening
administratif (off balance sheet) bank yang bersangkutan,
• Posisi short (oversold), yaitu total aktiva valuta asing lebih kecil daripada
total pasiva valuta asing setelah memperhitungkan rekening
administratif (off balance sheet) bank yang bersangkutan.
• Posisi Square, yaitu total aktiva valuta asing sama dengan total pasiva
valuta asing setelah memperhitungkan rekening administratit (off
balance sheet) bank yang bersangkutan.

Anda mungkin juga menyukai