KrNEnye Bnxrc
l,alam Basel Accord 1I dijelaskan bahwa ada tiga pilar yang harus dipenuhi yaitu kecukupan :"odal,
proses pengawasan yang memastikan kecukupan modal bank serta peningkatan peran ;-;blik yang
disebut sebagai disiplin pasar. Dalam Pilar 3 Bnsel Accord 11, bahwa disiplin pasar
:ertujuan mendorong peran publik untuk turut mengawasi bank. Tercapainya tujuan tersebut
nembutuhkan prasyarat utama antara lain (a) tersedia informasi yang cukup bagi publik
:r"engenai kondisi bank, dan (b) kemampuan publik dalam menilai kondisi bank melalui analisa
atas informasi yang tersedia. Oleh karena ifu, bank sebagai lembaga kepercayaan dituntut untuk
:remberikan informasi yang benar mengenai kondisinya kepada nasabah dan investor. Bank
:erlu memberikan transparansi kondisi keuangan bank dan laporan kettangan publikasi bank
:-xrnum yang dapat digunakan oleh khususnya deposan atau investor serta stnkeholder yang
iain. Disamping itu dengan laporan keuangan diharapkan dapat meningkatkan kesepahamarl
entara pengawas dan bank khususnya dalam penggunaan pendekatan yang lebih kompleks
-rieh bank. Untuk ini, BI bekerja sama dengan IkatanAkuntan Indonesia (IAI) telah menetapkan
kebijakan untuk mengadopsilntentational Accounthtg Standards (IAS) 39 dan32 dalam Pernyataan
januari
StandarAkuntansi lndonesia (PSAK) No.50 dan 55 yang akan diimplementasikan mulai L
1rJ10. Sebagai tindak lanjut penerbitan PSAK dimaksud, telah disusun pula PedomanAkuntansi
Ferbankan Indonesia (PAPD.
Laporankeuanganbank dimaksudkanuntuk memberikaninformasiberkala mengenai kondisi
bank secara menyelurutr, termasuk perkembangan usaha dan kinerja bank. Selumh informasi
tersebut diharapkan dapat meningkatkan transparansi kondisi keuangan bank kepada publik
dan menjaga kepercayaan masyarakat terhadap lembaga perbankan. Laporan keuangan disusun
sebagai bentuk pertanggungjawaban manajemen terhadap pihak-pihak yang berkepentingan
dengan kinerja bank yang dicapai selama periode tertentu. Oleh karena itu laporan keuangan
bank harus memenuhi syarat mutu, dan karakteristik kualitatif. Dengan demikian pihak-pihak
pengguna laporan keuangan dapat menggunakannya tanpa dihinggapi keraguan, sementara
kepada Pemegang saham dan Bank Indonesia, laporan keuangan bank wajib pula disampaikan
kepada lembaga lain yang berkepentingan terhadap perkembangan usaha bank, seperti Yayasan
Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), lembaga pemeringkat di Indonesia, asosiasi perbankan di
Indonesia, Institut Bankir Indonesia (IBI), 2 (dua) lembaga penelitian di bidang ekonomi dan
keuangary dan 2 (dua)majalah ekonomi dan keuangan.
Laporan keuangan bank seperti tampak dalam tabel 6.1 tentang neraca, bahwa pos-pos yang
dianggap sensitif seperti per"rempatan pada Bank Indonesia disajikan secara terperinci. Ini untuk
memberikan informasi posisi giro BI dan SBI yang dimiliki bank yang bersangkuatn sebagai
sumber likuiditas. Giro pada bank lain dan penempatan pada bank lain disajikan dalam valuta
asing dan rupiah secara terpisah. Informasi ini memudahkan aser untuk mendeteksi net open
position (NOP), sedangkan surat berharga pada bank lain dan obligasi pemerintah disajikan
menurut lama kepemilikannya. Ini penting untuk mendeteksi jumlah yang difokuskan untuk
mencari pendapatan dan jumlahyang menjadi sumber likuiditas melalui perdagangan obligasi.
Surat berharga juga disajikan secara terpisah menurut valuta asing dan rupiah agar mudah
dideteksi net open positiort.
Aktiva yang paling sensitif yaitu kredit yang diberikan disajikan secara terpisah menurut
terkait dan tidak terkait dengan bank. Ini dilakukan untuk pengawasan kinerja bank. Pemisahan
tersebut menunjukkan bahwa bank harus lebih transparary dalam arti deteksi dini adanya bank
yang
memberi kredit untuk anak perusahaannya sendiri atau untuk perusahaan lain yang satu
kelompok dengan bank atau untuk pihak lain yang terafiliasi. Bank harus menunjukkan secara
transparan kemungkinan pelanggaran Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK). Secara
implisit sebenarnya pengaturan BMPK di sini untuk rnengarahkan bank agar mengatur
portofolionya secara sehat.
Pos deposito
berjangka disajikan dengan memisahkan antara deposito untuk pihak-pihak
terjadi
terkait dengan bank dan pihak lainnya. Pemisahan ini bertujuan untuk mendeteksi apakah
penghimpunan dana yang berasal dari kelompok perusahaan sendiri. Deposito yang
besar perusahaan itr.r
menunjukkan kepercayaan masyarakat yang tinggi, akan tetapi bila berasal dari kelompok
sendiri akan mengandung bahaya bila suatu saat dana tersebut ditarik. Khusus
untuk
sertifikat deposito disajikan berdasarkan jenis valuta. Begitu juga pada rekening; surat
berharga
yang diterbitkan cian pinjaman diterima disajikan secara terpisah rnenurut jenis
valutanya. i
Hal yang
perlu dicermati adalah penyajian penyisihan Penghapusan aktiva produktif yang
j
secara
terpisah menurut jenis aktiva produktif. Pemisahan ini bertujuan untuk mendeteksi
I
I52 I Manaiemen penbankan
i :aliias aktiva produktif dari masing-masing jenis aktiva produktif, karena besarnya penyisihan
:-i.:va produktif akan mencerminkan kualitas aktiva produktif. Semakin besar penyisihan
:anghapusan aktiva produktif mengindikasikan bahwa semakin besar aktiva produktif 1'ang
:e:kualitas rendah. lni akan mernberikan indikasi bahrva pada bank tersebut terdapat
:cnempatan aktiva yang berisiko tinggi.
Pacla laporan perhitung;an laba/ru6;i juga tampak bahwa laporan tersebut menggunakan
:erttrk ruultiple step atau berjenjang. Penclapatan bunga bersih bisa clideteksi setelah
:remperhitungkan pendapatan bunga dan biaya bunga. ]umlah prendapatan bunga bersih akan
::ngindikasikan tingkat spread yang terjadi cli bank yang bersangkutan. Laba bersih harus
:::enghitung laba kotornya terlebih dahulu, baru kemudian memperhitungkan lababersih dengan
:-engiritung pendapatan dan biaya di luar bunga. Dengan memperhitungkan pendapatan dan :rban
operasional maka selanjutnya dapat ditenLukan pendapatan operasional bank. Penyajian :,ara
operasional dan beban operasional secara berjenjang akan memudahkan penggulla laporan l"euangan
--ntuk
cialam menentukan rasio biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO). fee base
ittcome terlihat pada pendapatan non bunga. Semakin besar jasa perbankan yang riberikan kepada
masyarakat, akan semakin besar pendapatan non operasional atau berupafee
--.;;e income.
Hal yang perlu dicermati bahwa Net lnterest Margin bisa bermakna ganda yaihr NIM yang j.ggi
bisa dimaknai bahwa biaya intermediasi bank iru relatif tinggi. Oleh karena itu NIM ".:ng tinggi
bisa dihindari, mengingat tingkat bunga simpanan yang rendah mencerminkan :rgkat return
yang kurang menarik bagi para deposan, sedangkan biaya dan (cost of funds)
".ang tinggi kulang menarik bagi para debitur untuk menggunakan fasilitas pinjaman. Meskiprm
\LV mencerminkan inefisiensi, NIM rnempunyai peran yang sangat besar dalam rnemperkuat
=Lstem perbankan nasional (Saunder dan Schumachel, 2000). Hal ini terjadi jika laba usaha yang
aihasilkan darispread (perbedaantingkatbungasimpanandantingkatbungapenempatankredit)
iisalurkan untuk nemperkuat modal bank. Disisi lainbllaspread itu rendah tidak dapat dimaknai
=ebagai suatu yang positif apabila bank-bank kurang sehat (dalam permodalan) tetap
liperkenankan untuk tetap beroperasi. Bank-bank yang kurang sehat dikhawatirkan cenderung
nenawarktrn tingkat bunga kredit yang rendah sernata-mata untuk tujtran memperluas pangsa
:asar dan kurang mempertimbangkan faktor likuiditas dan solvabilitas. Apabila ini terjadi,
maka akan berakibat pada kesulitan usaha yang dimungkinkan akan ciapat merlgganggu sistem
perbankan nasional. Jadi dapat dikatakan bahwa NIM yang tinggi ittt sangat baik ketika NIM
itu dipergunakan unLuk memperkuat posisi modal bank.
Informasi posisioffbnlance sheet juga perlu disajikan dalam laporan komitmen dan kontinjensi
secara terpisah antara komitmen dengan kontinjensi, bahkan komitmen dan kontirrjensi tersebut
dirinci rnenurut tagihan dan kewajiban secara urut dengan memperhatikan kemungkinan
pengaruhnya terhadap neraca atau laba/rugi bank. Hal ini akan mempermudah deteksi transaksi
sff bnlanced dan posisinya. Posisi off bnlnnce sheet ini akan dapat digunakan untuk mengantisipasi
: pernberian penyediaan dana, komitmen maupun fasilitas lain yang dapat dipersamakan
dengan itu dari setiap perusahaan atau badan hukum yang berada dalam satu kelompok
usaha dengan bank kepada debitur yang telah memperoleh penyediaan dana ciari bank.
trntutan transparansi laporan keuan65an bank, mulai tahun 2001 Iaporan kettangan bank
:.arus dilengkapi laporan kualitas aktiva produktif dan informasi lainnya. Kualitas aktiva :roduktif
akan terindikasi dari tingkat kolektibilitasnya. Tingkat kolektibilitas adalah Lancar
Li, Dalam Periratian Khusus (DPK), Kurang Lancar (KL), Diragukan (D) dan Macet (M). Semakin
:endah tingkat kolektibilitasnya menunjukkan semakin banyak arktiva produktif yang iermasalah.
Aktiva produktif bermasalah bila masuk kelompok Kurang Lancal, Diragukan :ahkan Macet. Bil.r ini
yang terjadi mengindikasikan aktiva produktif semakin ticlak sehat.
Laporan keuangan disajikan dua periode sekaligus yaitu posisi tanggal laporan dan posisi
-belumnya baik untuk bank yang bersangkutan maupun laporan konsolidasinya. Hal ini untuk
:rendeteksi kecenderungannya a.ntara periode sebeltrmnya dan pe.riocle mendatang. Di samping
::,r dalam laporan keuangan juga terdirpat Laporan Transaksi Valuta Asin6; Dan Derivatif,
. aporan Ken'ajibanPenyediaan Modal Minimum dan laporan mengenai Rasio-rasio Keuangan
Bank. Laporan-laporan ini menginclikasikan profil ketaatan bank terhadap regulasi. Laporan
Transaksi valuta Asing dan l)erivatif akan berguna rnengukur tingkat Net Open Positiort,
I'enyediaanKewajban Modal Minimum n"remberikan indikasi ketaatanbank dalam memenuhi :ermcrdalan
(a:pitnl
a1als Adequacy Ratio. Unluk laporan rasio keltangan akan memberikan
aambaran secara singkat rnengenai kinerja bank yarrg bersangkutan.
Lapclran keuangan disusun antara lain untuk memberikan informasi mengenai posisi
ieuan€tan, kinerja atar.r irasil usaha bank serta informasi keuangan lainnya kepada berbagai :ihak
yar"rg berkepentingan dengan perkembangan usaha bank. Agar laporan keuangan bank iapat
cliperbandingkan, perlu ditetapkan bentuk dan cakupan penyajian yang didasarkan pada Pernyataan
Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang relevan untuk industri perbankan,
PedomanAkuntansi Perbankan Indonesia (PAPI), serta ketentuan dan pedoman yang ditetapkan
oleh Bank Indonesia. Laporan Keuangan Tiiwulanan ini selain wajib diumumkan dalam surat
kabar juga akan diumumkan dalam lnme pnge Bank Indonesia.
c. Dimiliki hi
a. Rupiah
:, Valuta asing
(ewajiban
segera lainnya
: .Tabungan
i Srmpanan Berjangka
a. Rupiah
pihak terka
ii. pihak lain
b, Valuta asing
pihak terkait den n bank
a. Rupiah
b. Valuta asin
: Simpanan dari bank
Surat berharga yang dijual dengan janji dibeli
kembali (repo
i Kewajiban derivative
i Kewajiban akseptasi
arga yang diterbitkan
a. Rupiah
b. Valuta asing
:1. Pinjaman yang diterima
Pendanaan Jangka Pendek Bl
b. Lainnya
i. Rupiah
pihak terkait dengan bank
pihak lain
ii. Valuta asing
pihak terkait dengan bank
gank
Bab 6 Laporan Keuangan dan Kinerja I 157
1.7. Kewajiban lain-lain
Agio (disagio)
Tabel 5.2.
Laporan Laba Rugi dan Saldo laba
1.1..Hasil bunga
b. Valuta asing
2.2. Komisi dan provisi
Tabel 6.3.
Laporan Komitmen dan Kontinjensi
PT BANK X
LAPORAN KOMITMEN DAN KONTINJENSI
PER.......2009
Pos - PoS
.I,VITMEN
ragihan
Komitmen
Fasilitas pinjaman dit an belum digunakan
a. Rupiah
b. Valuta asing
1 Lainnya
Jumlah Tagihan Ko
Tabel 5.4.
Format
[aporan Transaksi Valuta Asing dan Derivatif
PT BANK X
LAPORAN TRANSAKSIVALUTA ASING DAN DERIVATIF
PER......2009
a. Purchased
JUMLAH
.-::
t kepada Pihak ke
non-bank
: f,alam rangka restrukturisasi kredit
-:sihan Lain
.
: : r'rmendan Kontinjensi kepada pihak ket
Bank Lain
: 5!rat-surat kepada Pihak
3ank lndonesia
a. KUK
propertv
r. kredit
i. direstrukturisasi
ii. tidak direstrukturisasi
c. kredit lain vans direstrukturisasi
-)R
. i{epatuhan
_.4
Tabel 6.8.
Laporan Pemilik dan Pengurus Bank
PT BANK X
LAPORAN PENGURUS BANK
PER ..... 2009
PEMILIK BANK
PENGURUS BANK
Direksi
.,lcmisaris
Utama Direktur Utama
{:cmisaris
(cm
isaris
(cm
isaris Di rektur
Tabel 6.9.
Pedoman Perhitungan Rasio Keuangan
2. NPL
(Kredit bermasalah terhadap Kredit bermasalah a. Kredit merupakan kredit yang
diberikan kepada pihak ketiga (tidak
total kredit) Total Kredit
termasuk kredit kepada bank lain).
b. Kredit bermasalah adalah kredit
dengan kualitas kurang lancar,
diragukan dan macet.
c. Kredit bermasalah dihitung secara
grross
(tidak dikurangi PPAP).
d. Angka dihitung per posisi (tidak
disetahunkan).
[. kruhan PFAP
Penyisihan Penghapusan a. Perhitungan Penyisihan Pengha-
! F
tbr.tisihan Penghapusan Aktiva Aktiva Produktif vans telah dibentuk pusan Aktiva Produktif yang wajib
toduktif yang telah dibentuk Penyisihan Penghapusan Aktiva dibentuk dilakukan sesuai ketentuan
I ; yang berlaku.
tilndap Penyisihan Penghapusan tkiva Produktif yang wajib dibentuk
Produktif yang wajib
' Serruk)
Er*as a. Penghitungan laba sebelum pajak
Frn Laba sebelum oaiak
d iseta h unkan.
lV Likuiditas
LDR
Kredit a. Kredit merupakan kredit yang
(Kredit terhadap dana pihak ketiga) Dana pihak ketiga diberikan kepada pihak ketiga
(tidak termasuk kredit kepada bank
la in).
b. Dana pihak ketiga mencakup giro,
tabungan, deposito (tidak termasuk
giro dan deposito antar bank)
V, Kepatuhan (Compliance\
Perhitungan pelanggaran dan pelampauan
1. a. Peruentase Pelanggaran BMPK
a.1. Pihak Terkait BMPK dilakukan sesuai ketentuan BMPK
a.2. Pihak Tidak Terkait yang berlaku.
b. Penentase Pelampauan BMPK
b.1. Pihak Terkait
b,2. Pihak Tidak Terkait
2. GWM Rupiah Perhitungan persentase GWM pada posisi
(Persentase Giro Wajib
laporan dilakukan sesuai ketentuan GWM
Minimum Rupiah) yang berlaku.
PDN
Perhitungan persentase PDN pada posisi
(Persentase
Posisi Devisa Neto) laporan dilakukan sesuai ketentuan PDN
yang berlaku.
Penjelasan singkat indikator atau rasio-rasio keuangan untuk mengukur kinerja bank
1. Rasio CAR merupakan perbandingan modal bank dengan Aktiva Tertimbang Menurut
Risiko. Semakin tinggi rasio CAR mengindikasikan bank tersebut semakin sehat
permodalannya. Pemenuhan CARminimum 8% mengindikasikan bank mematuhi regulasi
permodalan. Contoh perhitungan CARbisa dilihat pada Bab B atau Bab 16 pada buku ini.
2. Rasio aktiva tetap terhadap modal mengindikasikan bahwa semakin tinggi rasio ini
menunjukkan semakin besar alokasi dana pada aktiva tetap dan inventaris. Aktiva tetap
dan inventaris adalah bukan aktiva produktif. Dengan demikian semakin besar rasio ini
semakin Rasio
l'rurukkinerja bank. Sebaliknya sernakin kecil semakin baik kinerja bank ini.
3. aktiva produktif bermasalah terhadap total aktiva produktif menginclikasikanbahr,r'a
senlakin besar rasio ini semakin buruk kualitas aktiva produktifilya, sebaliknya semakin
kecil semakin baik kualitas asset produktifnya. Contoh bisa clilihat pacla Bab 15 mengenai
penilaian kesehatan bank buku ini.
Rasio (NPL)
4. Non Performance Loan yaitu perbandingan arltara kredit bermasalah terhadap
total kredit. Rasio ini mengindikasikan bahwa semakin tinggi rasio NPL menunjukkan
semakin buruk kualitas kreditnya. Rasio ini sudah cukup jelas.
Ukuran PDN ini berlaku untuk bank-bank yang melakukan transaksi valas atau bank devisa.
Pengukuran PDN relatif sangat kompleks dibandingkan dengan ukuran-ukuran kinerja yang
lain'OIeh karena itr"r
dalam bab ini perlu ;rembahasan dan penjelasan secara khusus mengenai
PDN yang lebih komprehensif berikut contoh perhitungannya.
Dalam
pengukr.rran PDN diperlukan informasi data posisi aktiva valuta asing, posisi pasiva
valuta asing, dan posisi rekening administratif dalam valuta asir'rg.Secara terinci komponer.
yang diperhitungkan dalam PDN adalah sebagai berikut:
-\ktiva dalam valuta asing terdiri dari kas, emas, giro (termasuk giro pada BI), deposit on
-rll, deposito berjangka, sertifikat deposito, margin deposit, surat berharga, kredit yang
liberikan sebesar nilai buku yaitu setelah dikurangi nilai penyisihan penghapusan aktiva
produktif, nilai bersih wesel ekspor yang telah diambil-alih, rekening antar kantor aktiva
dan tagihan lainnya dalam valuta asing baik kepada penduduk maupun bukan penduduk.
lCrusus untuk perhitungan PPAPharus dilakukan dalam valuta yang sama dengan valuta
untuk kredit yang diberikan. Begitu juga untuk perhitungan PPAP aktiva produktif lainnya
:uga harus menggunakan cara yang sama dengan perhitungan PPAP untuk kredit yang
diberikan.
Rekening Administratif
Rekening administratif dalam valuta asing adalah rekening yang dapat menimbulkan
tagihan dan/atau kewajiban di masa mendatang yang merupakan komitmen dan kontinjensi
melalui transaksi valuta asing yang mencakup spot, forward, option yang diterbitkan oleh bank (bank sebagai
writter), future, kerugian/keuntungan margin trading yang belum
terselesaikaru bank garansi danLeter of Credit (L/C) yang dipastikan akan menjadi kewajiban
bank setelah dikurangi margin deposit, serta produk-produk lain yang sejenis terhadap
penduduk maupun bukan penduduk.
Option yang dibeli oleh bank (bank sebagai holder) dapat diperhitungkan dalam posisi
devisa neto sepanjang memiliki kontrak yang identik dengan optiott yang diterbitkan oleh
bank (back to back option) dalam nilai kontrak, jenis valuta, tanggal pelaksanaan (exercise
date) dan harga yang disepakati (Sfrlk e price). Contoh bank menju al call option US$ 10'000
dengan strike price tI$$1=Rp 8.000, jangka waktu 3 bulan s|d31.1312009, sementara itu bank
membeli call optionus$10.000 dengan sfrlke priceUs$ L= 8.000, jangka waktu 3 bulan sampai
dengan 31 Maret 2009. Kita ketahui bahwa pembelian call option memiliki kontrak identik
dengan penjualan call option, maka pembelian call option dapat dimasukkan dalam
perhitungan Posisi Devisa Neto. Pembelian option sebagai hedge atas outstanding LIC atau
bank garansi atau exposure valuta asing bank lainnya tidak dapat dimasukkan dalam
perhitungan Posisi Devisa Neto.
Dalam transaks valuta asingfuture, termasuk kontrak penjualan dan pembelianfuture,
serta keuntungan dan kerugian yang belum diperhitungkan dalam rekening laba/rugi.
Sedangkan pada garansi dan LiC yang diperhitungkan dalam PDN adalah yang dipastikan
akan menjadi kewajiban bank setelah dikurangi margin deposit. Garansi dan L/C (termasuk
gank
Bab 5 Laporan Keuangan dan Kinerja I 169
standby L/C) yang dimaksud adalah garansi dan L/C yang masing-masing diberikan kepacia
pemohon garansi dan importir, yang menurut perkiraan dipastikan tidak akan dapat
memenuhi kewajibannya kepada bank pada saat jatuh tempo. Perhitungan PDN untuk
garansi c{an L/C tersebut setelah dikurangi dengan margin deposit atau jaminan impor.
4. Modal Bank
Modal bank yang dipergunakan untuk menentukan PDN terdiri dari modal inti (tier 1)
modal pelengkap (tier2). Modal inti terdiri dari modal disetor dan tambahnnya, agio saham,
cadangan umum, cadangan khusns,laba ditahan,laba tahun lalu,laba tahunberjalan (50%),
l:ntoh perhifungan PDN dapat dilihat pada tabel 6.10 di bawah ini. Dalam contoh ini
lasumsikan bank melakukan transaksi valas dalam bentu USD, YEN, GBB DEM, danAUD.
,:Jormasi data posisi aktiva dan pasiva serta rekening administratif terlihat pada tabel ini, :an
selanjutnya bisa dicermati perhitungannya pada poinA, B, C,D, E dan F. Posisi modal
;iasumsikan setelah memperhitungkan modal utama (tier 1) d an modal pelengkap (tier 2)
:equmlah usD 5oo'
Taber 6.10.
Contoh Perhitungan Posisi Devisa Neto
tr: KETERANGAN USD YEN GBF DEM AUD Jr.rmleh
NERACA
Aktiva Valas 100 100 0 x5t) 40
giro 40 50 0 100 40
a. Aktiva valas tidak termasuk saldo pada bank lain
b. Giro pada Bank Lain 50 50 0 50 0
2 Pasiva Valas L5 0 60 25 0
3 Selisih aktiva densan oasiva valas {A1 : A2) 85 100 12s 40
j60
REKENING ADMINISTRATIF
gank
Bab 6 Laponan Keuangan dan Kinerja I 171