Anda di halaman 1dari 5

FILSAFAT HUKUM

A. Defenisi Filsafat Hukum


Filsafat hukum adalah cabang dari filsafat yaitu filsafat etika atau tingkah
laku yang mempelajari hakikat hukum. Filsafat hukum memiliki objek yaitu
hukum yang dibahas dan dikaji secara mendalam sampai pada inti atau
hakikatnya. Adapun defenisi filsafat hokum menurut para ahli yaitu ;
1. Van Apeldoorn :
Filsafat hukum adalah ilmu yg menjawab pertanyaan apakah hukum itu ?
Ilmu hukum tidak dapat memberi jawaban yg memuaskan, krn
jawabannya sebatas ada fenomenanya, gejala. melahirkan hukum yg
bersifat formalistic belaka
2. E. Utrecht :
Filsafat hukum merupakan ilmu yg menjawab pertanyaan apakah hukum
itu, apa sebab orang mentaati hukum, keadilan manakah yg dpt dijadikan
sbg ukuran baik-buruknya hukum.
Secara umu filsafat hukum adalah ilmu yg mempelajari asas/pendirian yg
paling mendasar tentang hukum , ilmu yg mempelajari hakikat terdalam dari
hukum , ilmu yang mencari / menemukan “ruh”-nya hokum

B. Faktor Faktor Penyebab Adanya Filsafat Hukum


1. Adanya kebimbangan tentang kebenaran dan keadilan dari hukum yg
berlaku, dan adanya ketidakpuasan terhadap aturan hukum yg berlaku,
karena tidak sesuai dengan keadaan masyarakat. yang diatur hukum
tersebut.
2. Adanya kesangsian terhadap nilai peraturan hukum yg berlaku.
3. Adanya aliran yg berpendapat bahwa satu-satunya sumber hukum adalah
hukum positif (hukum yg berlaku saat itu).
4. Adanya pendirian bahwa hukum adalah suatu gejala masyarakat yang
harus meladeni kepentingan masyarakat, shg landasan hukum adalah
penghidupan sendiri.
C. Tujuan Filsafat Hukum
Menjelaskan nilai-nilai dan dasar-dasar hukum sampai pada dasar filosofisnya,
ditemukan hakikat, esensi, substansi, ruh-nya hukum sehingga hukum mampu
hidup dalam masyarakat, (kejujuran, kemanusiaan, keadilan, equity)

D. Fungsi dan Peran Filsafat Hukum


1. Menumbuhkan kesadaran akan pentingnya hukum dalam hidup bersama.
2. Menumbuhkan ketaatan pada hokum
3. Menemukan ruhnya hukum
4. Menghidupkan hukum dalam masyarakat
5. Memacu penemuan hukum baru

E. Sistem Filsafat Hukum


1. Ontology Hukum
Sebagai hasil penerapan ciri berfikir filosofis radikal. Hal yang
dibahas di dalamnya adalah objek kajian ilmu hukum, termasuk objek
kajian sesungguhnya dan asumsi dasar ilmu hukum. Objek yang dikaji
ilmu hukum yaitu produk-produk hukum, asas hukum, sumber hukum,
sistem hukum dan subjek hukum
Dalam objek hukum tersebut tidak akan ada berbagai masalah
apabila di dlmnya sudah ada kesadaran hukum. Jadi objek sesungguhnya
ilmu hukum adalah kesadaran hukum masyarakat. Berbagai objek ilmu
hukum tersebut agar berkembang perlu di kaji, kajian tersebut biasanya
diawali dengan meragukan kebenaran asumsi dasarnya . Asumsi dasar
dapat dipahami sebagai asas-asas hukum. Misal : Asas praduga tak
bersalah. Pengertian dari asas ini adalah jika seseorang belum terbukti
bersalah tidak dapat diperlakukan sebagai tersangka. Tingkat pemahaman
dan perwujudan asas ini masih membutuhkan kajian, tidak boleh diterima
begitu saja. Kajian yg dilakukan akan mengembangkan ilmu kita.
2. Epistemologi Hukum
Dimensi epistemologi ada sebagai konsekuensi penerapan ciri
berfikir filosofis, integral. Setelah ditemukan berbagai faktor/sebab dari
suatu persoalan, maka kemudian dapat ditentukan sumber persoalan,
metode mengatasinya, ukuran kebenaran hasil pemikirannya/solusinya.
Jadi dimensi epistemologi ilmu hukum membahas tentang sumber hukum,
metode ilmu hukum, baik metode menemukan maupun metode
analisisnya, dan ukuran kebenaran produk-produk hukum.
3. Aksiologi Hukum
Dimensi aksiologi diakibatkan dari penerapan ciri berfikir
komprehensif dan sistematik. Apabila telah dihasilkan produk-produk
hukum yang sudah terukur tingkat kebenarannya, maka dapat diterapkan
dan dikembangkan dengan tetap mempertimbangkan berbagai nilai yg
melingkupinya, yaitu nilai yuridis,etis,estetis, religius. Konsekuensinya,
setiap produk hukum akan dapat mengangkat harkat martabat manusia dan
bermanfaat bagi kemaslahatan umat (sesuai dengan visi dan misi
diciptakan dan dikembangkannya ilmu)

F. ALIRA-ALIRAN FILSAFAT HUKUM


1. Aliran Hukum Alam
a. Prinsip : Hukum itu berlaku scr universal dan bersifat pribadi
b. Jenis : Hukum alam yg bersumber dari tuhan dan hukum alam yg
bersumber dari rasio manusia
c. Tokoh :Thomas Aquinas, menurutnya hukum ada 4, yaitu :
 Lex aeterna: ratio tuhan, bukan indra manusia
 Lex divina: bagian ratio tuhan = indra manusia
 Lex naturalis; penjelmaan lex aeterna dlm ratio manusia
 Lex positivis: hukum yg berlaku, yg merupakan pelaksanaan
hukum alam,disesuaikan dengan keadaan dunia
2. Aliran Hukum Positif
a. Didasari oleh pemikiran hukum legisme
b. Tokoh :
 John Austin , hukum adalah perintah dr penguasa untuk mengatur
makhluk berfikir . hukum merupakan system yg logis, tetap,
tertutup. Hukum terpisah dari keadaan dan pertimbangan nilai-nilai
moral. Menurutnya hukum dibagi menjadi : Hukum yg dicipta
tuhan & Hukum dari manusia : hukum yg sesungguhnya dan
hukum yg semu . Hukum yg sesungguhnya terdiri dr hukum yg
dibuat penguasa (UUD) dan hukum yg dibuat pribadi warga negara
untuk mengatur hak-haknya. Sedangkan hukum yg semu hanya
mengikat bagi yg berkepentingan. Hukum yg sesungguhnya terdr
dr 4 unsur : adanya perintah, adanya sanksi, adanya kewajiban,
adanya kedaulatan
 Hans Kelsen
Ajaran Hukum Murni, hukum harus dibersihkan dari unsur-unsur
yg tdk yuridis (etis, sosiologis, politis). Jadi menolak berlakunya
hukum alam dan eksistensi hukum kebiasaan. Ajaran Stufen-
theorie, sistem hukum merupakan suatu hierarkhi hukum, suatu
ketentuan hukum bersumber dr ketentuan hukum lain yg lebih
tinggi.

3. Aliran Mazhab Sejarah


a. Tokoh : Von Savigny, Hukum itu tidak dibuat, tetapi tumbuh dan
berkembang bersama masyarakat.
b. Dasar pemikiran : bangsa  jiwa rakyat perbedaan kebudayaan dan
hukum yg berlaku, sehingga tidak ada hukum yg universal. Isi hukum
ditentukan oleh pergaulan bangsa yg bersangkutan dari masa ke masa,
shg hukum merupakan hasil perjalanan sejarah suatu bangsa.
4. Aliran Sociological Jurisprudence
Sintesa dari aliran hukum positif dan mazhab sejarah.Hanya hukum yg
sanggup menghadapi ujian akal akan bertahan hidup. Unsur kekal dari
hukum adalah pernyataan akal yg berdasar pengalaman dan diuji oleh
pengalaman juga. Pengalaman dikembangkan oleh akal, akal diuji oleh
pengalaman. Sehingga hukum adalah pengalaman yg diatur dan
dikembangkan oleh akal, kemudian diumumkan dengan wibawa oleh
badan pebentuk UU dlm masyarakat yang berorganisasi politik dan
dibantu oleh kekuasaan masy. Inti ajarannya : Living law in live.

5. Aliran Pragmatic Legal Realism


a. Tokoh :John Chipman Gray, Karl Leewelly
b. Inti ajaran ; Agar hukum (UU) bermanfaat betul bagi masyarakat,
maka dalam pembuatannya harus memperhatikan logika, kepribadian,
politik, prasangka, dan ekonomi.

Anda mungkin juga menyukai