MELANJUTKAN PENUGASAN
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah tentang tanggung jawab auditor dalam menerima dan
melanjutkan penugasan.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu, kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu, dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki kedepannya makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang tanggung jawab
auditor dalam menerima dan melanjutkan penugasan ini dapat memberikan
manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.
Penyusun
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Dalam era yang di mana auditor memiliki peran yang sangat vital pada saat
ini, auditor memiliki kewajiban dalam rangka menerima penugasan dari klien
baru (engagement acceptance) atau melanjutkan penugasan dari klien lama
(engagement continuance.
Makalah ini membahas kewajiban auditor dalam menerima atau melanjutkan
penugasan serta aturan aturan yang mengatur mengenai penugasan tersebut.
Tujuan dan Manfaat
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah:
1. Sebagai bahan ilmu bagi penulis dan pembaca kedepannya.
2. Sebagai tugas dari mata kuliah Auditing dalam Program Pendidikan
Profesi Akuntansi.
Manfaat:
1. Memberikan pengetahuan tentang kewajiban auditor dalam menerima dan
melanjutkan penugasan.
2. Mengetahui aturan-aturan dan standar mengenai tanggung jawab auditor
dalam menerima dan melanjutkan penugasan.
ISI
Tanggung jawab auditor dalam menerima dan melanjutkan penugasan
memiliki pertanyaan penting. Apakah auditor sebaiknya menerima atau menolak
penugasan? Atau jika ini merupakan perikatan ulangan, apakah auditor sebaiknya
melanjutkan atau menolak penugasan. Keputusan yang harus diambil auditor
adlaah mengenai (menerima/melanjutkan/menolak) penugasan, sebelum kedua
belah pihak mengikatkan diri dan masuk dalam perikatan.
Kewajiban auditor
1. Mengidentifikasi dan menilai faktor risiko yang relevan dalam
menentukan apakah auditor menerima (accept) atau menolak (decline)
penugasan audit tersebut. Jika ia menjadi auditor pada tahun atau periode
sebelumnya, berdasarkan penilaian risikonya, ia harus menentukan untuk
melanjutkan (continue) atau menolak (decline) penugasan audit tersebut.
2. Menyepakati dan mendokumentasikan syarat-syarat perikatan (terms of
engagement)
Yang menjadi acuan utama dalam membahas mengenai masalah menerima
dan melanjutkan penugasan auditor adalah ISA 210, 220, dan 300 serta ISQC 1
(International Standard on Qulaity Control).
Gambar 1
Kegiatan
Melakukan prosedur
pendahuluan sebelum
menerima/melanjutka
n/menolak penugasan
Tujuan
Putuskan apakah
auditor
menerima/melanjutka
n/menolak penugasan
Dokumentasi
Catat hasil inventarisasi
semua faktor risiko,
segala masalah yang ada
tentang independensi,
surat perikatan jika
menerima/melanjutkan
ISA 210.3
Tujuan auditor adalah menerima atau melanjutkan penugasan audit hanya jika
dasar untuk melaksanakan penugasan sudah disetujui dengan:
auditor
menerima/melanjutkan/menolak
penugasan
tersebut,
kepada
otoritas
yang
ditetapkan
menurut
ketentuan
perundangan
2. Kemungkinan untuk mengundurkan diri dari penugasan atau dari
penugasan dan hubungan dari klien.
ISA 210.4
Preconditions for an audit (prasyarat suatu audit).
Penggunaan oleh manajemen suatu kerangka pelaporan keuangan yang
dapat diterima dalam pembuatan laporan keuangan dan persetujuan manajemen,
atau kalau perlu, TCWG mengani premis tentang bagaimana suatu audit
dilakukan.
ISA 210.12
Partner penugasan wajib meyakinkan bahwa prosedur yang tepat untuk menerima
dan melanjutkan hubungan dengan klien dan penugasan audit telah diikuti, dan ia
berkewajiban memastikan bahwa kesimpulan mengenai hal ini sudah tepat.
ISA 220.13
Jika partner penugasan memperoleh informasi yang menyebabkan KAP menolak
penugasan audit seandainya informasi itu diterima lebih dini, partner penugasan
Jadi, salah satu keputusan terpenting yang dapat dibuat oleh KAP ialah
memutuskan untuk menerima/melanjutkan penugasan klien dan memutuskan
penugasan klien mana yang harus ditolak. Keputusan yang buruk mengenai hal
ini, akan menyebabkan masalah seperti waktu produktif yang tidak bisa
dibebankan kepada klien, fee atau imbalan yang tidak dibayar oleh klien, beban
psikologis tambahan bagi partner dan staf, rusak atau hilangnya reputasi, dan yang
terburuk kemungkinan KAP/partner/staf mengalami tuntutan hukum.
ISQC
dan
ISA
220
mewajibkan
KAP
mengembangkan,
adalah
MENERIMA PENUGASAN
klien
2. Ketentuan perundangan mengenai hak dan kerahasiaan pribadi
3. Kode etik yang berlaku
Prakondisi untuk Suatu Audit (ISA 210)
Untuk memastikan apakah prakondisi bagi suatu audit memang ada, auditor
wajib:
1. Menentukan apakah kerangka pelaporan keuangan yang digunakana dalam
membuat laporan keuangan dapat diterima
2. Dapatkan persetujuan manajemen bahwa ia sadar dan memahami
sepenuhnya akan tanggung jawabnya berkenan dengan:
a. Penyusunan laporan keuangan entitas sesuai dengan FRF yang
diterapkan, termasuk ketentuan mengenai penyajian yang wajar.
b. Pengendalian internal sebagaimana dianggap perlu oleh manajemen
untuk menyusun laporan keuangan yang bebas dari salah saji yang
material, apakah yang disebabkan oleh kecurangan atau kesalahan.
c. Memberikan kepada auditor:
i.
ii.
iii.
menurut
pendapat
auditor
diperlukan
untuk
ISA 210.7
Jika manajemen atau TCWG membatasi lingkup kerja auditor dalam usulan
surat perikatan yang menurut auditor akan mengakibatkan penolakan opini atas
laporan keuangan, auditor tidak diperkenankan menerima penugasan dengan
pembatasan, kecuali jika diharuskan oleh ketentuan perundang-undangan.
ISA 210.9
Auditor wajib menyepakati syarat-syarat dalam penugasan audit dengan
manajemen atau jika perlu dengan TCWG.
ISA 210.10
Dengan memperhatikan alinea11, syarat perikatan audit yang disetujui harus
dicantumkan dalam surat perikatan audit atau bentuk perjanjian tertulis ang tepat
dan harus memuat:
a)
b)
c)
d)
Auditor tidak boleh menerima perubahan dalam syarat perikatan audit yang
tidak beralasan
ISA 210.15
Jika sebelum menyelesaikan perikatan audit, auditor diminta mengubah
perikatan audit ke perikatan yang mengisyaratkan asurans pada tingkat yang lebih
rendah,auditor berkewajiban memastikan apakah permintaan itu mempunyai
alasan yang layak untuk dipenuhi.
ISA 210.16
Jika syarat perikatan audit diubah, auditor dan manajemen wajib menyeoakati
dan mencatat syarat perikatan audit yang baru dalam surat perikatan audit atau
bentuk perjanjian tertulis yang tepat.
ISA 210.17
Jika auditor tidak dapat menyepakati perubahan syarat perikatan audit dan
tidak diperkenankan oleh manajemen untuk melanjutkan syarat perikatan audit
semula, auditor wajib:
a) Mengundurkan
diri
dari
perikatan
audit
jika
pengunduran
diri
KASUS
Analisa Kasus Ocean Manufacturing Inc, The New Client Acceptance
Decision
Deskripsi Singkat Kasus
Kantor akuntan Barnes and Fischer adalah sebuah KAP menengah
nasional. Perusahaan tersebut menyediakan jasa auditing dan pajak, tetapi
sekarang juga telah sukses membangun jasa konsultasi sistem informasi sebagai
bisnis sampingan dari klien yang nonaudit dan untuk klien audit
yangtidak
integritas,
kemungkinan
besar
terdapat
kekeliruan
dan
laporan
keuangan
auditan.
klien
merupakan
perusahaan
publik/privat.
Auditor
harus
penentuan
mempertimbangkan
berapa
jumlah
kebutuhan
amggota
akan
tim
audit.dan
spesialis.
yang
memiliki
tingkat
pengetahuan
integritas,
2006
2007
2008
ROE
ROA
Assets to Equity
Accounts
6,28%
3,39 %
1,85
14,02
7,11%
3,77%
1,88
13,11
8,94%
4,54%
1,97
11,69
Turnover
Average Collection 26,03
27,85
31,23
Period
Inventory Turnover
Day in Inventory
Debt to equity
Times
Interest
3,48
104,99
0,85
6,23
4,51
80,89
0,88
4,24
6,08
59,98
0,97
4,7
Earned
Current Ratio
Profit Margin
1,69
4,7%
1,92
6%
1,85
5,5%
Receivable
2008
22,10%
7,20%
3,59
8,14
Turnover
Average Collection 48,21
44,84
Period
Inventory Turnover
Day in Inventory
Debt to equity
Times
Interest
7,5
47,67
2,06
2,2
8,8
41,48
2,58
1,5
Earned
Current Ratio
Profit Margin
1,3
10%
1,2
9,80%
antara laba dengan aktiva atau modal yang menghasilkan laba tersebut.
Jadi semakin besar angka rasio profit margin semakin baik. Bila dilihat
dari tahun ke tahun rasio porfit margin Ocean Manufacturing, Inc
mengalami fluktuasi dimana tahun 2007 naik dan 2008 menurun.
g) Ocean Manufacturing, Inc mempunyai current ratio yang relatif lebih
tinggi dari industri sehingga dapat dikatakan baik. Rasio yang digunakan
untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban
jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki, Jadi
semakin tinggi angka current ratio semakin baik. Current rasio Ocean
Manufacturing, Inc dari tahun ke tahun juga berfluktuasi dimana 2007
naik dan 2008 menurun.
Permasalahan 3
Apasajakah faktor non keuangan yang harus dipertimbangkan sebelum menerima
Ocean sebagai klien?
Hal-hal non keuangan yang harus dipertimbangkan sebelum menerima Ocean
sebagai klien adalah:
Pergantian manajemen yang baru
Hal ini merupakan masalah yang harus diselidiki. Karena jika
menajemennya masih baru, dan memiliki pengalaman yang relevan sedikit
dapat membuat pekerjaan audit lebih lambat dan lebih sulit.
Sistem komputer yang rumit.
Sistem komputer yang rumit dapat menimbulkan beberapa masalah
untuk auditor. Misalnya, auditor mungkin akan mengalami kesulitan
mendapatkan informasi yang mereka butuhkan dari sistem tersebut. Selain
itu tidak terdapatnya control yang memadai terhadap sistem itu akan
meningkatkan pengujian subtantif yang dibutuhkan.
Hubungan dengan pendahulu auditor.
Hal ini merupakan masalah yang perlu diselidiki juga. Karena hubungan
dengan pendahulu auditor bisa dikatakan tidak benar. Hal itu terbukti dari
pernyataan yang tertulis di kasus bahwa auditor sebelumnya tidak
penerimaan
Keputusan
klien
baru
mengenai No : 001
(Ocean
Manufacturing, Inc)
References : Laporan Keuangan dan Date Issued : 31 Januari 2009
Informasi
ManajemenOcean
Manufacturing, Inc
Berdasarkan informasi yang diberikan oleh pihak manajemen dan laporan
keuangan dari Ocean Manufacturing, Inc maka dari hasil tersebut saya selaku
manajer audit dari KAP Barnes and Fischer wilayah Pasific Northwest
menyatakan bahwa Ocean Manufacturing, Inc mempunyai masalah dalam
penerapan sistem teknologi informasi yang baru. Selain itu klien juga mempunyai
masalah dalam laporan anggaran manajemen internal, laporan status persediaan,
dan penagihan piutang yang sering terlambat dan tidak akurat.
Berdasarkan permasalahan diatas maka saya memberikan rekomendasi
untuk menerima Ocean Manufacturing, Inc sebagai klien audit dikarenakan
sebagai profesional audit, masalah dan risiko yang ada pada klien merupakan
tugas bagi kami untuk membantu klien menyelesaikan masalah tersebut.
Pasific Northwest, 31 Januari 2009
Manajer Audit Barner and Fischer
wilayah Pasific Northwest
Kami memberikan rekomendasi untuk diterima karena setiap klien pasti memiliki
masalah dan risiko yang dihadapi oleh karenanya sebagai profesional audit tidak
mungkin kita akan menerima klien yang sempurna/tidak ada permasalahan.
Keputusan penerimaan klien ini juga ditentukan dari pertimbangan profesional.
B. Identifikasi lima atau enam faktor yang merupakan dampak yang akan terjadi
jika menerima Ocean Manufacturing Inc sebagai klien.
a. Sebagai sebuah hasil dari implementasi IT terbaru dari perusahaan Ocean,
beberapa proses pengauditan tidak pernah terselesaikan dengan sukses.
Auditor butuh menentukan bagaimana mencapai suatu kenyamanan pada
suatu item dimana audit secara tradisional tidak terpelihara. Auditor
memungkinkan untuk mengumpulkan bukti dengan melihat kembali pada
periode terjadinya data yang hilang dapat menggunkan data sebelum dan
sesudah perincian dari proses penghauditan. Prosedur analitis digunakan
untuk menguji kebijakan yang mungkin lebih penting selama perincian
proses audit.
b. Sebagai hasil dari implementasi Ocean terkini, salah saji material yang
beresiko tinggi terdapat pada persediaan, biaya akumulasi, tagihan piutang
lama, perkiraan gaji, dan utang. Prosedur subtantive yang berhubungan
dengan ukuran sample yang besar akan memainkan peran yang penting
pada area tersebut, dengan penekanan pada pengujian detail saldo.
c. Pengendalian
internal
terlihat
menjadi
berkurang.
Dan
auditor
d. Perputaran akun piutang, ketika baik adalah memburuk. Ini berarti auditor
harus memberikan perhatian pada penilaian akun piutang.
e. Perputaran persediaan, ketika masih relatif rendah dalam industri, dan
kemudian meningkat secara dramatis setelah tiga tahun. Hal ini bisa terjadi
selama manajemen persediaan berjalan efektif, tetapi bisa juga terjadi
salah saji dalam akun persediaan. Dan sebaiknya auditor memberikan
penekanan pada kelengkapan, penilaian, dan akurasi. Dan dikarenakan
klien kali ini bergerak pada bidang manufaktur dengan saldo persediaan
yang relatif besar, maka audit pada persediaan akan menjadi fokus utama.