OLEH:
pegawai-pegawai
yang
memiliki
jawabatan
tinggi
untuk
aktif untuk mendefinisikan tanggung jawab dan aspirasi yang menjadi bagian dari
pedoman etika organisasi.
Perbedaan karakteristik dan implementasi antara program compliance dan
organisasi berintegritas, sebagai berikut.
Tabel 1. Perbedaan Karakteristik Program Compliance dan Integritas
Karakteristik
Program Compliance
Sesuai dan taat dengan standar
Etika
Program Integritas
Mengelola sendiri sesuai
Tujuan
Mendorong tindakan-tindakan
melawan hukum
Kepemimpinan
Metode
Pendidikan, pengurangan
Pendidikan, kepemimpinan,
akuntabilitas, sistem
bersifat material
Program Compliance
Program Integritas
Ahli hukum
Mengembangkan standar
Menjalankan organisasi
komunikasi, pengintegrasian
standar
Kegiatan
organisasi, memberikan
bimbingan dan pelatihan,
menilai kinerja berbasis nilainilai, identifikasi dan
pemecahan masalah,
mengawasi ketaatan
Sistem dan standar compliance
Pendidikan
keputusan,
Infosys didirikan pada tahun 1981 oleh tujuh orang insinyur dengan modal awal
sebesar
US$250.
Perusahaan
didirikan
dengan
prinsip
membangun
dan
2. Infosys tidak mampu bersaing dengan rival mereka karena mereka banyak
menggunakan taktik bisnis untuk merendahkan ongkos produksi dan pajak.
3. Berhubungan dengan para senior eksekutif di Negara berkembang sangat
memerlukan pelicin baik berupa materiil maupun non materiil.
4. Infosys pernah berhenti mendistribusikan piranti lunak yang menyedot banyak
tambahan biaya (extra-cost) dikarenakan harus mengimpor barang tersebut yang
bea masuknya sangat tinggi pada akhir tahun 1980.
5. Tidak setiap manager Infosys mematuhi nilai-nilai perusahaan.
Mantan kepala penjualan di seluruh dunia Infosys ini, asisten eksekutif yang di
AS menuduhnya melakukan pelecehan seksual. Dia harus mengundurkan diri,
dan Infosys dan asuransi yang dibayar lebih dari $ 3 milInfosys baru-baru ini.
6. Dengan dikenal sebagai perusahaan yang berbasis nilai membuat tekanan pada
Infosys untuk melakukan yang lebih lagi di bidang-bidang lain (other areas).
7. Isu terakhir mengenai Infosys, bahwa perusahaan dituduh melanggar hukum AS
visa dengan menyediakan pekerja penuh waktu dengan visa dimaksudkan hanya
untuk pengunjung (business-trip visa yang diberikan dengan tujuan untuk
seminar dan traininig)
Tindakan Infosys Technologies, Ltd.
Infosys menyikapi penyuapan dengan tidak mengindahkan permintaan petugas
pemerintah dan berbuat hanya yang sesuai dengan aturan. Dengan kebenaran yang coba
disampaikan Infosys kepada pegawainya, pegawai merekapun menjadi bersemangat
untuk bertidak sesuai aturan, meski pegawai lain melakukan hal sebaliknya. Pegawai
Infoys menjadi rasa antusias yang tinggi, semakin berkomitmen, dan semakin produktif.
Dalam hal memenangkan tender, Infosys berani menolak memberikan mobil
untuk kenyamanan pribadi. Sehingga tanpa memberikan sebuah mobilpun, Infosys
mampu memenangkan tender tersebut. Perusahaan juga berani menutup produk yang
tinggi ongkos distribusinya dikarenakan bea masuk yang tinggi (hal ini terjadi karena
Infosys tidak ingin melibatkan penyuapan dalam transaksi tersebut).
Ada beberapa kasus pegawai Infosys yang tidak mematuhi nilai-nilai yang dianut
perusahaan. Perusahaan menjalankan praktek (zero tolerance policy) sehingga pegawai
tersebut tidak dipekerjakan kembali. Infosys bertindak cepat menyelesaikan kasus-kasus
tersebut sehingga kasus yang ada tidak menjadi bertambah besar. Sebaliknya,
perusahaan juga menyediakan penghargaan tahunan untuk pegawai yang mematuhi
nilai-nilai perusahaan mereka.
Untuk memenuhi tanggung jawab kepada pemangku kepentingan (stakeholders)
mereka, Infosys lebih menyukai mengungkapkan kerugian mereka kepada para
pemangku kepentingan (stakeholders), Infosys mengutamakan transparansi atas
pengungkapan pada laporan keuangan sehingga stakeholders pun tidak menghukum
mereka malah semakin mendukung Infosys.
Infosys memiliki nilai-nilai yang tidak tercatat sampai pada tahun 1998 berhasil
didokumentasikan. Nilai-nilai tersebut diberitahukan, dilatih dan disosialisasikan
kepada pegawai-pegawai baru. Cara-cara yang dilakukan dalam hal sosialisasi sistem
nilai perusahaan adalah:
a. Menyebarkan nilai-nilai perusahaan menggunakan Infy TV dan Infy Radio
b. Membuat titik temu (points of contact) untuk memecahkan dilema etika.
c. Pemimpin perusahaan yang tersebar sebanyak 700 orang terus-menerus
memperkuat nilai-nilai kami. Mereka banyak menghabiskan istirahat makan
siang mereka dengan karyawan muda, mendiskusikan nilai-nilai kami.
Untuk mendukung visi dari perusahaan, maka Infosys membuat suatu sistem nilai di
Perusahaan. Berikut ini sistem nilai yang dibuat perusahaan, dinamakan C-LIFE yaitu
sebagai berikut:
1. Kepuasan pelanggan (Customer delight):
Sebuah komitmen untuk melebihi harapan pelanggan kami.
2. Kepemimpinan dengan contoh (Leadership by Example):
Komitmen untuk menetapkan standar dalam bisnis dan transaksi kami dan
menjadi contoh bagi industri dan tim kita sendiri.
3. Integritas dan transparansi (Integrity and Transparency):
Komitmen untuk menjadi etis, tulus dan terbuka dalam hubungan kita.
4. Keadilan (Fairness):
Komitmen untuk bersikap objektif dan berorientasi transaksi, sehingga
mendapatkan kepercayaan dan rasa hormat.
5. Pencapaian terbaik (Pursuit of Excellence):
Komitmen untuk berusaha tanpa henti, untuk terus meningkatkan Diri kita
sendiri, tim kami, layanan kami dan produk sehingga menjadi yang terbaik.
Filosofi dalam perusahaan yang terangkum ke dalam prinsip-prinsip:
Satisfying the spirit of the law and not just the letter of the law (Memuaskan
semangat hukum, bukan hanya surat hukum)
Going beyond the law in upholding corporate governance standards (Melampaui
hukum dalam menegakkan standar tata kelola perusahaan)
Maintaining transparency and a high degree of disclosure levels (Menjaga
transparansi dan tingkat tinggi tingkat pengungkapan)
Making a clear distinction between personal convenience and corporate resources
(Membuat perbedaan yang jelas antara kenyamanan pribadi dan sumber daya
perusahaan)
Communicating externally in a truthful manner about how the company is run
internally (Berkomunikasi secara eksternal dengan cara jujur tentang bagaimana
perusahaan dijalankan secara internal)
Complying with the laws in all the countries in which the company operates
(Mematuhi hukum di semua negara di mana perusahaan beroperasi )
Having a simple and transparent corporate structure driven solely by business
needs (Memiliki struktur perusahaan sederhana dan transparan semata-mata
didorong oleh kebutuhan bisnis)
Embracing a trusteeship model in which the management is the trustee of the
shareholders' capital and not the owner (Merangkul model wali amanat di mana
manajemen adalah wali dari modal pemegang saham, bukan pemilik)
Driving business based on the belief, when in doubt, disclose (Mengemudi bisnis
didasarkan pada keyakinan, 'bila ragu, ungkapkan')
Kesimpulan Kasus
Hasil dari peninjauan terhadap kasus Infosys, menurut kelompok kami, Infosys
merupakan perusahaan yang memang terbukti telah membangun perusahaan mereka
dengan nilai-nilai etika sebagai pondasinya. Bukan profit yang mereka kejar, tapi
dengan mengedepankan tata kelola yang beretika maka perusahaan dapat mengejar
ketinggalannya dalam segi profit.
Infosys juga telah merancang dan mengimplementasikan program etika, sistem
nilai yang disebut oleh Brooks, cultural values dalam perusahaan. N. R. Narayana
Murthy dan enam orang insinyur pendiri Infosys berhasil menciptakan struktur
korporasi yang beretika sejak tahun 1981.