Anda di halaman 1dari 33

Akuntansi Untuk Perubahan Harga

Akuntansi Untuk Perubahan Harga


Akuntansi Untuk Perubahan Harga
Akuntansi Untuk Perubahan Harga
Akuntansi Untuk Perubahan Harga
Akuntansi Untuk Perubahan Harga
Akuntansi Untuk Perubahan Harga
Akuntansi Untuk Perubahan Harga
Akuntansi Untuk Perubahan Harga
Akuntansi Untuk Perubahan Harga
Akuntansi Untuk Perubahan Harga
Akuntansi Untuk Perubahan Harga
Akuntansi Untuk Perubahan Harga
Akuntansi Untuk Perubahan Harga
Akuntansi Untuk Perubahan Harga
Akuntansi Untuk Perubahan Harga
Kelompok I :

1. Jessy Christina Dewi Kadimun (C30122059)


2. Euaggelion Putra Valiantly (C30122075)
3. Moh. Hedar setiawan
(C30122095)
4. Abdul Hakim Mukhtar (C30122166)
5. Mimin alga firdiansyah (C30122168)
6. Suci Deliya Natasya (C30122200)
7. Eufracia Emiliana Angelica (C30122202)
Pokok Bahasan :
1. Definisi Perubahan Harga
2. Jenis – Jenis Perubahan Harga
3. Pos – Pos Moneter dan Nonmoneter
4. Akuntansi Daya Beli Konstan
5. Akuntansi Kos Sekarang (Current Cost
Accounting
6. Standar Akuntansi Perubahan Harga
Definisi Perubahan Harga

Perubahan harga adalah adanya perbedaan harga barang atau jasa pada waktu yang
berbeda. Dasar bagi penyajian laporan keuangan untuk tujuan umum adalah agar dapat
diperbandingkan baik dengan laporan keuangan periode sebelumnya maupun dangan
laporan keuangan entitas lain. Jika terjadi perubahan harga maka perbandingan menjadi
sulit dilakukan. Oleh karena itu perlu diatur tentang standar akuntansi untuk perubahan
harga yaitu pelaporan keuangan dalam kondisi Inflasi (PSAK No. 63).
Jenis – Jenis Perubahan Harga
• Perubahan Harga Umum. Perubahan harga umum adalah perubahan harga yang terjadi pada semua
produk/jasa secara umum. Perubahan harga umum dikenal dengan istilah inflasi. Pada umumnya pemicu
inflasi adalah penurunan nilai tukar satuan uang atau dikenal dengan perubahan daya beli. Perubahan tersebut
dapat disebabkan oleh kekuatan-kekuatan faktor ekonomik seperti tersedianya uang atau kecepatan beredarnya
uang dibandingkan dengan tersedianya barang atau jasa dalam perekonomian suatu negara.

• Perubahan Harga Spesifik. Mencerminkan perubahan karakteristik barang tertentu akibat teknologi atau
selera terhadap barang. Perubahan harga spesifik dapat terjadi karena berbagai faktor antara lain perubahan
selera konsumer, perubahan teknologi di bidang teknik industri, dan spekulasi atau perubahan harapan
masyarakat terhadap kuantitas barang dan jasa tertentu yang tersedia (supply) dalam masyarakat.
Jenis – Jenis Perubahan Harga
• Perubahan Harga Relatif. Mencerminkan perubahan harga spesifik setelah pengaruh perubahan harga umum
diperhitungkan. Perubahan harga relatif mengukur tingkat penyimpangan perubahan harga barang atau jasa
tertentu terhadap perubahan akibat perubahan tingkat harga umum seluruh barang dan jasa.
Pos – Pos Moneter dan Nonmoneter
1. Pos – Pos Moneter, Pos-pos MoneterPos-pos moneter terdiri atas aset moneter dan kewajiban moneter. Aset
moneter adalah klaim untuk menerima kas di masa mendatang dengan jumlah dan saat yang pasti tanpa
mengaitkannya dengan harga masa datang barang dan jasa tertentu. Kewajiban moneter adalah keharusan
untuk membayar uang di masa mendatang dengan jumlah dan saat pembayaran yang sudah pasti.
2. Pos Nonmoneter, pos-pos nonmoneter adalah pos-pos selain yang bersifat moneter yang juga terdiri atas aset
nonmoneter dan kewajiban nonmoneter. Aset nonmoneter adalah aset yang mengandung jumlah rupiah yang
menunjukkan nilai dan nilai tersebut berubah-ubah dengan berjalannya waktu atau aset yang merupakan klaim
untuk menerima potensi jasa atau manfaat fisis tanpa memperhatikan perubahan daya beli. Kewajiban
nonmoneter adalah keharusan untuk menyerahkan barang dan jasa atau potensi jasa lainnya dengan kuantitas
tertentu tanpa memperhatikan daya beli atau perubahan nilai barang atau potensi jasa tersebut pada
saat diserahkan.
Akuntansi Daya Beli Konstan
Tujuan akuntansi daya beli konstan adalah mempertahankan kapital atas dasar daya beli. Dengan daya beli sebagai
basis pengukuran, diharapkan perusahaan mampu mempertahankan sumber ekonomiknya untuk membeli barang dan jasa dan
berlangsung terus dalam suatu kondisi perekonomian tertentu. Dalam operasinya perusahaan akan menggunakan atau
mengorbankan daya beli aset untuk memperoleh aset (potensi jasa) lain dalam rangka menghasilkan pendapatan. Investor
berkepentingan dengan informasi daya beli untuk menilai apakan daya beli yang dikorbankan dalam rangka memperoleh
pendapatan dapat dipertahankan.

Keunggulan :
1. Akuntansi daya beli konstan menjadikan angka akuntansi lebih bermakna (meaningful).
2. Perbandingan antar periode akan memberikan informasi yang lebih bermakna dari pada perbandingan atas dasar rupiah
normal.
3. Pembandingan data antarperusahaan juga akan menjadi lebih berarti dan informatif.
4. Akuntansi daya beli konstan akan menghasilkan informasi laba atas dasar konsep mempertahankan kapital.
Akuntansi Daya Beli Konstan
5. Pejabat pemerintah sudah terbiasa menganalisis data keuangan atas dasar nilai real (in real term) sehingga pelaporan keuangan
perusahaan dengan menggunakan rupiah nominal kemungkinan dapat menyebabkan kebijakan pemerintah yang
merugikan perusahaan.

Kelemahan :
1. Akuntansi daya beli konstan mendasarkan diri pada data kos historis sehingga kelemahan-kelemahan yang melekat pada
kos historis tidak seluruhnya dapat dihilangkan atau diatasi. Jadi, akuntansi daya beli konstan belum memperhitungkan
pengaruh perubahan harga spesifik.
2. Manfaat informasi tambahan kemungkinan besar tidak sepadan dengan kos untuk menyusun statemen keuangan daya beli
konstan.
3. Acapkali statemen keuangan daya beli konstan diinterpretasi secara keliru sebagai informasi tentang nilai sekarang padahal
informasi yang disajikan oleh akuntansi daya beli konstan bukan merupakan nilai sekarang, nilai yang dapat direalisasi,
atau bahkan nilai diskunan.
Akuntansi Kos Sekarang (Current Cost Accounting)
Tujuan akuntansi kos sekarang adalah mengukur laba suatu perioda dengan mempertahankan kapital
semula. Kapital diukur atas dasar kapasitas operasi atau kemampuan untuk menyediakan barang atau jasa dengan
kuantitas yang sama dengan kapasitas atau kemampuan kapital sebelumnya. Akuntansi kos sekarang menuntut
agar semua sumber ekonomik (potensi jasa) yang dikonsumsi atau keluar dari kesatuan usaha diganti dengan
sumber ekonomik yang mempunyai fungsi atau kemampuan yang sama atau lebih besar.

Dasar Pengkuran Kos Sekarang :


1. Kos pengganti.
2. Nilai jual sekarang.
3. Nilai terrealisasi harapan.
Akuntansi Kos Sekarang (Current Cost Accounting)
Kos Sekarang dan Pemertahanan Kapital
Seperti akuntansi daya beli, akuntansi kos sekarang juga dilandasi konsep pemertahanan kapital. Perubahan harga aset yang
ditahan selama suatu perioda menimbulkan untung atau rugi penahanan. Perlakuan untung atau rugi penahanan bergantung
pada jenis kapital yang dianut. Untuk kapital finansial, untung atau rugi ini akan diperhitungkan dalam penentuan laba periode
sebagai untung terealisasi. Bila kapital fisik dianut, kapital dapat dikatakan tetap atau dipertahankan kalau perusahaan mampu
mengganti seluruh asetnya dengan aset sejenis atau kalau perusahaan mampu mempertahankan kapasitas untuk memproduksi
barang dan jasa secara tetap atau sama dengan periode sebelumnya.

Sumber Informasi dan Teknik Pengukuran Kos pengganti.


1. Pengindeksan (Indexation).
2. Penghargaan langsung (Direct pricing).
3. Pengkosan unit (Unit costing).
4. Penghargaan Fungsional (functional pricing).
Akuntansi Kos Sekarang (Current Cost Accounting)
Keunggulan :
1. Tindakan manajemen untuk menghadapi perubahan harga biasanya diwujudkan dalam keputusan yang
didasarkan atas harapan atau prediksi adanya perubahan harga di masa datang untuk barang atau jasa yang
diperoleh perusahaan.
2. Akuntansi kos sekarang dapat menunjukkan laba operasi dan untung penahanan sehingga dapat memberikan
informasi tentang pengaruh perubahan harga terhadap profitabilitas perusahaan yang sesungguhnya.
3. Informusi kos sekarang bermanfaat dalam analisis kemampuan perusahaan untuk menjaga kapasitas operasi
sekaligus untuk membagi dividen.
4. Neraca atas dasar kos sekarang menggambarkan nilai ekonomik aset dan utang yang lebih relistikdibandingkan
neraca berbasis kos historis.
Akuntansi Kos Sekarang (Current Cost Accounting)
Kelemahan :
1. Belum ada definisi yang tegas dan tunggal tentang apa yang dimaksud aset pengganti dan bagaimana aset
tersebut diukur.
2. Akuntansi kos sekarang belum mempertimbangkan pengaruh perubahan daya beli uang. Jadi, akuntansi kos
sekarang belum memecahkan masalah perubahan harga karena inflasi atau deflasi.
3. Kerumitan penyusunan informasi kos sekarang sebagai pelengkap tidak sepadan dengan manfaat yang
diperoleh. Dengan kata lain, akuntansi kos pengganti tidak praktis dan hasilnya kurang meyakinkan.
Standar Akuntansi Perubahan Harga
Dengan dikeluarkannya SFAS No. 89, FASB telah mengubah status pelaporan informasi perubahan harga
dari wajib menjadi anjuran. Secara autoritatif pengungkapan informasi perubahan harga setelah SFAS No. 89
sebenarnya bersifat sukarela. Standar akuntansi perubahan harga dalam profesi akuntansi di Amerika memang
mempunyai riwayat yang agak unik. Standar yang cukup penting yang berpautan dengan pembahasan dalam bab
ini adalah SFAS No. 33, No. 82 (1984), dan terakhir No. 89 (1986).

SFAS No. 33
Semula melalui SFAS No. 3, FASB mewajibkan Informasi pelengkap atas pungaruh inflasi dan perubahan harga
spesifik dalam laporan tahunan. SFAS No. 33 tidak menuntut penyajian komprehensif statement keuangan atas
dasar kos sekarang atau daya beli kostan tetapi hanya mewajibkan pengungkapan sebagian informasi yang
membantu pemakai untuk mengevaluasi pengaruh perubahan harga.
Standar Akuntansi Perubahan Harga
Dalam SIAS No. 33. FASB menetapkan informasi minimal yang harus diungkapkan atas dasar kos sekarat sebagai
berikut :
1. Informasi tentang laba dari operasi berlanjut untuk tahun berjalan atas dasar kos sekarang
2. Jumlah rupiah kos sekarang sediaan dan fasilitas fisis pada akhir tahun.
3. Untung dan rugi perusahaan selama tahun berjalan untuk sediaan dan fasilitas fasis

SFAS No. 82 SFAS No. 89

FASB menerbitkan SFAS No. 82 yang isinya SFAS No. 89 tidak lagi mewajibkan pengungkapan

meniadakan beberapa pengungkapan yang pengaruh perubahan harga sebagai informasi

sebelumnya diatur dalam SFAS No. 33. Standar baru pelengkap tetapi sangat menganjurkan

ini meniadakan atau membatalkan ketentuan untuk pengungkapan tersebut.

mengungkapkan informasi daya beli konstan.


Review Jurnal
1. Judul : Analisis Pengaruh DER, ROA, LDR DAN TATO Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Perbankan
2. Penulis : Uswatun Khasanah, dan Titiek Suwarti.
3. Terbit : 28 Januari 2022
4. Latar Belakang Penelitian : Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi
harga saham perusahaan perbankan di Bursa Efek Indonesia, seperti DER, ROA, LDR, dan TATO. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk memberikan pemahaman yang lebih baik tentang hubungan antara struktur modal,
profitabilitas, loan to deposit ratio, dan total asset turnover dengan harga saham perusahaan perbankan. Penelitian
ini juga bertujuan untuk memberikan kontribusi dalam memperluas pemahaman tentang faktor-faktor yang
memengaruhi harga saham perusahaan perbankan di pasar modal Indonesia
Review Jurnal
5. Isi dan Hasil Penelitian : Jurnal ini membahas pengaruh struktur modal, profitabilitas, loan to deposit ratio,
dan total asset turnover terhadap harga saham perusahaan perbankan di Bursa Efek Indonesia. Penelitian
menggunakan regresi linear berganda untuk menguji pengaruh rasio solvabilitas, profitabilitas, likuiditas, dan
aktivitas terhadap harga saham pada perusahaan perbankan di Bursa Efek Indonesia.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa DER, ROA, LDR, dan TATO berpengaruh positif terhadap harga saham.
Variabel-variabel ini mampu memberikan gambaran terhadap perubahan harga saham sebesar 43,9%, sementara
56,1% dipengaruhi oleh variabel lain di luar penelitian.
‫شكرا جزاكم هللا خير‬

Syukron
Jazakumullah
Khair

Terima kasih semoga Allah membalasmu dengan kebaikan

Anda mungkin juga menyukai