Anda di halaman 1dari 28

BAB 8

PENDAPATAN DAN BEBAN,


KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN

NAMA KELOMPOK :
ATIKA YASYFA AUDITA (1401035135)
FLORENTINA YUNILISTYOWATI (1401035144)
HESTI SULISTYOWATI (1401035103)
Konsep-konsep akuntansi dapat dievaluasi
pada tiga tingkat dasar:
Tingkat struktur
Tingkat interpretif
Tingkat perilaku
PENDAPATAN (REVENUE)

Sifat pendapatan (nature of revenue)


2 pendekatan terhadap konsep pendapatan :
1. Berfokus pada arus masuk aktiva sebagai hasil
kegiatan operasi perusahaan
2. Berfokus pada penciptaan barang dan jasa oleh
perusahaan serta penyalurannya kepada
konsumen atau produsen lainnya.

Pendapatan sebagai arus masuk aktiva bersih atau


sebagai arus keluar barang dan jasa.
Definisi pendapatan yang lebih tradisional:
Pendapatan merupakan arus masuk aktiva
atau aktiva bersih ke dalam perusahaan
sebagai hasil penjualan barang atau jasa.

Konsep dasar pendapatan adalah pendapatan


merupakan proses arus, yaitu penciptaan
barang dan jasa oleh perusahaan selama
jarak waktu tertentu.
Paton dan littleton menamakannya produk
perusahaan.
Committee on Accounting Concepts and
Standards of the American Accounting
Assosiation merumuskan pendapatan:
pendapatan . . . Adalah ekspresi moneter dari
keseluruhan produk atau jasa yang di transfer
oleh suatu perusahaan kepada pelanggannya
selama satu periode.

FASB dalam SFAC No. 3 mendefinisikan


pendapatan sebagai arus masuk aktiva bersih.
Pendapatan diperoleh dari penyerahan atau
pemroduksian barang/jasa atau kegiatan utama
lainnya perusahaan tersebut (arus ke luar)
Apakah yang seharusnya termasuk dalam
pendapatan?
Dalam Statement no. 4, APB, menyajikan
pandangan yang komprehensif mengenai
pendapatan. Selain penjualan dan jasa, dalam
pendapatan dimasukkan penjualan sumber-sumber
daya selain produk perusahaan.
Pengukuran pendapatan
Kriteria pengukuran pendapatan:
1. Dengan tingkat diskonto yang rendah maka
jumlah diskonto akan kecil dan tidak
mempengaruhi total penilaian pendapatan
secara material.
2. Karena bunga diklasifikasikan sebagai bagian
dari total pendapatan, maka pengaruh utama
berasal dari pengaruh waktu.
3. Klasifikasi pendapatan yang timbul dari saat
penantian (bunga) akan hilang dan
dimasukkan dalam klasifikasi pendapatan
yang berasal dari penjualan produk atau jasa.
Saat pelaporan pendapatan
Pendapatan (revenue) sebagai produk
perusahaan sebagaimana diukur dengan
nilai tukar atau ekivalen kas.
Pelaporan pendapatan menuntut tidak hanya
pernyataan bahwa perusahaan itu telah
memproduksi nilai ekonomik dalam bentuk
barang atau jasa, tetapi juga pengukuran
nilai itu sendiri.
Pelaporan Pendapatan Selama
Produksi
Dasar akuntansi akrual yang tradisonal
mengakui pendapatan pada saat
dihasilkan jika pada saat yang sama
tagihan (klaim) terhadap pelanggan atau
klien meningkat.
Pertumbuhan (accretion)
Yang berkaitan dengan pelaporan
pendapatan selama produksi adalah
pengakuan kenaikan nilai yang timbul dari
pertumbuhan alami atau proses
pertambahan umur. Contohnya antara lain
pertumbuhan kayu, pembibitan ternak,
peternakan, dan penyimpanan minuman
kertas dan anggur dalam waktu lama.
Pelaporan pendapatan pada saat
penyelesaian produksi
Kriteria utama adalah (1) adanya harga jual
yang dapat ditentukan atau harga pasar
yang stabil, (2) biaya pemasaran tidak
besar, dan (3) unit-unit dapat
dipertukarkan.
Pelaporan pendapatan pada saat penjualan
Ketentuan ini didukung alasan berikut :
Harga produk sekarang sudah lebih pasti
Produk telah berada diluar perusahaan

dan aktiva baru sudah menggantikannya,


yaitu pertukaran telah terjadi
Untuk sebagian besar perusahaan,

penjualan diasumsikan sebagai peristiwa


keuangan yang paling penting dala
kegiatan ekonomi perusahaan
Sebagian besar biaya yang menyangkut

pembuatan/perolehan produk
Ikhtisar pelaporan pendapatan
Pencatatan pendapatan di dalam laporan
akuntansi harus berdasarkan kriteria:
1. Nilai ekonomik harus sudah ditambahkan
perusahaan pada produknya
2. Jumlah pendapatan harus dapat diukur.
3. Pengukuran harus dapat dibutuhkan dan
secara relatif bebas dari bias.
4. Beban yang berkaitan harus dapat ditaksir
dengan tingkat ketepatan yang layak.
BEBAN (EXPENSES)
Beban merupakan konsep arus yang
menggambarkan perubahan yang tidak
menguntungkan dalam sumber daya perusahaan.
Beban sering didefinisikan sebagai biaya yang
habis terpakai.

Harga Perolehan Historis


Alasan menganut: karena biaya historis
diasumsikan dapat diverifikasi karena
menggambarkan pengeluaran tunai perusahaan.
Harga berlaku (current prices)
Pengukuran beban berdasarkan harga berlaku
memiliki keunggulan:
1. Membedakan laba yang timbul dari transaksi
2. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari
penyimpangan aktiva sebelum dipakai.

.Saat pengakuan beban


Beban terjadi apabila barang atau jasa dikonsumsi
atau digunakan dalam proses memperoleh
pendapatan. Saat atau pelaporan beban dilakukan
dengan mencatat kegiatan di dalam laporan
keuangan. Pelaporan beban dapat terjadi
bersamaan dengan kegiatan menggunakan barang
atas jasa,
Konsep penandingan (matching concept)
Sebagaimana didefinisikan oleh komite AAA pada tahun
1964, konsep matching merupakan proses pelaporan
beban berdasarkan hubungan sebab-akibat dengan
pendapatan yang dilaporkan.
Konsep Alokasi

Konsep alokasi dalam akuntansi adalah suatu proses


pemisahan suatu himpunan (set) atau jumlah nilai serta
pembebanan subhimpunan (subsets) yang dihasilkan itu
ke klasifikasi atau periode waktu yang berbeda.
Sesuai dengan pendekatan tradisional terhadap akuntansi,
alokasi terjadi karena penerapan ketentuan-ketentuan
tertentu untuk membebankan biaya (costs) ke produk atau
beban periode dan pembebanan produk perusahaan ke
beberapa periode tertentu sebagai pendapatan.
Agar proses alokasi dapat dibenarkan secara
teoritis, harus dipenuh 3 kriteria:
Additivity

Unambiguity

Defensibility

Keuntungan & Kerugian


Keuntungan dan kerugian merupakan kejadian
yang menguntungkan dan tidak menguntungkan,
yang tidak berkaitan langsung dengan kegiatan
normal perusahaan yang menghasillkan
pendapatan.
BAB 9
PELAPORAN PENGARUH PERUBAHAN
HARGA
Sifat Perubahan Harga
Perubahan harga dapat digolongkan sebagai berikut :
Perubahan tingkat harga umum

terjadi sebagai akibat perubahan dalam nilai unit


moneter selama masa inflasi dan deflasi.

Perubahan harga khusus


terjadi karena beberapa sebab termasuk perubahan
selera pelanggan, kemajuan teknologi, spekulasi dll.

Perubahan harga relatif


mencerminkan perubahan dalam struktur harga atau
perubahan dalam harga satu jenis komoditi.
Klasifikasi Moneter dan
Nonmoneter
Pos-pos moneter terdiri dari :
Aktiva moneter : aktiva yang mempunyai klaim untuk

menerima sejumlah manfaat di masa mendatang


tanpa mengaitkan dengan perubahan daya beli uang
yang terjadi. Contoh : deposito, kas, piutang wesel,
piutang dagang, investasi dalam obligasi.

Kewajiban Moneter : kewajiban untuk membayar uang


dengan jumlah tetap pada waktu mendatang, tanpa
menghiraukan apa yang akan terjadi pada nilai unit
moneter. Contoh : hutang dagang, wewsel bayar,
beban yang masih harus dibayar.
Klasifikasi Moneter dan
Nonmoneter

Pos-pos nonmoneter terdiri dari:


Aktiva nonmoneter : aset yang mengandung jumlah

rupiah yang menunjukkan nilai dan nilai tersebut


berubah-ubah dengan berjalannya waktu atau aset
yang merupakan klaim untuk menerima potensi jasa
atau manfaat tanpa memperhatikan perubahan daya
beli.

Kewajiban nonmoneter : Keharusan untuk


menyerahkan barang dan jasa atau potensi jasa
lainnya dengan kuantitas tertentu tanpa
memperhatikan daya beli atau perubahan nilai barang
atau potensi jasa tersebut pada saat diserahkan.
Keuntungan dan kerugian pos
moneter
Implikasi perubahan harga terhadap pos-pos
moneter lebih berkaitan dengan perubahan daya
beli yang menimbulkan untung atau rugi daya
beli.

Untung atau rugi daya beli pos moneter terjadi


apabila perusahaan menahan aset moneter atau
mempunyai utang moneter dalam jangka waktu
tertentu. Dalam kondisi inflasi, menahan aset
moneter akan menimbulkan rugi daya beli.
Dalam kondisi deflasi menahan aset moneter
akan memberikan untung daya beli dan
menahan utang moneter akan mengakibatkan
rugi daya beli.
Penyajian kembali pos-pos
moneter
Aktiva nonmoneter yang diperoleh dalam satu periode
dan disimpan untuk dijual atau digunakan pada waktu
yang akan datang, dapat diukur berdasarkan harga tukar
yang berlaku.

Apabila aktiva nonmoneter disajikan kembali


berdasarkan perubahan nilai uang, maka aktiva itu
dinyatakan dalam nilai dollar yang konstan.

Ada dua sistem pengukuran dalam penyajian kembali


pos moneter :
1. Pendekatan harga perolehan historis/dollar konstan
2. Pendekatan harga perolehan berlaku
Evaluasi atas penyajian kembali tingkat harga

Daya beli
Daya beli umum investasi
perusahaan

Daya beli
pemegang saham
Akuntansi untuk harga perolehan (pokok)
berlaku

Harga Perolehan Berlaku apabila terdapat pasar


(Current Cost) bersaing

Bagi persediaan
apabila tidak terdapat
dan
pasar bersaing
Aktiva tetap
Konsep-konsep pemeliharaan
modal
Di dalam konsep pemeliharaan modal keuangan
(financial capital maintenance), laba berasal dari
kenaikan jumlah rupiah nominal yang menunjukkan
modal.
Konsep pemeliharaan modal berdasarkan pendekatan
harga perolehan historis tradisional/dollar.
Didalam konsep pemeliharaan modal keuangan,
keuntungan dan kerugian penyimpanan dimasukkan
dalam penghitungan laba.
Terdapat dua pendekatan di dalam konsep
pemeliharaan modal, yakni konsep pemeliharaan
modal fisis dan konsep modal pemeliharaan modal
keuangan.
Evaluasi terhadap akuntansi untuk harga perolehan
berlaku

Keunggulan harga perolehan berlaku, sebagai berikut :


1) Harga perolehan berlaku merupakan jumlah yang harus
dibayarkan perusahaan dalam periode berjalan untuk
memperoleh aktiva/jasanya, jumlah ini menjadi ukuran untuk
meramalkan suatu perusahaan.
2) Memungkinkan pengidentifikasian keuntungan dan kerugian
penyimpanan, sehingga dapat mencerminkan hasil keputusan
manajemen.
3) Dapat menggambarkan nilai aktiva bagi perusahaan.
4) Penjumlahan aktiva dalam nilai berlaku lebih berarti daripada
penambahan harga perolehan historis yang terjadi pada
periode berbeda.
5) Memungkinkan pelaporan laba operasi berjalan, yang dapat
digunakan untuk meramalkan arus kas yang akan datang.
Penjabaran mata uang asing
Didalam penjabaran mata uang asing, terdapat
beberapa pendekatan:

Pendekatan Pendekatan
moneter/nonmoneter Sementara

Pendekatan Pendekatan
lancar/tidak lancar Investasi netto

Anda mungkin juga menyukai