Anda di halaman 1dari 10

NAMA : SILFINA MUKSIN

NPM : 02272111151
KELAS : V-D
MK : TEORI AKUNTANSI

AKUNTANSI PERUBAHAN HARGA

RERANGKA AKUNTANSI POKOK

Rerangka akuntansi pokok akan menentukan batas pengakuan transaksi


sehingga data yang masuk dalam statemen keuangan dasar akan merupakan informasi
yang minimal harus dipenuhi dalam pelaporan keuangan. Berbagai usulan akuntansi
untuk memperbaikki kelemahan akuntansi berbasis kos dapat diadopsi oleh rerangka
akuntansi pokok tanpa harus mengganti struktur akuntansinya (Suwardjono 2005).

MASALAH AKUNTANSI

Perubahan harga menimbulkan masalah bagi akuntansi dalam hal penilaian unit
pengukur dan pemertahanan kapital. Masalah penilaian berkaitan dengan dasar yang
harus digunakan untuk mengukur nilai pos pada suatu saat. Masalah pemertahanan
kapital berkaitan dengan pengertian laba sebagai selisih dua kapital yang harus
ditentukan jenisnya

a. Masalah Penilaian
Nilai aset individual atau spesifik akan berubah kalau dibandingkan
dengan aset tertentu yang lain meskipun daya beli uang tidak berubah.
Perubahan ini disebabkan oleh penggunaan teknologi yang berbeda atau
kemampuan produk baru yang lebih tinggi. Persepsi atau selera orang terhadap
manfaat atau nilai barang tertentu dapat pula menyebabkan perubahan nilai
yang akhirnya mempengaruhi harga barang tersebut. Perubahan harga
semacam ini disebut dengan perubahan harga spesifik.
b. Masalah Unit Pengukur
Daya beli uang dapat berubah sehingga unit moneter sebagai pengukur
nilai tidak bersifat homogenus lagi kalau dikaitkan dengan waktu.
Perubahan nilai unit pengukur ini terjadi karena perubahan tingkat harga secara
umum dalam ekonomi suatu negara. Artinya, kalau nilai atau manfaat suatu
barang tidak berubah, jumlah unit moneter yang dapat digunakan untuk
memperoleh barang yang sama akan berbeda dari waktu ke waktu karena daya
beli uang berubah.
c. Masalah Pemertahanan Kapital
Laba adalah kenaikan kapital dalam suatu periode yang dapat didistribusi
atau dinikmati setelah kapital awal dipertahankan. Untuk menentukan laba
dengan mempertahankan kapital, tiga hal penting dalam mengukur kapital harus
dipertimbangkan yaitu dasar penilaian, skala pengukuran, dan jenis kapital
terutama dalam hal terjadi perubahan harga atau nilai.
Bila pengaruh perubahan harga seperti di atas tidak diperhatikan, dalam
keadaan perubahan harga menarik, perhitungan laba atas dasar kos historis
cenderung tersaji lebih.

POS-POS MONETER DAN NON-MONETER

Perubahan harga mempunyai implikasi yang berbeda antara pos-pos moneter


dan nonmoneter. Pos-pos moneter berkaitan dengan masalah untung / rugi daya beli
sedangkan pos-pos nonmoneter berkaitan dengan untung / rugi penahanan. Pos
moneter dan non moneter berkaitan erat dengan implikasi perubahan
harga .pembagian pos-pos neraca menjadi moneter dan non moneter didasarkan pada
potensi jasa yang melekat pada pos bersangkutan, yaitu potensi jasa berupa aliran kas
atau berupa aliran potensi jasa fisis (non kas) (Suwardjono 2005).

Pos Moneter
Pos-pos moneter terdiri atas aset moneter dan kewajiban moneter. Aset moneter
adalah klaim untuk menerima kas di masa mendatang dengan jumlah dan saat yang
pasti tanpa mengaitkan dengan harga masa datang barang dan jasa tertentu.

Kewajiban moneter adalah keharusan untuk membayar uang di masa mendatang


dengan jumlah dan saat pembayaran yang sudah pasti

Pos-Pos Nonmoneter

Pos-pos nonmoneter adalah pos-pos selain yang bersifat moneter yang juga
terdiri atas aset nonmoneter dan kewajiban nonmoneter. Aset nonmoneter adalah aset
yang mengandung jumlah rupiah yang menunjukkan nilai dan nilai tersebut berubah-
ubah dengan berjalannya waktu atau aset yang merupakan klaim untuk menerima
potensi jasa atau manfaat fisis tanpa memperhatikan perubahan daya beli.

PERUBAHAN HARGA

Perubahan harga adalah perbedaan jumlah rupiah untuk memperoleh barang / jasa
yang sama pada waktu yang berbeda dalam pasar yang sama (masukan / keluaran).
Perubahan harga terdiri atas perubahan harga umum, spesifik dan relatif. Perubahan
harga umum mencerminkan perubahan nilai tukar / daya beli uang. Perubahan harga
spesifik mencerminkan perubahan karakteristik barang tertentu akibat teknologi / selera
terhadap barang.

1. Perubahan Harga Umum


Perubahan harga umum mencerminkan kenaikan atau penurunan nilai tukar
satuan uang atau dikenal dengan perubahan daya beli. Perubahan tersebut
dapat disebabkan pada umumnya oleh kekuatan-kekuatan faktor ekonomik
seperti tersedianya uang atau kecepatan beredarnya uang dibandingkan dengan
tersedianya barang atau jasa dalam perekonomian suatu negara.

a. Inflasi dan Daya Beli Uang


Indeks harga dapat memberi gambaran perubahan tingkat harga dari
waktu ke waktu. Perubahan indeks harga merefleksi pula perubahan daya
beli atau nilai tukar uang. Kenaikan indeks harga berarti penurunan daya beli
demikian pula sebaliknya. ke waktu. Perubahan relatif indeks harga dari
perioda satu ke perioda berikutnya disebut dengan laju inflasi.

b. Implikasi Akuntansi
Kos berbagai objek yang diukur dengan satuan uang pada waktu yang
berbeda-beda sebenarnya merupakan jumlah rupiah yang tidak homogenus
sehingga tidak dapat dijumlahkan. Karena bersifat moneter, meretia sudah
merefleksi kos atau harga sekarang setiap saat atau pada tanggal pelaporan.
c. Interpretasi Untung / Rugi Daya Beli
Jumlah rupiah untung atau rugi daya beli merupakan informasi untuk
membantu pemakai dalam menentukan laba ekonomik perusahaan karena
informasi tersebut berkaitan dengan seberapa jauh kapital secara ekonomik
harus dipertahankan.

2. Perubahan Harga Spesifik


Perubahan harga spesifik adalah perubahan harga barang tertentu karena
nilai instrinsik barang tersebut berubah sehingga nilai tukarnya juga berubah baik
di pasar masukan maupun pasar keluaran. Perubahan harga spesifik terjadi
karena berbagai faktor antara lain perubahan selera konsumer, perubahan
teknologi di bidang teknik industri dan spekulasi atau perubahan harapan
masyarakat terhadap kuantitas barang dan jasa tertentu yang tersedia dalam
masyarakat.
a. Implikasi Akuntansi
Dalam akuntansi kos historis, perubahan harga spesifik ini tidak diperhatikan
dan dengan sendirinya perubahan ini akan tersembunyi dalam perhitungan
laba. Seandainya pengaruh perubahan harga spesifik tersebut dikeluarkan
dari perhitungan laba, pengaruh ini akan menjadi untung atau rugi
penahanan.
b. Interpretasi Untung/Rugi Penahanan
Untung penahanan merupakan informasi tentang jumlah rupiah untuk
mempertahankan kapital. Dari segi evaluasi kinerja manajemen, akuntansi
kos sekarang sebenarnya memberi informasi tentang kegiatan yang benar-
benar merupakan upaya manajemen dan kegiatan yang semata-mata hanya
menahan aset dalam kaitannya

3. Perubahan Harga Relatif


Perubahan harga relatif mengukur tingkat penyimpanan perubahan harga barang
atau jasa tertentu terhadap perubahan akibat perubahan tingkat harga umum
seluruh barang dan jasa. Perubahan harga relatif adalah perubahan harga
setelah pengaruh perubahan daya beli dikeluarkan atau diperhitungkan.

DAYA BELI KONSTAN

Tujuan akuntansi daya beli konstan adalah mempertahankan kapital atas dasar
daya beli. Untuk dapat menyajikan statemen keuangan berbasis daya beli, data kos
historis harus dikonversi menjadi kos daya beli pada saat pelaporan. Dalam mengatasi
perubahan harga akibat daya beli, maka digunakan akuntansi daya beli konstan.
Dengan daya beli sebagai basis pengukuran diharapkan perusahaan mampu
mempertahankan sumber ekonomik untuk membeli barang dan jasa, dalam suatu
kondisi perekonomian tertentu.

Berkaitan dengan dasar pengukuran

1. Jika kos sekarang digunakan sebagai dasar pengukuran, maka :


a. Laba akana terbagi menjadi dua ; laba akibat operasi dan laba akibat
menahan kapital fisis.
b. Untung atau rugi yang belum terealisasi akibat penahanan aset,
dimasukkan dalam statemen laba rugi.
Konsep ini bertentangan dengan akuntansi kos historis, yang
mendasari diri pada realisasi untuk mengakui pendapatan.
2. Jika harga jual sekarang diguanakan sebagai dasar pengukuran, maka :
a. Laba dapat dipandang sebagai aliran dana bersih yang masuk, akibat
perubahan harga pasar.
b. Laba bukan jumlah rupiah yang timbul karena kegiatan menghasilkan
laba.
 Berkaitan dengan kapital
1. Sebagai kapital fisis
a. Perubahan dalam kos sekarang karenan penahanan aset fisis dipisahkan
dari laba dan dianggap sebagai penyesuai kapital fisis, sehingga tidak
menjadi komponen penentu laba.
2. Sebagai kapital finansial
a. Kegiatan untung rugi penahanan merupakan komponen penentu laba
sehingga masuk dalam statemen laba rugi pelengkap.
 Berkaitan dengan skala
1. Menggunakan daya beli konstan sebagai unit pengukur laba
a. Untung rugi daya beli dapat ditentukan atau dikeluarkan dari laba atas
dasar kos historis atau kos sekarang.
b. Untung rugi daya beli timbul karena perusahaan menahan aktiva moneter
bersih selama periode tertentu.
c. Jika untung rugi daya beli dikeluarkan dari laba, hasilnya angka laba yang
menggambarkan laba real.

Dari berbagai usulan akuntansi akibat perubahan harga diatas, diharapkan


mampu mengatasi kelemahan akuntansi berbasis kos historis, sehingga masih dapat
diadopsi akuntansi pokok tanpa harus mengganti struktur akuntansinya. Akuntansi
perubahan harga merupakan bagian dari pelaporan keuangan untuk mencapai tujuan
penyajian informasi keuangan.

AKUNTANSI KOS SEKARANG

Tujuan akuntansi kos sekarang adalah mengukur laba suatu perioda dengan
mempertahankan kapital semula. Akuntansi kos sekarang digunakan sebagai dasar.
Ada dua perbedaan yang tampak,yaitu: Pertama, laba akan terbagi menjadi dua
komponen yaitu laba akibat kegiatan operasi perusahaan dan laba akibat kegiatan
menahan kapital fisis. Kedua, untung / rugi yang belum terrealisasi akibat penahanan
aset dimasukkan dalam statemen laba-laba (Suwardjono 2005).

Pemilihan Indeks Harga untuk Konversi

Untuk dapat menyajikan statemen keuangan berbasis daya beli, data kos historis
harus dikonversi menjadi kos daya beli pada saat pelaporan.

Untuk menyusun statemen keuangan lengkap dalam daya beli, semua pos baik
neraca atau laba-rugi harus dikonversi.

Kapital Daya Beli

Kapital daya beli sebenarnya merupakan kapital finansial. Kapital finansial, laba
terjadi dari kenaikan jumlah rupiah kapital tanpa memperhatikan wujud kapital tersebut.
Kapital daya beli adalah jumah rupiah kapital finansial yang telah dikonversi menjadi
daya beli.

AKUNTANSI KOS SEKARANG

1. Kos Pengganti
Penekanan diletakkan pada kos pengganti aset yang dikuasai perusahaan
dengan aset yang sejenis atau sama fungsinya.
2. Nilai Jual Sekarang
Kos sekarang aset diukur atas dasar harga aset senandainya pada saat
sekarang perusahaan memilih untuk menjual aset tersebut alih-alih memakainya
untuk operasi.
3. Nilai Terrealisasi Harapan
Pendekatan ini sama dengan nilai jual sekarang hanya pengukuran dilakukan
atas dasar nilai sekarang aliran kas masa datang yang diterima dari aset atau
dibayar untuk aset atau utang bersangkutan.

Beberapa Teknik yang dapat digunakan untuk penentuan kos sekarang, yaitu :

1. Pengindeksan.
2. Penghargaan Langsung.
3. Pengkosan Unit.
4. Penghargaan Fungsional.

AKUNTANSI HIBRIDA

Akuntansi daya beli konstan berusaha untuk mengatasi masalah unit pengukur tidak
stabil sedangkan akuntansi kos sekarang berusaha untuk mengatasi masalah panilaian.

Perbedaan Akuntansi Daya Beli Konstan dan Kos Sekarang

Akuntansi Daya Beli Konstan

1. Mengatasi masalah unit pengukur.

2. Merevisi atau merevaluasi aset moneter pada akhir perioda.

3. Menggunakan indeks harga umum karena sasaeannya perubahan umum.

4. Mengabaikan untung atau rugi penahanan pada saat revaluasi.

5. Mengungkapkan untung atau rugi daya beli atas aset monoter reto.

6. Untung atau rugi sebagai selisih lebih bermakna sebagai penyesuai kapital
daripada komponen laba dalam rangka pemertahanan kapital.

Akuntansi Kos Sekarang

1. Mengatasi masalah penilaian.

2. Merevisi atau merevaluasi aset nonmoneter secara terus menerus.


3. Menggunakan indeks harga spesifik karena sasarannya perubahan harga
spesifik.

4. Mengabaikan untung atau rugi daya beli.

5. Mengungkapkan untung atau rugi penahanan atas aset nonmoneter neto.

6. Untung atau rugi sebagai selisih lebih bermakna sebagai komponen laba
daripada penyesuai kapital dalam rangka pemertahanan kapital.

STANDAR AKUNTANSI PERUBAHAN HARGA


Di Amerika, standar akuntansi mula-mula mewajibkan pelaporan pengaruh
perubahan harga sebagai informasi pelengkap dengan berbagai argumennya.
Kemudian standar tersebut diganti dengan berbagai standar baru yang tidak lagi
mewajibkan tetapi tetap menganjurkan pelaporan pengaruh perubahan harga dengan
berbagai argumennya. Akibatnya buku-buku teks akuntansi keuangan menengah tidak
lagi memasukkan topik akuntansi perubahan harga. Walaupun demikian, pembahasan
mengenai perubahan harga beserta teorinya tetap penting untuk memberi wawasan
yang luas dan dalam khususnya bila perubahan harag cukup berarti dalam sistem
perekonomian negara tertentu termasuk Indonesia (Suwardjono 2005).

Anda mungkin juga menyukai