NPM : 02272111151
KELAS : V-D
MK : TEORI AKUNTANSI
MASALAH AKUNTANSI
Perubahan harga menimbulkan masalah bagi akuntansi dalam hal penilaian unit
pengukur dan pemertahanan kapital. Masalah penilaian berkaitan dengan dasar yang
harus digunakan untuk mengukur nilai pos pada suatu saat. Masalah pemertahanan
kapital berkaitan dengan pengertian laba sebagai selisih dua kapital yang harus
ditentukan jenisnya
a. Masalah Penilaian
Nilai aset individual atau spesifik akan berubah kalau dibandingkan
dengan aset tertentu yang lain meskipun daya beli uang tidak berubah.
Perubahan ini disebabkan oleh penggunaan teknologi yang berbeda atau
kemampuan produk baru yang lebih tinggi. Persepsi atau selera orang terhadap
manfaat atau nilai barang tertentu dapat pula menyebabkan perubahan nilai
yang akhirnya mempengaruhi harga barang tersebut. Perubahan harga
semacam ini disebut dengan perubahan harga spesifik.
b. Masalah Unit Pengukur
Daya beli uang dapat berubah sehingga unit moneter sebagai pengukur
nilai tidak bersifat homogenus lagi kalau dikaitkan dengan waktu.
Perubahan nilai unit pengukur ini terjadi karena perubahan tingkat harga secara
umum dalam ekonomi suatu negara. Artinya, kalau nilai atau manfaat suatu
barang tidak berubah, jumlah unit moneter yang dapat digunakan untuk
memperoleh barang yang sama akan berbeda dari waktu ke waktu karena daya
beli uang berubah.
c. Masalah Pemertahanan Kapital
Laba adalah kenaikan kapital dalam suatu periode yang dapat didistribusi
atau dinikmati setelah kapital awal dipertahankan. Untuk menentukan laba
dengan mempertahankan kapital, tiga hal penting dalam mengukur kapital harus
dipertimbangkan yaitu dasar penilaian, skala pengukuran, dan jenis kapital
terutama dalam hal terjadi perubahan harga atau nilai.
Bila pengaruh perubahan harga seperti di atas tidak diperhatikan, dalam
keadaan perubahan harga menarik, perhitungan laba atas dasar kos historis
cenderung tersaji lebih.
Pos Moneter
Pos-pos moneter terdiri atas aset moneter dan kewajiban moneter. Aset moneter
adalah klaim untuk menerima kas di masa mendatang dengan jumlah dan saat yang
pasti tanpa mengaitkan dengan harga masa datang barang dan jasa tertentu.
Pos-Pos Nonmoneter
Pos-pos nonmoneter adalah pos-pos selain yang bersifat moneter yang juga
terdiri atas aset nonmoneter dan kewajiban nonmoneter. Aset nonmoneter adalah aset
yang mengandung jumlah rupiah yang menunjukkan nilai dan nilai tersebut berubah-
ubah dengan berjalannya waktu atau aset yang merupakan klaim untuk menerima
potensi jasa atau manfaat fisis tanpa memperhatikan perubahan daya beli.
PERUBAHAN HARGA
Perubahan harga adalah perbedaan jumlah rupiah untuk memperoleh barang / jasa
yang sama pada waktu yang berbeda dalam pasar yang sama (masukan / keluaran).
Perubahan harga terdiri atas perubahan harga umum, spesifik dan relatif. Perubahan
harga umum mencerminkan perubahan nilai tukar / daya beli uang. Perubahan harga
spesifik mencerminkan perubahan karakteristik barang tertentu akibat teknologi / selera
terhadap barang.
b. Implikasi Akuntansi
Kos berbagai objek yang diukur dengan satuan uang pada waktu yang
berbeda-beda sebenarnya merupakan jumlah rupiah yang tidak homogenus
sehingga tidak dapat dijumlahkan. Karena bersifat moneter, meretia sudah
merefleksi kos atau harga sekarang setiap saat atau pada tanggal pelaporan.
c. Interpretasi Untung / Rugi Daya Beli
Jumlah rupiah untung atau rugi daya beli merupakan informasi untuk
membantu pemakai dalam menentukan laba ekonomik perusahaan karena
informasi tersebut berkaitan dengan seberapa jauh kapital secara ekonomik
harus dipertahankan.
Tujuan akuntansi daya beli konstan adalah mempertahankan kapital atas dasar
daya beli. Untuk dapat menyajikan statemen keuangan berbasis daya beli, data kos
historis harus dikonversi menjadi kos daya beli pada saat pelaporan. Dalam mengatasi
perubahan harga akibat daya beli, maka digunakan akuntansi daya beli konstan.
Dengan daya beli sebagai basis pengukuran diharapkan perusahaan mampu
mempertahankan sumber ekonomik untuk membeli barang dan jasa, dalam suatu
kondisi perekonomian tertentu.
Tujuan akuntansi kos sekarang adalah mengukur laba suatu perioda dengan
mempertahankan kapital semula. Akuntansi kos sekarang digunakan sebagai dasar.
Ada dua perbedaan yang tampak,yaitu: Pertama, laba akan terbagi menjadi dua
komponen yaitu laba akibat kegiatan operasi perusahaan dan laba akibat kegiatan
menahan kapital fisis. Kedua, untung / rugi yang belum terrealisasi akibat penahanan
aset dimasukkan dalam statemen laba-laba (Suwardjono 2005).
Untuk dapat menyajikan statemen keuangan berbasis daya beli, data kos historis
harus dikonversi menjadi kos daya beli pada saat pelaporan.
Untuk menyusun statemen keuangan lengkap dalam daya beli, semua pos baik
neraca atau laba-rugi harus dikonversi.
Kapital daya beli sebenarnya merupakan kapital finansial. Kapital finansial, laba
terjadi dari kenaikan jumlah rupiah kapital tanpa memperhatikan wujud kapital tersebut.
Kapital daya beli adalah jumah rupiah kapital finansial yang telah dikonversi menjadi
daya beli.
1. Kos Pengganti
Penekanan diletakkan pada kos pengganti aset yang dikuasai perusahaan
dengan aset yang sejenis atau sama fungsinya.
2. Nilai Jual Sekarang
Kos sekarang aset diukur atas dasar harga aset senandainya pada saat
sekarang perusahaan memilih untuk menjual aset tersebut alih-alih memakainya
untuk operasi.
3. Nilai Terrealisasi Harapan
Pendekatan ini sama dengan nilai jual sekarang hanya pengukuran dilakukan
atas dasar nilai sekarang aliran kas masa datang yang diterima dari aset atau
dibayar untuk aset atau utang bersangkutan.
Beberapa Teknik yang dapat digunakan untuk penentuan kos sekarang, yaitu :
1. Pengindeksan.
2. Penghargaan Langsung.
3. Pengkosan Unit.
4. Penghargaan Fungsional.
AKUNTANSI HIBRIDA
Akuntansi daya beli konstan berusaha untuk mengatasi masalah unit pengukur tidak
stabil sedangkan akuntansi kos sekarang berusaha untuk mengatasi masalah panilaian.
5. Mengungkapkan untung atau rugi daya beli atas aset monoter reto.
6. Untung atau rugi sebagai selisih lebih bermakna sebagai penyesuai kapital
daripada komponen laba dalam rangka pemertahanan kapital.
6. Untung atau rugi sebagai selisih lebih bermakna sebagai komponen laba
daripada penyesuai kapital dalam rangka pemertahanan kapital.