Anda di halaman 1dari 14

Accounting For Changing Prices

Nama Kelompok : 1. Ahrun Naza


2. Candra Dinata
3. Dea priscila
4.Lidya Merti Putri
FAKULTAS EKONOMI
DAN BISNIS
5.Gusnida Afrinina
UNIVERSITAS RIAU

Dosen Pengampu : Dr.Novita Indrawati,S.E.,M.Si.,Ak.,CA.


AKUNTANSI PERUBAHAN HARGA

 Definisi Perubahan Harga :


perbedaan jumlah rupiah yang dapat digunakan untuk membeli
barang atau jasa yang sama pada waktu yang berbeda.
Akuntansi perubahan harga merupakan bagian dari pelaporan
keuangan untuk mencapai tujuan penyajian informasi keuangan. Selama
periode inflasi, nilai aktiva yang dicatat sebesar biaya akuisisi awalnya jarang
mencerminkan nilai terkininya (yang lebih tinggi). Nilai aktiva yang lebih
rendah menghasilkan beban yang dinilai lebih rendah dan laba dinilai lebih
tinggi
Masalah Akuntansi

 Terdiri dari:

Masalah unit
Masalah Penilaian
pengukur

Masalah
pemertahanan
Kapital
Pos-Pos Moneter dan Nonmoneter

 A.Pos Moneter
terdiri atas aset moneter dan kewajiban moneter. Aset moneter adalah klaim untuk
menerima kas di masa mendatang dengan jumlah dan saat yang pasti tanpa mengaitkan
dengan harga masa datang barang dan jasa tertentu.
Kewajiban moneter adalah keharusan untuk membayar uang di masa mendatang
dengan jumlah dan saat pembayaran yang sudah pasti.
Implikasi perubahan harga terhadap pos-pos moneter lebih berkaitan dengan
perubahan daya beli yang menimbulkan untung atau rugi daya beli. Untung atau rugi daya
beli timbul kalau perusahaan menahan pos-pos moneter dalam keadaan daya beli
berubah.Pos-pos moneter berkaitan dengan masalah untung atau rugi daya beli
B.Pos Non Moneter

Merupakan pos-pos selain yang bersifat moneter yang juga terdiri atas aset
nonmoneter dan kewajiban nonmoneter.
Aset nonmoneter adalah aset yang mengandung jumlah rupiah yang menunjukkan nilai
dan nilai tersebut berubah-ubah dengan berjalannya waktu atau aset yang merupakan
klaim untuk menerima potensi jasa atau manfaat fisis tanpa memperhatikan perubahan
daya beli.
Kewajiban nonmoneter adalah keharusan untuk menyerahkan barang dan jasa atau
potensi jasa lainnya dengan kuantitas tertentu tanpa memperhatikan daya beli atau
perubahan nilai barang atau potensi jasa tersebut pada saat diserahkan.
Implikasi perubahan harga terhadap pos nonmoneter adalah terjadinya perbedaan
nilai tukar antara saat pos-pos tersebut diperoleh atau terjadi dan nilai tukar saat meretia
diserahkan atau dilaporkan pada akhir perioda. Pos-pos moneter berkaitan dengan untung
atau rugi daya beli sedangkan pos-pos nonmoneter dengan untung atau rugi penahanan.
Perubahan Harga

Secara umum, perubahan harga adalah perbedaan jumlah rupiah untuk


memperoleh barang atau jasa yang sama pada waktu yang berbeda dalam pasar yang
sama (masukan atau keluaran).
Dari segi akuntansi, perubahan harga adalah perbedaan antara kos tercatat suatu
objek (pos) dan jumlah rupiah yang menggambarkan nilai objek (pos) pada saat tertentu.
Dari sudut perusahaan, perbedaan harga masukan dan keluaran bukan merupakan
perubahan harga tetapi lebih merupakan laba yaitu kenaikan nilai ekonomik yang
diharapkan karena proses produksi.
Karakteristik perubahan harga barang dan jasa, ada tiga jenis perubahan harga yaitu :
(1) perubahan harga umum, (2) perubahan harga spesifik, dan (3) perubahan harga relatif.
1. Perubahan Harga Umum

Perubahan harga umum mencerminkan kenaikan atau penurunan


nilai tukar satuan uang atau dikenal dengan perubahan daya beli.
Perubahan tersebut dapat disebabkan pada umumnya oleh :

kekuatan-kekuatan faktor ekonomik seperti


tersedianya uang atau kecepatan beredarnya
uang dibandingkan dengan tersedianya barang
atau jasa dalam perekonomian suatu negara.

ketidakseimbangan antara permintaan dan


penawaran barang dan jasa secara umum atau
perubahan harga pasar dunia untuk komoditas
dasar tertentu
2.Perubahan Harga Spesifik

 Merupakan perubahan harga barang tertentu karena nilai instrinsik


barang tersebut berubah sehingga nilai tukarnya juga berubah baik di
pasar masukan maupun pasar keluaran.
Hal ini karena berbagai faktor antara lain :

perubahan selera konsumer

perubahan teknologi di bidang teknik industri

perubahan harapan masyarakat terhadap kuantitas barang dan jasa tertentu yang tersedia dalam
masyarakat.
3. Perubahan Harga Relatif

Perubahan harga relatif mengukur tingkat penyimpanan perubahan


harga barang atau jasa tertentu terhadap perubahan akibat perubahan
tingkat harga umum seluruh barang dan jasa. Perubahan harga relatif
adalah perubahan harga setelah pengaruh perubahan daya beli
dikeluarkan atau diperhitungkan.
Pengaruh perubahan harga relatif tidak dapat terungkapkan secara
penuh kalau penyesuaian tidak dilakukan baik untuk perubahan harga
spesifik maupun untuk perubahan harga umum.
Aspek Institusional Akuntansi Inflasi

 1. Angka dalam laporan keuangan yang menggunakan yang


menggunakan historical value tidak lagi relevan secara ekonomi karena
terjadi perubahan harga. Hal ini tentu saja mengurangi kualitas laporan
keuangan untuk memperkirakan arus kas dimasa mendatang dan menilai
kinerja manajemen
 2. Angka dalam laporan keuangan mencerminkan jumlah uang yang
dibelanjakan pada waktu tertentu,artinya jumlah uang tersebut memiliki
purchasing power yang berbeda.
Model Akuntansi dan Aplikasi
Akuntansi Perubahan Harga

 Yaitu :

Akuntansi Daya
Beli Konstan

Akuntansi Kos
Sekarang
Akuntansi
Hibrida
Perbedaan
Akuntansi Daya Beli Konstan Akuntansi Kos Sekarang
Mengatasi masalah unit pengukur. Mengatasi masalah penilaian.
Merevisi atau merevaluasi aset moneter pada Merevisi atau merevaluasi aset nonmoneter
akhir perioda. secara terus menerus.
Menggunakan indeks harga umum karena Menggunakan indeks harga spesifik karena
sasaeannya perubahan umum. sasarannya perubahan harga spesifik.
Mengabaikan untung atau rugi penahanan Mengabaikan untung atau rugi daya beli.
pada saat revaluasi.
Mengungkapkan untung atau rugi daya beli Mengungkapkan untung atau rugi
atas aset monoter reto. penahanan atas aset nonmoneter neto.
Untung atau rugi sebagai selisih lebih Untung atau rugi sebagai selisih lebih
bermakna sebagai penyesuai kapital bermakna sebagai komponen laba daripada
Pandangan Menyeluruh Akuntansi
Inflasi
 Inflasi merupakan fenomena yang terus berulang, mengapa para
akuntan meluangkan terlalu banyak waktu pada isu akuntansi perubahan harga?
Jawabannya adalah untuk merumuskan akuntansi –inflasi yang efektif dan
komprehensif.
 Dari banyak isu ini berkaitan dengan masalah translasi valuta asing yang
telah di bahas sebelumnya. Misalnya restatement tingkat harga maupun translasi
valuta asing memiliki masalah yang umum, keduanya memiliki masalah yang sama
dengan metodologi restatement dan keduanya menghadapi dilema dalam
mengklasifikasi dan memperlakukan keuntungan atau kerugian yang
dihasilkan restatement. Tetapi persamaan tersebut hanya terlihat dipermukaan
saja, tidak benar-benar nyata. Maksudnya adalah pertimbangan akuntasi teoritis
yang dipakai dalam kedua proses tidak sama. Translasi valuta asing sebagian
besar adalah masalah unit perkiraan (unit pengukuran). Penyesuaian tingkat harga
terutama berkenaan dengan perbedaan antara modal dan laba, sehingga
implikasinya kebanyakan berkaitan dengan penilaian (proses pengukuran)
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai