Terdiri dari:
Masalah unit
Masalah Penilaian
pengukur
Masalah
pemertahanan
Kapital
Pos-Pos Moneter dan Nonmoneter
A.Pos Moneter
terdiri atas aset moneter dan kewajiban moneter. Aset moneter adalah klaim untuk
menerima kas di masa mendatang dengan jumlah dan saat yang pasti tanpa mengaitkan
dengan harga masa datang barang dan jasa tertentu.
Kewajiban moneter adalah keharusan untuk membayar uang di masa mendatang
dengan jumlah dan saat pembayaran yang sudah pasti.
Implikasi perubahan harga terhadap pos-pos moneter lebih berkaitan dengan
perubahan daya beli yang menimbulkan untung atau rugi daya beli. Untung atau rugi daya
beli timbul kalau perusahaan menahan pos-pos moneter dalam keadaan daya beli
berubah.Pos-pos moneter berkaitan dengan masalah untung atau rugi daya beli
B.Pos Non Moneter
Merupakan pos-pos selain yang bersifat moneter yang juga terdiri atas aset
nonmoneter dan kewajiban nonmoneter.
Aset nonmoneter adalah aset yang mengandung jumlah rupiah yang menunjukkan nilai
dan nilai tersebut berubah-ubah dengan berjalannya waktu atau aset yang merupakan
klaim untuk menerima potensi jasa atau manfaat fisis tanpa memperhatikan perubahan
daya beli.
Kewajiban nonmoneter adalah keharusan untuk menyerahkan barang dan jasa atau
potensi jasa lainnya dengan kuantitas tertentu tanpa memperhatikan daya beli atau
perubahan nilai barang atau potensi jasa tersebut pada saat diserahkan.
Implikasi perubahan harga terhadap pos nonmoneter adalah terjadinya perbedaan
nilai tukar antara saat pos-pos tersebut diperoleh atau terjadi dan nilai tukar saat meretia
diserahkan atau dilaporkan pada akhir perioda. Pos-pos moneter berkaitan dengan untung
atau rugi daya beli sedangkan pos-pos nonmoneter dengan untung atau rugi penahanan.
Perubahan Harga
perubahan harapan masyarakat terhadap kuantitas barang dan jasa tertentu yang tersedia dalam
masyarakat.
3. Perubahan Harga Relatif
Yaitu :
Akuntansi Daya
Beli Konstan
Akuntansi Kos
Sekarang
Akuntansi
Hibrida
Perbedaan
Akuntansi Daya Beli Konstan Akuntansi Kos Sekarang
Mengatasi masalah unit pengukur. Mengatasi masalah penilaian.
Merevisi atau merevaluasi aset moneter pada Merevisi atau merevaluasi aset nonmoneter
akhir perioda. secara terus menerus.
Menggunakan indeks harga umum karena Menggunakan indeks harga spesifik karena
sasaeannya perubahan umum. sasarannya perubahan harga spesifik.
Mengabaikan untung atau rugi penahanan Mengabaikan untung atau rugi daya beli.
pada saat revaluasi.
Mengungkapkan untung atau rugi daya beli Mengungkapkan untung atau rugi
atas aset monoter reto. penahanan atas aset nonmoneter neto.
Untung atau rugi sebagai selisih lebih Untung atau rugi sebagai selisih lebih
bermakna sebagai penyesuai kapital bermakna sebagai komponen laba daripada
Pandangan Menyeluruh Akuntansi
Inflasi
Inflasi merupakan fenomena yang terus berulang, mengapa para
akuntan meluangkan terlalu banyak waktu pada isu akuntansi perubahan harga?
Jawabannya adalah untuk merumuskan akuntansi –inflasi yang efektif dan
komprehensif.
Dari banyak isu ini berkaitan dengan masalah translasi valuta asing yang
telah di bahas sebelumnya. Misalnya restatement tingkat harga maupun translasi
valuta asing memiliki masalah yang umum, keduanya memiliki masalah yang sama
dengan metodologi restatement dan keduanya menghadapi dilema dalam
mengklasifikasi dan memperlakukan keuntungan atau kerugian yang
dihasilkan restatement. Tetapi persamaan tersebut hanya terlihat dipermukaan
saja, tidak benar-benar nyata. Maksudnya adalah pertimbangan akuntasi teoritis
yang dipakai dalam kedua proses tidak sama. Translasi valuta asing sebagian
besar adalah masalah unit perkiraan (unit pengukuran). Penyesuaian tingkat harga
terutama berkenaan dengan perbedaan antara modal dan laba, sehingga
implikasinya kebanyakan berkaitan dengan penilaian (proses pengukuran)
Terima Kasih