Anda di halaman 1dari 8

NAMA : YACINDA FARIDAISYANA PUTRI MATKUL : TEORI AKUNTANSI

NIM : A210180058 DOSEN : SUYATMINI, Dr. S.E., M.Si


KELAS : B

LEMBAR JAWAB E-UAS


PRODI PENDIDIKAN AKUNTANSI UMS

1. A. REVENUE (PENDAPATAN)
KARAKTERISTIK REVENUE (PENDAPATAN)
a) Sumber pendapatan -> jumlah uang yang masuk ke aktiva perusahaan dan
bertambah dengan berbagai macam cara dan tidak semuanya merupakan
pendapatan dari revenue. Aktiva pada neraca perusahaan juga bisa bertambah
karena banyak hal, mulai dari pertambahan modal, laba dari penjualan asset yang
bukan dari kegiatan usaha, surat berharga dan lainnya.
b) Produk dan kegiatan utama perusahaan -> perusahaan bisa saja memiliki kegiatan
utama sebagai produsen/manufaktur, penjualan jasa, perdagangan atau usaha jasa
keuangan, namun terkadang ada pendapatan lain yang berhubungan dengan
kegiatan utama perusahaan.
c) Jumlah rupiah pendapatan dan proses penandingan -> jumlah rupiah kas atau bank
yang diterima perusahaan bisa saja tidak sama dengan jumlah pendapatan yang
ditagihkan perusahaan, bisa saja ada lebihnya atau mungkin kurang.

PENGAKUAN REVENUE (PENDAPATAN)


Pengakuan pendapatanada dalam proses pembukuan perusahaan jika memenuhi
syarat atau prinsip dibawah ini :
a. Telah direalisasi (realized) -> telah terjadi transaksi pertukaran antara barang
yang dihasilkan perusahaan dengan kas atau klaim untuk menerima kas.
b. Pendapatan telah terbentuk (earned) -> bila kegiatan menghasilkan barang dan
jasa telah berjalan dan secara substansi telah selesai.

SAAT PENGAKUAN REVENUE (PENDAPATAN)


a) Pengakuan pendapatan pada saat penjualan -> pengakuan ini dasar yang paling
umum karena pada saat penjualan kriteria penghimpunan dan realisasi telah
terpenuhi. Kriteria realisasi terpenuhi karena telah ada kesepakatan pihak lain untuk
membayar jumlah rupiah pendapatan secara objektif.
b) Pendapatan diakui selama selama kegiatan produksi -> pengakuan pendapatan
dapat dilakukan secara bertahap(perperiode akuntansi) sejalan dengan kemajuan
proses produksi atau sekaligus pada saat projek selesai dan diserahkan.
c) Pendapatan diakui saat produksi selesai -> pengakuan pendapatan atas dasar
produk selesai diproduksi dapat dianggap layak untuk industry ekstraktif
(pertambangan) termaksud pertanian.
d) Pengakuan pendapatan pada saat kas diterima -> merupakan pengakuan
pendapatan berdasarkan cash basis.

PENGUKURAN REVENUE (PENDAPATAN)


Pendapatan dapat diukur dengan nilai wajar imbalan yang telah diterima
atau dapat diterima. Pendapatan diukur dalam satuan nilai produk/jasa dalam suatu
transaksi yang bebas. Nilai tukar tersebut menunjukan ekuivalen kas atau nilai diskonto
tunai dari uang yang diterima atau akan diterima dari transaksi penjualan.
B. EXPENSES (KONSEP BIAYA)
KARAKTERISTIK EXPENSES (KONSEP BIAYA)
a) Adanya penurunan aktiva (asset) -> beban akan timbul bila terjadi transaksi yang
mengakibatkan pengurangan atau penuntutan suatu aktiva atau dapat menimbulkan
aliran keluar dari manfaat ekonomi. Jika terjadi pemakaian bahan baku yang
barangnya belum terjual maka tidak dapat dikatakan sebagai suatu beban,
melainkan suatu biaya. Dan apabila pemakaian aktiva sudah digunakan untuk segala
keperluan untuk barang atau sudah berhasil dijual baru bisa dikatan sebagai beban.
b) Aktivitas yang membentuk operasi utama yang berkelanjutan/terus menerus ->
tidak semua penurunan aktiva dapat dikatakan sebagai beban, agar dapat terjadi
maka harus ada kaitannya dengan suatu kegiatan utama perusahaan yang continue.
Kegiatan utama perusahaan itu sendiri adalah yang beda kaitannya dengan suatu
proses produksi dan pengirimanbarang.
c) Kenaikan kewajiban -> jika terdapat suatu keadaan dimana sebuah perusahaan telah
memanfaatkan barang dan jasa dengan baik dan kejadian sebelumnya tidak
mengakui sebagai asset atau belum mengakui kewajibannya sebagai penggunaan
suatu baran/jasa yang dikuasai pihak lainmaka disebut kewajiban.

PENGAKUAN EXPENSES (KONSEP BIAYA)


Beban/biaya pada dasarnya memiliki kedudukan yang penting yaitu sebagai aktiva
(jasa), dan sebagai beban pendapatan(biaya). Dalam proses pembebanan cost (biaya) pada
umumnya merupakan sebagai proses pemisahan cost itu sendiri (biaya).
Di dalam laporan Laba Rugi beban diakui sebagai :
 Adanya suatu penururan dari aktiva tetap yang digunakan oleh suatu perusahaan.
 Terdapat proses produksi agar dapat menghasilkan suatu barang dan atau jasa.
 Adanya kewajiban perusahaan yang terdapat dalam karyawan misal : pembayaran
gaji karyawan dan upah karyawan.
 Terdapat kewajiban perusahaan yang tanpa diiringi dengan perolehan aktiva, misal :
garansi suatu produk, dan pembayaran bunga pinjaman.
Apabila suatu cost dapat ditangguhkan pembebanannya sebagai suatu biaya,
maka cost harus memiliki kriteria sebagai berikut :
 Dapat memenuhi manfaat ekonomi dimasa mendatang  dan dapat dikendalikan oleh
perusahaan yang dimana transaksinya terjadi dimasa lalu.
 Aktiva dapat dinikmati oleh entitas yang menguasai apabila memungkinkan bahwa
manfaat ekonomi dimasa mendatang terbilang mencukupi.
 Manfaat itu sendiri dapat diukur dengan andal.

PENGUKURAN EXPENSES (KONSEP BIAYA)


Pengukuran beban/biaya sama dengan penilaian aktiva dan diukur atas jumlah
rupiah yang digunakan untuk penilaian suatu aktiva atau hutang. Dan pengukuran biaya
dapat didasari pada :
1.   Cost historis -> Merupakan jumlah rupiah kas atau setara dengan yang
dikorbankan untuk memperoleh aktiva. Dan pengukuran biaya atau cost hitoris biasa
digunakan untuk untuk jenis aset atau aktiva seperti peralatan, gedung,dll.
2.   Cost pengganti (replacement cost) -> Biasanya menunjukkan jumlah dari
rupiah harga petukaran yang harus dikorbankan dimasa sekarang pada suatu entitas
untuk mendapatkan aktiva yang sama atau sejenis dalam kondisi yang sama. Contohnya
penilaian persediaan.
3.   Cash equivalent (setara kas) -> Jumlah rupiah pada kas yang biasanya
direalisir yang menggunakan cara dengan menjual setiap jenis aktiva yang ada di pasar
bebas didalam kondisi perusahaan yang normal. Biasanya berdasarkan pada pencatatan
harga pasar barang bebas dan sejenis dalam keadaan dan kondisi yang sama atau
sejenis. Dan untuk pencatatan beban itu sendiri yang akibatnya dari penyusutran
(depresiasi). Nilai yang dicantumkan juga masuk ke dalam beban sebagai nilai selisih dan
nilai wajar dengan nilai buku.

C. INCOME (KONSEP LABA)


KARAKTERISRIK INCOME (KONSEP LABA)
Menurut belkaoui 1993 karakteristik laba akuntansi :
 Laba akuntansi didasarkan pada transaksi aktual terutama dari penjualan barang/
jasa.
 Laba akuntansi didasarkan pada postulat periodisasi yang mengacu pada kinerja
perusahaan selama satu periode tertentu.
 Laba akuntansi didasarkan pada prinsip pendapatan yang memerlukan pemahaman
khusus tentang definisi, pengukuran dan pengakuan pendapatan
 Laba akuntansi memerlukan pengukuran tentang biaya dalam bentuk cost historis.
 Laba akuntansi menghendaki adanya penandingan antara pendapatan dengan biaya
yang relevan

PENGUKURAN DAN PENGAKUAN LABA


Pengukuran besarnya laba sangat tergantung pada besarnya pendapatan dan biaya.
Karena laba merupakan selisih antara pendapatan dan biaya. Dengan demikian laba diakui
sejalan dengan pengakuan pendapatan dan biaya
Dalam konsep dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan IAI, disebutkan: bahwa
penghasilan (income) akan diakui apabila kenaikan manfaat ekonomi dimasa mendatang
yang berkaitan dengan peningkatan aktiva atau penurunan kewajiban telah terjadi dan
jumlahnya dapat diukur dengan andal.

TIGA PENDEKATAN DALAM MENGUKUR LABA :


1. Pendekatan transaksi. Pendekatan ini menganggap bahwa perubahan aktiva/ hutang
(laba) terjadi hanya karena adanya transaksi, baik internal maupun eksternal.
2. Pendekatan kegiatan. Pendekatan ini merupakan perluasan dari pendekatan transaksi.
Perbedaanya : pendekatan transaksi didasarkan pada proses pelaporan yang
mengukur transaksi dengan pihak luar, sedang pendekatan kegiatan didasarkan pada konsep
peristiwa/ kegiatan dalam arti luas, tidak dibatasi pada kegiatan dengan pihak luar.
3. Pendekatan mempertahankan kemakmuran (capital maintenance Concept) Dalam
pendekatan ini laba diakui dan diukur setelah capital awal dapat dipertahankan.
Capital dimaksudkan kekayaan bersih dalam artian luas dan dalam berbagai
bentuknya. Dengan demikian capital diartikan sebagai sekelompok kekayaan tanpa
memperhatikan siapa yang memiliki kekayaan tersebut

ANALISIS MATCHING -> Hasil dari konsep penandingan (matching concept)


pendapatan..beban, yaitu laba, merupakan salah satu faktor penting dalam mengukur
kinerja manajemen dalam mengelola perusabaan. Konsep ini mengatur mengenai mengenai
pengukuran dan pengakuan pendapatan dan beban sama proses penandingan pendapatan-
beban tersebut. Hal ini terkait dengan bagaimana dan kapan sebarusnya pendapatan dan
beban diukur dan diakui. Penerapan konsep penandingan pendapatan-beban pada
perusabaan pengembang real estat sebenamya tidak jauh berbeda dengan penerapan di
perusabaan dalam sektor usahaa lain. Akan tetapi, pada praktiknya seringkali timbul
masalah-masalah yang memerlukan perlakuan-perlakuan akuntansi tertentu. Masalah
tersebut pada umumnya berkaitan dengan nilai dan waktu yang diakui untuk suatu periode
seperti penjualan secara pesanan.

2. A. ASSET
KARAKTERISTIK DAN PENGAKUAN
Aset lancar memiliki karakteristik sebagai berikut: 
 Diharapkan dapat direalisasikan sebagai kas atau dijual atau dikonsumsi selama siklus
operasi normal perusahaan 
 Lebih ditekankan pada harapan atau niat daripada ketersediaan, khususnya dalam hal surat-
surat berharga ( marketable securities ).
Menurut PSAK 1, suatu aset diklasifikasikan menjadi aset lancar jika aset tersebut: 
1. Diperkirakan akan direalisasi atau dimiliki untuk dijual atau digunakan dalam jangka waktu
siklus operasi normal perusahaan, atau 
2. Dimiliki untuk diperdagangkan atau untuk tujuan jangka pendek dan diharapkan akan
direalisir dalam Jangka waktu 12 bulan dari tanggal neraca atau 
3. Berupa kas atau setara kas yang penggunaannya tidak dibatasi.

Hendriksen membagi aset lancar menjadi 2 golongan: 


1. Aset lancar moneter, yaitu klaim terhadap jumlah tertentu dari satuan mata uang pada
tingkat daya beli saat itu. Aset lancar moneter memiliki nilai satuan uang tetap namun
dengan daya beli yang dapat berbeda. Yang termasuk dalam aset lancar moneter adalah kas,
piutang dagang, investasi moneter, ( investasi dalam obligasi dan wesel tagih ). 
2. Aset lancar non-moneter, yaitu hak/klaim, atas sejumlah uang pada suatu tanggal tertentu
dimasa depan, yang pada saat ini jumlahnya tidak dapat diketahui dengan pasti. Contoh aset
lancar non moneter adalah invesasi dalam saham, persediaan dan biaya dibayar di muka.
Ketiga item ini memiliki karakteristik yang berbeda dibandingkan aset moneter, yaitu Nilai
sekarangnya tidak dapat diestimasi dengan cara mendeskontokan Nilai jatuh tempo dimasa
depan dan menyesuaikannya dengan ketidakpastian dalam penagihan.

Pengkuan aset lancar dipengaruhi oleh dua hal yaitu : 


1. Keharusan untuk menganut sifat konservatif 
2. Tingkat kepastian realisasi

PENGUKURAN
 Kas: Disajikan sesuai nilai sekarang yang sudah pasti yaitu sebesar nilai nominal mata uang
tersebut. Dalam hal kas tersebut dalam mata uang asing, maka harus dikonversikan ke mata
uang rupiah dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal neraca. 
 Piutang: Disajikan berdsarkan nilai realisasi bersih ( Net Realizable Value ). sebenarnya
piutang harus dinilai sesuai nilai jatuh tempo yang didiskontokan ke masa sekarang. Tetapi
karena perbedaan antara hasil diskonto dan nilai jatuh tempo tidak material, maka
pendiskontoan tidak dilakukan. Sesuai asas konservatif, nilai jatuh tempo ini harus dikurangi
dengan taksiran jumlah piutang yang tidak tertagih. 
 Investasi moneter. Dinilai sesuai nilai pasar pada tanggal neraca. 
 Persediaan: Dinilai berdasarkan nilai yang terendah antara harga pasar dan harga perolehan 
 Biaya dibayar di muka: Dinilai berdasarkan kas yang dikeluarkan untuk memperoleh
manfaat yang baru akan dinilai pada periode berikutnya.
B. LIABILITIES
KARAKTERISTIK
 Manfaat ekonomi masa yang akan dating
 Kewajiban untuk mentransfer asset
 Adanya transaksi masa lalu

PENGAKUAN
Dalam pengakuan kewajiban itu diakui pada saat terlibat dengan transaksi
sebelumnya yang terjadi. Untuk memperkuat suatu kewajiban diakui harus melihat kaidah
yang sudah ditentukan.  Dalam kewajiban ialah prosedur aplikasi untuk menandai bahwa
kewajiban telah terikat.  Sehingga kewajiban dapat di akui atau di bukukan. Ada 4 kaidah
yang sudah ditentukan yaitu : tersedia dasar hukum kewajiban, penerapan konsep dasar
konservatisme, pengukuran nilai liabilitas, dan penerapan substansi ekonomi transaksi
kewajiban.

PENGUKURAN
Pengukuran dapat terjadi jika suatu kewajiban yang sudah jelas adanya. Dalam
pengukuran yang lebih obyektif dalam menentukan kewajiban pada saat terjadinya adalah
penghargaan sepakatan dalam transaksi yang bukan jumlah rupiah ekonomi mendatang.
Timbulnya suatu kewajiban karna adanya biaya atau pendapatan atau perolehan asset.
Dalam pengukuran terdapat 2 dasar pengukuran kewajiban yaitu kos tunai dan kos tunai
implisit. Kewajiban ini adalah cerminan dari asset, maka pengukurannya sama dengan
pengukuran sebuah asset.  Penghargaan suatu kewajiban atau hutang mencerminkan nilai
setara tunai atau current value. Dalam kewajiban terdapat dua sifat yaitu moneter dan non
moneter. Untuk kewajiban moneter jangka panjang tidak perlu di potong ke nilai present
value karna selisih antara nilai sekaramg dan jatuh tempo tidak material. Untuk kewajiban
moneter jangka pendek harus di potong ke nilai yang sekarang. Lalu untuk kewajiban non
moneter dapat diukur dari harga barang atau jasa yang akan diserahkan, yang sebelumnya
sudah di setujui.

C. EQUITY
KARAKTERISTIK
1. Ekuitas sama dengan aktiva bersih
2. Ekuitas dapat bertambah atau berkurang karena kenaikan atau penurunan aktiva bersih baik
yang berasal dari sumber bukan pemilik (pendapatan dan biaya) maupun investasi oleh
pemilik atau distribusi kepada pemilik.
Ekuitas erat hubungannya dengan pemilik saham atau owner juga dengan prestasi
atau kinerja manajemen selama periode tertentu. Nilai ekuitas pemegang saham yang baru
berdiri biasanya terdiri dari modal pemegang saham.

PENGAKUAN DAN PENGUKURAN


Dalam pengakuan modal/ekuitas biasanya diakui saat pemodal mentransfer sumber
daya kepada perusahaan sebagai imbalan bagian kepemilikan perusahaan, pengakuan modal
biasanya digunakan pada perusahaan yang berbentuk perseorangan maupun partner ship.
Modal yang disetor diakui pada saat penerimaan baik berupa kas ataupun non-kas. Saldo
normal ekuitas berada di sisi kredit. Modal/Ekuitas diukur sesuai dengan jumlah kas yang
diterima. Sementara untuk setoran yang berupa non kas akan diukur sebesar nilai wajar
non-kas pada saat diserahkan, yaitu nilai oppraisal tanggal yang disetujui dewan komisaris.
NILAI TAMBAH (ADDED VALUE) -> Nilai tambah (added value) adalah selisih antara
nilai akhir (harga jual) suatu produk dengan nilai bahan bakunya. Nilai tambah sektoral suatu
produk mencerminkan nilai tambah produk tersebut di sektor yang bersangkutan. Nilai
tambah yang dihitung menurut harga tahun berjalan disebut nilai tambah menurut harga
berlaku. Nilai tambah dapat pula dihitung berdasarkan harga konstan pada tahun dasar
tertentu. Ada empat macam cara yang dapat dilakukan untuk menghitung nilai tambah,
yaitu (1) metode deflasi ganda; (2) metode ekstrapolasi langsung; (3) metode deflasi
langsung; dan (4) metode deflasi komponen pendapatan (Supangat, 2007: 150).

METODE :
 Metode deflasi ganda, yaitu jika (output) menurut harga konstan dihitung terpisah
dari masukan antara (intermediate input) menurut konstan. Sementara metode
ekstrapolasi langsung, dilakukan dengan menggunakan perkiraan-perkiraan dari
perhitungan keluaran (output) menurut harga konstannya itu sendiri.
 Metode deflasi langsung, dilakukan dengan menggunakan indeks harga implicit dari
keluaran atau secara langsung menggunakan indeks harga produksi yang sesuai
(dijadikan sebagai angka pembanding terhadap nilai tambah menurut harga yang
berlaku). Metode ini berasumsi bahwa inflasi yang terjadi pada keluaran sama
dengan inflasi yang terjadi pada masukan antara.

3. DISCLOSURE -> Tingkat pengungkapan atas informasi yang diberikan sebagai lampiran pada
laporan keuangan dalam bentuk catatan kaki atau tambahan. Informasi ini menyediakan
penjelasan yang lebih lengkap mengenai posisi keuangan dan hasil operasi perusahaan.
Tujuan umum pelaporan keuangan adalah menyediakan informasi keuangan yang
bermanfaat untuk membantu pengambilan keputusan ekonomi.
Agar hal tersebut dapat dicapai diperlukan suatu pengungkapan yang jelas mengenai data
akuntansi dan informasi lain yang relevan.

INFORMASI YANG HARUS DI UNGKAP : Harus lengkap, memberikan informasi yang


bermanfaat bagi investor,kreditor dan pemakai lainnya dalam mengambil keputusan secara
rasional.
Dapat menggambarkan secara tepat mengenai kejadian ekonomi yang berpengaruh
terhadap hasil operasi unit usaha tersebut.
Informasi yang diungkap harus berguna dan tidak membingungkan pemakai laporan
keuangan dalam membantu keputusan ekonomi.

 pengungkapan wajib (mandatory disclosure) merupakan pengungkapan yang


diwajibkan peraturan pemerintah atau peraturan yang berlaku, dalam hal ini adalah
peraturan yang ditetapkan oleh lembaga yang berwenang. / pengungkapan
minimum yg disyaratkan oleh Lembaga yg berwenang,pengungkapan wajib di
Indonesia telah diatur oleh BAPEPAM yaitu mengatur bentuk dan isi laporan yang
wajib diungkapkan.
 pengungkapan sukarela (voluntary disclosure) merupakan pengungkapan yang tidak
diwajibkan oleh peraturan yang berlaku.( pengungkapan sukarela merupakan
pengungkapan yang melebihi dari yang diwajibkan)
4. IFRS -> International Financial Reporting Standards (IFRS) adalah seperangkat standar
akuntansi yang dikembangkan oleh International Accounting Standards Board (IASB) yang
menjadi standar global untuk penyusunan laporan keuangan perusahaan publik. IFRS
didirikan untuk menciptakan bahasa akuntansi yang umum, sehingga bisnis dan laporan
keuangannya dapat konsisten dari perusahaan ke perusahaan atau negara ke negara. Tujuan
IFRS adalah membuat perbandingan internasional semudah mungkin.
ALASAN INDONESIA MENGACU PADA IFRS -> Alasannya adalah kita tidak bisa menolak arus
globalisasi karena bagaimanapun juga agar negara kita dapat disetarakan dalam kegiatan
perekonomian internasional, dan dalam pembuatan laporan keuangan yang dapat diakui
secara internasional. Dapat dilihat dari semakin banyaknya investasi asing yang masuk ke
Indonesia. Di mana kita harus siap bersaing dengan tenaga asing, khususnya akuntan luar
negeri yang akan berdatangan sehubungan akan tingginya permintaan akuntan berstandar
internasional. Secara tidak langsung negara kita pun tidak mau ketinggalan dalam bersaing
oleh karena itu kita harus segera mengejar target konvergensi IFRS tersebut.
MANFAAT KONVERGENSI IFRS ->
o Memudahkan pemahaman atas laporan keuangan dengan Standar Akuntansi Keuangan
yang dikenal secara internasional.
o Meningkatkan arus investasi dlobal melalui transparansi.
o Menurunkan biaya modal dengan membuka peluang fund raising melalui pasar modal
secara global.
o Menciptakan efisiensi penyusunan laporan keuangan.
o Meningkatkan kualitas laporan keuangan, dengan mengurangi kesempatan untuk
melakukan earning management.
KENDALA ADOPSI IFRS ->
o Translasi Standar Internasional
o Ketidaksesuaian Standar Internasional dengan Hukum Nasional
o Struktur dan Kompleksitas Standar Internasional
o Frekuensi Perubahan dan Kompleksitas Standar Internasional Seperti contoh IFRS
menekankan pada fair value dan meninggalkan historical value.
DAMPAK IFRS ->
1.  Akses ke pendanaan internasional akan lebih terbuka karena laporan keuangan akan
lebih mudah dikomunikasikan ke investor global
2. Relevansi laporan keuangan akan meningkat karena lebih banyak menggunakan nilai
wajar.
3. Disisi lain, kinerja keuangan (laporan laba rugi) akan lebih fluktuatif apabila harga-harg
fluktuatif.
4. Smoothing income menjadi semakin sulit dengan penggunakan balance sheet approach
dan fair value
5. Principle-based standards mungkin menyebabkan keterbandingan laporan keuangan
sedikit menurun yakni bila penggunaan professional judgment ditumpangi dengan
kepentingan untuk mengatur laba (earning management)
6. Penggunaan off balance sheet semakin terbatas

Anda mungkin juga menyukai