1. A. REVENUE (PENDAPATAN)
KARAKTERISTIK REVENUE (PENDAPATAN)
a) Sumber pendapatan -> jumlah uang yang masuk ke aktiva perusahaan dan
bertambah dengan berbagai macam cara dan tidak semuanya merupakan
pendapatan dari revenue. Aktiva pada neraca perusahaan juga bisa bertambah
karena banyak hal, mulai dari pertambahan modal, laba dari penjualan asset yang
bukan dari kegiatan usaha, surat berharga dan lainnya.
b) Produk dan kegiatan utama perusahaan -> perusahaan bisa saja memiliki kegiatan
utama sebagai produsen/manufaktur, penjualan jasa, perdagangan atau usaha jasa
keuangan, namun terkadang ada pendapatan lain yang berhubungan dengan
kegiatan utama perusahaan.
c) Jumlah rupiah pendapatan dan proses penandingan -> jumlah rupiah kas atau bank
yang diterima perusahaan bisa saja tidak sama dengan jumlah pendapatan yang
ditagihkan perusahaan, bisa saja ada lebihnya atau mungkin kurang.
2. A. ASSET
KARAKTERISTIK DAN PENGAKUAN
Aset lancar memiliki karakteristik sebagai berikut:
Diharapkan dapat direalisasikan sebagai kas atau dijual atau dikonsumsi selama siklus
operasi normal perusahaan
Lebih ditekankan pada harapan atau niat daripada ketersediaan, khususnya dalam hal surat-
surat berharga ( marketable securities ).
Menurut PSAK 1, suatu aset diklasifikasikan menjadi aset lancar jika aset tersebut:
1. Diperkirakan akan direalisasi atau dimiliki untuk dijual atau digunakan dalam jangka waktu
siklus operasi normal perusahaan, atau
2. Dimiliki untuk diperdagangkan atau untuk tujuan jangka pendek dan diharapkan akan
direalisir dalam Jangka waktu 12 bulan dari tanggal neraca atau
3. Berupa kas atau setara kas yang penggunaannya tidak dibatasi.
PENGUKURAN
Kas: Disajikan sesuai nilai sekarang yang sudah pasti yaitu sebesar nilai nominal mata uang
tersebut. Dalam hal kas tersebut dalam mata uang asing, maka harus dikonversikan ke mata
uang rupiah dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal neraca.
Piutang: Disajikan berdsarkan nilai realisasi bersih ( Net Realizable Value ). sebenarnya
piutang harus dinilai sesuai nilai jatuh tempo yang didiskontokan ke masa sekarang. Tetapi
karena perbedaan antara hasil diskonto dan nilai jatuh tempo tidak material, maka
pendiskontoan tidak dilakukan. Sesuai asas konservatif, nilai jatuh tempo ini harus dikurangi
dengan taksiran jumlah piutang yang tidak tertagih.
Investasi moneter. Dinilai sesuai nilai pasar pada tanggal neraca.
Persediaan: Dinilai berdasarkan nilai yang terendah antara harga pasar dan harga perolehan
Biaya dibayar di muka: Dinilai berdasarkan kas yang dikeluarkan untuk memperoleh
manfaat yang baru akan dinilai pada periode berikutnya.
B. LIABILITIES
KARAKTERISTIK
Manfaat ekonomi masa yang akan dating
Kewajiban untuk mentransfer asset
Adanya transaksi masa lalu
PENGAKUAN
Dalam pengakuan kewajiban itu diakui pada saat terlibat dengan transaksi
sebelumnya yang terjadi. Untuk memperkuat suatu kewajiban diakui harus melihat kaidah
yang sudah ditentukan. Dalam kewajiban ialah prosedur aplikasi untuk menandai bahwa
kewajiban telah terikat. Sehingga kewajiban dapat di akui atau di bukukan. Ada 4 kaidah
yang sudah ditentukan yaitu : tersedia dasar hukum kewajiban, penerapan konsep dasar
konservatisme, pengukuran nilai liabilitas, dan penerapan substansi ekonomi transaksi
kewajiban.
PENGUKURAN
Pengukuran dapat terjadi jika suatu kewajiban yang sudah jelas adanya. Dalam
pengukuran yang lebih obyektif dalam menentukan kewajiban pada saat terjadinya adalah
penghargaan sepakatan dalam transaksi yang bukan jumlah rupiah ekonomi mendatang.
Timbulnya suatu kewajiban karna adanya biaya atau pendapatan atau perolehan asset.
Dalam pengukuran terdapat 2 dasar pengukuran kewajiban yaitu kos tunai dan kos tunai
implisit. Kewajiban ini adalah cerminan dari asset, maka pengukurannya sama dengan
pengukuran sebuah asset. Penghargaan suatu kewajiban atau hutang mencerminkan nilai
setara tunai atau current value. Dalam kewajiban terdapat dua sifat yaitu moneter dan non
moneter. Untuk kewajiban moneter jangka panjang tidak perlu di potong ke nilai present
value karna selisih antara nilai sekaramg dan jatuh tempo tidak material. Untuk kewajiban
moneter jangka pendek harus di potong ke nilai yang sekarang. Lalu untuk kewajiban non
moneter dapat diukur dari harga barang atau jasa yang akan diserahkan, yang sebelumnya
sudah di setujui.
C. EQUITY
KARAKTERISTIK
1. Ekuitas sama dengan aktiva bersih
2. Ekuitas dapat bertambah atau berkurang karena kenaikan atau penurunan aktiva bersih baik
yang berasal dari sumber bukan pemilik (pendapatan dan biaya) maupun investasi oleh
pemilik atau distribusi kepada pemilik.
Ekuitas erat hubungannya dengan pemilik saham atau owner juga dengan prestasi
atau kinerja manajemen selama periode tertentu. Nilai ekuitas pemegang saham yang baru
berdiri biasanya terdiri dari modal pemegang saham.
METODE :
Metode deflasi ganda, yaitu jika (output) menurut harga konstan dihitung terpisah
dari masukan antara (intermediate input) menurut konstan. Sementara metode
ekstrapolasi langsung, dilakukan dengan menggunakan perkiraan-perkiraan dari
perhitungan keluaran (output) menurut harga konstannya itu sendiri.
Metode deflasi langsung, dilakukan dengan menggunakan indeks harga implicit dari
keluaran atau secara langsung menggunakan indeks harga produksi yang sesuai
(dijadikan sebagai angka pembanding terhadap nilai tambah menurut harga yang
berlaku). Metode ini berasumsi bahwa inflasi yang terjadi pada keluaran sama
dengan inflasi yang terjadi pada masukan antara.
3. DISCLOSURE -> Tingkat pengungkapan atas informasi yang diberikan sebagai lampiran pada
laporan keuangan dalam bentuk catatan kaki atau tambahan. Informasi ini menyediakan
penjelasan yang lebih lengkap mengenai posisi keuangan dan hasil operasi perusahaan.
Tujuan umum pelaporan keuangan adalah menyediakan informasi keuangan yang
bermanfaat untuk membantu pengambilan keputusan ekonomi.
Agar hal tersebut dapat dicapai diperlukan suatu pengungkapan yang jelas mengenai data
akuntansi dan informasi lain yang relevan.