Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH

KONSEP PENDAPATAN DAN BIAYA

NAMA ANGGOTA KELOMPOK :

1. FRANSISKA OLGA AJIM ( 202521016 )


2. SAMUEL SHANON ( 202521012 )
3. YOLANDA PATRICIA PERMANA ( 202521009 )

STIE TRI BHAKTI

PERIODE 2023/2024
1. Pengertian Pendapatan
PSAK NO. 23 Tentang Pendapatan
“Pendapatan ialah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal
entitas selama suatu periode jika arus masuk tersebut mengakibatkan kenaikan ekuitas yang
tidak berasal dari kontribusi penanaman modal.”

”Pendapatan juga diartikan sebagai aliran masuk atau kenaikkan lain aktiva suatu badan usaha
atau pelunasan utang( atau kombinasi dari keduanya) selama suatu periode yang berasal dari
penyerahan atau pembuatan barang, penyerahan jasa, atau dari kegiatan lain yang merupakan
kegiatan utama badan usaha.”

1.1 Penilaian Pendapatan


Ada empat dasar dalam penilaian pendapatan antara lain sebagai berikut :
a. Biaya Historis ( Historical Cost)
Aktiva dicatat sebesar pengeluaran kas ( atau setara kas) yang dibayar sebesar nilai
masuk dari imbalan yang diberikan untuk memperoleh aktiva tersebut pada saat
perolehan.
b. Biaya Kini ( Current Cost )
Aktiva dinilai dalam wujud kas ( atau setara kas ) yang seharusnya dibayar apabila
akitva yang sama atau setara yang diperoleh sekarang.
c. Nilai Realisasi atau Penyelesaian ( Realization/Settlement Value)
Aktiva dinyatakan dalam jumlah kas ( atau setara kas ) yang sama atau setara aktiva
yang kini dengan menjual aktiva dalam pelepasan normal ( orderly disposal).
d. Nilai Kini (Present Value )
Aktiva dinyatakan sebesar kas masuk dimasa depan yang didiskontokan ke nilai kini
dari pos yang diharapkan dan sanggup memperlihatkan hasil dalam pelaksanaan normal.

1.2 Pengukuran Pendapatan


Ada dua hal yang perlu diperhatikan pada saat suatu pendapatan diakui, yaitu :
- Pengukuran pendapatan dengan satuan atau ukuran moneter
- Penetapan waktu bahwa pendapatan tersebut sanggup dilaporkan sebagai pendapatan
Macam-macam dasar pengukuran pendapatan anatara lain sebagai berikut :
- Cash Equivalent
Jumlah rupiah kas penghargaan produk yang terjual baru akan menjadi pendapatan
yang sepenuhnya setelah produk yang terjual baru akan diproduksi dan penjualan
benar-benar terjadi.
- Nilai Setara Kas
Jumlah rupiah kas yang diperkirakan atau diterima atau dibayarkan pada masa
mendatang dari hasil penjualan aktiva dalam kegiatan normal perusahaan.
- Harga dibawah harga pasar
Harga pasar yang berlaku sekarang tetap nilainya dibawah harga semula.
- Harga Pasar
Harga jual bersih yang diperkirakan dikurangi biaya simpanan, biaya penjualan, dan
biaya penyerahan produk.
- Harga Kesepakatan
Harga dimana yang merupakan kesepakatan dengan pelanggan dari setiap jumlah
rupiah penjualan yang disepakati dengan pelanggan.

1.3 Pengakuan Pendapatan


Ikatan Akuntansi Indonesia dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK )
No.23 menjelaskan kapan suatu pendapatan diakui ialah sebagai berikut :
- Pendapatan dari transaksi penjualan produk
Diakui ketika tanggal penjualan, biasanya merupakan tanggal penyerahan peroduk
kepada pelanggan.
- Pendapatan atau jasa yang diberikan oleh perusahaan
Diakui saat jasa tersebut telah dilakukan dan sanggup dibentuk fakturnya.
- Imbalan yang diperoleh atas penggunaan aktiva sumber-sumber ekonomi perusahaan
oleh pihak lain seperti pendapatan bunga dan royalti
Diakui sejalan dengan berlakunya waktu atau pada saat dipakai aktiva oleh yang
bersangkutan.
- Pendapatan dari penjualan aktiva diluar barang dagangan menyerupai penjualan
aktiva tetap atau surat berharga
Diakui pada saat tanggal penjualan.

1.4 Pengungkapan Pendapatan


Dalam sebuah perusahaan, ada beberapa hal yang menjadi dasar untuk diungkapkan ialah
sebagai berikut :
- Kebijakan akuntansi yang dianut untuk pengakuan pendapatan termasuk metode
yang dianut untuk menentukan tingkat penyelesaian transakski penjualan jasa.
- Jumlah setiap kategori signifikan dari pendapatan yang diakui selama periode tersebut
termasuk pendapatan dari: penjualan barang, penjualan jasa, bunga, dividen dan
royalti.
- Jumlah pendapatan yang berasal dari pertukaran barang atau jasa dimasukkan dalam
setiap kategori yang signifikan dari pendapatan.
- Pendapatan yang ditunda pengungkapannya.

2. Pengertian Biaya
Secara umum dapat dikatakan bahwa Cost yang telah dikorbankan dalam rangka
menciptakan pendapatan disebut dengan biaya.
FASB (1980) mendefinisikan biaya sebagai berikut:
“Biaya adalah aliran keluar (outflows) atau pemakaian aktiva atau timbulnya hutang atau
kombinasi keduanya selama satu periode yang berasal dari penjualan atau produksi barang
atau penyerahan jasa atau pelaksanaan kegiatan yang lain yang merupakan kegiatan utama
suatu entitas.”

Ikatan Akuntansi Indonesia ( IAI 1994) mendefinisikan biaya ( beban) sebagai berikut:
“ Penurunan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi dalam bentuk arus keluar atau
berkurangnya aktiva atau terjadinya kewajiban yang mengakibatkan penurunan ekuitas yang
tidak menyangkut pembagian kepada penanam modal.”

2.1 Pengukuran Biaya


Sejalan dengan penilaian aktiva, biaya dapat diukur atas dasar jumlah rupiah yang
digunakan untuk penilaian aktiva dan hutang. Oleh karena itu, pengukuran biaya dapat
didasarkan pada:
- Cost Historis
Merupakan jumlah rupiah kas atau setaranya yang dikorbankan untuk memeproleh
aktiva. Pengukuran biaya atas dasar cost historis, dapat digunakan untuk jenis aktiva
seperti gedung, peralatan dan sebagainya.
- Cost Pengganti/Cost Masukan Terkini (Replacement Cost / Curent Input Cost)
Menunjukkan jumlah rupiah harga pertukaran yang harus dikorbankan sekarang oleh
suatu entitas untuk memperoleh aktiva yang sejenis dalam kondisi yang sama.
Contohnya : Penilaian untuk persediaan.
- Setara Kas (Cash Equivalent)
Jumlah rupiah kas yang dapat direalisir dengan cara menjual setiap jenis aktiva
dipasar bebas dalam kondisi perusahaan normal.

2.2 Pengakuan Biaya


Pada dasarnya cost atau biaya memiliki dua kedudukan penting, yaitu :
- Sebagai aktiva (potensi jasa)
- Sebagai beban pendapatan (biaya)

Atas dasar konsep kontinuitas usaha, cost mula-mula diperlakukan sebagai aktiva dan
kemudian baru diperlakukan sebagai pengurang pendapatan (biaya).

Misalnya, cost persediaan ada awalnya dicatat/diakui sebagai aktiva. Apabila cost
tersebut telah dinyatakan keluar (dijual) untuk menghasilkan pendapatan, maka cost
tersebut dinyatakan sebagai biaya dengan nama cost barang terjual (cost of good sold).

2.3 Kriteria Pengakuan Biaya Menurut SFAC No. 5 adalah sebagai berikut :
- Konsumsi manfaat
- Lenyapnya atau berkurangnya manfaat masa mendatang

3. Konsep Penandingan (Matching) antara Pendapatan dan Biaya


“Konsep ini merupakan konsep yang dimaksudkan untuk mencari dasar hubungan yang
tepat dan rasional antara pendapatan dan biaya. Pendapatan merupakan hasil yang dituju
perusahaan, sementara Cost atau biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan
tersebut merupakan upaya yang dilakukan perusahaan. Dengan demikian, pendapatan harus
ditandingkan dengan biaya yang diperkirakan telah menghasilkan pendapatan tersebut, agar
dihasilkan besarnya laba yang tepat.”

Penandingan antara biaya dan pendapatan memerlukan dasar yang tepat. Upaya mencari
dasar penandingan yang tepat merupakan masalah yang sering dihadapi oleh akuntan.
Masalah tersebut tidak hanya menyangkut penentuan aktiva/jasa yang benar-benar telah
dipakai, akan tetapi juga menyangkut perhitungan besarnya nilai aktiva atau jasa yang telah
digunakan.

Dalam praktek ada tiga dasar penandingan yang umum digunakan untuk mencari hubungan
antara biaya pendapatan dalam suatu periode tertentu.
Adapun dasar penandingan tersebut adalah :
- Hubungan sebab akibat ( association of causes and effects)
- Alokasi sistematik dan rasional ( systematic and rational allocation)
- Pembebanan segera ( immediate recognition)

Anda mungkin juga menyukai