Anda di halaman 1dari 19

KONSEP

PENDAPATAN
Kelompok 4
Anita Muamanah (B.211.19.0045)

Indah Ayu Kurniawati (B.211.19.0093)

Salsha Faradila Maharani (B.211.19.0128)

Elis Setiyawati (B.211.19.0137)


PENGERTIAN PENDAPATAN

Menurut ilmu ekonomi, pendapatan


merupakan nilai maksimum yang dapat
dikonsumsi oleh seseorang dalam suatu
periode dengan mengharapkan keadaan
yang sama pada akhir periode seperti Menurut PSAK No.23 paragraf 06 Ikatan
keadaan semula.  Akuntan Indonesia
(2010;23.2), menyatakan bahwa:
“Pendapatan adalah arus kas masuk bruto
dari manfaat ekonomi yang timbul dari
aktivitas normal perusahaan selama suatu
periode bila arus masuk tersebut
mengakibatkan kenaikan ekuitas, yang
tidak berasal dari kontribusi penanam
modal”.
KONSEP DASAR
PENDAPATAN
Faktor pembentuk pendapatan yang didasarkan pada dua aliran
yang berhubungan dengan kegiatan utama perusahaan:

Aliran Fisik Aliran Moneter


Kegiatan menghasilkan dan Peristiwa naikknya nilai
menjual produk (ouput). entitas karena kegiatan
Obyek kegiatan yang produksi atau penjualan
berupa produk yang produk.
dihasilkan atau dijual. Obyek yang berupa jumlah
rupiah aset yang dihasilkan
atau dijual.
PENDAPATAN DAN UNTUNG
(GAINS)
Kenaikan Transaksi modal atau pendanaan (financing) yang
jumlah mengakibatkan adanya tambahan dana yang ditanamkan
rupiah aset oleh pemegang saham dan kreditur (pemegang obligasi).
dapat Untung dari penjualan aset yang bukan berupa dari produk
berasal entitas seperti aset tetap, surat berharga atau penjualan
dari: anak entitas.

Hadiah (donasi), sumbangan, dan temuan.

Penyerahan produk entitas berupa hasil penjualan produk


atau penyerahan jasa (sumber utama pendapatan).
FASB (1980), untung (gains) sebagai kenaikan
aset yang sekaligus menaikkan modal yang
berasal dari transaksi sampingan atau insidentil
atau transaksi/peristiwa lain yang bukan berasal
dari pendapatan atau investasi oleh pemilik.
Dalam pengertian tersebut bahwa FASB
memisahkan untung dari pendapatan.

Dalam penyajian laporan keuangan, untung


tersebut tetap dilaporkan dalam laporan
laba rugi dalam kelompok tersendiri (extra
ordinairy item) yaitu dalam akun laba
diluar usaha, sebagai bagian dari laba
secara keseluruhan (comprehensive
income).
PENGUKURAN PENDAPATAN
Pendapatan diukur dalam satuan nilai tukar produk atau jasa dalam
suatu transaksi yang bebas (arm’s length transaction). Nilai tukar
tersebut menunjukkan ekuivalen kas atau nilai diskonto tunai dari
uang yang diterima atau akan diterima dari transaksi penjualan. IAI
juga menganut prinsip yang sama yaitu mengukur pendapatan
berdasarkan nilai wajar imbalan yang diterima atau dapat diterima.
PEMBENTUKAN DAN
REALISASI PENDAPATAN
Pembentukan pendapatan disebut pula earning process,
sedangkan realisasi pendapatan adalah konsep lain yang
berbeda namun saling berkaitan erat dan dapat digunakan
untuk menjelaskan dan mengakui pendapatan. Kedua
konsep ini masuk dalam struktur teori akuntansi sehingga
akan dapat memengaruhi dalam penyusunan dan
penyajian laporan keuangan secara wajar dan konsisten.
Pembentukan Pendapatan Realisasi Pendapatan
(earning process)
Menjelaskan bagaimana proses Teknik akuntansi yang dapat
terjadinya pendapatan sesuai dengan dijadikan sebagai dasar untuk
kebijakan dan ketentuan yang menandai adanya proses pengukuran
diambil oleh entitas. Dalam konsep dan pengakuan pendapatan secara
ini, pendapatan diakui dan terbentuk wajar. Ada dua hal pokok dalam
secara bersamaan dari seluruh proses proses realisasi pendapatan yaitu:
berlangsungnya kegiatan entitas. 1. Adanya kepastian perubahan
Sehingga proses pembentukan produk menjadi bentuk aset lain
pendapatan ini terjadi dari sejak (potensi jasa) melalui penjualan
dimulainya kegiatan produksi, yang sah.
pemasaran, penjualan hingga saat 2. Diperolehnya aset lain (bentuk
pengumpulan piutang usaha, yang aset lancar) sebagai bentuk
memerlukan waktu tertentu (siklus pengesahan terhadap transaksi
waktu). penjualan tersebut
PENGAKUAN PENDAPATAN

Pengakuan Pengakuan
pendapatan selama pendapatan pada
kegiatan produksi saat penjualan

Pengakuan Pengakuan
pendapatan saat pendapatan saat
produksi selesai penerimaan kas
Pendapatan Diakui Selama Kegiatan
Produksi
Pendapatan diakui selama kegiatan produksi, meskipun produk yang dihasikan entitas masih
dalam proses produksi (pembangunan). Prosedur yang digunakan adalah persentase
penyelesaian. Cara ini umumnya dijumpai pada peusahaan kontraktor yang mengerjakan
proyek-proyek dan memerlukan waktu lebih dari satu periode akuntansi. Seperti entitas
pembuatan kapal, lokomotif, pembuatan gedung, jalan raya, dan sebagainya. Pengakuan
pendapatan dengan cara ini dapat dilakukan bila nilai kontrak sudah pasti dan taksiran biaya
untuk menyelesaikan proyek serta tingkat penyelesaian kontrak dapat ditaksir dan
dipertanggungjawabkan secara wajar.

Taksiran tersebut umumnya dapat dilakukan dengan dua pendekatan, yaitu:


• Berdasarkan persentase biaya
• Berdasarkan persentase penyelesaian fisik
Pendapatan Diakui Pada Saat Produk
Selesai

Pengakuan pendapatan atas dasar produk selesai biasanya dianggap tepat untuk industri
pertambangan dan pertanian, seperti; emas, timah, gandum, dan sebagainya. Ada beberapa
syarat yang harus dipenuhi untuk mengakui pendapatan saat produksi selesai, yaitu:

Harga jual Tidak diperlukan Satuan-satuan Biaya produk


dapat kegiatan pemasaran sediaan dapat saling sulit untuk
ditentukan yang cukup material dipertukarkan ditentukan
dengan cukup untuk menjual (barang tidak
tepat produk tersebut terpengaruh oleh
perubahan bentuk dan
ukuran)
Pengakuan pendapatan Pada saat penjualan

Pengakuan pendapatan saat penjualan merupakan dasar yang


jelas dan obyektif.
Menurut paton dan littleton konsep pendapatan diantaranya :

Pendapatan merupakan jumlah nominal Pendapatan harus benar-benar terjadi dan


yang merupakan produk akhir operasi didukung dengan timbulnya aktiva baru
peusahaan. Oleh karena itu, harus diakui yang sah (sebaiknya berupa kas atau
dan diukur pada tingkat/titik kegiatan piutang)
yang menentukan dalam aliran kegiatan
operasi perusahaan
Masalah yang muncul dalam pengakuan Pada
saat penjualan

1. Biaya setelah penjualan


Biaya yan sering muncul setelah penjualan misalnya, biaya penagihan piutang, biaya garansi
barang dan lain-lain.
Cara yg dilakukan saat biaya tersebut timbul :

Mendebit jumlah rupiah taksiran biaya

Menkredit jumlah rupiah yang sama ke rekening cadangan


2. Hak pengembalian barang
FASB (1981) dalam SFAS no.48 menyatakan bahwa pembeli berhak untuk mengembalikan
barang, dan pendapatan dapat diakui dengan syarat :

Pembeli sudah Kewajiban membayar


Harga jual pasti dan membayar kepada penjual tidak berubah
ditentukan saat penjual atau pembeli apabila produk dicuri,
penjualan. wajib untuk membayar nilai produk berkurang
penjual. atau produk rusak.

Penjual tidak
bertanggungjawab Jumlah nominal
Pembeli benar-benar terhadap hasil pengembalian dapat
ada penjualan kembali ditaksir secara cukup
produk yang dilakukan pasti
pembeli
3. Penjualan jasa
Menurut AICPA (dikutip oleh kam, 1990), pedoman yang digunakan untuk mengakui pendapatan
jasa diantaranya :

Jika pelaksanaan jasa terdiri Jika pelaksanaan jasa terdiri


satu macam tindakan, lebih dari satu macam tindakan
pendapatan diakui saat pendapatan diakui saat
pekerjaan tersebut terlaksana. pelaksanaan pekerjaan selesai
Jika pelaksanaan jasa terdiri seluruhnya.
dari pengerjaan lebih dari
satu macam tindakan,
pendapatan diakui selama
periode pelaksanaan
pekerjaan.
Pengakuan pendapatan saat penerimaan kas

Dalam hal terdapat ketidakpastian yang besar mengenai pengumpulan piutang yang timbul dari
penjualan barang atau jasa, maka pengakuan pendapatan dapat ditunda sampai saat kas betul-betul telah
diterima.
Penggunaan dasar penerimaan kas berasal dari penjualan angsuran didasarkan pertimbangan sebagi
berikut :
01 02 03

Seluruh atau sebagian Semakin lama jangka waktu Biaya sesudah penjualan
piutang merupakan aktiva angsuran, semakin besar biasanya lebih tinggi
yang punya daya beli murni kemungkinan piutang tidak dibanding biaya setelah
akan tertagih penjualan unuk penjualan
kredit
Kriteria Pengakuan Pendapatan

FASB (1980) Kamm (1990)


• Telah terealisasi (Realized) yaitu • Keterukuran nilai aktiva
bila telah terjadi transaksi • Terjadinya transaksi
pertukaran antara barang yang • Proses pembentukan
dihasilkan perusahaan dengan kas pendapatan telah selesai
atau klaim untuk menerima kas
• Pendapatan telah terbentuk
(Earned) yaitu bila kegiatan
menghasilkan barang dan jasa
telah berjalan dan secara
substansial telah selesai
Pengakuan Pendapatan Menurut PSAK No.23
Penjualan Barang Penjualan Jasa
Perusahaan telah memindahkan risiko
01 Jumlah pendapatan dapat diukur dengan
secara signifikan dan telah memindahkan 01
manfaat kepemilikan barang kepada andal
pembeli
02 Besar kemungkinan manfaat ekonomi
Perusahaan tidak lagi mengelola atau sehubungan dengan transaksi tersebut akan
02 melakukan pengendalian efektif atas barang diperoleh perusahaan
yang yang dijual
03 Tingkat penyelesaian dari suatu transaksi
Jumlah pendapatan tersebut dapat diukur pada tanggal neraca dapat diukur dengan
03 dengan andal andal
Besar kemungkinan manfaat ekonomi
04 yang dihubungkan dengan transaksi akan 04 Biaya yang terjadi untuk transaksi tersebut
dan biaya untuk menyelesaikan transaksi
mengalir kepada perusahaan tersebut tersebut dapat diukur dengan andal

05 Biaya yang terjadi atau yang akan terjadi


sehubungan dengan transaksi penjualan
dapat diukur dengan andal
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai