Anda di halaman 1dari 23

TEORI AKUNTANSI

BAB 8
PENDAPATAN
Disusun oleh:
1. Arma Wulan Dari (1801035211)
2. Briandena Silvania Sestiani (1801035012)
3. Chinndy Ivana (1801035015)
4. Lela Istyana Nur (1801035030)
5. Meily Poalwi (1801035006)
6. Silvia Lestari Wijaya (1801035131)
7. Verani (1801035199)
PENGERTIAN DAN KENAIKAN ASET
PENGERTIAN
Definisi pendapatan menurut SFAC no.6 FASB Definisi pendapatan menurut Paton & Littleton
yaitu: yaitu:
Pendapatan adalah arus masuk atau perangkat Pendapatan adalah produk dari perusahaan ,
tambahan lain aset dari suatu entitas atau diukur dengan jumlah aset baru yang diterima dari
penyelesaian kewajiban (atau kombinasi keduanya) pelanggan dinyatakan dalam hal aset pendapatan
dari pengiriman atau prodksi barang, jasa,atau dari perusahaan oleh aliran dana dari pelanggan
kegiatan lainnya yang merupakan operasi yang dalam pertukaran untuk produk bisnis, baik
sedang berlangsung oleh entitas besar atau pusat komoditas atau jasa.
(prg.78).

KENAIKAN ASET
Untuk dapat mengatakan bahwa pendapatan ada atau timbul, harus terjadi transaksi atau kejadian yang
menaikkan asset atau menimbulkan aliran masuk aset. Tidak ada batasan bahwa aset harus berupa kas
atau alat likuid yg lain. Akan tetapi, tidak semua kenaikan aset dapat menimbulkan pendapatan.
Kenaikan Aset
Paton dan Litleton (1970,hal 47) menyebutkan bahwa asset
dapat bertambah karna berbagai transaksi, kejadian, atau keadaaan
sebagai berikut:
a. Transaksi pendanaan yang berasal dari kreditor dan
investor
b. Laba yang berasal dari kegiatan investasi misalnya,
penjualan asset tetap, surat berharga, segmen bisnis,
dan anak perusahaan
c. Hadiah, donasi, atau temuan
d. Revaluasi asset yang telah ada
e. Penyediaan atau penyerahaan produk seperti barang dan
jasa
Pendefinisian pendapatan sebagai kenaikan asset merupakan pendefinisian
dengan aliran masuk (inflow concept of revenue). Konsep ini memiliki kelemahan
yaitu karena pendapatan dianggap baru ada setelah transaksi penjualan terjadi.
PENGERTIAN
Operasi Utama Berlanjut Operasi dan Non-operasi
Pengertian operasi utama menunjukkan Produk yang dihasilkan secara tidak rutin
kegiatan sebagaimana operasi dalam klasifikasi atau incidental sering dianggap sebagai pos
kegiatan yang membentuk statemen aliran kas pendapatan “nonoperasi” dan dipisahkan
yaitu operasi, investasi dan pendanaan. Dengan penyajiannya.
demikian, yang disebut dengan pendapatan yaitu
Penurunan dan Kewajiban
kenaikan aset yang berkaitan dengan operasi
Pendapatan tidak hanya didefinisi dari sudut
utama dan bukan dengan investasi dan pendanaan.
kenaikan aset tetapi juga dari penurunan atau
pelunasan kewajiban.
Penurunan dan kewajiban
Pendapatan tidak hanya didefinisi dari sudut Suatu Entitas
kenaikan aset tetapi juga dari penurunan atau Pendapatan didefinisikan sebagai kenaikan
pelunasan kewajiban. Hal ini terjadi bila suatu aset bukannya kenaikan ekuitas bersih meskipun
entitas telah mengalami kenaikan aset sebelumnya kenaikan aset tersebut akhirnya berpengaruh
misalnya, menerima pembayaran dimuka dari terhadap kenaikan ekuitas bersih. Jadi, aset yang
pelanggan. masuk itulah yang disebut pendapatan.
Produk Perusahaan
Definisi oleh paton dan Littleton yang menyatakan bahwa pendapatan adalah produk perusahaan.
Pendapatan didefinisi secara fisis bukan moneter, definisi ini juga netral terhadap saat pengakuan.

Aliran Fisis berupa :


1. Kejadian memproduksi dan menjual produk
2. Objek yaitu produk fisis itu sendiri

Aliran Moneter berupa :


1. Kejadian menaiknya nilai aset perusahaan karna produksi atau
penjualan produk kekonsumen
2. Objek, yaitu jumlah rupiah (kos atau nilai) aset atau produk yang
dihasilkan atau dijual

Pertukaran
Paton dan Littleton memasukkan kata pertukaran dalam
definisinya karna pendapatan akhirnya harus dinyatakan dalam satuan
moneter untuk dicatat dalam sistem pembukuan. Satuan moneter
yang paling objektif adalah kalau jumlah rupiah merupakan hasil
transaksi atau pertukaran antar pihak independen.
Berbagai Bentuk dan Nama
Pendapatan adalah konsep yang bersifat generik dan mencakupi semua pos dengan berbagai
bentuk dan nama apapun. Pendapatan untuk perusahaan perdagangan misalnya disebutkan dengan
penjualan. Untuk perusahaan jasa biasanya dengan pendapatan sewa, pendapatan jasa angkutan,
pendapatan bunga, dan sebagainya.
Untung
FASB membatasi pengertian pendapatan Untung perlu didefinisi dan dibedakan dengan
hanya untuk kenaikan aset yang berkaitan pendapatan oleh FASB karna adanya karakteristik
dengan operasi utama dan sentral. Sementara itu sumber yang dapat dibedakan dengan operasi
IAI dan APB tidak membedakan untung dan utama. FASB merinci lebih lanjut transaksi,
pendapatan dan keduanya digabung dalam konsep kejadian, atau keadaan yang menimbulkan untung
penghasilan seperti, pendapatan. Kata-kata yang menjadi empat sumber atau karakteristik yaitu:
melekat pada pengertian untung adalah: a. Peripheral dan insidental
a. Kenaikan aset (aset bersih) b. Transfer nontimbal-balik
b. Transaksi periferal atau incidental c. Penahanan aset
c. Selain yang berupa pendapatan atau d. Faktor lingkungan
investasi oleh pemilik
PENGAKUAN & PEMBENTUKAN
PENDAPATAN

Pengakuan adalah pencatatan jumlah rupiah secara resmi ke dalam sistem


akuntansi sehingga jumlah tersebut terrefleksi dalam laporan keuangan. Secara
konseptual, pendapatan hanya dapat diakui jika memenuhi kualitas keterukuran
dan keterandalan. Pengertian pendapatan harus dipisahkan dengan pengakuan
pendapatan.

Pembentukan merupakan suatu konsep yang berkaitan dengan masalah kapan


pendapatan itu timbul dan bagaimana sesungguhnya pendapatan itu menjadi ada
(karena kegiatan produktif atau kejadian tertentu seperti penjualan). Konsep ini
menyatakan pendapatan dianggap sudah terbentuk seiring berjalannya operasi
perusahaan.
REALISASI PENDAPATAN
Dalam konsep ini dinyatakan bahwa pendapatan baru akan terjadi saat terjadi kesepakatan, atau
kontrak dengan pihak independen (pembeli) untuk membayar produk, baik produk telah selesai dan
diserahkan ataupun belum dibuat sama sekali. Sehingga, terjadinya pendapatan lebih berkaitan dengan
tahap kegiatan penjualan daripada tahap produksi.
Konsep realisasi atau pendekatan transaksi lebih menekankan kejadian (event) yang dapat menandai
pengakuan pendapatan, yaitu:
a. Kepastian perubahan produk menjadi potensi jasa lain melalui proses penjualan yang sah atau
sejenisnya (misalnya kontrak penjualan)
b. Penguatan atau validasi transaksi penjualan tersebut dengan diperolehnya aset lancar (kas, setara
kas, atau piutang)

KRITERIA PENGAKUAN PENDAPATAN


Untuk memenuhi kualitas keterukuran dan reliabilitas dan memenuhi konsep dasar upaya dan hasil,
kriteria pengakuan pendapatan didasarkan atas dua konsep yang saling melengkapi.
Atas dasar pemikiran ini, FASB mengajukan dua kriteria pengakuan pendapatan yang keduanya
harus dipenuhi:
a. Terealisasi atau cukup pasti terealisasi
b. Terbentuk
REALISASI PENDAPATAN
Dalam konsep ini dinyatakan bahwa pendapatan baru akan terjadi saat terjadi kesepakatan, atau
kontrak dengan pihak independen (pembeli) untuk membayar produk, baik produk telah selesai dan
diserahkan ataupun belum dibuat sama sekali. Sehingga, terjadinya pendapatan lebih berkaitan dengan
tahap kegiatan penjualan daripada tahap produksi.
Konsep realisasi atau pendekatan transaksi lebih menekankan kejadian (event) yang dapat menandai
pengakuan pendapatan, yaitu:
a. Kepastian perubahan produk menjadi potensi jasa lain melalui proses penjualan yang sah atau
sejenisnya (misalnya kontrak penjualan)
b. Penguatan atau validasi transaksi penjualan tersebut dengan diperolehnya aset lancar (kas, setara
kas, atau piutang)

KRITERIA PENGAKUAN PENDAPATAN


Untuk memenuhi kualitas keterukuran dan reliabilitas dan memenuhi konsep dasar upaya dan hasil,
kriteria pengakuan pendapatan didasarkan atas dua konsep yang saling melengkapi.
Atas dasar pemikiran ini, FASB mengajukan dua kriteria pengakuan pendapatan yang keduanya
harus dipenuhi:
a. Terealisasi atau cukup pasti terealisasi
b. Terbentuk
C. PADA SAAT PRODUK SELESAI
Pengakuan pendapatan atas dasar saat produk selesai di produksi dapat dianggap
layak untuk industry ekstraktif (pertambangan) termasuk pertanian.

Mengapa layak untuk industry ekstraktif ?


Karena bahan dasar untuk industry ekstraktif biasa nya mempunyai
pasar yang luas dan harga yang sudah pasti. Kondisi ini memungkinkan
untuk menksir dengan cukup tepat nilai jual yang dapat direalisasi
suatu persediaan barang jadi ada pada tanggal tertentu.

Dengan
merupakan
Pertambangan harga
Contoh Asset
Emas jual
Liquid
pasti
D. PADA SAAT PENJUALAN
Pengakuan ini merupakan dasar yang paling umum karena pada saat penjualan
kriteria perhimpunan dan realisasi telah dipenuhi.

Kendati dari penjualan menjadi standar umum pengakuan


pendapatan, terdapat beberapa hal yang sering diajukan sebagai
keberatan terhadap dasar tersebut. Hal pertama berkaitan
dengan kepastian pengukuran pendapatan akibat kos purna jual
atau pasca jual. Ada kegiatan yang masih dilakukan perusahaan
untuk menuntaskan penjualan yang menimbulkan kos misalnya
kegiatan administrative, perbaikan barang, dan penggantian
barang yang rusak. Masalah lain berkaitan dengan pengembalian
barang. Untuk mengatasi masalah tersebut, berikut dibahas cara
cara untuk mengatasi masalah di atas.
KEMBALIAN DAN POTONG TUNAI

FASB Menetapkan bahwa jika suatu perusahaan menjual produknya dengan hal mengembalikan maka
pendapatan dapat diakui pada saat penjualan kalua semua syarat syarat berikut terpenuhi:
a. Harga jual cukup pasti atau dapat ditentukan pada tanggal penjualan.
b. Pembeli sudah membayar kepada penjual, atau pembeli berkewajiban untuk membayar penjual dan
kewajiban tersebut tidak bergantung pada laku tidaknya produk dijual oleh pembeli.
c. Kewajiban membayar oleh pembeli tidak berubah dalam hal terjadi pencurian atau kerusakan fisis
produk.
d. Pembeli benar-benar ada secara substantive artinya pembeli merupakan suatu badan yang secara
ekonomik dapat disebut sebagai perusahaan (mempunyai kantor, fasilitas, dan pegawai sendiri)
bukan sekadar formalitas (perusahaan di atas kertas/on paper)
e. Penjual tidak mempunyai kewajiban yang material untuk melakukan tindakan di masa datang yang
secara langsung menjadikan pembeli mampu menjual produk bersangkutan.
f. Jumlah rupiah kembalian dapat ditaksir secara layak.
KOS PURNAJUAL
Masalah yang paling pelik dan sulit adalah masalah yang bersangkutan dengan penyesuaian yang
diperlukan untuk mengakui pengaruh kegiatan (diukur dengan kos) yang mungkin akan terjadi setelah
penjualan dan harus dibebankan terhadap penjualan tersebut. Masalah ini sebenernya berkaitan
dengan masalah penandingan yang tepat (proper matching)

KERUGIAN PIUTANG
Keberatan lain terhadap dasar penjualan adalah pendapat yang menyatakan bahwa piutang bukanlah
merupakan bukti yang efektif terhadap realisasi pendapatan. Alasannya, piutang tersebut bukan
meruipakan sarana atau medium yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran sehingga sangat kurang
tepat digunakan sebagai pengukur pendapatan.
TRANSAKSI PENJUALAN
Melalui PSAK No 23, IAI membuat ketentuan untuk dapat mengakui pendapatan dari penjualan
barang sebagai berikut (pasal 13 atau 38)
a. Perusahaan telah memindahkan risiko secara signifikan dan telah memindahkan manfaat
kepemilikan barang kepada pembeli
b. Perusahaan tidak lagi mengelola atau melakukan pengendalian efektif atas barang yang
dijual.
c. Jumlah pendapatan tersebut dapat diukur dengan andal
d. Besar kemungkinan manfaat ekonomi yang dihubungkan dengan transaksi akan mengalir ke
perusahaan tersebut.
e. Biaya yang terjadi atau yang akan terjadi sehubungan dengan transaksi penjualan dapat
diukur dengan andal.
E. PADA SAAT KAS TERKUMPUL
Pengakuan pendapatan pada saat kas terkumpul sebenarnya
merupakan pengakuan pendapatan berdasarkan asas kas (cash basis).
Tujuannya adalah karena adanya ketidakpastian tentang kolektabilitas
atau ketertagihan piutang.
Dengan cara ini pendapatan diakui sebesar kas yang diterima pada
saat kas diterima atau terkumpul (sampai akhir periode) dan kemudian
menentukan biaya yang berkaitan dengan pendapatan dasar kas tersebut.
Kelayakan pengakuan kas yang diterima bergantung pada:
1. Jasa dikonsumsi dalam jangka pendek
2. Jasa dikonsumsi dalam jangka panjang
3. Argumen pendukung
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,
4. Alasan
including penyanggah
icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik

5. Prosedur akuntansi dasar kas


6. Biaya administrasi dan penjualan
Jasa Dikonsumsi dalam Jangka Pendek Argumen Pendukung
Apabila satuan jasa yang diserahkan berupa suatu Penerimaan kas didasarkan atas 3
tindakan atau penyediaan jasa lain dalam bentuk pertimbangan, yaitu:
tertentu yang dilakukan dalam waktu yang pendek,
maka saat penerimaan kas dari konsumen atau  Seluruh/sebagian piutang yang timbul
pelanggan terjadi hampir bersamaan dengan saat bukan merupakan aset yang
penyerahan jasa. mempunyai daya beli murni (dapat
dibelanjakan).
Contoh: rumah makan, bioskop, transportasi.
 Makin lama jangka waktu untuk
mengangsur makin besar kemungkinan
Jasa Dikonsumsi dalam Jangka Panjang piutang tidak akan tertagih.

Apabila satuan jasa yang diberikan adalah kompleks  Kos purna-jual terutama penagihan
dan baru akan selesai dalam perioda yang relatif dan pengumpulan piutang biasanya
panjang maka akan terjadi perbedaan yang mencolok lebih tinggi dibandingkan kos purna-
antara jumlah pendapat berdasarkan asas akrual dan jual untuk penjualan kredit biasa
pendapatan yang diakui berdasarkan asas kas/tunai. (jangka pendek).
Contoh: sewa gedung atau pabrik.
Prosedur Akuntansi Dasar Kas
Penerapan dasar kas untuk mengukur pendapatan pada
hakikatnya sama dengan tidak mengakui piutang
angsuran (installments receivable) sebagai pos aset
meskipun harga jual cukup pasti dan barang telah
Alasan Penyanggah dikirim.

Apabila pengakuan atas dasar penerimaan


kas digunakan dengan alasan bahwa Biaya Administrasi & Penjualan
penyerahan jasa adalah peristiwa yang Apabila pendapatan diukur atas dasar
kurang tegas (mudah) dikenali dibandingkan penerimaan kas, kos yang dibebankan
dengan penjualan barang, maka hal ini sebagai biaya merupakan kos yang benar-
sebenarnya berlaku untuk jasa profesi yang benar dikorbankan untuk mendapatkan
mempunyai karakteristik yang bersifat unik pendapatan kas tersebut.
dan tidak dapat ditentukan secara jelas
dan pasti pada permulaan pekerjaan, serta
jumlah pendapatan total yang harus ditagih
tergantung pada hasil pekerjaan yang
bersangkutan.
SAAT PENGAKUAN PENJUALAN JASA
Masalah teoritis yang dihadapi menyangkut
kriteria realisasi daripada pembentukan pendapatan.
Yang sulit ditentukan adalah mengenali kegiatan yang
menandai penyerahan jasa telah terjadi dan selesai.
Pada jasa jangka pendek, pengakuan pendapatan
umumnya diakui saat penerimaan kas karena
penerimaan kas terjadi hamper bersamaan dengan
selesainya pelaksanaan jasa.
Pada jasa jangka panjang, pendapatan dapat
diakui bersamaan dengan kemajuan pelaksanaan
berdasarkan penagihan periodik (periodic billings).
Kaidah Pengakuan Umum untuk Penjualan Jasa menurut
AICPA 1. Kalau pemberian jasa (performance) terdiri atas pelaksanaan satu pekerjaan
atau tindakan (act), pendapatan harus diakui pada saat pekerjaan tersebut
telah dilakukan.
2. Kalau pemberian jasa terdiri atas pelaksanaan serangkaian pekerjaan atau
tindakan secara bertahap, pendapatan harus diakui selama periode
pelaksanaan pekerjaan secara proporsional.
3. Kalau pemberian jasa terdiri atas pelaksanaan serangkaian pekerjaan atau
tindakan secara bertahap, pendapatan dapat diakui pada saat seluruh
pekerjaan telah selesai dilaksanakan bila kondisi berikut dipenuhi:
a. Proporsi jasa yang dilaksanakan pada tahap akhir pekerjaan begitu
kritisnya sehingga seluruh pekerjaan tidak dapat dikatakan selesai
sebelum tahap akhir dilaksanakan.
b. Jasa harus diberikan dalam beberapa tahap uang tidak dapat ditentukan
di muka selama waktu yang tidak pasti dan tidak ada cara yang cukup layak
untuk menentukan tingkat penyelesaian pekerjaan.
4. Kalau terdapat tingkat ketidakpastian yang tinggi berkenaan dengan
ketertagihan atau kolektibilitas pendapatan jasa, pendapatan baru diakui
setelah kas terkumpul.
SAAT PENGAKUAN JUALAN
JASA
Berdasarkan PSAK No. 23 pasal 19, IAI mengeksplisitkan asumsi
atau kondisi yang melandasi ketertetapan pengakuan atas dasar
kemajuan pelaksanaan yaitu:
1. Jumlah pendapatan dapat diukur dengan andal.
2. Besar kemungkinan manfaat ekonomi sehubungan dengan
transaksi tersebut akan diperoleh perusahaan.
3. Tingkat penyelesaian dari suatu transaksi pada tanggal
neraca dapat diukur dengan andal.
4. Biaya yang terjadi untuk transaksi tersebut dan biaya untuk
menyelesaikan transakasi tersebut dapat diukur dengan
andal.
PEDOMAN UMUM PENGAKUAN
PENDAPATAN
FASB meringkas pedoman umum ini dalam SFAC No. Paragraf 84 sebagai berikut:
1. Kriteria terbentuk dan terrealisasi biasanya dipenuhi pada saat produk atau barang dagangan
diserahkan atau jasa diberikan kepada konsumer. Oleh karena itu, pendapatan dari kegiatan
produksi dan pemasaran serta untung dan rugi dari penjualan aset lainnya pada umumnya diakui pada
saat penjualan (dalam arti pertukaran atau pengiriman barang).
2. Kalau kontrak penjualan atau penerimaan kas (atau keduanya) mendahului produksi dan pengiriman
(seperti dalam kasus berlangganan majalah dengan pembayaran di muka), pendapatan dapat diakui
pada saat terhak (earned) dan pengiriman (delivery).
3. Kalau produk dikontrak sebelum diproduksi, pendapatan dapat diakui secara bertahap dengan
metoda persentase penyelesaian pada saat sudah terbentuk asalkan taksiran yang layak atas hasil
pada saat penyelesaian dan taksiran kemajuan produksi dapat diukur dengan cukup andal.
4. Kalau jasa diberikan atau hak untuk menggunakan aset berlangsung secara menerus (kontinus)
selama suatu periode (misalnya, bunga atau sewa) dengan kontrak harga pasti, pendapatan dapat
diakui (menjadi terhak) bersamaan dengan berjalannya waktu.
PEDOMAN UMUM PENGAKUAN
PENDAPATAN

5. Kalau produk atau aset lain dapat segera terrealisasi karena dapat dijual dengan harga
yang cukup pasti tanpa biaya tambahan yang berarti (misalnya produk pertanian
tertentu, logam mulia, dan surat – surat berharga), pendapatan dan beberapa untung
atau rugi dapat diakui pada saat selesainya produksi atau pada saat harga aset tersebut
berubah.
6. Kalau produk jasa, atau aset lain ditukarkan dengan aset nonmoneter yang tidak segera
dapat dikonversi menjadi kas, pendapatan atau untuk atau rugi dapat diakui pada saat
mereka telah berhak atau pada saat transaksi telah selesai (tuntas) asalkan nilai wajar
asset nonmoneter yang terlibat dapat ditentukan dalam kisar yang layak.
7. Kalau ketertagihan (koletibilitas) aset yang diterima untuk produk, jasa, atau aset lain
meragukan, pendapatan dapat diakui atas dasar kas yang terkumpul.
PROSEDUR PENGAKUAN & PENYAJIAN
1 2
Saat atau kaidah pengakuan Masalah yang berkaitan
pendapatan di atas merupakan dengan penyajian pendapatan
ketentuan pada level penetap adalah pemisahan antara
standar. Agar dapat dilaksanakan pendapatan dan untung serta
di level perusahaan, kaidah pemisahan berbagai sifat
tersebut harus dijabarkan secara untung menjadi pos biasa dan
teknis dan prosedural dalam luar biasa dan cara
bentuk kebijakan akuntansi menuangkannya dalam
perusahaan. Kebijakan akuntansi statemen laba-rugi.
perusahaan harus menetapkan
kejadian atau kegiatan internal
apa yang dapat digunakan sebagai
pemicu pencatatan ke dalam
sistem akuntansi.

Anda mungkin juga menyukai