Anda di halaman 1dari 6

Nama : Tri utari

Npm : 181210021

Jurusan : Akuntansi (malam)

Matkul : Teori akuntansi

RESUME

BAB 8 PENDAPATAN

1. Definisi pendapatan adalah aliran asset atau kebaikab asset lainnya pada suatu entitas atau
penyelesaian/pelunasan kewajiban entitas tersebut dari penyerahan atau produksi
barang, pemberian/penyerahan jasa, atau kegiatan lain yang membentuk operasi sentral
atau utama dan berlanjut dari entitas tersebut.

2. Pendapatan mempunyai karakteristik :


a. Aliran masuk aset atau Kenaikan asset
untuk dapat mengatakan bahwa pendapatan ada atau ti mbul, harus terjadi
transaksi atau kejadian yang menaikkan aset atau menimbulkan aliran masuk aset. Tidak
ada batasan bahwaaset harus berupa kas atau alat likuid yang lain. Akan tetapi, tidak semua
kenaikan aset dapatmenimbulkan pendapatan.
b. Operasi utama atau sentral berlanjut
Secara netral. Pendapatan adalah produk perusahaan sebagai hasil dari upaya produktif.
Pendapatan diukur dengan jumlah rupiah asset baru yang diterima dari pelanggan. Kegiatan
utama atau sentral yang menerus atau berlanjut merupakan karakteristik yang membatasi
kenaikan yang dapat disebut pendapatan. Kenaikan aset harus berasal dari kegiatanoperasi
dan bukan kegiatan investasi dan pendanaan. Akan tetapi, pendapatan atau untung  yang
tidak berasal dari operasi utama dengan sendirinya lalu dapat disebut sebagai posnonoperasi
c. Penurunan kewajiban – terjadi penurunan atau kenaikan kwajiban.
d. Entitas maksud dalam tujuan definisi mengisyaratkan bahwa konsep kesatuan usahadianut
dalam pendef inisian.
e. Produk perusahaan - pendapatan akhirnya harus direpresentasi oleh aliran masuk
dana dari pelanggan, hal tersebut dimaksudkan untuk menunjukkan bagaimana
pendapatan diukur dan bukan menunjukkan bagaimana atau syarat pendapatan terjadi.
f. Pertukaran produk – pendapatan akhirnya harus dinyatakan dalam satuan moneter untuk
dicatat dalam system pembukuan.
g. Berbagai bentuk dan nama – pendapatan adalah konsep yang bersifat generic dan
mencakupi semua pos dengan berbagai bentuk dan nama apapun.
h. Kenaikan ekuitas –

3. Pendapatan versus untung


 IAI/IASC tidak secara formal membedakan pendapatan (revenues) dan untung (gains)
 Pendapatan dan untung dicakupi dalam satu definisi penghasilan (income)
 FASB memisahkan pendapatan dan untung sebagai elemen yang berdiri sendiri.
a. Definisi untung
Adalah kenaikan dalam ekuitas(asset bersih) yang berasal dari transaksi peripheral (ikutan)
atau incidental (kala-kala) suatu entitas dan dari semua transaksi atau kejadian atau keadaan
lain yang mempengaruhi entitas tersebut kecuali kenaikan sebagai akibat dari pendapatan
atau investasi oleh pemilik.
b. Makna yang terkandung dalam definisi untung:
 Kenaikan ekuitas bersih
 Periferal atau insidental
 Selain yang dicakupi pendapatan
 Selain investasi oleh pemilik atau transaksi yang berkaitan dengan pemilik
FASB perlu membedakan pendapatan dan untung karena sumber untung berbeda
dengan operasi utama.
c. Karakteristik sumber untung:
 Periferal atau insidental
 Transfer nontimbal-balik
 Penahanan aset
 Faktor lingkungan
Pembedaan lebih diarahkan untuk tujuan penyajian daripada untuk membedakan makna
pendapatan dan untung.

4. Pengakuan pendapatan
Pencatatan jumlah rupiah pendapatan secara formal ke dalam sistem pembukuan sehingga
jumlah tersebut terrefleksi dalam statemen keuangan.

Dua konsep penting pendapatan :

a. Pembentukan pendapatan (earning of revenue)


Pembentukan pendapatan adalah suatu konsep yang berkaitan dengan masalah kapan dan
bagaimana sesungguhnya pendapatan itu timbul atau menjadi ada. Konsep pembentukan
pendapatan menyatakan bahwa pendapatan terbentuk, terhimpun, atau terhak (to be
earned) bersamaan dengan dan melekatkan pada seluruh atau totalitas proses
berlangsungnya operasi perusahaan dan bukan sebagai hasil transaksi tertentu. Pendekatan
ini dilandasi oleh konsep dasar upaya dan hasil/capaian serta kontinuitas usaha. Biaya
merepresentasi upaya dan pendapatan merepresentasi capaian.

konsep homogenitas kos


yaitu Seluruh pos biaya yang direpresentasi dengan kos menghasilkan pendapatan sebagai
satu kesatuan. Kos komponen atau pos biaya secara individual mempunyai kontribusi dalam
menghasilkan pendapatan.

Implikasi Konsep Homogenitas Kos


Kos berkaitan dengan pendapatan secara proporsional dengan besarnya kos. Urutan
pengurangan kos barang terjual, biaya penjualan, dan biaya administratif dalam statemen L-
R bukan merupakan urutan prioritas. Begitu kos suatu objek biaya terjadi, pendapatan dapat
dianggap terbentuk sehingga laba juga terbentuk.
Asumsi di Balik Homogenitas Kos
Dianutnya konsep dasar upaya dan capaian/hasil. Upaya terjadi dahulu baru pendapatan
datang.Setiap usaha secara umum mendatangkan atau menjajikan laba sehingga orang mau
melakukan usaha. Biaya (expense) merupakan upaya yang sengaja dilakukan secara senang
hati dengan penuh kesadaran, semangat, dan pengertian bukan beban yang harus diderita
atau ditanggung oleh pendapatan. Istilah beban tidak cocok/mengenai untuk expense.

b. Realisasi pendapatan (realization of revenue) – pendekatan transaksi


Dengan konsep realisasi, pendapatan baru dapat dikatakan terjadi atau terbentuk pada saat
terjadi kesepakatan atau kontrak dengan pihak independen (pembeli) untuk membayar
produk baik produk telah selesai dan diserahkan ataupun belum dibuat sama sekali.
Berdasarkan konsep realisasi, pendapatan sebenarnya terjadi akibat transaksi tertentu yaitu
transaksi penjualan dan kontrak.

Kriteria pengakuan pendapatan :


a. Telah terrealisasi atau cukup pasti terrealisasi (realized atau realizable)
Telah terealisasi bilamana produk (barang atau jasa), barang dagangan, atau aset lain telah
terjual atau ditukarkan dengan kas atau klaim atas kas. Cukup pasti terealisasi bilamana aset
berkaitan yang berterima atau ditahan mudah dikonversi menjadi kas atau klaim atas kas
yang cukup pasti jumlahnya. Mudah dikonversi bila mempunyai (a) harga satuan yang tetap
tidak bergantung bentuk dan penyajian barang dan (b) daftar harga barang tersedia di suatu
pasar aktif tersedia.
b. Telah terbentuk/terhak (earned)
Telah terbentuk bilamana perusahaan telah melakukan secara substansial kegiatan yang
harus dilakukan untuk dapat menghaki manfaat atau nilai yang melekat pada pendapatan.

5. Saat pengakuan pendapatan


Kapan kedua kriteria kriteria pengakuan dipenuhi. Berbagai gagasan:
a. Saat kontrak penjualan disepakati – setelah menandatangani kontrak penjualan dan
bahkan sudah menerima kas untuk seluruh nilai kontrak tetapi perusahaan belum mulai
memproduksi barang, contoh barang konsumsi dengan jarak penandatangan kontrak dan
penyerahan barang cukup pendek.
b. Selama proses produksi secara bertahap – pengakuan pendapatan dapat dilakukan
secara bertahap (per perioda akuntansi) sejalan dengan kemajuan proses produksi atau
sekaligus pada saat projek selesai dan diserahkan.
c. Saat produksi selesai – pendapatan sudah terealisasi dan pada saat produk selesai
pendapatan secara substansial sudah terbentuk.
d. Saat penjualan
e. Saat kas terkumpul – pengakuan atas dasar kas.
Masalah pengakuan selama proses produksi :
a. Akresi yaitu pertambahan nilai akibat pertumbuhan fisis atau proses alamiah lainnya.
b. Apresiasi yaitu selisih “nilai pasar wajar” aset perusahaan dengan kos (atau nilai buku aset
terdepresiasi).
c. Penghematan kos

Masalah pengakuan saat penjualan


a. Kembalian dan potongan tunai
b. Hak pengembalian barang
c. Kos purnajual
d. Kerugian piutang Makna penjualan

Pengakuan pada saat kas terkumpul


Pendapatan diakui untuk suatu perioda sebesar kas yang telah diterima dalam perioda
tersebut. Pada umumnya barang atau jasa telah dilaksanakan. Ada keraguan yang besar akan
kolektibilitas piutang. Untuk kontrak jangka panjang, terjadi salah-tanding (miss-match)
karena biaya tidak harus diukur atas dasar tunai (basis kas). Penjualan dasar tunai, biasa
dasar akrual. Konsep homogenitas kos dilanggar.
6. Saat pengakuan penjualan jasa
Sejalan dengan pengakuan pendapatan pada perusahaan perdagangan atau
pemanufakturan. Pedoman umum:
a. Saat jasa telah dilaksanakan atau dikonsumsi
b. Selama proses pelaksanaan secara bertahap
c. Saat pelaksanaan jasa selesai sepenuhnya
d. Saat kas terkumpul

7. Prosedur pengakuan pendapatan


Kebijakan akuntansi perusahaan yang menetapkan kapan suatu penjualan dianggap secara
teknis telah terjadi sehingga memicu pencatatan jumlah rupiah penjualan tersebut.
Kebijakan ini biasanya dituangkan dalam buku pedoman akuntansi (accounting manual).

Anda mungkin juga menyukai