2. Sebut dan jelaskan kriteria pengakuan pendapatan. Secara teoretis, kriteria mana yang
dianggap lebih penting?
Menurut FASB ada dua kriteria pengakuan pendapatan (dan untung) yang
keduanya harus dipenuhi yaitu (SFAC No. 5 Prg. 83) :
a. Terrealisasi atau cukup pasti terrealisasi
Pendapatan (dan untung) baru dapat diakui setelah pendapatan tersebut terrealisasi atau
cukup terrealisasi. Pendapatan dapat dikatakan terrealisasi bilamana produk (barang atau jasa),
barang dagangan, asset lain telah terjua atau ditukarkan dengan kas klaim atas kas.
Pendapatan dapat dikatakan cukup terrealisasi bilamana asset berkaitan yang diterima
atau ditahan mudah dikonversi menjadi kas atau klaim atas kas yang cukup pasti jumlahnya.
Asset mudah dikonversi bila
i) Harga satuan yang tetap tidak bergantung bentuk dan penyajian barang
ii) Daftar harga barang tersedia disuatu pasar aktif yang mampu
menyerap seluruh kuantitas barang (asset) yang tersedia diperusahaan
tanpa mempengaruhi harga pasar secara cukup berarti.
b. Terbentuk / Terhak
Pendapatan dapat dikatakan telah terbentuk bilamana perusahaan telah melakukan secara
substansial kegiatan yang harus dilakukan untuk dapat menghaki manfaat atau nilai yang
melekat pada pendapatan. Karena telah terbentuk, secara konseptual atau ekonomik
perusahaan kemudian mempunyai hak atas pendapatan tersebut sehingga kriteria ini
dapat disebut pula terhak.
Kriteria yang lebih penting adalah Terrealisasi atau cukup pasti terrealisasi karena jika
dibandingkan dengan kriteria terbentuk / terhak, pada saat proses pembentukan produk maka
belum terjadi untung / belum bisa diakui perusahaan sebagai pendapatan. Namun jika kriteria
sudah terrealisasi atau cukup terrealisasi, maka perusahaan sudah dapat mengakui nya sebagai
pendapatan, karena sudah terjadi transaksi pada saat terrealisasi dan pada saat cukup terrealisasi
maka pendapatan tersebut sudah besar kemungkinannya akan terrealisasi. Oleh karena itu kriteria
terrealisasi atau cukup terrealisasi lebih penting untuk menjadi kriteria pengakuan pendapatan.
Maksud pendapatan sebagai penurunan kewajiban adalah bila sautu entitas telah
mengalami kenaikan asset sebelumnya misalnya entitas tersebut menerima pembayaran dimuka
dari pelanggan, maka penerimaan pembayaran ini bukan merupakan pendapatan karena
perusahaan belum melakukan prestasi yang menimbulkan hak penuh atas asset yang diterima.
Oleh karena itu, jumlah rupiah yang diterima biasanya diperlukan sebagai pendapatan takterhak
atau biasa kita kenal dengan unearned revenue (pendapatan tangguhan) yang statusnya adalah
kewajiban sampai ada prestasi dari perusahaan berupa pengiriman barang atau pelaksanaan jasa.
Maka pengiriman barang atau pelaksaanaan jasa akan mengurangi kewajiban yang
menimbulkan pendapatan. Kejadian pengiriman barang akan mengubah kewajiban tersebut
menjadi pendapatan. Maka akan terjadinya penurunan kewajiban, ketika perusahaan tersebut
sudah melakukan pengiriman barang atau pelaksaaan jasa dan pendapatan yang ditangguhkan
sebelumnya tersebut akan diakui oleh perusahaan dan akan menjadi pendapatan bagi perusahaan
tersebut. Timbulnya pendapatan yang berasal dari turunnya kewajiban banyak dipicu oleh
penyesuaian akhir tahuun.
4. Menurut Godfrey et al, ada 3 kriteria tentang pengakuan pendapatan. Sebutkan &
jelaskan tiap kriteria tersebut. Penjelassn disertai dengan contoh!
Pendapatan harus diukur dari peningkatan aset atau penurunan kewajiban
pada nilai wajar dari kenaikan atau penurunan tersebut (Godfrey, et al., 2010 : 307).
Dalam melakukan pengukuran tersebut, terdapat kriteria pengukuran, yang
mengharuskan perubahan aset atau kewajiban dapat diukur dengan tepat, yaitu :
1. Aset atau kewajiban diukur dengan menggunakan atribut yang relevan. Contohnya
penyusutan asset diukur dengan metode yang tepat untuk penyusutan asset tersebut
2. Peningkatan aset atau penurunan kewajiban diukur dengan keandalan yang
cukup. Contohnya, jika pada ada pendapatan tertangguhkan, maka pada saaat kewajiban
tersebut dikerjakan maka harus disesuaikan dengan persentase penyelesaian dari
kewajiban tersebut, barudiakui sebagai pendapatan sebesar nilai yang telah dikerjakan
5. a.Apa yang dimaksud dengan konsep homogenitas kos?
Homogenitas kos yaitu bahwa semua tahap kegiatan atau unsur didalamnya
(direpresentasi oleh kos) mempunyai kedudukan atau arti penting yang sama dalam
menghasilkan pendapatan, pada konsep homogenitas kos ini memaknai bahwa semua
biaya / bahan yang digunakan untuk menghasilkan suatu produk tersebut sama
pentingnya atau kedudukannya penting, karena apabila ada suatu bahan atau biaya yang
kurang dalam proses produksi tesebut maka produk yang dihasilkan tidak berkualitas
baik. Maka dengan konsep homogenitas kos ini, semua tahap kegiatan (produksi,
penjualan, pengumpulan piutang) memberi sumbangan atau kontribusi dalam penciptaan
pendapatan sebanding dengan kosnya. Jadi, apabila sejumlah kos kegiatan tertentu telah
terjadi maka sebenarnya telah terbentuk atau terhimpun sejumlah pendapatan yang
besarnya sesuai dengan perbandingan perbandingan dan kos.
b. Apa implikasi dianutnya konsep tersebut dalam (1) pengakuan pendapatan dan
(2) susunan statemen laba-rugi?
implikasi terhadap pengakuan pendapatan adalah semua tahap kegiatan (produksi
penjualan dan pengumpulan piutang), memberi sumbangan atau kontribusi dalam
penciptaan pendapatan sebanding dengan kosnya. Jadi, Apabila sejumlah kos
kegiatan tertentu telah terjadi, maka sebenarnya telah terbentuk atau terhimpun
sejumlah pendapatan yang sesuai dengan perbandingan pendapatan dan kos.
7. Setelah mempelajari topik pendapatan dalam Bab 8 serta sumber terkait lain dan
menjawab pertanyaan-pertanyaan berkaitan, satu pertanyaan apa (ajukan pertanyaan)
yang paling menantang, menarik, atau mengusik anda (bukannya pertanyaan cerdas-
tangkas) sehingga anda berapi-api untuk mencari jawaban yang paling memuaskan
(mungkin juga mengejutkan) anda dan kemudian bersemangat untuk menceritakan
jawaban yang anda temukan kepada komunitas akuntansi. Tulis pertanyaan tersebut
dengan jelas!
Dalam konsep pembentukan pendapatan, ada penyataan bahwa Cost of good sold
sebagai beban pokok penjualan merupakan kesalahan fatal secara konseptual,
karena hal tersebut menempatkan cost of goods sold lebih penting dari kos
pemasaran dan administrative. Mengapa COGS tersebut masih tetap menjadi
dasar untuk menentukan harga pokok penjualan? Tidak memasukkan biaya
administrtif dan pemasaran ?
Karena tergantung kondisi yang memungkinkan dari pengakuan tersebut, saya pribadi
kurang setuju jika dimasukkan kedalam pengakuan pendapatan, karena produk tersebut
baru dibentuk dan belum bisa diakui sebagai pendapatan, kriteria ini dapat diterima
apabila adanya pesanan dari pelanggan dan pelanggan sudah membayar uang muka
(unearned revenye) baru bisa dikatakatan sebagai pendapatan. Jika tidak ada konttrak
maka tidak bisa