Anda di halaman 1dari 4

RINGKASAN TEORI AKUNTANSI PEREKAYASAAN PELAPORAN KEUANGAN

EDISI KETIGA SUWARDJONO TAHUN 2008

BAB 1 PENGERTIAN TEORI AKUNTANSI

Praktika akuntansi dalam suatu Negara harus selalu berkembang untuk memenuhi
tuntutan perkembangan dunia bisnis. Lebih dari itu, praktik akuntansi juga harus
dikembangkan secara sengaja untuk mencapai tujuan tertentu. Untuk itu, belajar
praktik dan teknik akuntansi saja tidak cukup kerena praktik yang sehat harus
dilandasi oleh teori yang sehat. Teori membahas berbagai masalah konseptual dan
ideal yang ada di balik praktik akuntansi. Teori akuntansi juga mempunyai peran
penting dalam pengembangan akuntansi yang sehat.

Pengertian teori akuntansi sangat bergantung pada kesepakatan tentang pengertian


akuntansi sebagai disiplin pengetahuan. Akuntansi dapat dipandang sebagai

1) Sains
Bila akuntansi dipandang sebagai sains, akuntansi bertujuan untuk mendapatkan
kebenaran atau validitas penjelasan tentang suatu fenomena akuntansi dengan
menerapkan metode ilmiah. Teori akuntansi berkepentingan untuk menghasilkan
pernyataan-pernyataan umum (yang bermula dari hipotesis) sebagai penjelasan
praktik akuntansi. Bidang kajian yang menjadi pusat perhatian adalah masalah
fakta sehingga teori akuntansi harus bebas dari pertimbangan nilai.

2) Teknologi

Bila akuntansi dipandang sebagai teknologi, akuntansi merupakan teknologi


perangkat lunak yang harus dipelajari dan dikembangkan untuk mencapai tujuan
social tertentu. Dengan demikian, akuntansi merupakan suatu pengetahuan tentang
perekayasaan informasi untuk pengendalian keuangan Negara. Hasil akhir akuntansi
adalah prinsip, metode, atau teknik yang bermanfaat untuk mencapai tujuan
akuntansi.

Teori akuntansi merupakan suatu penalaran logis mengevaluasi dan mengembangkan


praktik akuntansi. Hasil penalaran logis adalah suatu rerangka konseptual yang
menjadi semacam konstitusi akuntansi. Adanya tujuan social yang harus dicapai oleh
akuntansi menjadikan teori akuntansi banyak membahas pertimbangan nilai (value
judgment).

Atas dasar sasaran yang ingin dicapai, TEORI AKUNTANSI dibedakan


menjadi:

1) Teori Positif
Menjelaskan fenomena akuntansi seperti apa adanya atas dasar pengamatan
empiris.
2) Teori Normatif
Menjelaskan fenomena akuntansi untuk menjustifikasi atau membenarkan
perlakuan (standar) akuntansi karena bertujuan akuntansi tertentu harus dicapai.

Atas dasar sasaran semiotika dalam teori komunikasi, teori akuntansi dibedakan
menjadi:
1) Teori Sintaktik
Berkepentingan struktur pelaporan keuangan. Teori ini memberi penalaran
mengapa data/informasi disajikan dengan cara tertentu.
2) Teori Semantik
Memusatkan perhatian pada masalah-masalah penyimbolan, pengukuran,
dan penyajian kegiatan operasi dan objek fisis perusahaan dalam bentuk
laporan keuangan. Teori ini memberi penalaran mengapa kegiatan
perusahaan disimbolkan dengan cara tertentu.
3) Teori Pragmatik
Berkepentingan untuk mengukur pengaruh dan kebermanfaatan informasi
berpengaruh terhadap perilaku pemakai (termasuk pasar modal).

Berbagai aspek teori akuntansi harus diverifikasi atau diuji validitasnya secara tepat atas dasar
(1) Penalaran Logis, (2) Bukti Empiris, (3) Daya Prediksi, dan (4) Standar Nilai yang telah
Disepakati.

BAB 3 PEREKAYASAAN PELAPORAN KEUANGAN

Dengan seperangkat pengetahuan akuntansi sebagai teknologi, orang akan mampu


merekayasa suatu mekanisma pelaporan keuangan untuk suatu Negara. Salah satu tujuan yang
dapat dicapai dengan perekayasaan ini adalah alokasi sumber daya ekonomik secara efektif dan
efisien. Pelaporan keuangan nasional harus direkayasa secara seksama untuk mengendalikan
alokasi tersebut secara automatis dengan mempengaruhi perilaku pengambil keputusan
ekonomik yang dominan melalui informasi keuangan. Agar terjadi pengendalian automatis,
penyedian informasi harus dilakukan dengan cara tertentu berupa prinsip akuntansi berterima
umum.

PELAPORAN KEUANGAN adalah struktur dan proses yang menggambarkan


bagaimana informasi keuangan disediakan dan dilaporkan untuk mencapai tujuan pelaporan
keuangan yang pada gilirannya akan membantu pencapaian tujuan ekonomik dan social Negara.
Pelaporan keuangan sebagai sistem nasional merupakan hasil proses perekayasaan akuntansi.

PEREKAYASAAN PELAPORAN KEUANGAN adalah proses pemikiran logis,


deduktif, dan objektif untuk memilih dan mengaplikasi ideology, teori, konsep dasar, teknik,
prosedur, dan teknologi yang tersedia secara teoritis dan praktis untuk mencapai tujuan Negara
melalui tujuan pelaporan keuangan dengan mempertimbangkan faktor social, ekonomik, politik,
dan budaya Negara. Hasil perekayasaan dituangkan dalam suatu dokumen resmi yang disebut
rerangka konseptual yang fungsinya dapat dianalogi dengan konstitusi.

Dari segi semantika dalam teori komunikasi, perekayasaan pelaporan keuangan adalah
proses untuk menentukan bagaimana kegiatan fisis operasi perusahaan disimbolkan dalam
bentuk elemen-elemen statemen keuangan sehingga orang yang dituju oleh statemen keuangan
dapat membayangkan operasi perusahaan (paling tidak secara financial) tanpa harus
menyaksikan secara fisis kegiatan perusahaan. Perekayasaan dilakukan oleh pihak yang
mempunyai wewenang di tingkat nasional dan mempunyai wawasan teori akuntansi yang kuat.
Elemen-elemn atau objek-objek statemen keuangan dapat dipandang sebagai symbol-simbol
kegiatan operasi perusahaan.

Sebagai dokumen, rerangka konseptual akan berisi komponen konsep yang terdiri atas
tujuan (objectives) dan hal-hal mendasar (fundamentals) yang saling berkaitan. Komponen
konsep yang biasanya dicakupi dalam rerangka konseptual adalah tujuan pelaporan keuangan,
kriteria kualitas informasi, elemen-elemen statemen keuangan, dan pengukuran dan pengakuan.
Sebagai konstitusi, rerangka konseptual menjelaskan, menentukan, dan mengarahkan sifat,
fungsi, dan lingkup pelaporan dan statemen keuangan dalam suatu Negara.

Karena rerangka konseptual mempertimbangkan faktor lingkungan tempat akuntansi


diterapkan, rerangka konseptual yang dihasilkan dapat berbeda satu Negara dan Negara lain.
Keunggulan rerangka konseptual FASB dan IASC adalah dalam aspek pendidikan. FASB
memuat secara komprehensif penalaran dan argument yang melekat dalam tiap penjelasan
komponen konsep.

Tiga pengertian penting yang perlu dibedakan dan saling-hubungannya adalah:


1) Prinsip akuntansi Ialah segala ideology, gagasan, asumsi, konsep, postulat, kaidah, prosedur,
metoda, dan teknik akuntansi yang tersedia baik secara teoritis dan praktis yang berfungsi
sebagai pengetahuan.

2) Standar akuntansi Ialah konsep, prinsip, metode, teknik, dan lainnya yang sengaja dipilih dan
diberlakukan dalam suatu lingkungan/Negara dan dituangkan dalam bentuk dokumen resmi
(pernyataan) untuk dijadikan pedoman utama praktik akuntansi

3) PABU Suatu rerangka pedoman yang terdiri atas standar akuntansi dan sumber-sumber lain
yang didukung berlakunya secara resmi, yuridis, teoritis, dan praktis. PABU member pedoman
tentang: a) Definisi b) Pengukuran c) Penyajian d) Pengungkapan objek, elemen, atau pos

Anda mungkin juga menyukai