PENGAUDITAN II
Disusun Oleh:
NAMA
: LENI PRADASARI
NIM
: F0313049
KELAS
:B
CHAPTER 14
AUDIT SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHAN : PENGUJIAN PENGENDALIAN
DAN PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAS TRANSAKSI
FUNGSI BISNIS PADA SIKLUS DAN DOKUMEN SERTA CATATAN YANG TERKAIT
Siklus penjualan dan penagihan melibatkan keputusan serta proses yang dibutuhkan untuk
transfer kepemilikan dari barang dan jasa kepada pelanggan setelah barang-barang tersebut
tersedia untuk dijual.
8 fungsi bisnis dalam siklus penjualan dan penagihan:
Pemberian Kredit
Sebelum barang dikirim, pihak yang diberi kewenangan harus menyetujui kredit
bagi pelanggan yang akan melakukan penjualan secara kredit.
3. Pengiriman Barang
Fungsi ini merupakan titik awal siklus dimana perusahaan akan menyerahkan
aktiva, karena sebagian besar perusahaan mengakui penjualan ketika barang telah
dikirim.
Dokumen Pengiriman : dokumen pengiriman dibuat untuk mengawali pengiriman
barang, yang menunjukkan deskripsi barang dagang, kuantitas yang dikirimkan,
dan data yang relevan lainnya.
4. Penagihan Pelanggan dan Pencatatan Penjualan
Merupakan cara untuk memberi informasi kepada pelanggan mengenai
jumlah yang akan ditagih atas barang yang dibelinya, penagihan pelanggan harus
dilakukan dengan benar dan tepat waktu. Aspek paling penting dari penagihan
adalah :
Tidak ada pengiriman yang ditagih lebih dari satu kali (keterjadiaan =
occurrance)
File Transaksi Penerimaan Kas merupakan laporan yang dibuat dari file
transaksi penerimaan kas yang mencantumkan nama pelanggan, tanggal, jumlah,
dan klasifikasi bagi setiap transaksi.
Jurnal Penerimaan Kas berasal dari file transaksi penerimaan kas dan
mencantumkan semua transaksi selama suatu periode waktu.
6. Pemrosesan dan Pencatatan Retur dan Pengurangan Penjualan.
Penjual sering kali menerima retur barang atau memberikan pengurangan
harga apabila pelanggan merasa tidak puas dengan barang yang dibelinya.
Memo Kredit adalah dokumen yang mengindikasikan pengurangan jumlah
dari pelanggan akibat retur barang atau pengurangan harga.
Jurnal Retur dan Pengurangan Penjualan digunakan untuk mencatat
retur dan pengurangan penjualan.
7. Penghapusan Piutang Usaha Tak Tertagih
Setelah menyimpulkan bahwa suatu jumlah tertentu tidak dapat ditagih,
perusahaan harus menghapusnya, biasanya hal ini terjadi setelah pelanggan
mengajukan kebangkrutan atau penagihan piutangnya diserahkan kepada agen
penagihan.
Formulir Otorisasi Piutang Tak Tertagih adalah dokumen yang digunakan
dalam lingkungan internal untuk menunjukkan otoritas menghapus suatu piutang
usaha sebgai tak tertagih.
8. Penyediaan Piutang Tak Tertagih
Karena perusahaan diperkirakan tidak dapat menagih 100% penjualannya,
prinsip-prinsip akuntansi mengharuskan perusahaan untuk mencatat beban
piutang tak tertagih sebesar jumlah yang diperkirakan tidak dapat ditagih.
2.
3.
4.
2.
3.
Penjualan Dicatat Sementara Pengiriman Tidak Pernah Dilakukan, dalam hal ini auditor
dapat memvouching ayat jurnal tertentu dalamjurnal penjualan ke salinan pengiriman dan
dokumen pendukung lainnya yang terkait untuk memastikan bahwa penjualan tersebut benarbenar terjadi.
Penjualan Dicatat Lebih Dari Satu Kali, penjualan duplikat dapat ditentukan dengan
mereview secara numeris daftar transaksi penjualan yang dicatat untuk melihat apakah ada
nomor yang sama atau duplikat.
Pengiriman Dilakukan kepada Pelanggan Fiktif, biasanya jenis kecurangan ini hanya akan
terjadi jika orang yang mencatat penjualan juga mengotorisasi pengiriman.
Transaksi Penjualan yang Ada Telah Dicatat, dalam banyak audit tidak ada pengujian
substantif atas transaksi yang dilakukan untuk tujuan kelengkapan menyangkut lebih saji
aktiva dan laba mendapat perhatian yang lebih besar dalam audit transaksi penjualan
ketimbang yang menyangkut kurang saji.
Arah Pengujian, auditor harus memahami perbedaan antara menelusuri dari dokumen sumber
ke jurnal dan memvouching dari jurnal kembali ke dokumen sumber.
Penjualan Dicatat dengan Akurat, pencatatan yang akurat atas transaksi penjualan harus
memperhatikan hal-hal berikut :
1.
2.
3.
Transaksi Penjualan Dimasukkan dengan Benar dalam File Induk dan Diikhtisarkan dengan
Benar, merupakan hal yang penting karena keakuratan catatan tersebut akan mempengaruhi
kemampuan klien untuk menagih piutang yang beredar.
Penjualan yang Dicatat Diklasifikasikan Dengan Benar, auditor harus memperhatikan
apakah transaksi telah dibebankan ke akun buku besar umum yang benar.
Penjualan Dicatat Pada Tanggal yang Benar, untuk mencegah penghilangan transaksi dan
kecil kemungkinannya mengandung salah saji.
Prosedur Audit Format Perancangan dan Kinerja : Dalam mengkonversi program audit
format perancangan (design format audit program) menjadi program audit format kinerja
(performance format audit program), prosedur itu akan digabungkan. Ini akan mencapai halhal berikut :
1. Mengeliminasi prosedur duplikat
2. Memastikan bahwa ketika dokumen tertentu diperiksa, semua prosedur yang akan
dilakukan terhadap dokumen tersebut telah dilakukan pada saat itu.
3. Memungkinkan auditor untuk melakukan prosedur dengan cara yang paling
efektif, sebagai contoh, dengan memfooting jurnal dan mereview jurnal untuk
pos-pos tidak biasa terlebih dahulu, auditor akan memperoleh perspektif yang
lebih baik dalam melakukan pengujian yang terinci.
2. Kebijakan menghapus piutang tak tertagih apabila sudah tidak mungkin lagi
untuk ditagih.
Hak dan kewajiban serta penyajian dan pengungkapan hampir bukan merupakan masalah
yang signifikan bagi piutang usaha. Karena itu, personil akuntansi yang kompeten biasanya
sudah merupakan pengendalian yang cukup bagi tujuan audit tersebut.