Anda di halaman 1dari 17

KELOMPOK 4

BAB 21 AUDIT SIKLUS PERSEDIAAN DAN PERGUDANGAN


(RESUME)

DISUSUN OLEH:
RULLYNANTO CAHYO YOANIKA (B200130212)
HAEDAR FAHMI (B200130148)
FERRY STYAWAN (B200130212)
SIGIT HARYO BIMO (B200130206)
TRISILO SUKARNO PUTRO (B200130230)

KELAS I

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
Bab 21 Audit Siklus Persediaan dan Pergudangan

A. PENDAHULUAN
Siklus persediaan dan pergudangan merupakan siklus yang unik
karena hubungannya yang erat dengan siklus transaksi lainnya. Bagi perusahaan
manufaktur, bahan baku memasuki siklus persediaan dan pergudangan dari siklus
akuisisi dan pembayaran, sementara tenaga kerja langsung memasukinya dari
siklus penggajian dan personalia. Siklus persediaan dan pergudangan diakhiri
dengan penjualan barang dalam siklus penjualan dan penagihan.
Audit terhadap persediaan, terutama pengujian saldo persediaan
akhir tahun, sering kali merupakan bagian yang paling kompleks dan paling
menghabiskan waktu audit. Faktor-faktor yang mempengaruhi kompleksitas audit
persediaan termasuk:
 Persediaan sering kali merupakan akun terbesar pada neraca.
 Persediaan sering kali berada pada lokasi yang berbeda, yang membuat
pengendalian dan perhitungan fisik menjadi sulit.
 Sering kali sulit bagi auditor unutk mengamati dan menilai itempersediaan
yang berbeda seperti perhiasan, bahan kimia, dan suku cadang elektronik.
 Penilaian persediaan juga sulit apabila estimasi keuasangan persediaan
merupakan hal yang penting dan apabila biaya manufaktur harus
dialokasikan ke persediaan.
 Terdapat beberapa metode penilaian persediaan yang dapat diterima dan
beberapa organisasi mungkin ingin menggunakan metode penilaian yang
berbeda unutk berbagai bagian persediaan yang dapat diterima menurut
prinsip-prinsip akuntansi yang diterima umum.

B. FUNGSI BISNIS DALAM SIKLUS SERTA DOKUMEN DAN


CATATAN TERKAIT
Persediaan memiliki banyak bentuk yang berbeda, tergantung pada
sifat bisnisnya. Untuk bisnis ritel atau grosir, akun terbesar dalam laporan
keuangan sering kali berupa persediaan barang dagang yang tersedia untuk dijual.
Untuk mempelajari siklus persediaan dan pergudangan, kita akan menggunakan
contoh perusahaan manufaktur, yang persediaannya mungkin meliputi bahan
baku, suku cadang dan perlengkapan yang dibeli untuk digunakan dalam
produksi, barang dalam proses manufaktur, dan barang jadi yang tersedia untuk
dijual. Siklus persediaan dan pergudangan dapat dianggap sebagai terdiri dari dua
sistem terpisah tetapi terkait erat, di mana yang satu melibatkan arus fisik barang
dan yang lainnnya dengan biaya terkait. Enam fungsi bisnis akan membentuk
siklus persediaan dan pergudangan.
a. Memroses Pesanan Pembelian
Siklus persediaan dan pergudangan dimulai dengan akuisisi bahan baku
untuk produksi. Pengendalian yang memadai terhadap pembelian harus
diselenggarakan apakah pembelian persediaan adalah berupa bahan baku
suatu perusahaan manufaktur atau barang jadi bagi perusahaan ritel.
Permintaan pembelian adalah formulir yang digunakan untuk meminta
departemen pembelian untuk memesan persediaan. Permintaan tersebut
dapat dilakukan oleh personil ruang penyimpanan bahan baku yang
diperlukan, dengan perangkat lunak komputer yang terotomatisasi ketika
bahan baku mencapai tingkat yang telah ditentukan terlebih dahulu,
dengan pesanan yang dilakukan atas bahan baku yang diminta untuk
memenuhi pesanan pelanggan, atau melalui pesanan yang dilakukan atas
dasar perhitungaan bahan baku secara periodik.
b. Menerima Bahan Baku
Penerimaan bahan baku yang dipesan, yang juga merupakan bagian dari
siklus akuisisi dan pembayaran, melibatkan inspeksi atas bahan yang
diterima menyangkut kuantitas dan kualitasnya. Departemen penerimaan
akan membuat laporan penerimaan yang menjadi bagian dari dokumentasi
sebelum pembayaran dilakukan. Setelah inspeksi, bahan itu dikirim ke
ruang penyimpanan dan salinan dokumen penerimaan, atau pemberitahuan
atau notifikasi elektronik mengenai penerimaan barang, biasanya
diserahkan ke bagian pembelian, ruang penyimpanan, dan utang usaha.
Pengendalian dan akuntabilitas merupakan hal penting untuk semua
transfer tersebut.
c. Menyimpan Bahan Baku
Setelah diterima, bahan itu biasanya disimpan diruang penyimpanan.
Ketika departemen lainnya memerlukan bahan untuk produksi, personil
ruang penyimpanan menyerahkan permintaan bahan yang telah disetujui
secara layak, mengerjakan pesanan, atau dokumen serupa atau
pemberitahuan elektronik yang mengindikasikan jenis dan kuantitas bahan
yang diperlukan. Dokumen permintaan ini digunakan untuk
memperbaharui file induk persediaan perpetual dan mencatat transfer dari
akun bahan baku ke akun barang dalam proses. Pembaharuan tersebut
dilakukan secara otomatis dalam organisasi yang memiliki sistem
perangkat lunak akuntansi dan manajemen persediaan terintergrasi.
d. Memroses Barang
Pemrosesan persediaan sangat bervariasi dari perusahaan ke perusahaan.
Perusahaan menentukan item dan kuantitas barang jadi yang akan dibuat
berdasarkan pesanan khusus dari pelanggan, peramalan penjualan, tingkat
persediaan barang jadi yang telah ditentukan sebelumnya, dan operasi
produksi yang ekonomis. Departemen pengendalian produksi yang
terpisah sering kali bertanggung jawab untuk menentukan provisi untuk
memperhitungkan kuantitas yang diproduksi, pengendalian atas sisa
bahan, pengendalian kualitas, dan perlindungan fisik bahan dalam proses.
Setiap departemen produksi biasanya bertanggung jawab untuk mereview
laporan produksi dan sisa bahan yang dibuat komputer, yang menyediakan
informasi yang bermanfaat bagi akuntansi untuk mencatat transfer bahan
dan menentukan biaya produksi.
e. Menyimpan Barang Jadi
Ketika barang jadi telah selesai, barang itu ditempatkan diruang
penyimpanan menunggu dikirim. Dalam perusahaan yang memiliki
pengendalian internal yang baik, barang jadi disimpan dibawah
pengendalian fisik yang terpisah, disuatu area dengan akses terbatas.
Pengendalian barang sering kali dianggap sebagai bagian dari siklus
penjualan dan penagihan.
f. Mengirimkan Barang Jadi
Pengiriman barang jadi merupakan bagian dari siklus penjualan dan
penagihan. Pengiriman actual barang kepada pelanggan dalam pertukaran
dengan kas atau aktiva lainnya, seperti piutang usaha, menciptakan
pertukaran aktiva yang diperlukan untuk memenuhi criteria pengakuan
pendapatan. Untuk sebagian besar transaksi penjualan, pengiriman actual
merupakan pemicu untuk mengakui piutang usaha terkait dan penjualan
terkait dalam sistem akuntansi. Jadi, pengiriman barang jadi harus
diotorisasi oleh dokumen pengiriman yang disetujui secara layak.
g. File Induk Persediaan Perpetual
Catatan perpetual yang terpisah biasanya disimpan untuk bahan baku dan
barang jadi. Sebagian besar perusahaan tidak menggunakan sistem
perpetual untuk barang dalam proses. File induk persediaan yang
diakuisisi, dijual, dana da ditangan. Dalam sistem terkomputerisasi yang
dirancang dengan baik, file itu juga berisi informasi mengenai biaya per
unit. Untuk akuisisi bahan baku, file induk persediaan perpetual
diperbaharui secara otomatis ketika akuisisi persediaan diproses sebagai
bagian dari pencatatan akuisisi.

C. BAGAIMANA E-COMMERCE MEMPENGARUHI MANAJEMEN


PERSEDIAAN
Internet memiliki kegunaan khusus dalam pengelolaan persediaan,
dari sini dapat diketahui informasi lengkap berbasis real time yang dibutuhkan
oleh rekan bisnis (pemasok dan pelanggan). Informasi yang biasanya tersedia di
dalamnya, seperti jumlah stok yang disimpan, lokasi produk, dan berbagai
informasi lainnya yang diperlukan manajemen untuk mengawasi aliran
persediaan.
Selain kegunaannya yang penting, internet juga dapat menimbulkan
resiko bisnis. Penggunaannya dalam E-Commerce akan meningkatkan resiko
bisnis jika pengendalian untuk mengoperasikannya kurang memadai. Seperti
pembatasan penggunaan password, firewalls, dan pengendalian teknologi
manajemen lainnya. Hal tersebut akan memunculkan kecurangan/kesempatan
untuk mengubah jumlah persediaan yang telah ada.

D. BAGIAN DARI AUDIT PERSEDIAAN


Tujuan dalaam audit siklus persediaan dan pergudangan adalah
menyediakan kepastian bahwa laporan keuangan menyajikan informasi bahan
baku, barang setengah jadi, persediaan barang jadi, dan harga pokok penjualan
secara wajar.
Audit atas siklus persediaan dan pergudangan dapat dibagi menjadi
5 (lima) aktifitas yang berbeda, yaitu:
1. Akuisisi dan pencatatan bahan baku, biaya tenaga kerja, dan overhead.
2. Mentransfer secara internal atas aktiva dan biaya.
3. Mengirimkan barang dan mencatat pendapatan dan biaya.
4. Mengamati persediaan secara fisik.
5. Menetapkan harga dan mengkompilasi persediaan.

E. AUDIT ATAS AKUNTANSI BIAYA


a. Pengendalian Akuntansi Biaya
Pengendalian akuntansi biaya adalah proses yang mempengaruhi
persediaan fisik dan penelusuran biaya terkait sejak bahan baku dipesan
ssampai barang selesai diproduksi dan dipindahkan ke peyimpanan. Jenis
pengendalian ini dipisahkan menjadi 2 (dua) kategori:
1. Pengendalian fisik atas bahan baku, barang setengah jadi, dan
persediaan barang jadi.
2. Pengendalian terhadap biaya terkait.
Untuk melindungi aktiva, banyak perusahaan secara fisik memisahkan dan
membatasi akses ke tempat penyimpanan bahan baku, barang setengah
jadi, dan barang jadi untuk mengendalikan pergerakan persediaan. Klien
dapat menggunakan dokumen bernomor urut untuk mengotorisasi
pergerakan persediaan agar tidak terjadi penyalahgunaan aktiva. Salinan
atas dokumen tersebut harus dikirimkan langsung kebagian akuntansi oleh
pihak yang menerbitkan, tanpa melalui personel yang bertanggung jawab
atas pengawasannya. Contoh dokumen yang efektif untk jenis ini adaalah
permintaan bahan baku yang disetujui untuk dikeluarkan dari ruang
penyimpanan.
b. Pengujian atas Akuntansi Biaya
Metodologi yang perlu diikuti auditor dalam memutuskan jenis pengujian
yang akan dilaksanakan. Auditor perlu memperhatikan empat aspek dalam
akuntansi biaya, yaitu:
1. Pengendalian fisik atas persediaan
2. Dokumen dan pencatatan untuk mentransfer persediaan
3. File induk persediaan perpetual
4. Catatan biaya per unit

F. PROSEDUR ANALITIS
Prosedur analitis adalah hal yang penting dalam audit persediaan dan
pergudangan, seperti halnya dalam siklus lain. Dalam melakukan prosedur analitis
yang menguji hubungan antara saldo akun persediaan dan akun laporan keuangan
lainnya. Auditor sering menggunakan informasi non-keuangan untuk menilai
kewajaran saldo terkait persediaan. Misalnya, auditor membutuhkan informasi
mengenai ukuran dan berat produk persediaan, metode penyimpanannya (rak,
tangki, dll) dan kapasitas fasilitas penyimpanan untuk menentukan apakah
persediaan yang tercatat konsisten dengan persediaan yang tersimpan. Setelah
melakukan pengujian yang benar atas pencatatan akuntansi biaya dan prosedur
analitis, auditor memiliki dasar untuk mendesain dan melakukan pengujian
perincian saldo persediaan.
Metodologi untuk Merancang Pengujian atas Rincian Saldo
Persediaan jenisnya bervariasi disetiap perusahaan, oleh karena itu pemahaman
atas industri dan bisnis klien lebih penting dalam persediaan dibandingkan dalam
area lainnya. Beberapa hal pokok yang harus dipertimbangkan auditor antara lain
adalah metode penilaian persediaan yang dipilih manajemen, potensi keusangan
persediaan, dan risiko tertukarnya barang konsinyasi dengan persediaan milik
sendiri.
Auditor pertama kali harus mengenali persediaan klien dengan melakukan
pengecekan terhadap fasilitas penyimpanan klien, termasuk area penerimaan
barang, penyimpanan, produksi, perencanaan, dan penyimpanan catatan.
Pengecekan ini harus dipimpin oleh penyelia yang dapat menjawab pertanyaan
mengenai produksi, terutama mengenai perubahan dalam pengendalian internal
dan proses lain sejak tahun sebelumnya.
Oleh karena kompleksitas dalam persediaan, maka akan membahas dua aspek
pengujian pengendalian untuk perincian saldo, pengamanan fisik dan penetapan
harga dan kompilasi.
Observasi Fisik Persediaan
SAS 1 (AU 331) sekarang, mensyaratkan auditor untuk memeriksa efektifitas
metode klien dalam perhitungan persediaan dan mendapatkan keyakinan dari
klien atas kuantitas dan kondisi fisik persediaan. Untuk memenuhi persyaratan
tersebut, auditor harus:
1. Hadir pada saat klien menghitung persediaan untuk menentukan saldo
akhir tahun.
2. Mengamati prosedur perhitungan klien.
3. Melakukan tanya jawab kepada klien tentang prosedur perhitungan
mereka.
4. Melakukan pengujian terpisah saat perhitungan fisik.
Poin penting dalam persyaratan SAS 1 adalah adanya perbedaan antara orang
yang melakukan pengamatan atas perhitungan fisik persediaan dan orang yang
bertanggung jawab atas perhitungannya. Klien bertanggung jawab untuk
menyusun prosedur perhitungan fisik akurat atas penyediaan dan membuat
pencatatannya. Auditor bertanggung jawab mengevaluasi dan mengamati
prosedur klien termasuk melakukan pengujian perhitungan persediaan dan
mengambil kesimpulan apakah persediaan fisik sudah memadai.
G. AUDIT PENETAPAN HARGA DAN KOMPILASI
a. Pengendalian Harga dan Kompilasi
Pengendalian biaya per unit yang terintegrasi dengan produksi
memberikan kepastian bahwa klien menggunakan penetapan biaya yang
wajar untuk menilai persediaan akhir. Pencatatan biaya standar berguna
untuk mengevaluasi kewajaran biaya produksi jika manajemen selalu
memperbarui prosedur terkait perubahan dalam produksi dan biaya.
Untuk mencegah persediaan yang sudah usang dimasukkan dalam
perhitungan atau lebih saji, klien harus melakukan telaah formal dan
pelaporan atas persediaan yang sudah usang, pergerakannya lambat, rusak
atau lebih saji, juga lakukan pengendalian internal atas kompilasi
persediaan untuk memastikan penghitungan fisik diringkas dengan benar
dan penetapan harganya sama dengan pencatatan, dijumlahkan dengan
benar, dan dimasukkan dalam berkas utama persediaan perpetual dan akun
buku besar terkait dalam jumlah yang benar.
b. Prosedur Penetapan Harga dan Kompilasi
Prosedur penetapan harga dan kompilasi bertujuan untuk pisah batas yang
dilakukan sebagai bagian dari penjualan dan akuisisi. Auditor dapat
menggunakan informasi yang diperoleh dari klien sebagai kerangka
referensi, termasuk deskripsi masing-masing persediaan, jumlah, harga per
unit, dan nilai perluasannya.
c. Penilaian Persediaan
Auditor harus memperhatikan tiga hal, Pertama, metodenya harus sesuai
dengan prinsip-prinsip akuntansi yang diterima umum. Kedua, penerapan
metode harus konsisten dari tahun ke tahun. Ketiga, biaya persediaan
versus harga pasar harus dioertimbangkan. Dalam verifikasi penetapan
harga persediaan bergantung pada barang yang dibeli atau diproduksi.
d. Penetapan Harga atas Persediaan yang Dibeli
Dalam penilaian persediaan yang dibeli, auditor harus menetukan apakah
klien menggunakan LIFO, FIFO, rata-rata tertimbang, atau metode
penilaian lainnya. Auditor harus menentukan biaya-biaya yang
dimasukkan dalam penilaian suatu jenis persediaan. Setelah itu, auditor
harus berfokus pada persediaan dengan nilai besar dan produk yang
harganya berfluktuasi. Auditor juga harus mendata jenis persediaan untuk
diverifikasi atas penetapan harga dan meminta faktur vendor kepada klien,
lalu memeriksa faktur yang memadai untuk memperhitungkan seluruh
akun persediaan atas jenis yang diuji, terutama yang menggunakan metode
penilaian FIFO. Terakhir, auditor harus menguji biaya per unit tercatat
dalam pencatatan perpetual ke faktur vendor sebagai bagian dari pengujian
transaksi siklus dan pembayaran.
e. Penetapan Harga Persediaan yang Dibuat
Dalam menetapkan harga persediaan yang diproduksi, auditor harus
mempertimbangkan biaya per unit atas bahan baku dan jumlah unit yang
diperlukan dalam memproduksi setiap unit output. Auditor juga harus
memeriksa faktur vendor atas berkas utama persediaan perpetual, lalu
memeriksa spesifikasi rancangan, memeriksa produk yang selesai dibuat,
atau menemukan metode sejenis untuk menentukan jumlah unit yang
diperlukan untuk membuat satu unit produk.
Dalam hal tenaga kerja langsung, auditor harus melakukan verifikasi biaya
per jam atas tenaga kerja dan jumlah jam kerja yang diperlukan untuk
membuat satu unit output. Auditor dapat menetukan jumlah jam kerja
untuk memproduksi barang dari spesifikasi rancangan atau sumber serupa.
Dalam overhead manufaktur, auditor harus mengevaluasi metode yang
digunakan untuk menguji konsistensi dan kewajaran dan menghitung
kembali biaya untuk menentukan apakah biaya overhead sudah benar. Jika
klien memiliki pencatatan biaya standar, maka metode yang tepat untuk
menentukan penilaian adalah dengan menalaah dan menganalisis selisih.
f. Biaya Perolehan atau Harga Pasar
Dalam menetukan biaya Harga Perolehan Persediaan, auditor harus
mempertimbangkan nilai realisasi bersih yang lebih kecil daripada biaya
historis. Lalu, auditor dapat menguji biaya penggantian dengan memeriksa
faktur vendor pada periode jeda atau faktur terakhir yang jika tidak
terdapat pembeliaan persediaan setelah akhir tahun. Auditor pun harus
mempertimbangkan nilai penjualan persediaan dan kemungkinan dampak
fluktuasi harga untuk menemukan nilai realisasi, dimana kemungkinan
keusangan saat mengevaluasi persediaan.

H. INTEGRASI PENGUJIAN
a. Pengujian atas Siklus Akuisisi dan Pembayaran
Auditor melalukan verifikasi pembelian persediaan dan juga
mengumpulkan bukti atas akurasi pembelian bahan baku dan seluruh biaya
overhead manufaktur, kecuali biaya tenaga kerja. Biaya pembelian
mengalir ke harga pokok penjualan atau menjadi bagian terbesar dari
persediaan akhir bahan baku, barang setengah jadi, dan barang jadi. Untuk
audit yang kliennya menggunakan persediaan perpetual, auditor
melakukan pengujian ini sebagai bagian dari prosedur pengujian
pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi yang dilakukan dalam
siklus akuisisi dan pembayaran.
b. Pengujian atas Siklus Penggajian dan Personalia
Auditor melakukan verifikasi pada biaya tenaga kerja langsung yang
kondisinya sama diterapkan seperti dalam pembelian. Kebanyakan
pencatatan akuntansi biaya untuk biaya tenaga kerja langsung atau tidak
langsung dapat diuji sebagai bagian dari audit siklus penggajian dan
personalia.
c. Pengujian atas Silkus Penjualan dan Penagihan
Pengujian audit dalam penyimpanan barang jadi, seperti pengiriman dan
pencatatan penjualan, akan terjadi bila silkus penjualan dan penagihan
diuji. Saat klien menggunakan pencatatan biaya standar, auditor dapat
menguji biaya standar atas harga pokok penjualan bersamaan dengan
pengujian penjualan.
d. Pengujian Akuntansi Biaya
Pengujian atas pencatatan akuntansi biaya dilakukan untuk memverifikasi
pengendalian yang memengaruhi persediaan, yang tidak diverifikasi
auditor dalam pengujian ketiga siklus sebelumnya. Auditor menguji
pengendalian fisik, pemindahan biaya bahan baku ke barang setengah jadi,
pemindahan biaya atas penyelesaian barang ke barang jadi, berkas utama
persediaan perpetual, dan pencatatan biaya per unit.
e. Persediaan Fisik, Penetapan Harga dan Kompilasi
Persediaan fisik, penetapan harga, dan kompilasi penting dalam audit
persediaan karena salah saji salah satu aktivitas dapat menghasilkan salah
saji pada persediaan dan harga pokok penjualan. Dalam audit, harga pokok
penjualan merupakan nilai sisa dari persediaan awal ditambah pembelian
bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead manufaktur
dikurangi persediaan akhir.
Pada pengujian persediaan fisik, auditor sabgat bergantung pada berkas
utama persediaan perpetual jika diuji sebagai bagian dari siklus yang telah
kita bahas dan telah dianggap andal. Oleh karena itu, auditor dapat
mengamati dan menguji penghitungan fisik pada waktu di luar akhit tahun
dan menggunakan perpetual agar pencatatan jumlahnya memadai.
Saat auditor menguji pengendalian dan melakukan pengujian substantif
atas transaksi dan saldo persediaan terkait, mereka juga mengintegrasikan
pengujian yang berhubungan dengan tujuan audit terkait saldo, dengan melakukan
pengujian yang memenuhi 4 tujuan penyajian dan pengungkapan. Standar
akuntansi mensyaratkan pengungkapan atas metode penilaian persediaan dan
informasi persediaan lainnya yang relevan, seperti informasi LIFO cadangan, pada
penjelasan tambahan. Auditor harus memperoleh pemahaman atas pengendalian
klien sehubungan dengan pengungkapan persediaan yang melakukan pengujian
pengendalian tersebut dan pengujian substantif untuk memperoleh bukti memadai
bagi ke empat tujuan penyajian dan pengungkapan.
KASUS YANG DITANDATANGANI

Anda ditugaskan pada auditorium Sea Gull tanggal 31 Desember 2013, Inc.
Perusahaan merancang dan memproduksi suprastruktur pesawat terbang dan
komponen badan pesawat. Anda mengamati persediaan fisik pada tanggal 31
Desember dan yakin bahwa itu benar diambil. Persediaan pada tanggal 31
Desember 2013, telah dihargai, diperpanjang, dan dicatat oleh klien dan terdiri
dari sekitar 5.000 inventaris dengan nilai keseluruhan sebesar $ 8.275.000. Dalam
melakukan uji harga persediaan, Anda telah memutuskan untuk memberi
stratifikasi pada tes Anda dan menyimpulkan bahwa Anda harus memiliki dua
strata: item dengan nilai lebih dari $ 5.000 dan yang bernilai kurang dari $ 5.000.
Nilai buku adalah sebagai berikut:

Tidak Nilai total


ada item
Lebih dari $ 500 $ 4.150.000
5.000
Kurang dari $ 4.500 4,125,000
5.000
5.000 $ 8,275,000
Dalam melakukan tes harga dan penyuluhan, Anda telah memutuskan
untuk menguji sekitar 50 item inventaris secara rinci. Anda memilih 40 dari lebih
dari $ 5.000 item dan 10 di antaranya di bawah $ 5.000 secara acak dari populasi.
Anda menemukan semua item harus benar kecuali untuk item A sampai G di
bawah ini, yang menurut Anda mungkin salah saji. Anda telah menguji item
berikut, sampai saat ini, tidak eksklusif dari A sampai G:

Tidak Nilai total


ada item
Lebih dari $ 5.000 36 $ 360.000
Kurang dari $ 7 2.600
5.000

Sea Gull Airframes menggunakan sistem persediaan periodik dan nilai


persediaannya di bawah biaya FIFO atau pasar. Anda dapat menemukan semua
faktur yang dibutuhkan untuk pemeriksaan Anda. Tujuh item persediaan dalam
sampel yang Anda yakini mungkin salah saji, bersama dengan data yang relevan
untuk menentukan penilaian yang tepat, akan ditunjukkan selanjutnya.
Sebagai tambahan, Anda mencatat tagihan barang untuk voucher 12-23 sebesar $
200. Tagihan ini masuk dalam rekening pengangkutan barang. Hampir semua
barang untuk pembentuk logam. Ini adalah pertama kalinya Sea Gull Airframes
telah diaudit oleh perusahaan Anda.
PERSEDIAAN PERSEDIAAN MUNGKIN TERSEMBUNYI
Deskripsi Kuantitas Harga Total [1]
A. L37 spars 3.000 meter $ 8,00 / meter $ 24.000
B. B68 pembentuk 10.000 inci 1,20 / kaki 12.000
logam 1.500 yards 10.00 / yard 15.000
C. R01 rusuk logam 1.000 kaki 8.00 / kaki 8.000
D. St26 struts 45 unit 20.00 masing- 900
E. Latihan tangan 40 pasang masing 276
industri 5,50 lusin 69.00 setiap 55
F. L803 pegas daun musim semi
baja 10.00 / lusin
G. Pengencang V16
Jumlahnya seperti tercantum pada inventori klien .

INFORMASI UNTUK HARGA DARI INVOICES (SEA GULL AIRFRAMES)


Nomor Tanggal Tanggal Ketentuan Menerima Deskripsi Faktur
voucher voucher dibayar Laporan D
makan
7-68 8-01-08 8-20-08 Tujuan 8-01-08 77 V16 pengencang pada $ 10 per lusin
FOB
bersih
11-81 10-16- 11-15-13 Tujuan 10-18-13 1.100 meter R01 rusuk logam seharga
13 FOB $ 8,20 per kaki
bersih
12-06 12-08- 12-30-13 2/10, n / 12-10-13 Musim semi baja 180 L803
13 30 FOB menghasilkan masing-masing $ 69
SP
12-09 12-10- 12-18-13 Tujuan 12-11-13 45 bor tangan industri masing-masing $
13 FOB 20; dijamin selama 4 tahun
bersih
12-18 12-27- 12-27-13 2/10, n / 12-20-13 4.200 meter L37 spars seharga $ 8 per
13 30 FOB meter
dest .
12-23 12-24- 1-03-14 2/10, n / 12-26-13 12.800 inci pembentuk logam B68
13 30 FOB seharga $ 1,20 per kaki
SP
12-61 12-29- 1-08-14 Tujuan 12-29-13 1.000 yards R01 rusuk logam seharga $
13 FOB 10 per yard;
bersih 800 kaki st26 struts seharga $ 8 per
kaki
12-81 12-31- 1-20-14 Tujuan 1-06-14 2.000 meter L37 spars seharga $ 7,50
13 FOB per meter;
bersih 2.000 yards R01 rusuk logam seharga $
10 per yard

Wajib:
a. Tinjau semua informasi dan tentukan salah saji dari tujuh item yang
bersangkutan. Nyatakan asumsi yang Anda anggap perlu untuk
menentukan jumlah salah saji.
b. Siapkan jadwal audit untuk meringkas temuan Anda. Gunakan komputer
untuk mempersiapkan jadwal (pilihan instruktur ).

A. JAWABAN SOAL A

B. L37 spars

B. B68 Pembentuk logam

C. R01 Rusuk Logam

1.500 yard R01 item rusuk logam persediaan dikatakan mungkin


salah saji. Sebagai dokumen pendukung untuk inventarisasi ini, faktur
menunjukkan bahwa persediaan ini berasal dari nomor voucher 11-81 dan
12-61 tanpa memperhatikan nomor voucher 12-81 karena kemudian
diterima setelah akhir tahun 2013. Dinyatakan bahwa Sea Gull Inc.
menggunakan metode FIFO untuk penilaian persediaan mereka, secara
jelas menunjukkan bahwa persediaan 1.000 meter r01 rusuk logam R01
pertama dengan harga $ 10 per yard akan dialokasikan pada voucher 12-61
dan 500 meter sisanya dari r01 rusuk logam di nomor voucher 11-81
dengan harga $ 9,50 per yard akan menjadi komposisi persediaan akhir
untuk rusuk logam R01 tersebut.

Catatan Klien $ 15.000

Voucher 12-61 1.000 yards at $10,0 per yard $10,000


Voucher 11-81 500yards at $9,5 per yard $4,750
Overstatement = $250 $ 14.750

Catatan klien menunjukkan bahwa biaya persediaan akhir R01


rusuk logam adalah sebesar $ 15.000. Dibandingkan dengan catatan klien,
jumlah persediaan per tanggal 31 Desember 2013 adalah $ 14.750. Ini
jelas menunjukkan bahwa ada dugaan berlebihan untuk persediaan R01
rusuk logam seharga $ 250.

D. St26 Struts

E. Industrial Hand Drills

F. L803 Steel Leaf Springs

Persediaan untuk pegas daun baja tidak akurat. 50% dari bahan di
persediaan akhir tidak diperhitungkan karena catatan menunjukkan bahwa
40 (pair) mata s yang seharusnya 80 mata air masing-masing dikalikan
dengan $ 69.00. Selain itu, jumlah yang ditunjukkan pada persediaan akhir
$ 267 telah salah sangka daripada mencatat $ 2670 jika 40 mata air
dikalikan $ 69.00

Jumlah yang ditunjukkan dalam catatan persediaan akhir klien dari 40


pasang pegas daun baja adalah $ 267 yang seharusnya dihitung sebagai
(40 pasangan x 2 = 80 mata uang x $ 69,00 masing-masing = $ 5,520).
Oleh karena itu, jumlah tersebut dikurangi dengan $ 5.244 .

G. V16 Fasteners

B. RINGKASAN JADWAL AUDIT

RISIKO TERSIRU DAN REKOMENDASI

A. L37 spars
Risiko: Rekomendasi:
 

B. B68 Pembentuk logam


Risiko: Rekomendasi:
 

C. R01 Rusuk Logam


Risiko: Rekomendasi:

 Manajemen mungkin  Sea Gull Inc. harus


melakukan kecurangan atas nama menggunakan dokumentasi yang
organisasinya sendiri. Dengan tepat, seperti penggunaan paket
cara ini, organisasi dapat voucher.
memanipulasi laporan keuangan  Rekonsiliasi Pesanan
mereka, di mana mereka Pembelian, menerima Laporan
membuatnya lebih dan Faktur dari vendor.
menguntungkan dalam  Beralih ke penilaian persediaan
menghadapi pernyataan yang perpetual. Ini akan membantu
sebenarnya tidak hanya untuk mintanya catatan akun Inventaris
menarik calon investor dan seperti penggunaan kartu saham
kreditor untuk membantu tekanan untuk menjaga ringkasan
yang mereka alami. persediaan arus masuk dan arus
keluar.
D. St26 Struts
Risiko: Rekomendasi:
 

E. Industrial Hand Drills


Risiko: Rekomendasi:
 

F. L803 Steel Leaf Springs


Risiko: Rekomendasi:
 Kegagalan untuk mencatat  Sea Gull Inc. harus
jumlah bahan yang benar dapat memperbaiki kontrol untuk
memicu manipulasi jumlah memastikan keakuratan
persediaan yang dapat menjadi persediaan yang tercatat
celah bagi karyawan untuk  Hitung ulang nilai persediaan
melakukan kecurangan dengan dengan mengalikan catatan
menyalahgunakan invansi tersebut persediaan dengan harga
untuk keuntungannya. pembelian masing-masing item
 Secara fisik memisahkan akses
dan area penyimpanan yang aman
terhadap penerimaan yang tidak
sah dengan izin identifikasi

G. V16 Fasteners
Risiko: Rekomendasi:

 

Anda mungkin juga menyukai