Anda di halaman 1dari 4

RESUME

AKUNTANSI KEPERILAKUAN
METODE RISET DALAM AKUNTANSI KEPRILAKUAN

DOSEN: Hj Muslichah, SE,MSI,A

Kelompok 9

Siti Rofiah (21501082156)

Dyana Fitriyah (21501082147)

Nuril Alfi Darsiya(21501082175)

Jumiati Halima (21501082138)

FAKULTAS EKONOMI BISNIS


UNIVERSITAS ISLAM MALAMG
2018
METODE RISET AKUNTANSI KEPERILAKUAN

Pengertian Riset

Penelitian merupakan suatu kegiatan sistematis dan terorganisir untuk memperoleh dan
mengembangkan sejumlah pengetahuan tertentu dan menyelesaikan beberapa masalah tertentu.
Menurut Supranto (2003), jenis riset dapat digolongkan menurut :
 Alasan
 Riset Dasar (Basic Resarch)
 Riset Terapan (Applied Resarch)
 Temapat Melakukan Penyelidikan
 Riset Perpustakaan (Library Resarch)
 Riset laboraturuim (Laboratory Resarch)
 Riset Lapangan (Field Resach)
 Metode Pengumpulan Data
 Teknik Suvei ( Survey Technique)
 Teknik Eskperimen (Experimental Technique)
 Model Ekonometrik (Modeling)
 Menurut Tingkat Eksplanasi
 Riset Deskriptif
 Riset Komparatif
 Riset Kausatif
 Riset Multivarian
Tujuan Riset
 Kegunaan Teoritis
Dalam hubungan ilmu pengetahuan merupakan tujuan dari riset. Riset yang dilakukan untuk kepentingan
pengembangan ilmu ini disebut dengan Basic Research (riset dasar). Masalah dan variabel yang diteliti,
digali dan diangkat berdasarkan teori-teori yang ada dalam ilmu pengetahuan. Pengujian suatu hipotesis
yang dirumuskan atas dasar teori keilmuan, banyak ditemukan dalam penelitian-penelitian untuk
pengembangan ilmu.
 Kegunaan Praktis
Kegunaan praktis untuk melihat kemungkinan apa yang akan terjadi (meramalkan) dan bagaimana
mempersiapkan cara-cara menghadapinya atau mengendalikannya. Disini dilakukan langkah awal untuk
melakukan perencanaan, pembinaan dan pengembangan suatu kegiatan. Dalam kaitan itu riset
membantu dalam pengambilan keputusan dan cara-cara atau teknik menghadapi masalah kehidupan
manusia yang pada akhirnya berfungsi dalam upaya meningkatkan kesejahteraan umat manusia dan
biasanya disebut riset terpakai atau applied research.

Karakteristik Riset
 Riset diarahkan untuk memecahkan masalah atau bertujuan untuk menjawab pertanyaan-
pertanyaan yang diajukan dalam penelitian atau melihat hubungan dua variabel atau lebih.
 Riset menekankan pada pengembangan generalisasi, prinsip atau teori yang berguna di dalam
memprediksi peristiwa mendatang.
 Bersifat empirik, artinya berdasarkan pada pengalaman yang dapat diamati, peristiwa kejadian
(bukti empirik).
 Sistematik, Artinya merupakan suatu proses yang berstruktur, mengikuti prosedur tertentu dalam
merumuskan masalah, identifikasi variabel, merumuskan hipotesis, mengumpulkan data, dan
mengolah serta menganalisis data yang relevan dengan masalah yang dirumuskan.
 Menuntut pengamatan dan pendeskripsian yang cermat dalam pengumpulan data dan analisis
data yang tepat. Karena itu peneliti harus selektif dalam memilih atau mengembangkan
instrumen.
 Menuntut keahlian khusus, artinya menguasai metode riset, literatur yang relevan dengan
masalah yang diteliti, konsep dan teknik yang diperlukan untuk memahami dan menganalisis data.
 Obyektif, artinya terhindar dari pengaruh subyektif atau memaksakan kesimpulan yang
dipengaruhi oleh emosi.
 Reduktif, artinya tidak semata-mata mendeskripsikan apa yang terjadi tetapi menyimpulkan ke
dalam konsep tertentu.
 Replikatif, artinya memugkinkan dapat diuji kembali oleh orang lain dalam kesempatan dan
tempat yang berlainan.
Pendekatan Perilaku

Dalam Pendekatan Perilaku (Behavioral Approach) dalam akuntansi perilaku dianggap sebagai
sebuah praktek yang konsekuensinya direfleksikan oleh orang atau kondisi sosial yang menjalankannya.
Termasuk cara berinteraksi dengan organisasi lain serta fenomenanya. Perilaku dan fungsi ekonomi dari
akuntansi sedang menjadi perhatian, pertanyaan mengenai bagaimana informasi akuntansi digunakan
dan bagaimana informasi akuntansi kadang kala seperti menghasilkan konsekuensi yang tak diinginkan
atau tak terantisipasi.

Fokus utama behavioral approach adalah bagaimana para pengguna informasi akuntansi
mengambil keputusan dan informasi apa yang mereka butuhkan. Berbeda dengan pendekatan model
keputusan yang bersifat normatif, behavioral approach bersifat deskriptif. Riset ini banyak menggunakan
metode eksperimental.

McIntyre (1973), dalam Warsidi (2005), berupaya untuk menemukan apakah informasi
replacement cost lebih bermanfaat dibandingkan informasi historical cost dalam mengevaluasi actual
annual rate of return. Dengan kata lain, pendekatan ini berupaya untuk memahami informasi apa yang
dipilih dan bagaimana informasi tersebut diproses. Empat perusahaan berukuran sedang dalam industri
ban dan karet dianalisis selama suatu periode yang terdiri dari tiga tahun. Subjek eksperimennya adalah
mahasiswa S-1 dan S-2. Sebagian mahasiswa menerima laporan keuangan berbasis replacement cost,
sebagian lainnya menerima laporan berbasis historical cost, dan yang lainnya lagi menerima kedua jenis
laporan. Subjek eksperimen tersebut diminta untuk memilih perusahaan yang akan menghasilkan actual
annual rate of return tertinggi selama tiga tahun. Setelah analisis atas data eksperimental dilakukan,
McIntyre (1973), dalam Warsidi (2005), gagal menunjukkan keunggulan laporan keuangan berbasis
replacement cost bagi para pengguna informasi akuntansi.

Meskipun pendekatan perilaku masih dalam tahap awal pengembangan, temuannya telah banyak
yang menarik perhatian. Banyak penelitian memperlihatkan ketidaksesuaian antara model keputusan
yang dirumuskan secara normatif dengan proses keputusan sesungguhnya yang dilakukan oleh pengguna
informasi akuntansi. Riset lainnya menunjukkan terdapatnya suatu tendensi penggunaan laporan
keuangan yang dipublikasikan (published financial statements) untuk pengambilan keputusan manajerial.
Meskipun pendekatan riset keperilakuan bersifat deskriptif/positif, hasilnya bisa digunakan untuk
kesimpulan normatif yang bertujuan untuk memperbaiki penggunaan data akuntansi dalam pengambilan
keputusan.

Bidang Baru Riset Akuntansi Perilaku

Bidang baru dalam riset akuntansi dan theory development disebut Behavioral Accounting
Research (BAR). BAR merupakan ilmu yang mempelajari perilaku akuntan atau perilaku non-akuntan
ketika mereka terpengaruhi oleh fungsi dan laporan akuntansi berdasarkan aktifitas riset dalam ilmu
perilaku. Tujuan akuntansi adalah menyediakan informasi bagi pembuat keputusan, dalam BAR dipelajari
bagaimana pengguna laporan akuntansi membuat keputusan dan bereaksi terhadap informasi.

Riset dengan Metode Ilmiah

Penelitian dengan metode ilmiah merupakan gabungan dari pendekatan deduktif dan pendekatan
induktif. Penentuan hipotesa merupakan proses deduktif, mengumpulkan data adalah proses induktif
sedangkan menentukan data yang diambil dan diteliti merupakan proses deduktif. Penelitian dengan
metode ilmiah dikembangkan untuk ilmu alam dan ilmu fisika, dan tidak secara khusus dikembangkan
untuk ilmu sosial seperti contohnya ilmu akuntansi, Penelitian dengan metode ilmiah memiliki
keterbatasan saat digunakan dalam riset akuntansi perilaku, hal ini dikarenakan pengaruh dari lingkungan
manusia dan ekonomi membuat tidak mungkin menggunakan variabel konstan. Pengetahuan mengenai
metode ilmiah dapat menyediakan pandangan yang berguna mengenai bagaimana riset harus dilakukan.
Penelitian dengan metode ilmiah mendapat sedikit perhatian saja dalam riset akuntansi. Prosedur yang
telah ditemukan dan digunakan menjadi diterima umum (generally accepted) walaupun tidak melewati
pengujian hipotesa.

Anda mungkin juga menyukai