Harga Dibayar saat kontrak Boleh saat kontrak, Cara penyelesaian pembayaran merupakan
boleh diangsur, boleh perbedaan utama antara salam dan istishna’
di kemudian hari
Sifat kontrak Mengikat secara asli Menhikat secara Salam mengikat semua pihak sejak awal,
(thabi’i) ikutan (thaba’i) sementara istishna’ mengikat dianggap
mengikat berdasarkan pandangan para fuqaha
demi kemaslahatan, serta tidak bertentengan
dengan aturan syari’ah
(3)
Keterangan:
1. Pembeli dan penjual menyepakati akad istisnha.
2. Barang diserahkan kepada Pembeli.
3. Pembayaran dilakukan oleh Pembeli.
(1)
(Penjual) (Pembeli)
(4)
(5)
(3)
Produsen/Suplier
(2)
Keterangan:
1. Melakukan AKAD ISTISNHA’,
2. Penjual memesan & membeli dari Suplier/produsen,
3. Barang dari produsen diserahkan kepada penjual,
4. Barang diserahkan kepada pembeli, dan
5. Pembayaran oleh pembeli.
Pengakuan untuk asset tergantung dari
akadnya. Jika proposal, negosiasi dan biaya
serta pendapatan asset dapat diidentifikasi
terpisah, maka akan dianggap akad terpisah.
Jika tidak maka akan dianggap satu akad. Jika
ada pesanan tambahan dan sifatnya
signifikan atau dinegosiasikan terpisah, maka
dianggap akad terpisah
Biaya perolehan/pengeluaran selama
pembangunan atau tagihan yang diterima dari
produsen/kontraktor akan diakui sebagai aset
istishna’ dalam penyelesaian, sehingga jurnal
yang dilakukan bila entitas melakukan
pengeluaran untuk akad istishna’ adalah:
Dr. Aset Istishna’ dalam
penyelesaian xxx
Kr. Persediaan, Kas, Utang, dan Lain-lain
xxx
Untuk akun yang kredit akan tergantung apa
yang digunakan oleh perusahaan untuk
memenuhi kewajiban akad tersebut.
Pembeli mengakui aset istishna' dalam penyelesaian
sebesar jumlah termin yang ditagih oleh penjual dan
sekaligus mengakui utang istishna' kepada penjual.