Anda di halaman 1dari 11

AKUNTANSI KEPERILAKUAN

METODELOGI PENELITIAN KEPERILAKUAN &


RANGKUMAN JURNAL HASIL PENELITIAN TENTANG
KEPERILAKUAN

OLEH:

ALYSSA FADHILAH NIM. 2010426754


AYAT HIDAYAT NIM. 2010426731
RESTY RAMADANI NIM. 2010426690
YOLA YUDISTARI NIM. 2010426730

UNIVERSITAS PANCA BHAKTI


FAKULTAS EKONOMI
PONTIANAK
2021
METODE PENELITIAN AKUNTANSI KEPERILAKUAN

Pengertian Peneliitian

Penelitian merupakan suatu kegiatan sistematis dan terorganisir untuk memperoleh dan
mengembangkan sejumlah pengetahuan tertentu dan menyelesaikan beberapa masalah
tertentu. Menurut Supranto (2003), jenis Penelitian dapat digolongkan menurut :
 Alasan
 Penelitian Dasar (Basic Resarch)
 Penelitian Terapan (Applied Resarch)
 Tempat Melakukan Penyelidikan
 Penelitian Perpustakaan (Library Resarch)
 Penelitian laboraturuim (Laboratory Resarch)
 Penelitian Lapangan (Field Resach)
 Metode Pengumpulan Data
 Teknik Suvei ( Survey Technique)
 Teknik Eskperimen (Experimental Technique)
 Model Ekonometrik (Modeling)
 Menurut Tingkat Eksplanasi
 Penelitian Deskriptif
 Penelitian Komparatif
 Penelitian Kausatif
 Penelitian Multivarian

Tujuan Penelitian
 Kegunaan Teoritis
Dalam hubungan ilmu pengetahuan merupakan tujuan dari riset. Riset yang dilakukan untuk
kepentingan pengembangan ilmu ini disebut dengan Basic Research (riset dasar). Masalah
dan variabel yang diteliti, digali dan diangkat berdasarkan teori-teori yang ada dalam ilmu
pengetahuan. Pengujian suatu hipotesis yang dirumuskan atas dasar teori keilmuan, banyak
ditemukan dalam penelitian-penelitian untuk pengembangan ilmu.
 Kegunaan Praktis
Kegunaan praktis untuk melihat kemungkinan apa yang akan terjadi (meramalkan) dan
bagaimana mempersiapkan cara-cara menghadapinya atau mengendalikannya. Disini
dilakukan langkah awal untuk melakukan perencanaan, pembinaan dan pengembangan suatu
kegiatan. Dalam kaitan itu riset membantu dalam pengambilan keputusan dan cara-cara atau
teknik menghadapi masalah kehidupan manusia yang pada akhirnya berfungsi dalam upaya
meningkatkan kesejahteraan umat manusia dan biasanya disebut riset terpakai atau applied
research.
Karakteristik Penelitian

 Penelitian diarahkan untuk memecahkan masalah atau bertujuan untuk menjawab


pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam penelitian atau melihat hubungan dua
variabel atau lebih.
 Penelitian menekankan pada pengembangan generalisasi, prinsip atau teori yang
berguna di dalam memprediksi peristiwa mendatang.
 Bersifat empirik, artinya berdasarkan pada pengalaman yang dapat diamati, peristiwa
kejadian (bukti empirik).
 Sistematik, Artinya merupakan suatu proses yang berstruktur, mengikuti prosedur
tertentu dalam merumuskan masalah, identifikasi variabel, merumuskan hipotesis,
mengumpulkan data, dan mengolah serta menganalisis data yang relevan dengan
masalah yang dirumuskan.
 Menuntut pengamatan dan pendeskripsian yang cermat dalam pengumpulan data dan
analisis data yang tepat. Karena itu peneliti harus selektif dalam memilih atau
mengembangkan instrumen.
 Menuntut keahlian khusus, artinya menguasai metode riset, literatur yang relevan
dengan masalah yang diteliti, konsep dan teknik yang diperlukan untuk memahami
dan menganalisis data.
 Obyektif, artinya terhindar dari pengaruh subyektif atau memaksakan kesimpulan
yang dipengaruhi oleh emosi.
 Reduktif, artinya tidak semata-mata mendeskripsikan apa yang terjadi tetapi
menyimpulkan ke dalam konsep tertentu.
 Replikatif, artinya memugkinkan dapat diuji kembali oleh orang lain dalam
kesempatan dan tempat yang berlainan.

Pendekatan Perilaku

Dalam Pendekatan Perilaku (Behavioral Approach) dalam akuntansi perilaku


dianggap sebagai sebuah praktek yang konsekuensinya direfleksikan oleh orang atau kondisi
sosial yang menjalankannya. Termasuk cara berinteraksi dengan organisasi lain serta
fenomenanya. Perilaku dan fungsi ekonomi dari akuntansi sedang menjadi perhatian,
pertanyaan mengenai bagaimana informasi akuntansi digunakan dan bagaimana informasi
akuntansi kadang kala seperti menghasilkan konsekuensi yang tak diinginkan atau tak
terantisipasi.

Fokus utama behavioral approach adalah bagaimana para pengguna informasi


akuntansi mengambil keputusan dan informasi apa yang mereka butuhkan. Berbeda dengan
pendekatan model keputusan yang bersifat normatif, behavioral approach bersifat deskriptif.
Riset ini banyak menggunakan metode eksperimental.

McIntyre (1973), dalam Warsidi (2005), berupaya untuk menemukan apakah


informasi replacement cost lebih bermanfaat dibandingkan informasi historical cost dalam
mengevaluasi actual annual rate of return. Dengan kata lain, pendekatan ini berupaya untuk
memahami informasi apa yang dipilih dan bagaimana informasi tersebut diproses. Empat
perusahaan berukuran sedang dalam industri ban dan karet dianalisis selama suatu periode
yang terdiri dari tiga tahun. Subjek eksperimennya adalah mahasiswa S-1 dan S-2. Sebagian
mahasiswa menerima laporan keuangan berbasis replacement cost, sebagian lainnya
menerima laporan berbasis historical cost, dan yang lainnya lagi menerima kedua jenis
laporan. Subjek eksperimen tersebut diminta untuk memilih perusahaan yang akan
menghasilkan actual annual rate of return tertinggi selama tiga tahun. Setelah analisis atas
data eksperimental dilakukan, McIntyre (1973), dalam Warsidi (2005), gagal menunjukkan
keunggulan laporan keuangan berbasis replacement cost bagi para pengguna informasi
akuntansi.

Meskipun pendekatan perilaku masih dalam tahap awal pengembangan, temuannya


telah banyak yang menarik perhatian. Banyak penelitian memperlihatkan ketidaksesuaian
antara model keputusan yang dirumuskan secara normatif dengan proses keputusan
sesungguhnya yang dilakukan oleh pengguna informasi akuntansi. Riset lainnya
menunjukkan terdapatnya suatu tendensi penggunaan laporan keuangan yang dipublikasikan
(published financial statements) untuk pengambilan keputusan manajerial. Meskipun
pendekatan riset keperilakuan bersifat deskriptif/positif, hasilnya bisa digunakan untuk
kesimpulan normatif yang bertujuan untuk memperbaiki penggunaan data akuntansi dalam
pengambilan keputusan.

Bidang Baru Penelitian Akuntansi Perilaku

Bidang baru dalam peneliitian akuntansi dan theory development disebut Behavioral
Accounting Research (BAR). BAR merupakan ilmu yang mempelajari perilaku akuntan atau
perilaku non-akuntan ketika mereka terpengaruhi oleh fungsi dan laporan akuntansi
berdasarkan aktifitas riset dalam ilmu perilaku. Tujuan akuntansi adalah menyediakan
informasi bagi pembuat keputusan, dalam BAR dipelajari bagaimana pengguna laporan
akuntansi membuat keputusan dan bereaksi terhadap informasi.

Penelitian dengan Metode Ilmiah

Penelitian dengan metode ilmiah merupakan gabungan dari pendekatan deduktif dan
pendekatan induktif. Penentuan hipotesa merupakan proses deduktif, mengumpulkan data
adalah proses induktif sedangkan menentukan data yang diambil dan diteliti merupakan
proses deduktif. Penelitian dengan metode ilmiah dikembangkan untuk ilmu alam dan ilmu
fisika, dan tidak secara khusus dikembangkan untuk ilmu sosial seperti contohnya ilmu
akuntansi, Penelitian dengan metode ilmiah memiliki keterbatasan saat digunakan dalam riset
akuntansi perilaku, hal ini dikarenakan pengaruh dari lingkungan manusia dan ekonomi
membuat tidak mungkin menggunakan variabel konstan. Pengetahuan mengenai metode
ilmiah dapat menyediakan pandangan yang berguna mengenai bagaimana riset harus
dilakukan. Penelitian dengan metode ilmiah mendapat sedikit perhatian saja dalam riset
akuntansi. Prosedur yang telah ditemukan dan digunakan menjadi diterima umum (generally
accepted) walaupun tidak melewati pengujian hipotesa.

RANGKUMAN JURNAL HASIL PENELITIAN TENTANG


KEPERILAKUAN

1. Penelitian Dra. Hj. Reni Dwi Widyastuti, M.Si

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB


PAJAK PADA USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH .
(Studi pada Wajib Pajak Pemilik UMKM Di KPP Pontianak)

Latar Belakang

Pajak bagi suatu negara merupakan penerimaan yang sangat penting, karena sumber
penerimaan ini maka suatu negara dapat menyelenggarakan pemerintahannya Negara
Republik Indonesia , sebagian besar penerimaannnya, yaitu ± 70% bersumber dari
penerimaan pajak, karenanya upaya peningkatan pajak harus selalu ditingkatkan.
Pengetahuan warga negara tentang peraturan perpajakan, fungsi membayar pajak, dan sistem
perpajakan di Indonesia memiliki peran penting untuk menumbuhkan perilaku patuh pajak
karena bagaimana mungkin wajib pajak disuruh patuh apabila mereka tidak mengetahui
bagaimana peraturan perpajakan.

Secara nasional upaya peningkatan kesadaran pajak untuk meningkatkan partisipasi


masyarakat dalam pembayaran pajak selalu dilakukan, yaitu dengan sosialisasi, dari sisi
pengawasan, dari sisi pelayanan, menerbitkan regulasi untuk insentif pajak bagi yang patuh,
regulasi pengampunan pajak, dan regulasi keringanan tarif pajak pada bidang maupun skala
usaha tertentu , dan berbagai regulasi yang bertujuan meningkatkan kepatuhan Wajib Pajak
(WP).

Kota pontianak termasuk dalam area kendali Kantor Wilayah Pajak Kalimantan Barat,
dan sebagai ibu kota provinsi, capaian pengumpulan pajak dapat dijadikan indikator
kepatuhan pajak pada daerah Kalimantan Barat (Kalbar). Khusus Kalbar WP terdaftar
160.000 WP secara total, dan 40.000 diantaranya adalah WP Badan dan Orang pribadi yang
berada disektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, serta 1500 WP pengusaha skala besar.
Penerimaan pajak khusus daerah Kalbar mencapai Rp 1,153 trilyun, diharapkan tingkat
kepatuhan pajak dapat meningkat pada WP yang memiliki usaha, maka Kantor Wilayah
Pajak Kalimantan Barat melakukan berbagai upaya, dengan sosialisasi di berbagai daerah,
melakukan pengawasan pajak, dan melakukan himbauan maupun pembinaan pajak guna
meningkatkan kesadaran pajak sehingga kemauan membayar pajak dapat meningkatkan
kepatuhan Berbagai upaya tersebut menjadi suatu masalah yang harus dibuktikan pada riset
ini.

Rumusan Masalah

Bagaimana pengaruh kesadaran, pemahaman, sosialisasi, self assesment system dan kemauan
membayar berpengaruh terhadap kepatuhan Wajib Pajak?

Tujuan Penelitian

Untuk meneliti mengenai untuk menguji pengaruh kesadaran, pemahaman, sosialisasi, self
assesment system dan kemauan membayar berpengaruh terhadap kepatuhan Wajib Pajak.

Kajian Pustaka

Fungsi pajak di Indonesia adalah sebagai alat pengatur dan sumber keuangan negara.
Sistem pemungutan pajak yang berlaku di Indonesia, yaitu:

1. Official Assessment System


2. Self Assessment System
3. Withholding System

Pajak Penghasilan yaitu suatu perlakuan perpajakan yang dikenakan kepada Wajib Pajak
atas segala pendapatan yang diterima disuatu Negara dalam 1 (satu) periode pajak.
Pendapatan yang dimaksud dapat berupa gaji, hadiah, bunga, dan penghasilan berupa laba
usaha.

Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha
perorangan. Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang
dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan
atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung
maupun tidak langsung dari Usaha Menengah atau Usaha Besar. Usaha Menengah adalah
usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan orang perorangan atau badan
usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki,
dikuasai, menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Kecil atau
Usaha Besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan.

Variabel yang Mempengaruhi Kepatuhan Wajib Pajak

 Kepatuhan Wajib Pajak


 Pemahaman Perpajakan
 Sosialisasi
 Kesadaran Pajak
 Self Assessment System
 Kemauan Membayar Pajak

Metode Penelitian

 Jenis pendekatan adalah kuantitatif


 Jenis penelitian explanatory research
 Teknik analisis yang digunakan analisis deskriptif dan analisis inferensial
 Pengumpulan data dengan menyebar kuesioner dan dokumentasi
 Analisis regresi sebagai metode analisis

Hasil Penelitian

Dari hasil regresi, secara simultan kesadaran wajib pajak, pemahaman wajib pajak, self
assesment system, kemauan wajib pajak dalam membayar pajak berpengaruh signifikan
terhadap kepatuhan wajib pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakannya adalah sebesar
62,6%. Sisanya sebesar 37,8% dijelaskan oleh variabel lainnya.
2. Penelitian Wulan Mogontha, Grace B Nangoi, Natalia Gerungai

ANALISIS PENGARUH ASPEK KEPERILAKUAN TERHADAP SISTEM AKUNTANSI

(Studi Kasus Pada PT,SINAR GALESONG PRIMA DI MANADO)

Latar Belakang

Sistem akuntansi adalah kumpulan sumberdaya, seperti manusia dan peralatan,


yang diatur untuk mengubah data menjadi informasi. Informasi ini dikomunikasikan
kepada beragam pengambil keputusan. Saat ini, digital dan informasi online semakin
digunakan dalam sistem akuntansi. Sebuah sistem akuntansi tidak lepas dari sumber daya
manusia yang dimana berperan untuk menjalankan sistem akuntansi tersebut walaupun
secara teknis telah di nilai baik dan didukung kemajuan teknologi canggih, kesalahan
dalam menempatkan sumber daya manusia dapat menyebabkan kesalahan pada output
yang di hasilkan atau diharapkan. Oleh karena itu perlu adanya pertimbangan aspek
keperilakuan terhadap mendesain, menganalisis dan mengimplementasi dalam
menjalankan sistem akuntansi.
PT. Sinar Galesong Prima di Manado yakni perusahaan dagang yang bergerak
dibidang otomotif atau transportasi pada perusahaan ini elemen sistem akuntansi merupakan
komponen utama karena di setiap aktifitasnya pasti melibatkan pergerakan output dan
mengelolah input. Terlepas dari sistem akuntansi yang dijalankan, unsur perilaku yakni
psikologi sosiologi dan psikologi sosial khususnya sikap, motivasi, persepsi dan emosi
karyawan yang ada pada perusahaan tersebut berkaitan dengan jalannya sistem akuntansi
dirasa perlu untuk diteliti pengaruhnya, dimana dari hasil observasi lapangan sewaktu penulis
studi magang diperusahaan ini penulis masih melihat beberapa kekurangan dalam aspek
keperilakuan yang berada pada karyawan-karyawan disana contohnya seperti aspek sikap,
motivasi dalam bekerja dan emosi karyawan pada perusahaan tersebut yang belum bisa
dikatakan baik dalam menjalankan sebuah sistem akuntansi untuk perusahaan tersebut masih
adapun beberapa kekurangan lain terkait aspek keperilakuan yang masih perlu penulis teliti
lebih jauh lagi.

Tinjauan Pustaka

a. Pengertian Akuntansi seni pencatatan, pengklasifikasian, dan pengikhtisaran transaksi


dan peristiwa keuangan dengan cara tertentu dan dalam ukuran moneter, termasuk
penafsiran atas hasil – hasilnya.
b. Sitem Informasi Akuntansi :
Pengertian Sistem adalah kumpulan elemen yang saling berkaitan dan bekerja sama
dalam kumpulan melakukan kegiatan untuk mencapai suatu tujuan.

Sistem Akuntansi adalah proses dari transaksi yang dibutuhkan dengan faktur, lalu
dari transaksi dibuat jurnal, buku besar, neraca lajur, kemudian akan menghasilkan
informasi dalam bentuk laporan keuangan yang digunakan pihak-pihak tertentu.
c. Kerangka Konseptual

Sika
p
X1
Motivasi
X2 Sistem
akuntans
iY
Persepsi
X3

Emosi
X4

d. Hipotesis Penelitian : Dirumuskan hipotesis adalah diduga Sikap, Motivasi,


Persepsi, dan Emosi berpengaruh secara parsial terhadap jalannya sistem akuntansi
dan Diduga Sikap, Motivasi, Persepsi, dan Emosi berpengaruh secara simultan
terhadap jalannya sistem akuntansi.
Metode Penelitian :

 Jenis penelitian asosiatif dengan metode deskriptif kuantitatif


 Teknik pengumpulan data dengan menyebar kuesioner, wawancara, dan observasi
langsung
 Metode analisis yang digunakan ialah analisis regresi linier berganda

Hasil Penelitian

Sikap tidak berpengaruh signifikansi secara statistik terhadap sistem akuntansi baik
secara parsial dan simultan. Berdasarkan hasil penelitian hipotesis maka Sikap kurang
berpengaruh signifikan sistem akuntansi yang ada di PT. Sinar Galesong Prima. Hal ini
dikarena bahwa sikap karyawan di PT.Sinar Galesong Prima sudah baik dalam melaksanakan
tugas dan tanggung jawab dan sesuai dengan waktu yang ditentukan. Motivasi tidak
berpengaruh signifikansi secara statistik terhadap sistem akuntansi baik secara parsial dan
simultan. Hal ini dikarena bahwa pemotivasian terhadap karyawan di PT. Sinar Galesong
Prima yang sudah baik. Persepsi berpengaruh signifikan sistem akuntansi yang ada di PT.
Sinar Galesong Prima. Hal ini dikarena bahwa cara berpikir dan cara pandang karyawan di
PT.Sinar Galesong Prima yang masih belum baik. Emosi tidak berpengaruh signifikan
sistem akuntansi yang ada di PT. Sinar Galesong Prima. Hal tersebut menggambarkan bahwa
dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan, karyawan cenderung tidak menujukan emosi
yang baik itu perasaan ketika melakukan pekerjaan.

Anda mungkin juga menyukai