Anda di halaman 1dari 7

TEORI AKUNTANSI

KONSEP LABA
KELOMPOK 1
 ALYSSA FADHILAH
 AYAT HIDAYAT
 RESTI AULIA
 RESTI RAMADANI
 YOLA YUDISTARI
LABA
• Laba Adalah Keuntungan Atas Aktivitas Perusahaan Setelah Dikurangi Biaya
Operasional Perusahaan.
• Dengan Kata Lain, Laba Merupakan Sisa Pengurangan Antara Pendapatan Dan Biaya
Atau Beban.
• Laba Merupakan Kenaikan Daya Beli Investasi Selama Satu Rentang Waktu Yang
Ditentukan.
• Bagi Penanam Modal, Laba Merupakan Kenaikan Sumber Daya Yang Akan Mereka
Dapat Ketika Pembagian Dividen. Pertumbuhan Ekuitas, Merupakan Suatu Informasi
Terbaik Yang Bermanfaat Bagi Yang Berkepentingan Untuk Mengambil Ketetapan
Ekonomi.
TUJUAN PELAPORAN
• Memberi InformasiLABA
Tentang Keuangan Perusahaan Dimana Informasi Tersebut Dapat
Menggambarkan Kinerja Perusahaan. Informasi Tersebut Bermanfaat Bagi Yang
Berkepentingan Seperti Penanam Modal. Penanam Modal Memanfaatkan Informasi
Dalam Pelaporan Laba Guna Mengambil Ketetapan Ekonomi.
PENYAJIAN LABA
Masalah Konseptual Yang Erat Kaitannya Dengan Penyajian Laba Adalah
Pemisahan Pelaporan Pos-pos Transaksi Operasi Dan Pos-
pos Transaksi Dengan Pemilik. Pos-pos Transaksi Operasi Dalam Arti
Luas Pada Umumnya Dilaporkan Melalui Laporan Laba Rugi Sedangkan
Pos-pos Transaksi Dengan Pemilik Dilaporkan Melalui Laporan
Perubahan Ekuitas.

KONSEP LABA
TINGKAT PRAGMATIK
TINGKAT SINTATIK
TINGKAT SEMANTIK
PEMAKNAAN LABA SECARA SEMANTIK (Makna)
Pengukur Kinerja Perusahaan. Laba Merepresentasikan Kinerja Keuangan Perusahaan Karena Laba
Dapat Menentukan Rasio-rasio Keuangan Utama Yang Meliputi Roi Dan Roa Sebagai Alat Pengukur
Efisiensi. Efisiensi Sendiri Adalah Kemampuan Menciptakan Output Setinggi-tingginya Dengan Sumber
Daya Tertentu Sebagai Input.
Konfirmasi Harapan Investor. Laba Dapat Diinterpretasikan Sebagai Alat Untuk Mengkonfirmasi
Harapan Para Investor. Asumsinya Bahwa Para Investor Menggunakan Seluruh Informasi Yang Tersedia
Secara Publik Sebagai Basis Keputusan Investasinya Melalui Prediksi Laba. Dan Asumsi Lainnya Adalah
Pasar Diteorikan Akan Bereaksi Terhadap Pengumuman Laba. Sehingga Prediksi Investor Harus
Mencerminkan Laba Yang Sesuai Dengan Yang Dilaporkan Entitas Dalamlaporan Keuangannya
Estimator Laba Ekonomik. Laba Ekonomik Adalah Laba Dari Kaca Mata Investor Yang Digunakan Untuk
Menilai Investasi. Penilaian Laba Ekonomik Harus Menggunakan Informasi Yang Tersaji Dalam
Pelaporan Laba Akuntansi, Sehingga Dharapkan Laba Akuntansi Dapat Digunakan Sebagai Estimasi
Laba Ekonomik. Laporan Keuangan Diharapkan Cukup Menyediakan Informasi Laba Dan Aliran Kas
Yang Layak  Serta Menyerahkan Analisis Dan Perhitungan Laba Kepada Investor.
PEMAKNAAN LABA SECARA SINTAKTIK

Pendekatan Transaksi. Dalam Pendekatan Ini, Laba Diukur Dan Diakui Pada Saat Terjadinya Transaksi Dan
Kemudian Terakumulasi Sampai Akhir Periode. Pengukuran Dan Pengakuan Laba Juga Akan Paralel Dengan
Kriteria Pengakuan Pendapatan Dan Biaya. Pengakuan Laba Atas Dasar Pendekatan Ini Sama Dengan
Pengakuan Pendapatan Atas Dasar Kriteria Terealisasi Dan Sama Dengan Pengakuan Biaya Atas Dasar
Kriteria Konsumsi Manfaat.
Pendekatan Kegiatan. Dalam Konsep Ini, Laba Dianggap Timbul Bersamaan Dengan Berlangsungnya
Kegiatan Perusahaan Dan Bukan Sebagai Hasil Suatu Transaksi. Pendekatan Ini Paralel Dengan Konsep
Penghimpunan Sebagai Basis Akrual Pendapatan. Dengan Konsep Ini, Laba Dapat Dinyatakan Telah
Terbentuk Bersamaan Dengan Dilakukannya Kegiatan Operasi Perusahaan Dalam Arti Luas (Produksi,
Penjualan, Dan Pengumpulan Kas) Walaupun Secara Realisasi Belum Terjadi Transaksi Secara Real
Pendekatan Pertahanan Kapital.  Dalam Konsep Pertahanan Kapital, Laba Merupakan Konsekuensi Dari
Pengukuran Kapital Pada Dua Titik Waktu Yang Berbeda. Dengan Konsep Ini, Elemen Laba Diukur Atas Dasar
Pendekatan Aset-kewajiban. Dua Pendekatan Yang Dibahas Sebelumnya Merupakan Pendekatan
Pendapatan-biaya Dalam Pengukuran Dan Penilaian Elemen Neraca (Aset Dan Kewajiban). Nilai Aset Dan
Kewajiban Merupakan Konsekuensi Dari Pengukuran Pendapatan Dan Biaya Atas Dasar Konsep
Perbandingan
PEMAKNAAN LABA SECARA pragmatik
Penalaran Deduktif Adalah Proses Penyimpulan Yang Berawal Dari Suatu
Pernyataan Umum Yang Disepakati (Premis) Ke Pernyataan Khusus Sebagai
Kesimpulan (Konklusi). Pernyataan Umum Yang Disepakati Dan Menjadi Basis
Penalaran Dapat Berasal Dari Teori, Prinsip, Konsep, Doktrin, Atau Norma Yang
Dianggap Benar, Baik, Dan Relevan Dalam Kaitannya Dengan Tujuan Penyimpulan.
Penalaran Deduktif Dalam Akuntansi Digunakan Untuk Memberi Penjelasan Dan
Dukungan Terhadap Kelayakan Suatu Pernyataan Akuntansi.
 Penalaran Induktif Merupakan Kebalikan Dari Penalaran Deduktif. Penalaran Ini
Berawal Dari Suatu Pernyataan Yang Khusus Dan Berakhir Dengan Pernyataan
Umum Yang Merupakan Generalisasi Dari Keadaan Khusus Tersebut. Penalaran
Induktif Dalam Akuntansi Digunakan Untuk Menghasilkan Pernyataan Umum Yang
Menjadi Penjelasan Atau Teori Terhdap Gejala Akuntansi Tertentu.
KARAKTERISTIK LABA

PERTUMBUHAN KAPITAL YANG DIKENDALIKAN OLEH ENTITAS

KAPITAL AWAL DAN KAPITAL AKHIR HARUS DITENTUKAN KARENA TERJADINYA


TRANSFORMASI DALAM SUATU RENTANG WAKTU

TRANSFORMASI BISA DINIKMATI, DAN DITARIK OLEH ENTITAS PEENGENDALI KAPITAL,


DENGAN SYARAT KAPITAL AWAL HARUS DIPERTAHANKAN

KAPITAL YANG DIMAKSUD DIATAS SEPERTI HARTA, AKTIVA, SUMBER DAYA EKONOMIK, UANG
DAN SEMUA YANG BISA DINILAI. KAPITAL JUGA BERARTI KEMAKMURAN.

Anda mungkin juga menyukai