Anda di halaman 1dari 14

Kelompok 1

PRINSIP

AKUNTANSI
Pengantar Akutansi 2 Kelas REG25
OUR TEAM!!
2234021068 Muhammad Faisal

2234021139 Muhammad Daffa Pratama

2234021260 Mochamad Fanani


PENGERTIAN

AKUNTANSI
Secara umum pengertian dari akuntansi yaitu sebuah tindakan

dalam mencatat, mengelompokkan, serta mengolah transaksi yang

ada hubungannya dengan keuangan. Dari hal ini diharapkan agar

dapay menyajikan suatu informasi atau data yang dapat di jadikan

sebagai bahan dasar pertimbangan oleh pihak yang berkepentingan

untuk mengambil suatu keputusan.

Untuk dapat menghasilkan laporan keuangan yang akurat dan dapat

diterima secara umum maka laporan sebaiknya disusun sesuai

dengan proses akuntansi dan berdasarkan pada prinsip akuntansi.


PERAN AKUNTANSI
Akuntansi mencakup seluruh aspek bisnis. Sewa ruang kantor yang digunakan untuk menjalankan roda perusahaan,
pembayaran gaji karyawan, penggantian beban (expense) perjalanan wiraniaga (salesman) adalah bagian dari aktivitas
bisnis yang melibatkan akuntansi. Ada empat peran akuntansi dalam setiap bisnis, yaitu pengendalian keuangan,
operasi perusahaan, pelaporan dan perencanaan.

PRINSIP AKUNTANSI
Prinsip akuntansi yaitu sebuah metode, atau prosedur, serta tata cara dalam melakukan suatu pencatatan transaksi
keuangan. Yang mana apda prinsip akuntansi ini diharapkan agar dapat menghasilkan suatu laporan keuangan yang
relevan dan mudah untuk dipahami oleh siapa saja. Sebelum kita membahas lebih jauh mengenai prinsip akuntansi,
alangkah baiknya kita mengenal terlebih dahulu mengenai apa yang disebut dengan akuntansi.
TUJUAN PENGGUNAAN

PRINSIP DASAR AKUNTANSI


Di Indonesia, ada lembaga atau badan khusus yang bertugas mengatur regulasi,
aturan, dan segala kebijakan yang berhubungan dengan akuntansi, yaitu Ikatan
Akuntansi Indonesia (IAI).

Prinsip dasar akuntansi adalah hal yang strukturnya juga diatur oleh IAI ini. Prosedur
akuntansi yang disamaratakan ini dikenal juga dengan nama Prinsip Akuntansi yang
Berterima Umum (PABU).

Adapun tujuan ditetapkannya prinsip dasar akuntansi ini, yaitu:


Agar tercipta kesesuaian antara pengguna akuntansi satu dengan yang lainnya;
Agar laporan keuangan dapat memenuhi standar pengungkapan yang memadai;
Agar persepsi dan pandangan bisa muncul secara objektif terhadap produk
akuntansi yang akan menghindarkan dari permasalahan yang berkelanjutan.
11 PRINSIP

AKUNTANSI YANG

BERLAKU UMUM

2. REVENUE RECOGNITION PRINCIPLE ATAU

1. HISTORICAL COST PRINCIPLE ATAU PRINSIP


PRINSIP PENGAKUAN PENDAPATAN
BIAYA HISTORIS
Menjadi persoalan yang sangat penting untuk perusahaan
Pada prinsip biaya histori ini menghendaki dalam
mengeani kapan pendapatan telah diakui. Pendapatan bisa
penggunaan harga perolehan untukmencatat aktiva,
dibilang terrealisasi jika pada suatu produk telah
hutang, biaya dan modal. Misalnya seperti, ketika kita
dipertukarkan dengan kas serta diakui saat penjualan.
akan membeli sebuah gadget, kita akan ditawari harga Rp
Dasar yang dipakai dalam mengukur besarnya pendapatan
5.000.000, setalah melakukan tawar menawar maka
yaitu dari jumlah kas atru ekuivalennya yang diterima dari
jatuhlah harga gadget ini menjadi Rp 4.900.000. Dalam
hasil transaksi penjualan. Harga jual yaitu suatu
kondisi tersebut maka pencatatan kita yang muncul yaitu
pengukuran objektif terhadap jumlah pendapatan yang
angka Rp 4.900.000.
diakui.
3. MATCHING PRINCIPLE ATAU PRINSIP
4. CONSISTENCY PRINCIPLE ATAU PRINSIP

MEMPERTEMUKAN KONSISTENSI
Maksud dari Matching Principle yaitu dengan Supaya laporan keuangan dapat kita bandingkan dari tahun
mempertemukan biaya serta hasil dari pendapatan yang ke tahun, maka metode serta prosedur yang kita pakai
muncul karena biaya yang sudah dikeluarkan. Prinsip pada proses akuntansi perlu diterapkan secara konsisten
tersebut dipakai dalam menentukan besarnya dari tahun ke tahun. Sehingga apabila nantinya da
penghasilan bersih dari setiap periodenya. Pada perbedaan, maka kita dapat segera untuk mengetahuinya
umumnya prinsip ini dipakai pada saat pembuatan jurnal bahwa perbedaan tersebut bukanlah selisih akibat dari
penyesuaian. Dengan adanya prinsip ini sehingga penggunaan metode yang berbeda. Bukan berarti
mengharuskan kita untuk menghitung berapa besar biaya konsistensi diartikan sebagai larangan untuk mengganti
yang telah dikeluarkan dan berapa banyak pendapatan metode, namun masih ada kemungkinan guna melakukan
yang akan didapatkan. perubahan metode yang telah digunakan.
5. FULL DISCLOSURE PRINCIPLE ATAU PRINSIP PENGUNGKAPAN LENGKAP
Prinsip Pengungkapan Lengkap yskni prinsip yang menyajikan sebuah informasi yang lengkap pada alam
sebuah laporan keuangan. Prinsip ini sangat dibutuhkan sebab hanya melalui laporan keuanganlah kita
dapat mengetahui kondisi dari suatu perusahaan serta untuk mengambil suatu keputusan dari
perusahaan tersebut. Apabila informasi yang disajikan tersebut tidak lengkap, maka hal ini bisa
menyesatkan pemakainya.

6. PRINSIP KESINAMBUNGAN USAHA (GOING CONCERN PRINCIPLE)


Prinsip kesinambungan usaha yaitu sebuah perinsip menganggap bahwa sebuah entitas usaha akan
beroperasi secara terus-menerus dan berkesinambungan. Sebab memang tidak ada seuatu perusahaan
yang menginginkan usahanya berhenti di tengah jalan, kecuali jika terjadi suatu peristiwa tertentu seperti
bencana alam.

7. PRINSIP MATERIALITAS
Prinsip materialitas yaitu salah satu prinsip yang mengakui mengenai adanya pengukuran serta
pencatatan akuntansi secara material atau bernilai. Bernilai yang artinya bernilai nominal serta dapat
dijual. Apabila tidak material, maka tidak perlu dinilai dan diakui.
8. PRINSIP SATUAN MONETER (UNIT MONETARY PRINCIPLE)
Prinsip satuan moneter yairu sebauh prinsip yang mencatat transaksi keuangan dan harus
dinyatakan dalam bentuk mata uang tanpa melibatkan faktor-faktor non kuantitatif. Contoh dari
faktor non kuantitatif ini yaitu seperti prestasi, strategi usaha, mutu, kinerja, dan lain-lian. Faktor-
faktor ini tidak termasuk di satuan moneter sebab tidak dapat dinilai maupun dilaporkan dalam
bentuk uang.

Sehingga prinsip moneter ini menekankan pada pencatatan yang terbatas terhdap segala sesuatu
yang dapat diukur serta dinilai dengan satuan uang.

9. PRINSIP PERIODE AKUNTANSI (PERIOD PRINCIPLE)


Prinsip periode akuntansi atau yang dikenal dengan prinsip kurun waktu. Arti dari prinsip kurun
waktu ini yaitu penilaian serta pelaporan keuangan entitas usaha yang dibatasi oleh periode waktu
tertentu. Prinsip ini tujuannya agar daat menghasilkan informasi keuangan yang terukur.
11. PRINSIP AKUNTANSI BERLAKU UMUM VERSI

APB ( ACCOUNTING PRINCIPLE BOARD)


10. PRINSIP ENTITAS EKONOMI (ECONOMIC
Prinsip akuntansi dalam versi ini terdiri atas landasan
ENTITY PRINCIPLE)
konseptual seperti pada serangka konseptual versi FASB
Prinsip entitas ekonomi atau yang dikenal juga dengan serta PABU yang disebut dalam landasan operasional
prinsip kesatuan entitas. Prinsip ini mengakui konsep maupun praktik yang terdiri atas prinsip mendasar, prinsip
kesatuan usaha sebuah perusahaan. Artinya yaitu bahwa operasi umum, serta prinsip terinci.
suatu perusahaan merupakan satu kesatuan usaha atau
ekonomi yang berdiri sendiri dan terpisah dengan pemilik
pribadi atau entitas ekonomi yang lain. Arti dari berdiri
sendiri dan terpisah yakni pada hal aset atau kekayaan
dari suatu perusahaan. Jadi akuntansi menuntut untuk
adanya suatu pemisahan aset pada perusahaan dengan
kekayaan pribadi pemilik perusahaan. Seluruh pencatatan
dari semua transaksi keuangan yang terjadi tidak boleh
dicampur dengan pencatatan perusahaan yang
mencatatkan pribadi pemilik
PENERAPAN PRINSIP DASAR

AKUNTANSI DALAM PROSES AKUNTANSI


1. PENCATATAN DATA TRANSAKSI
Tahap pencatatan data transaksi ini merupakan awal mula siklus akuntansi. Hal ini juga bisa
dianggap sebagai bagian terpenting dalam proses akuntansi. Seluruh data transaksi
dikumpulkan, lalu dianalisis apakah transaksi tersebut sudah sah dan sesuai. Selanjutnya,
setiap transaksi akan dicatat dan dibukukan dengan baik dan sesuai dengan kenyataan,
proses ini biasa disebut dengan kegiatan pencatatan jurnal.

2. PENGELOMPOKKAN DATA TRANSAKSI


Pada awalnya, seluruh data transaksi masih bercampur satu dengan yang lainnya. Karena itu,
data yang ada perlu untuk dikelompokkan menurut kategori-kategori yang sudah ditentukan
dan menyesuaikan dengan jenis transaksi masing-masing akun. Hal ini penting untuk
memudahkan kamu menyusun laporan keuangan.
3. PEMBUATAN ATAU PENYUSUNAN LAPORAN DATA TRANSAKSI
Setelah data dicatat dan dikelompokkan, biasanya akan dibuat neraca percobaan atau
neraca saldo. Lalu, dibuat juga jurnal penyesuaian atau yang biasa dikenal dengan nama
Ayat Jurnal Penyesuaian (AJP). Kemudian, barulah laporan keuangan dapat dibuat dan
disajikan untuk setiap periodenya. Laporan ini juga terdiri dari beberapa bagian, yaitu
laporan laba rugi, laporan perubahan modal, neraca, dan juga laporan arus kas.

4. PENUTUPAN BUKU
Agar akun pendapatan dan beban terakumulasi tidak tercampur dengan periode
selanjutnya, maka kamu perlu membuat penutupan akun sehingga saldo menjadi nol pada
setiap akhir periode. Selisih antara beban dengan pendapatan akan menghasilkan jumlah
nilai tertentu yang disebut laba atau rugi. Penutupan buku bisa dilakukan dengan cara
memasukan jurnal pembalik. Pendapatan yang umumnya dijurnal pada sisi kredit, akan
ditempatkan pada sisi debit.
5. PEMBUATAN PENYESUAIAN KEMBALI
Tahap pembuatan penyesuaian kembali pascaperiode penutupan Ini adalah langkah
terakhir dalam proses akuntansi, sebelum bisa dilakukan analisis. Tujuan pembuatannya
adalah untuk memastikan seluruh kelompok akun pendapatan dan beban telah ditutup.
Kemudian untuk memastikan juga bahwa seluruh saldo dalam akun kelompok neraca telah
dalam kondisi yang seimbang dan siap menjadi saldo awal pada pembukaan buku untuk
periode akuntansi berikutnya.

6. TAHAPAN ANALISIS HASIL LAPORAN


Dari keseluruhan proses akuntansi yang sudah dijelaskan tadi, jika laporan dianggap
selesai, maka dari laporan keuangan tersebut akan muncul berbagai informasi penting
terkait keuangan perusahaan, seperti laporan laba rugi, laporan arus kas, dan lain
sebagainya. Informasi-informasi inilah yang nantinya bisa digunakan sebagai bahan
analisis dan evaluasi kondisi finansial perusahaan.
SEKIAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai