PRINSIP
AKUNTANSI
Pengantar Akutansi 2 Kelas REG25
OUR TEAM!!
2234021068 Muhammad Faisal
AKUNTANSI
Secara umum pengertian dari akuntansi yaitu sebuah tindakan
PRINSIP AKUNTANSI
Prinsip akuntansi yaitu sebuah metode, atau prosedur, serta tata cara dalam melakukan suatu pencatatan transaksi
keuangan. Yang mana apda prinsip akuntansi ini diharapkan agar dapat menghasilkan suatu laporan keuangan yang
relevan dan mudah untuk dipahami oleh siapa saja. Sebelum kita membahas lebih jauh mengenai prinsip akuntansi,
alangkah baiknya kita mengenal terlebih dahulu mengenai apa yang disebut dengan akuntansi.
TUJUAN PENGGUNAAN
Prinsip dasar akuntansi adalah hal yang strukturnya juga diatur oleh IAI ini. Prosedur
akuntansi yang disamaratakan ini dikenal juga dengan nama Prinsip Akuntansi yang
Berterima Umum (PABU).
AKUNTANSI YANG
BERLAKU UMUM
MEMPERTEMUKAN KONSISTENSI
Maksud dari Matching Principle yaitu dengan Supaya laporan keuangan dapat kita bandingkan dari tahun
mempertemukan biaya serta hasil dari pendapatan yang ke tahun, maka metode serta prosedur yang kita pakai
muncul karena biaya yang sudah dikeluarkan. Prinsip pada proses akuntansi perlu diterapkan secara konsisten
tersebut dipakai dalam menentukan besarnya dari tahun ke tahun. Sehingga apabila nantinya da
penghasilan bersih dari setiap periodenya. Pada perbedaan, maka kita dapat segera untuk mengetahuinya
umumnya prinsip ini dipakai pada saat pembuatan jurnal bahwa perbedaan tersebut bukanlah selisih akibat dari
penyesuaian. Dengan adanya prinsip ini sehingga penggunaan metode yang berbeda. Bukan berarti
mengharuskan kita untuk menghitung berapa besar biaya konsistensi diartikan sebagai larangan untuk mengganti
yang telah dikeluarkan dan berapa banyak pendapatan metode, namun masih ada kemungkinan guna melakukan
yang akan didapatkan. perubahan metode yang telah digunakan.
5. FULL DISCLOSURE PRINCIPLE ATAU PRINSIP PENGUNGKAPAN LENGKAP
Prinsip Pengungkapan Lengkap yskni prinsip yang menyajikan sebuah informasi yang lengkap pada alam
sebuah laporan keuangan. Prinsip ini sangat dibutuhkan sebab hanya melalui laporan keuanganlah kita
dapat mengetahui kondisi dari suatu perusahaan serta untuk mengambil suatu keputusan dari
perusahaan tersebut. Apabila informasi yang disajikan tersebut tidak lengkap, maka hal ini bisa
menyesatkan pemakainya.
7. PRINSIP MATERIALITAS
Prinsip materialitas yaitu salah satu prinsip yang mengakui mengenai adanya pengukuran serta
pencatatan akuntansi secara material atau bernilai. Bernilai yang artinya bernilai nominal serta dapat
dijual. Apabila tidak material, maka tidak perlu dinilai dan diakui.
8. PRINSIP SATUAN MONETER (UNIT MONETARY PRINCIPLE)
Prinsip satuan moneter yairu sebauh prinsip yang mencatat transaksi keuangan dan harus
dinyatakan dalam bentuk mata uang tanpa melibatkan faktor-faktor non kuantitatif. Contoh dari
faktor non kuantitatif ini yaitu seperti prestasi, strategi usaha, mutu, kinerja, dan lain-lian. Faktor-
faktor ini tidak termasuk di satuan moneter sebab tidak dapat dinilai maupun dilaporkan dalam
bentuk uang.
Sehingga prinsip moneter ini menekankan pada pencatatan yang terbatas terhdap segala sesuatu
yang dapat diukur serta dinilai dengan satuan uang.
4. PENUTUPAN BUKU
Agar akun pendapatan dan beban terakumulasi tidak tercampur dengan periode
selanjutnya, maka kamu perlu membuat penutupan akun sehingga saldo menjadi nol pada
setiap akhir periode. Selisih antara beban dengan pendapatan akan menghasilkan jumlah
nilai tertentu yang disebut laba atau rugi. Penutupan buku bisa dilakukan dengan cara
memasukan jurnal pembalik. Pendapatan yang umumnya dijurnal pada sisi kredit, akan
ditempatkan pada sisi debit.
5. PEMBUATAN PENYESUAIAN KEMBALI
Tahap pembuatan penyesuaian kembali pascaperiode penutupan Ini adalah langkah
terakhir dalam proses akuntansi, sebelum bisa dilakukan analisis. Tujuan pembuatannya
adalah untuk memastikan seluruh kelompok akun pendapatan dan beban telah ditutup.
Kemudian untuk memastikan juga bahwa seluruh saldo dalam akun kelompok neraca telah
dalam kondisi yang seimbang dan siap menjadi saldo awal pada pembukaan buku untuk
periode akuntansi berikutnya.